Anda di halaman 1dari 8

Strategi Perencanaan dan Manajemen Pajak

Perusahaan
I.

Konsep Dasar Strategi dan Perencanaan Pajak


Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses

merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam
jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun
demikian, perencanaan pajak juga dapat diartikan sebagai perencanaan
pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu
sehingga dapat secara optimal menghindari pemborosan sumber daya.
Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak.
Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban
perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan
seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.
Langkah

selanjutnya

adalah

pelaksanaan

kewajiban

perpajakan

(tax

implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada tahap perencanaan


pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan.
Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan
dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah
untuk meminimimalisasi kewajiban pajak.
Perencanaan pajak umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan apakah suatu
transaksi atau kejadian mempunyai dampak perpajakan. Apabila kejadian tersebut
mempunyai dampak pajak, apakah dampak tersebut dapat diupayakan untuk
dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya. Selanjutnya, apakah pembayaran
pajak tersebut dapat ditunda.
Pada dasarnya, perencanaan pajak harus memenuhi syarat-syarat berikut: (1)
tidak melanggar ketentuan perpajakan, (2) secara bisnis dapat diterima, dan (3)
bukti-bukti pendukungnya memadai.

Mohammad Zain (2005 : 43) mendefinisikan bahwa :


Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau
kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik wajib
pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi yang paling
minimal sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan
perpajakan maupun secara komersial.
Tujuan Tax Planning
Tujuan tax planning secara lebih khusus ditujukan untuk memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali
Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan
Menunda pengakuan penghasilan
Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain

Tahapan Tax Planning


Menganalisis informasi yang ada (analyzing the existing data base)
Membuat satu atau lebih model kemungkinan jumlah pajak (designing one or
more possible tax plans)
Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak (evaluating a tax plan)
Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak (debugging the tax
plans)
Memutakhirkan rencana pajak (updating the tax plan)
Strategi Umum Perencanaan Pajak
a.

Tax saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan
alternatif pengenaan pajak dengan tarifyang lebih rendah. Misalnya,
perusahaanyang memiliki penghasilan kena pajak lebih dari Rp. 100 juta

dapat melakukan perubahan pemberian natura kepada karyawanmenjadi


tunjangan dalam bentuk uang. Penghematan pajak atas perubahan ini
berkisar antara5%-25% untuk penghasilan karyawan sampaidengan Rp. 200
juta.
b.

Tax avoidance

Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak denganmenghindari


pengenaan pajak melalui transaksiyang bukan merupakan objek pajak.
Misalnya, perusahaanyang masih mengalami kerugian,perlu mengubah
tunjangan

karyawan

dalam

bentuk

uang

menjadi

pemberian

natura karena natura bukan merupakan objek pajak PPh Pasal21. Dengan
demikian, terjadi penghematan pajak antara 5%-35%.
c.

Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan


Dengan

menguasai

peraturan

pajakyang

berlaku,

perusahaan

dapatmenghindari timbulnya sanksi perpajakan berupa:

d.

Sanksi administrasi: denda, bunga, atau kenaikan;

Sanksi pidana: pidana atau kurungan.


Menunda pembayaran kewajiban pajak
Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar peraturanyang berlaku
dapat dilakukan melalui penundaan pembayaran PPN. Penundaan ini
dilakukan dengan menunda penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas
waktuyang diperkenankan, khususnya untuk penjualan kredit. Dalam hal
ini, penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan berikutnya
setelah bulan penyerahan barang.

e.

Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan


Wajib

Pajak

sering

kurang

memperoleh

informasi

mengenai

pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajakdibayar


dimuka. Misalnya, PPh Pasal22 atas pembeliansolar dan/atau impor dan
Fiskal Luar Negeri atas perjalanan dinas pegawai.

II.

Penghindaran Pajak dan Penyelundupan Pajak


Penyelundupan pajak mengandung arti sebagai manipulasi secara ilegal atas
penghasilannya untuk memperkecil jumlah pajak yang terutang, sedang
penghindaran pajak dapat diartikan sebagai manipulasi penghasilannya yang legal
yang masih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
untuk mengefisiensikan pembayaran jumlah pajak yang terutang. Dengan asumsi
bahwa WP akan melaporkan seluruh penghasilannya secara jujur, maka wajarlah
apabila wajib pajak mengklaim semua pengurangan-pengurangan dan kredir pajak
yan gmenjadi haknya atau dengan perkataan lain perencanaan pajak adalah
perbuatan yang sifatnya mengurangi beban pajak secara legal dan bukan
mengurangi kesanggupan memenuhi kewajiban perpajakannya melunasi utangutang pajaknya.
Selanjutnya dikemukakan bahwa suatu hal yang wajar apabila seorang wajib
pajak membayar pajaknya tidak melebihi apa yang menjadi kewajibannya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dengan
mengingat asumsi yang dibuat pada waktu merencanakan undang-undang pajak
tersebut bahwa wajib pajak akan melaporkan semua penghasilannya dengan benar
dan mengklaim semua potongan-potongan yang diperkenankan oleh undangundang pajak, sehingga secara moral pun tidak dianggap salah, apabila
pengurangan beban pajak melalui penghindaran pajak tersebut masih dalam batas
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Menurut Robert H. AnderconPenyelundupan pajak adalah penyelundupan
pajak yang melanggar undang- undang pajak, sedang Penghindaran pajak adalah
cara rnengurangi paiak yang masih dalam batas ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan dan dapat dibenarkan, terutama melalui perencanaan Pajak.

III.

Tekhnik Dasar Manajemen Pajak dan Perencanaan Pajak


Perencanaan dan Manajemen Pajak adalah suatu keniscayaan bagi setiap
perusahaan yang menginginkan adanya penghematan pajak karena dalam undangundang perpajakan Indonesia hal ini diperkenankan. Dengan menyusun

perencanaan dan manajemen pajak sejak dini perusahaan akan terhindar dari
segala hal yang mengakibatkan peningkatan beban pembayaran pajak.
Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak.
Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban
perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan
seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.
Langkah

selanjutnya

adalah

pelaksanaan

kewajiban

perpajakan

(tax

implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada tahap perencanaan


pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan.
Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan
dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah
untuk meminimimalisasi kewajiban pajak.
Langkah-Langkah Pokok Strategi Perencanaan Pajak
Menurut Zain (2005 : 70-71) dalam bukunya menjelaskan, langkah-langkah
dalam penyusunan perencanaan pajak yang merupakan komponen sistem
manajemen pajak adalah :
1. Menetapkan sasaran atau tujuan manajemen pajak
2. Situasi sekarang dan identifikasi pendukung dan penghambat tujuan
3. Pengembangan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan
MANAJEMEN PAJAK (TAXMANAGEMENT )
Manajemen perpajakan (Tax Management ) merupakan suatu proses untuk
meminimalkan beban pajak (minimizing tax burden), dimana dalam hal ini tetap
berada pada jalur (on the track ) ketentuan peraturan per-UU-an perpajakan
( lawful ) dan tidak melanggarnya (unlawful ). Untuk mendapatkan penghematan
pajak (tax benefit atau tax saving dan kemanfaatan usaha lainnyadilakukan
melalui fungsi-fungsi manajemen pajak yang terdiri dari perencanaan pajak
(Tax Planning ), pengimplementasian pajak ( tax implementation ), pengendalian
pajak (tax control )yang berkesinambungan.

Tax Management merupakan pelaksanaan dari peran pengaturan dan


pengawasan

dalam bidang

perpajakan

(organization

and

controlling ).

Pelaksanaannya bersifat rutin/regular, karena bersangkutan dengan transaksi yang


berulang kali terjadi.Tax Management

bertujuan untuk meminimalisasi tax

exposure/risiko hutang pajak yang mungkin akan timbul dalam suatutransaksi


yang rutin tersebut.
Contoh Tax Management
Suatu perusahaan melakukan penjualan dengan orientasi ekspor.
Sedangkan, bahan baku banyak dibeli di dalam negeri. Dengan demikian, maka
PPN masukan yang diperoleh lebih besar daripada PPN keluaran, akibatnya harus
dilakukan restitusi, mungkin tiap tahun atau tiap bulan harus dilakukan proses
tersebut. Divisi perpajakan harus melakukan suatu proses Tax Management
berupa me-manage restitusi pajak yang berjalan. Misalnya : me-mantain suatu
rekonsiliasi pajak antara Penjualan menurut PPh badan dan menurut SPM PPN,
merapikan faktur pajak masukan, serta bank account

ataupun voucher

pembayaran yang diperlukan. Kita bisa bayangkan jika hal ini tidak ter- manage
dengan baik, restitusi akan membawa denda dan hutang pajak yang materiil
tentunya.
Beberapa Teknik dari Tax Management
Membuat rekonsiliasi data akuntansi dan pajak seperti : Beban pegawai vs
Nilai penghasilan bruto di SPT PPh psl 21 ,Sales revenue (as per book/PL) vs
Peredaran dari SPM PPN.
Mengontrol dokumentasi untuk mendukung transaksi yang terjadi. Misalnya:
Surat Perintah Kerja (Kontrak), Perjanjian Jual Beli, Akte Notaris.
Sistem administrasi keuangan untuk memastikan perhitungan pajak yang tepat
dan pembayaran yang tepat waktu.
Sistem arsip laporan dan korespondensi pajak yang teratur serta terkontrol.
Management atas proses tax audit

Aspek-aspek dalam Tax Planning


a.

Aspek Formal dan Administratif

- Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak


(NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP);
-

Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan;

Memotong dan/atau memungut pajak;

Membayar pajak;

MenyampaikanSurat Pemberitahuan.

b.

Aspek Material
Basis

penghitungan

optimalisasialokasi

pajak
sumber

adalah
dana,

objek

pajak.

manajemen

akan

Dalam

rangka

merencanakan

pembayaran pajakyang tidak lebih dan tidak kurang. Untuk itu, objek pajak
harus dilaporkansecara benar dan lengkap.
IV.

Etika Dalam Manajemen Pajak


Penghindaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak, khususnya badan dalam
bentuk tax avoidance, memang dimungkinkan atau dalam hal ini tidak
bertentangan dengan undang-undang atau ketentuan hukum yang berlaku, karena
dianggap praktek-praktek yang berhubungan dengan tax avoidance lebih kepada
pemanfaatan lubang-lubang atau celah-celah atau bisa juga kekosongankekosongan dalam undang-undang perpajakan. Pemerintah dalam hal ini
Direktorat Jendral Pajak tidak bisa berbuat apa-apa melakukan penuntutan secara
hukum, meskipun praktek tax avoidance ini akan mempengaruhi penerimaan
negara dari sektor pajak. Praktek tax avoidance ini sebenarnya suatu dilema bagi
pemerintah, karena wajib pajak melakukan pengurangan jumlah pajak yang harus
dibayar, tetapi dilakukan dengan tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
Strategi dalam Tax Planning
Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan atau dipraktekkan wajib
pajakuntuk meminimalkan pajak yang harus dibayar, misalnya seperti yang

dikemukakan oleh Sophar Lumbantoruan dalam bukunya akuntansi pajak ( 1996:


489 ) yaitu :
Pergeseran pajak (shifting), ialah pemindahan atau mentransfer beban pajak
dari subjek pajak kepada pihak lain, dengan demikian, orang atau badan yang
dikenakan pajak mungkin sekali tidak menanggungnya.
Kapitalisasi, ialah pengurangan harga objek pajak sama dengan jumlah pajak
yang akan dibayarkan kemudian oleh pembeli.
Transformasi, ialah cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh pabrikan
dengan cara menanggung beban pajak yang dikenakan terhadapnya.
Tax Evasion, ialah penghindaran pajak dengan menlanggar ketentuan
peraturan perpajakan.
Tax Avoidance, ialah penghindaran pajak dengan menuruti peraturan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai