Anda di halaman 1dari 142

Perpustakaan Unika

Skripsi
EVALUASI KINERJA PADA PT. SINAR SOSRO SEMARANG UNTUK
MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KEGIATAN PENJUALAN
MELALUI PEMERIKSAAN MANAJEMEN

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar


Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang

Gunawan Wijaya
01.60.0017

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2005
i

Perpustakaan Unika

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABSTRAKSI

vi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

viii
x

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

xvii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah


1.2.1. Perumusan Masalah

1.2.2. Pembatasan Masalah

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1. Tujuan Penelitian

1.3.2. Manfaat Penelitian

1.4. Sistematika Penulisan

Perpustakaan Unika

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pemeriksaan Manajemen

11
11

2.1.1.1. Pengertian Pemeriksaan Manajemen

11

2.1.1.2. Alasan dilakukan Pemeriksaan Manajemen

14

2.1.1.3. Tujuan Pemeriksaan Manajemen

15

2.1.1.4. Manfaat Pemeriksaan Manajemen

15

2.1.1.5. Ruang Lingkup Pemeriksaan Manajemen

17

2.1.1.6. Sasaran Pemeriksaan Manajemen

18

2.1.1.7. Sumber Kriteria Untuk Evaluasi

19

2.1.1.8. Tahap-Tahap Pemeriksaan Manajemen

20

2.1.2. Sistem Pengendalian Manajemen


2.1.2.1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

24
24

2.1.2.2. Struktur dan Proses Sistem Pengendalian


Manajemen Penjualan

27

2.1.2.3. Tujuan dan Karakterisitik Sistem


Pengendalian Manajemen

30

2.1.3. Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen


dengan Pemeriksaan Manajemen
2.1.4. Efektivitas Penjualan dan Efisiensi Penjualan

31
33

2.1.4.1. Pengertian Penjualan

33

2.1.4.2. Efektivitas Penjualan

34

2.1.4.3. Efisiensi Penjualan

36

Perpustakaan Unika

2.1.5. Penilaian Kinerja

38

2.1.5.1. Pengertian dan Manfaat Penilaian Kinerja

38

2.1.5.2. Anggaran Sebagai Standar Penilaian Kinerja

39

2.2. Kerangka Pikir

40

2.3. Definisi Operasional

42

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

44

3.2. Sumber dan Jenis Data

49

3.3. Metode Pengumpulan Data

50

3.4. Metode Analisis Data

51

BAB IV. HASIL ANALISIS


4.1. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan

60

4.1.1. Penentuan Tujuan Pemeriksaan

63

4.1.2. Penentuan Luas Lingkup Pemeriksaan

64

4.2. Tahap Review dan Pengujian Sistem Pengendalian


Manajemen

65

4.2.1. Kekuatan Sistem Pengendalian Manajemen


Penjualan PT. Sinar Sosro Semarang

66

4.2.2. Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian


Manajemen Penjualan PT. Sinar Sosro Semarang
4.3. Tahap Pemeriksaan Terinci

70
72

4.3.1. Analisis Kegiatan Penjualan

73

4.3.2. Analisis Efektivitas Penjualan

74

Perpustakaan Unika

4.3.3. Analisis Efisiensi Penjualan

84

4.3.4. Analisis Sebab-Akibat

85

4.4. Tahap Pelaporan


BAB V.

85

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

86

5.2. Saran

87

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Perpustakaan Unika

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perusahaan selalu memfokuskan perhatiannya pada tujuan yang ingin
dicapainya baik untuk keberhasilan jangka pendeknya (memperoleh laba optimal)
maupun jangka panjang (tujuan strategisnya). Pada era globalisasi saat ini, dimana
persaingan usaha yang semakin ketat menyebabkan tujuan tersebut tidak mudah
dicapai. Pihak perusahaan perlu lebih berpikir secara kritis atas pemanfaatan
secara optimal penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki. Berkaitan dengan
hal tersebut maka salah satu cara yang dilakukan oleh manajemen suatu
perusahaan

adalah

dengan

mengendalikan

faktorfaktor

yang

dapat

mempengaruhi perolehan laba yaitu biaya, harga jual, dan volume penjualannya.
Manajemen dapat menggunakan sejumlah alat bantu untuk untuk menilai
ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber dayanya dalam
usahanya mencapai tujuan yang diinginkannya. Salah satu alat yang dapat
digunakan adalah pemeriksaan manajemen. Fungsi pemeriksaan adalah suatu
fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau
mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan pada perusahaan untuk memberikan
saran-saran kepada manajemen. Menurut Alejendro R. Gorospe/ Lindberg/ Cohn
pemeriksaan manajemen adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis
digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan
standarstandar perusahaan dan industri, dengan menggunakan petugas yang
bukan ahli dalam lingkup obyek yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen

Perpustakaan Unika

bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan


ditemukan (Tunggal, 1992:2).
Pasar merupakan tempat dimana perusahaan memperoleh laba, memenuhi
tujuan stratejiknya, dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Tidak ada
perusahaan yang dapat memperoleh sukses jangka panjang tanpa adanya
keefektifan dalam pemasaran. Di sisi lain, efektivitas dalam kegiatan pemasaran
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penjualan karena keduanya merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil penjualan dan laba yang optimal.
Meskipun demikian efektivitas tersebut juga harus didukung oleh efisiensi yang
ditunjukkan melalui pengelolaan sumber daya ekonomi yang ada dipergunakan
seoptimal mungkin. Atau dengan kata lain, bahwa sejumlah tertentu biaya
penjualan yang dikeluarkan harus dapat mencapai hasil penjualan yang
diinginkan.
Pemeriksaan manajemen dapat diarahkan kepada operasional perusahaan
secara keseluruhan ataupun salah satu fungsi dalam perusahaan tersebut. Salah
satu fungsi tersebut adalah fungsi pemasaran dan penjualan yang merupakan salah
satu faktor penentu utama dalam memperoleh laba untuk kelangsungan hidup
perusahaan di masa datang. Untuk mencapai pelaksanaan kegiatan penjualan yang
efektif dan efisien diperlukan :

Adanya penetapan tujuan pelaksanaan yang jelas.

Adanya pedoman teknis berupa kebijaksanaan, program, prosedur, dan


standar pelaksanaan aktivitas yang memadai.

Adanya pola komunikasi yang baik antar atasan dengan bawahan.

Perpustakaan Unika

Adanya prosedur pengawasan yang memadai.


Selain itu, dukungan penerapan sistem pengendalian manajemen yang baik

juga dapat menjamin terlaksananya strategi pemasaran untuk mendukung kegiatan


penjualan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien oleh fungsionaris
yang memperoleh limpahan wewenang dan efektivitas operasi ditinjau dari hasil
yang diinginkan.
PT. Sinar Sosro Semarang adalah distributor minuman teh dalam kemasan
dan air minum mineral dengan merk Sosro yang cukup berkembang. Oleh karena
perannya sebagai distributor di pasaran maka dapat dikatakan bahwa kegiatan
utama operasionalnya adalah penjualan, sehingga kegiatan penjualan harus dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien agar memperoleh laba optimal dan
perusahaan dapat terus berkembang. Kegiatan penjualan yang efektif ini
ditunjukkan dengan mencapai target penjualan yang diinginkan dan efisien
ditunjukkan pengeluaran biaya sehemat mungkin dalam mencapai target
penjualan tersebut.
Berdasarkan Tabel 1.1. tentang data penjualan dapat dihitung bahwa total
penjualan tahun 1999 ke tahun 2000 mengalami peningkatan penjualan sebesar
17.40%, tetapi pada tahun 2000 ke tahun 2001 mengalami penurunan penjualan
sebesar 4.22% dan tahun 2001 ke tahun 2002 mengalami penurunan penjualan
kembali sebesar 3.02%. Pada tahun 2002 ke tahun 2003 mengalami
pertumbuhan penjualan kembali sebesar 13.02% (dengan tambahan adanya
produk baru) atau sebesar 6.41% (tanpa produk baru).

Perpustakaan Unika

NO.

PRODUK

1 TBS
2 PRIM-A 240ml
3 PRIM-A 600ml
4 PRIM-A 1500ml
5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml
7 TBK 250ml
8 FTG - lemon
9 FTG - apel
10 FTG - mixed
11 FTG - orange
12 FTG - blackcurrant
13 FTG - strawberry
14 FTG - lychee
15 FTG - melon
16 FTG - guava
17 FTC - lemon
18 FTC - apel
19 FTC - mixed
20 FTC - orange
21 FTC - blackcurrant
22 FTC - strawberry
23 FTC - lychee
24 FTC - melon
25 FTC - guava
26 FTB - lemon
27 FTB - apel
28 FTB - mixed
TOTAL

SIZE
(per karton)
24x220ml
48x240ml
24x600ml
12x1500ml
24x200ml
24x250ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x220ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x318ml
24x235ml
24x235ml
24x235ml

TABEL 1.1.
DATA PENJUALAN PT. SINAR SOSRO SEMARANG
TAHUN 1999 - 2003
Tahun 1999
Tahun 2000
Tahun 2001
Anggaran
Realisasi
Selisih Anggaran Realisasi
Selisih Anggaran Realisasi
Selisih
1,254,240 1,416,480
162,240 1,310,400 1,634,880
324,480 1,354,080 1,597,440 243,360
798,720
923,520
124,800
873,600 1,110,720
237,120
936,000 1,048,320 112,320
168,480
156,000
-12,480
193,440
224,640
31,200
205,920
199,680
-6,240
43,680
59,280
15,600
49,920
81,120
31,200
56,160
84,240
28,080
11,440
13,520
2,080
12,480
15,340
2,860
13,260
16,380
3,120
237,120
268,320
31,200
262,080
318,240
56,160
268,320
336,960
68,640
280,800
274,560
-6,240
312,000
355,680
43,680
324,480
399,360
74,880
262,080
299,520
37,440
287,040
349,440
62,400
305,760
361,920
56,160
262,080
280,800
18,720
287,040
361,920
74,880
305,760
368,160
62,400
262,080
293,280
31,200
287,040
343,200
56,160
305,760
349,440
43,680
262,080
305,760
43,680
287,040
330,720
43,680
305,760
299,520
-6,240
262,080
318,240
56,160
287,040
336,960
49,920
305,760
380,640
74,880
262,080
287,040
24,960
287,040
274,560
-12,480
305,760
355,680
49,920
262,080
268,320
6,240
287,040
361,920
74,880
305,760
393,120
87,360
262,080
299,520
37,440
287,040
343,200
56,160
305,760
293,280 -12,480
262,080
243,360
-18,720
287,040
262,080
-24,960
305,760
280,800 -24,960
149,760
162,240
12,480
168,480
205,920
37,440
180,960
174,720
-6,240
149,760
180,960
31,200
168,480
218,400
49,920
180,960
224,640
43,680
149,760
168,480
18,720
168,480
237,120
68,640
180,960
218,400
37,440
149,760
156,000
6,240
168,480
180,960
12,480
180,960
230,880
49,920
149,760
174,720
24,960
168,480
174,720
6,240
180,960
230,880
49,920
149,760
187,200
37,440
168,480
212,160
43,680
180,960
168,480 -12,480
149,760
162,240
12,480
168,480
193,440
24,960
180,960
199,680
18,720
149,760
193,440
43,680
168,480
230,880
62,400
180,960
174,720
-6,240
149,760
156,000
6,240
168,480
174,720
6,240
180,960
174,720
-6,240
599,060
673,920
74,860
636,400
755,040
118,640
667,680
655,200 -12,480
599,060
655,200
56,140
636,400
792,480
156,080
667,680
767,520
99,840
599,060
667,600
68,540
636,400
773,760
137,360
667,680
823,680 156,000
8,298,220 9,245,520
947,300 9,022,800 10,854,220 1,831,420 9,541,740 10,808,460 1,266,720

Perpustakaan Unika

NO.

PRODUK

SIZE
Tahun 2002
Tahun 2003
(per karton) Anggaran
Realisasi
Selisih Anggaran Realisasi
Selisih
1 TBS
24x220ml 1,404,000
1,584,960 180,960 1,560,000 1,840,800 280,800
2 PRIM-A 240ml
48x240ml
998,400
1,035,840 37,440 1,098,240 1,073,280 -24,960
3 PRIM-A 600ml
24x600ml
218,400
193,440 -24,960
237,120
199,680 -37,440
4 PRIM-A 1500ml
12x1500ml
62,400
87,360 24,960
68,640
71,760
3,120
5 PRIM-A Galon
14,040
14,820
780
15,080
16,120
1,040
6 TBK 200ml
24x200ml
280,800
305,760 24,960
312,000
287,040 -24,960
7 TBK 250ml
24x250ml
336,960
380,640 43,680
374,400
386,880
12,480
8 FTG - lemon
24x220ml
324,480
343,200 18,720
355,680
330,720 -24,960
9 FTG - apel
24x220ml
324,480
355,680 31,200
355,680
374,400
18,720
10 FTG - mixed
24x220ml
324,480
336,960 12,480
355,680
386,880
31,200
11 FTG - orange
24x220ml
324,480
361,920 37,440
355,680
349,440
-6,240
12 FTG - blackcurrant
24x220ml
324,480
349,440 24,960
355,680
368,160
12,480
13 FTG - strawberry
24x220ml
324,480
318,240 -6,240
355,680
368,160
12,480
14 FTG - lychee
24x220ml
324,480
312,000 -12,480
355,680
380,640
24,960
15 FTG - melon
24x220ml
324,480
330,720
6,240
355,680
280,800 -74,880
16 FTG - guava
24x220ml
324,480
293,280 -31,200
355,680
249,600 -106,080
17 FTC - lemon
24x318ml
187,200
199,680 12,480
205,920
193,440 -12,480
18 FTC - apel
24x318ml
187,200
212,160 24,960
205,920
230,880
24,960
19 FTC - mixed
24x318ml
187,200
205,920 18,720
205,920
218,400
12,480
20 FTC - orange
24x318ml
187,200
174,720 -12,480
205,920
199,680
-6,240
21 FTC - blackcurrant
24x318ml
187,200
193,440
6,240
205,920
237,120
31,200
22 FTC - strawberry
24x318ml
187,200
199,680 12,480
205,920
180,960 -24,960
23 FTC - lychee
24x318ml
187,200
168,480 -18,720
205,920
243,360
37,440
24 FTC - melon
24x318ml
187,200
180,960 -6,240
205,920
174,720 -31,200
25 FTC - guava
24x318ml
187,200
149,760 -37,440
205,920
168,480 -37,440
26 FTB - lemon
24x235ml
686,400
705,120 18,720
773,760
742,560 -31,200
27 FTB - apel
24x235ml
686,400
755,040 68,640
773,760
792,480
18,720
28 FTB - mixed
24x235ml
686,400
730,080 43,680
773,760
804,960
31,200
29 FRESSO - Orange
48x220ml
0
0
0
561,600
549,120 -12,480
30 STE
24x218ml
0
0
0
187,200
143,520 -43,680
9,979,320
10,479,300 499,980 11,789,960 11,844,040
54,080
TOTAL
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Tidak mantapnya pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun salah


satunya dapat disebabkan karena produk-produk tertentu yang tidak dapat
mencapai anggarannya sehingga mengalami naik turun tingkat penjualan. Berikut
akan disajikan hasil perhitungan kenaikan atau penurunan tingkat penjualan pada
produk-produk yang cenderung mengalami selisih negatif dari tahun 1999 hingga
tahun 2003:
TABEL 1.2.
PERHITUNGAN PERUBAHAN TINGKAT PENJUALAN PRODUK SELISIH NEGATIF
TAHUN 1999 TAHUN 2003
NO.

PRODUK

PERUBAHAN REALISASI UNIT PENJUALAN (%)


1999 ke 2000

2000 ke 2001

2001 ke 2002

2002 ke 2003

1 PRIM-A 240ml

0.20

-0.06

-0.01

0.04

2 PRIM-A 600ml

0.44

-0.01

-0.03

0.03

3 TBK 200ml

0.19

0.06

-0.09

-0.06

4 FTG - lemon

0.17

0.04

-0.05

-0.04

5 FTG - orange

0.08

-0.09

0.21

-0.03

6 FTG - melon

0.15

-0.15

0.13

-0.15

7 FTG - guava

0.08

0.07

0.04

-0.15

8 FTC - lemon

0.27

-0.15

0.14

-0.03

9 FTC - orange

0.16

0.28

-0.24

0.14

10 FTC - strawberry

0.13

-0.21

0.19

-0.09

11 FTC - melon

0.19

-0.24

0.04

-0.03

12 FTC - guava

0.12

0.00

-0.14

0.13

13 FTB - lemon

0.12

0.13

0.08

0.05

Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat bahwa produk yang mengalami selisih
negatif tersebut tingkat pertumbuhan penjualannya pada tahun 1999 ke 2000
meningkat, tetapi mulai tahun 2000 hingga tahun 2003 mengalami naik turun.
Naik turunnya tingkat penjualan atau tidak dapat tercapainya anggaran pada
beberapa produk-produk tertentu tersebut dapat memungkinkan berakibat
terhadap inefektivitas dan inefisiensi pelaksanaan kegiatan penjualannya.

Perpustakaan Unika

Oleh karena itu, dengan digunakannya pemeriksaan manajemen untuk


menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan penjualan pada PT. Sinar Sosro
Semarang maka dapat diungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dan penyebab dari realisasi penjualan beberapa produk berada dibawah anggaran
penjualannya. Adapun hasil pengungkapan tersebut dapat digunakan oleh
perusahaan sebagai informasi untuk merumuskan alternatif pemecahan masalah
kemungkinan tidak efektif dan tidak efisiensinya kegiatan penjualannya serta
perencanaan strategis di masa mendatang. Untuk melaksanakan pemeriksaan
manajemen tersebut maka dilakukan juga penilaian

tentang kekuatan dan

kelemahan pada sistem pengendalian manajemennya.


Berdasarkan pemaparan tersebut yang berkaitan dengan pentingnya
pemeriksaan manajemen dalam menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan
penjualan dalam kelangsungan usaha, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul : Evaluasi Kinerja Pa da PT. Sinar Sosro Semarang
Untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Penjualan Melalui Pemeriksaan
Manajemen .
1.2. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH
1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian manajemen pada
kegiatan penjualan PT. Sinar Sosro Semarang ?

Perpustakaan Unika

2. Apakah kinerja kegiatan penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang telah
menunjukkan efektivitas dan efisiensi ?
1.2.2. Pembatasan Masalah
Permasalahan penelitian yang dibahas sebatas pada evaluasi kinerja
kegiatan penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang melalui pemeriksaan
manajemen dengan melihat perbandingan antara realisasi penjualan dengan
anggaran penjualan periode tahun 2001 2003 dan mengevaluasi sistem
pengendalian manajemen yang berkaitan dengan kegiatan penjualan.
1.3.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian
manajemen pada kegiatan penjualan PT. Sinar Sosro Semarang.
b. Untuk mengetahui kinerja PT. Sinar Sosro Semarang dengan mengukur
tingkat efektivitas dan efisiensi pada kegiatan penjualan.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan diperoleh pada penelitian ini adalah :
a. Sebagai rekomendasi bagi perusahaan dalam menerapkan sistem
pengendalian manajemen yang dapat mendukung kesuksesan kegiatan
penjualannya.

Perpustakaan Unika

b. Membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengevaluasi kinerjanya


dengan

menilai

tingkat

efektivitas

dan

efisiensi

pada

kegiatan

penjualannya.
c. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

manajemen

untuk

menyusun

perencanaan strategis agar tujuan perusahaan dapat tercapai.


1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I

: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan dalam
penelitian ini.

BAB II

: Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teoriteori yang mendukung
penelitian,

antara

lain:

pemeriksaan

manajemen,

sistem

pengendalian manajemen, hubungan antara sistem pengendalian


manajemen dengan pemeriksaan manajemen, efektivitas penjualan
dan efisiensi penjualan, dan penilaian kinerja; kerangka pikir; serta
definisi operasional.
BAB III

: Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, sumber
dan jenis data yang akan digunakan, metode pengumpulan data,
dan metode analisis data.

10

Perpustakaan Unika

BAB IV

: Hasil Analisis
Bab ini menguraikan tentang pembahasan permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap pemeriksaan
manajemen dalam mengevaluasi kinerja untuk menilai efektivitas
dan efisiensi pada kegiatan penjualan dan penerapan sistem
pengendalian manajemen yang mendukungnya.

BAB V

: Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh materi yang telah dibahas
dan memberikan rekomendasi atau saran yang bisa dijadikan
masukan untuk perbaikan kinerja perusahaan di masa datang.

11

Perpustakaan Unika

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. LANDASAN TEORI


2.1.1. Pemeriksaan Manajemen
2.1.1.1. Pengertian Pemeriksaan Manajemen
Pemeriksaan Manajemen dipandang sebagai perluasan dari pemeriksaan
keuangan (Financial Audit) yang ruang lingkup modelnya bersifat umum dan
memberikan arah umum pada staff yang melakukan audit. Jadi dapat dikatakan
bahwa pemeriksaan keuangan yang komprehensif menuntut seorang auditor untuk
memperlihatkan aspekaspek pelaksanaan manajemen dan pengendaliannya.
Aspek efektif dan efisien dari pelaksanaan aktivitas manajemen merupakan pusat
perhatian dan penilaian dari pemeriksaan manajemen.
Istilah Pemeriksaan Manajemen (Management Audit) pada beberapa
literatur sering digunakan secara bergantian dengan istilah Pemeriksaan
Operasional (Operational Audit), Pemeriksaan Kinerja (Performance Audit), dan
Pemeriksaan Program (Program Audit). Adanya perbedaan penggunaan istilah
Pemeriksaan Manajemen (Management Audit) dalam beberapa literatur, tetapi
pada hakikatnya istilah tersebut mengandung pengertian sama. Untuk lebih
jelasnya,

berikut

akan

dikemukakan

beberapa

pengertian

pemeriksaan

manajemen:
a. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1992:12) dalam bukunya Pemeriksaan
Kecurangan (Fraud Auditing) mendefinisikan :

12

Perpustakaan Unika

Pemeriksaan Manajemen adalah suatu pengujian dan penilaian yang


sistematis, komprehensif, dan konstruktif atas struktur organisasi praktek
dan metode manajemen yang dilakukan oleh orang yang independen,
yang mencakup peninjauan setiap segi aktivitas manajemen dan
tujuannya, untuk meyakinkan apakah sumber daya organisasi digunakan
dengan cara yang paling ekonomis (in the most economic way), untuk
memproduksi hasil maksimum yang dimungkinkan waktu yang paling
pendek (in the shortest possible time), sesuai dengan tujuannya.
b. Menurut Alejendro R. Gorospe/ Lindberg/ Cohn dalam buku
Management Audit (Tunggal, 1992:2) mendefinisikan bahwa :
Management Audit adalah suatu teknik yang secara teratur dan
sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan
dibandingkan dengan

standarstandar perusahaan dan industri, dengan

menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup obyek yang


dianalisis,

untuk

meyakinkan

manajemen

bahwa

tujuannya

dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan ditemukan.


c. Menurut Taylor dan Perry dalam buku Audit Operasional Suatu
Pengantar (Tunggal, 2001:6) mendefinisikan bahwa :
Management Audit is a method to evaluate the efficiency of
management

at all level throughout the organizaton, or more

specifically, its comprises the investigation of business by an


independent body from the highest executive level downwards, in order
to ascertain whether sound management provails throughout, and to

13

Perpustakaan Unika

report as to is efficiency otherwise, with recommendations to ensure its


effectives where such is not the cose
Definisi tersebut menjelaskan bahwa pemeriksaan manajemen adalah
adalah metode untuk menilai efisiensi manajemen pada seluruh tingkat
organisasi, atau secara lebih khusus, audit manajemen mencakup
penyelidikan suatu usaha oleh suatu badan yang independen dari tingkat
eksekutif yang paling tinggi ke bawah, agar meyakinkan apakah
manajemen yang sehat berlaku seluruhnya dan untuk melaporkan
efisiensinya atau sebaliknya, dengan rekomendasi untuk memastikan
efektivitasnya.
d. Menurut R.A. Supriyono (1990:11) mendefinisikan bahwa :
Pemeriksaan Manajemen atau Pemeriksaan Operasional adalah suatu
proses pemeriksaan secara sistematik yang dilaksanakan oleh pemeriksa
independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara obyektif
atas prosedur dan kegiatankegiatan manajemen dengan tujuan untuk
menentukan apakah :
1) Sumbersumber yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan telah
diotorisasi.
2) Sistem manajemen menyediakan kapasitas yang mencukupi untuk
mengendalikan kegiatan.
3) Manajemen suatu kesatuan ekonomi atau karyawannya telah
melaksanakan kegiatan.

14

Perpustakaan Unika

4) Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan undangundang,


peraturan, kebijaksanaan manajemen, prosedur, atau standar lainnya.
5) Sumbersumber telah digunakan secara efisien dan hemat, serta
mengkonsumsikan hasil pemeriksaannya dalam bentuk pendapat,
konklusi, dan laporanlaporan kepada atasan manajer yang diperiksa
disertai dengan :

Bukti yang mencakup dalam laporannya untuk menyediakan


pihak yang menerima laporan bahwa konklusi dibuat secara
akurat.

Suatu rekomendasi kemungkinan tindakan koreksi kegiatan yang


tidak efisien.

2.1.1.2. Alasan dilakukan Pemeriksaan Manajemen


Adapun alasan-alasan yang mendorong sehingga suatu pemeriksaan
manajemen perlu dilakukan, yaitu: (Tunggal, 2001:71)
a. Manajemen puncak ingin mendapat kepastian mengenai keefektifan
suatu unit, fungsi, atau perusahaan secara keseluruhan meskipun segala
sesuatu yang terjadi di dalam perusahaan nampaknya berjalan lancar.
Hal ini serupa dengan seseorang yang menjalani pemeriksaan kesehatan
secara teratur.
b. Untuk menjawab atau mengatasi persoalan-persoalan yang telah
dikemukakan atau yang diduga.
c. Atas keinginan atau desakan yang datang dari pihak luar misalnya: para
donor, kreditur, badan-badan pemerintah, calon investor dan sebagainya.

15

Perpustakaan Unika

2.1.1.3. Tujuan Pemeriksaan Manajemen


Tujuan umum dari pemeriksaan manajemen menurut Amin Widjaja
Tunggal (2001:1-2) dapat dinyatakan sebagai berikut:
a.

Menilai Kinerja
Menilai kinerja adalah dengan membandingkan cara suatu organisasi
melaksanakan aktivitasnya dengan a) tujuan yang ditetapkan oleh
manajemen, seperti kebijakan organisasional, standar, tujuan, dan
rencana detil, b) perbandingan dengan fungsi lain yang sama atau
individual dalam organisasi.

b.

Mengidentifikasi untuk perbaikan


Meningkatkan ekonomi, efisiensi, dan efektiivitas merupakan kategori
luas dengan mana kebanyakan perbaikan diklasifikasikan.

c.

Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih


lanjut.
Sedangkan tujuan pemeriksaan manajemen menurut Johny Setyawan

(1988:11), yaitu untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan aktivitas dan


pencapaian hasil dari obyek yang diperiksa dengan cara memberikan saransaran
tentang upayaupaya yang dapat ditempuh guna pendayagunaan sumbersumber
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
2.1.1.4. Manfaat Pemeriksaan Manajemen
Menurut R.A. Supriyono (1990:2223) menyebutkan beberapa manfaat
dari pemeriksaan manajemen, yaitu :

16

Perpustakaan Unika

a.

Mengidentifikasikan tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur,


dan struktur organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.

b.

Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi


dan penilaian prestasi manajemen.

c.

Secara independen dan obyektif menilai prestasi individual dan kegiatan


organisasi unit tertentu.

d.

Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran,


peraturan, prosedur, dan struktur organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.

e.

Menentukan efisiensi, efektivitas, dan kehematan sistem perencanaan


dan pengendalian manajemen.

f.

Menentukan reliabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian


manajemen.

g.

Menentukan masalahmasalah organisasi yang timbul dan jika mungkin


menentukan penyebabnya.

h.

Mengidentifikasi kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa


yang

akan

datang

dan

mengidentifikasikan

caracara

untuk

mengatasinya.
i.

Mengidentifikasi kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.

j.

Mengidentifikasi alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.

k.

Menyediakan saluran komunikasi tambahan manajemen pelaksana


dengan manajemen puncak.

17

Perpustakaan Unika

2.1.1.5. Ruang Lingkup Pemeriksaan Manajemen


Pemeriksaan manajemen dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
pemeriksaan fungsional, pemeriksaan organisasional, dan penugasan khusus.
Kegiatan pemeriksaan manajemen dipusatkan pada pemeriksaan kegiatan
fungsional yang dilaksanakan oleh organisasi tertentu, atau dipusatkan pada unit
organisasi yang bertanggungjawab pada beberapa kegiatan fungsional yang
dilaksanakannya. Pemeriksaan penugasan khusus dapat pula digolongkan kedalam
pemeriksaan fungsional dan pemeriksaan organisasional.
Pemeriksaan fungsional adalah pemeriksaan yang memusatkan pada
suatu kegiatan khusus yang dilaksanakan dalam satu lokasi atau satu unit
organisasi. Pemeriksaan fungsional bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan
suatu fungsi tertentu mencapai kondisi ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi
yang diharapkan. Pemeriksaan organisasional adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk menentukan apakah proses manajemen dalam unit organisasi yang diperiksa
dilaksanakan

secara

efisien,

efektif,

dan

hemat.

Dibandingkan

dengan

pemeriksaan fungsional dan pemeriksaan organisasional, pemeriksaan penugasan


khusus memiliki tujuan dan lingkup yang bersifat khusus (Supriyono, 1990:112115).
Sesuai dengan tujuan akhir pemeriksaan manajemen yaitu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, maka pemeriksaan manajemen mempunyai ruang lingkup
yang lebih luas jika dibandingkan dengan pemeriksaan keuangan yang bertujuan
untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Oleh karenanya,
pemeriksaan manajemen dapat dilakukan terhadap perusahaan atau organisasi

18

Perpustakaan Unika

secara keseluruhan atau terhadap fungsi khusus dalam perusahaan. Tingkat


keluasan ruang lingkup dapat dibatasi sesuai dengan tujuan pokok pemeriksaan.
(Tunggal, 1995:10)
2.1.1.6. Sasaran Pemeriksaan Manajemen
Sasaran pemeriksaan manajemen sebenarnya memang sudah ada, akan
tetapi masih bersifat umum / luas dan global yaitu tingkat ekonomisasi, efisiensi
dan efektivitas kinerja manajemen. Oleh sebab itu dalam pemeriksaan manajemen
sebelum melakukan perencanaan perlu ditetapkan dulu sasaran pemeriksaan (audit
objective). Sasaran pemeriksaan adalah merupakan suatu pertanyaan ataupun
dugaan / hipotesis yang ada dalam benak pemeriksa yang memerlukan jawaban
atau pembuktian.
Lebih lanjut, sasaran pemeriksaan dapat dibagi menjadi tiga elemen
penting, yaitu : (Setyawan, 1988:12 13)
a. Kriteria (Criteria)
Kriteria adalah merupakan norma atau standar yang menunjukkan
bagaimana seharusnya para individu dalam suatu organisasi melakukan
aktivitas sebagai pertanggungjawaban atas wewenang yang dilimpahkan.
Jadi, apa yang terkandung dalam kriterialah yang seharusnya dianut oleh
para individu yang memikul tanggungjawab dan kriteria ini akan
digunakan oleh pemeriksa untuk mengukur kinerja para individu yang
bertanggungjawab.

19

Perpustakaan Unika

b. Penyebab (Causes)
Penyebab adalah merupakan tindakan atau aktivitas aktual yang
dilakukan oleh para individu dalam organisasi. Penyebab itu sendiri
dapat bersifat positif, yaitu yang bersifat ekonomis, efisien, dan efektif
maupun yang bersifat negatif, yaitu yang bersifat pemborosan, inefisien,
dan inefektif.
c. Akibat / Efek (Effect)
Akibat adalah merupakan hasil pengukuran dan pembandingan antara
penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut.
Adapun penyajian sasaran pemeriksaan dapat ditempuh dalam dua cara,
yaitu : (Setyawan 1988:13)
a. Penyajian dalam bentuk pertanyaan.
b. Penyajian dalam bentuk pernyataan.
2.1.1.7. Sumber Kriteria Untuk Evaluasi
Kesulitan utama yang dihadapi dalam pemeriksaan manajemen adalah
menentukan kriteria spesifik untuk mengevaluasi apakah efisiensi dan efektivitas
telah tercapai. Dalam pemeriksaan keuangan, prinsip akuntansi yang berlaku
umum merupakan kriteria yang luas untuk mengevaluasi penyajian yang wajar.
Tujuan pemeriksaan digunakan untuk menentukan kriteria spesifikasi dalam
menentukan apakah prinsip akuntansi berlaku umum telah diikuti. Dalam
pemeriksaan manajemen, tidak ada kriteria yang ditentukan dengan baik seperti
itu.

20

Perpustakaan Unika

Salah satu pendekatan untuk menentukan kriteria bagi pemeriksaan


manajemen adalah dengan menetapkan bahwa tujuannya adalah untuk
menentukan apakah beberapa aspek kesatuan itu dapat dibuat lebih efektif atau
efisien dan untuk merekomendasikan perbaikan.
Menurut Arens dan Loebbecke (Tunggal, 2001:22-23), ada beberapa
sumber yang dapat dimanfaatkan auditor manajemen dalam mengembangkan
kriteria evaluasi spesifik, antara lain: prestasi historis, prestasi yang dapat
diperbandingkan, standar terekayasa (engineered standard), serta pembahasan dan
persetujuan.
2.1.1.8. TahapTahap Pemeriksaan Manajemen
Pada saat melakukan pelaksanaan program pemeriksaan manajemen,
terdapat 4 (empat) tahap, yaitu : (Setyawan, 1988 & Herbert, 1993)
a. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.
Tahap

pemeriksaan

pendahuluan

bagi pemeriksa

adalah

untuk

memperoleh informasi umum dan informasi latar belakang dalam waktu


yang relatif singkat mengenai semua aspek yang berhubungan dengan
organisasi, aktivitas, program, atau sistem dari entitas yang diperiksa.
Pemeriksa pada akhir tahapan pemeriksaan pendahuluan diharapkan
dapat menetapkan sasaran pemeriksaan meskipun masih merupakan
sasaran

pemeriksaan

sementara.

Lebih

lanjut

pemeriksa

perlu

memperoleh buktibukti yang relevan yang berkaitan dengan sasaran


pemeriksaan sementara yang telah ditentukan sebelumnya meskipun
bukti yang diperoleh pada tahap ini tidaklah perlu banyak jumlahnya

21

Perpustakaan Unika

ataupun material nilainya ataupun bukti yang kompeten akan tetapi


cukup bukti yang relevan dengan sasaran pemeriksaan sementaranya.
Jadi seorang pemeriksa akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan
berikutnya jika pemeriksa yakin bahwa, pertama akan tersedia bukti
bukti yang cukup atas ketiga elemen dari sasaran pemeriksaan sementara
sehingga sifat sementara tersebut nantinya dapat hilang menjadi sasaran
pemeriksaan yang sebenarnya, kedua bahwa buktibukti yang diperoleh
dari klien adalah buktibukti yang kompeten.
b. Tahap Review dan Pengujian terhadap Sistem Pengendalian Manajemen.
Kesimpulan yang diperoleh dari tahapan pemeriksaan pendahuluan
diformulasikan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan, maka
kesimpulan itu akan menjadi sasaran bagi tahapan review dan pengujian
atas sistem pengendalian manajemen. Kesimpulan itu juga menjadi dasar
dalam menentukan bagaimana memperoleh bukti dan berapa bukti yang
diperlukan bagi tahap review dan pengujian sistem pengendalian
manajemen.
Pada tahap ini pemeriksa harus menelaah apakah sistem pengendalian
manajemen yang ada telah dijalankan sebagaimana mestinya. Untuk itu,
pemeriksa perlu mengumpulkan buktibukti yang kompeten, relevan,
material yang akan mendukung dalam pemeriksaan terinci. Adapun jenis
alat yang dapat digunakan pemeriksa dalam mereview dan melakukan
pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen suatu organisasi

22

Perpustakaan Unika

yaitu daftar pertanyaan, bagan alir (flowchart), dan pengujian transaksi


(test of transaction).
Adapun teknikteknik yang sering digunakan dalam melaksanakan
review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen adalah :
1) Melakukan wawancara dengan manajemen yang ada dalam
organisasi.
2) Melakukan observasi keliling.
3) Melakukan pengujian singkat (brief audit test atau audit probes).
4) Melakukan review dan menganalisis datadata yang relevan.
5) Menganalisis berbagai dokumen dan laporan.
Kelima teknik tersebut haruslah dikombinasikan sedemikian rupa
sehingga diperoleh informasi yang memadai atas efektivitas sistem
pengendalian manajemen organisasi atau program yang diperiksa.
c. Tahap Pemeriksaan Terinci.
Pemeriksa pada tahap ini memusatkan perhatiannya pada sasarannya
untuk mencapai tujuan pemeriksaannya yaitu dengan mengumpulkan
bukti-bukti tambahan secara mendetail yang berhubungan dengan
criteria, causes, dan effects dari sasaran pemeriksaan yang tetap dan juga
pemeriksa mengumpulkan, mengukur, dan menelaah buktibukti
pemeriksaan dari tahap-tahap sebelumnya yang haruslah cukup
(sufficient), kompeten (competent), relevan (relevant), dan berguna
(useful)

karena

sangat

menentukan

baik

tidaknya

pelaksanaan

pemeriksaan terinci. Setelah pemeriksaan terinci tersebut selesai

23

Perpustakaan Unika

dilakukan, pemeriksa selanjutnya meneliti temuan-temuan pemeriksaan


dan mengevaluasinya agar dapat mengarahkan penyusunan kesimpulan
dan rekomendasi perbaikan.
d. Tahap Penyusunan Laporan.
Pelaporan merupakan hasil yang ditentukan pemeriksa atas seluruh
temuan-temuan yang didapatkannya selama pemeriksa, mulai tahap
pemeriksaan pendahuluan sampai dengan tahap pemeriksaan terinci.
Dalam tahap ini temuan-temuan dan rekomendasi yang diperoleh untuk
perbaikan kelemahan dan kekurangan unit organisasi yang diperiksa
dikomunikasikan kepada manajernya sehingga manajernya dapat
melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap unit organisasi yang
dipimpinnya. Pelaporan yang baik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Menyajikan fakta-fakta mengenai temuan pemeriksaan secara tepat
dan jelas.
Kesimpulan yang dibuat didukung oleh temuan-temuan pemeriksaan.
Memberikan rekomendasi praktis atas penyelesaian masalah unit
organisasi yang diperiksa.
Tahap pelaporan juga meliputi tindak lanjut terhadap saran-saran yang
diberikan dalam laporan pemeriksaan. Dalam hal ini menentukan apakah
saran-saran tindakan yang telah diberikan dalam laporan pemeriksaan
telah dilaksanakan oleh manajer unit organisasi yang diperiksa. Tindak
lanjut

merupakan

hal

yang

penting

karena

ketidakefisienan,

24

Perpustakaan Unika

ketidakefektifan,

dan

ketidakhematan

yang

ditemukan

dalam

pemeriksaan tersebut masih berlangsung terus karena tidak adanya


tindakan koreksi. Biasanya temuan-temuan dalam pemeriksaan mengarah
pada tindakan manajemen untuk membuat tindakan koreksi terhadap
ketidakefisienan, ketidakefektifan, dan ketidakhematan unit organisasi
yang diperiksa. Namun yang bertanggungjawab terhadap perbaikan
adalah manajemen unit organisasi yang diperiksa, sehingga mereka harus
mempertimbangkan biaya dan manfaat setiap alternatif tindakan
perbaikan. Dengan kata lain, manajemen unit yang diperiksa diberi
kebebasan untuk memilih alternatif perbaikan unit organisasi (Supriyono,
1990:28-29).
2.1.2. Sistem Pengendalian Manajemen
2.1.2.1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Dalam organisasi, manajer memegang peran penting dalam merumuskan
ke arah mana organisasi ditujukan dan dalam mengarahkan semua alokasi sumber
ekonomi untuk mencapai tujuan perusahaan. Didalam suatu perusahaan yang
usahanya telah melibatkan banyak orang didalamnya, perencanaan dan
pengendalian usaha harus dilakukan secara serius karena memerlukan suatu
sistem tersendiri. Sistem ini dapat merupakan sistem yang sederhana atau sistem
yang kompleks, tergantung dari besar kecilnya, dan kompleks tidaknya usaha
yang dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Yang penting dalam
perusahaan yang dalam pencapaian tujuan tersebut telah melibatkan banyak
orang, yang telah memerlukan pembagian wewenang, tugas dan tanggungjawab,

25

Perpustakaan Unika

maka perencanaan dan pengendalian perusahaan tidak lagi dapat dilakukan secara
informal tetapi harus sungguhsungguh. Dalam perusahaan yang relatif besar,
pimpinan perusahaan berada di tangan manajer, yang secara kolektif disebut
manajemen (Antony & Dearden, 1980). Dalam melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian kegiatan usahanya, manajemen perusahaan tersebut melalui
suatu proses yang disebut pengendalian manajemen.
Pengendalian manajemen (management control) merupakan suatu
proses yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa organisasi yang
dipimpinnya melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien (Anthony &
Dearden, 1980). Setelah tujuan organisasi diterapkan dalam suatu proses yang
disebut perencanaan strategik, manajemen memerlukan proses lanjutan untuk
merumuskan rencana serta melaksanakan rencana tersebut guna menjamin
tercapainya tujuan yang telah dicanangkan dalam perencanaan strategik, dengan
penggunaan sumbersumber yang dimiliki oleh organisasi tersebut secara efisien.
Proses demikian melibatkan banyak orang dalam organisasi dan bersifat rutin.
Oleh karena itu manajemen memerlukan suatu sistem untuk menangani proses
yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa organisasi yang
dipimpinnya melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien. Sistem tersebut
dikenal dengan istilah Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control
System). Dengan sistem ini manajemen meletakkan kepercayaan kepada sistem
tersebut untuk melaksanakan alokasi sumbersumber ekonomi yang dimiliki oleh
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

26

Perpustakaan Unika

Pengertian menurut Supriyono (1990:38) tentang Sistem Pengendalian


Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk
mengarahkan para anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan secara efektif
dan efisien sesuai dengan strategi pokok yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan, dimana sistem pengendalian manajemen ini digunakan untuk pengendalian
operasional. Sedangkan pengertian Sistem pengendalian manajemen menurut
Robert N. Anthony & John Dearden (1993:4) adalah suatu struktur dan proses
sistematis yang terorganisasi yang digunakan manajemen dalam pengendalian
manajemen. Selain itu, menurut Johny Setyawan (1988:77) menjelaskan bahwa
istilah pengendalian manajemen menunjukkan keseluruhan sistem yang ada dalam
organisasi, termasuk didalamnya perencanaan, penetapan kebijaksanaan, dan
penetapan prosedur serta semua praktek yang sebenarnya dilaksanakan oleh
organisasi dalam menangani semua peristiwa yang terjadi dalam suatu entitas.
Dari gambaran secara umum dan beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan

bahwa

sistem

pengendalian

manajemen

digunakan

untuk

mengumpulkan dan menganalisa informasi, mengevaluasinya dan memanfaatkan


saranasarana lain untuk mengendalikan kegiatan. Selain itu, pengendalian
manajemen merupakan proses yang memotivasi dan memberi semangat individu
individu yang melakukan kegiatankegiatan tersebut demi mencapai tujuan
organisasi atau proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi
lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi.

27

Perpustakaan Unika

2.1.2.2. Struktur dan Proses Sistem Pengendalian Manajemen Penjualan


Menurut Marciariello (1984) dan Anthony & Dearden (1993), pada
hakikatnya sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur sistem dan proses
sistem. Struktur dan proses sistem pengendalian manajemen tersebut menjelaskan
bekerjanya bagianbagian yang ada

dalam struktur yang diwujudkan dalam

aktivitasaktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Struktur sistem pengendalian


manajemen tersebut terdiri dari elemenelemen sebagai berikut :
a. Struktur organisasi
b. Otonomi yang didelegasikan kepada para manajer
c. Pusatpusat pertanggungjawaban yang dibentuk
d. Hubungan antar pusat pertanggungjawaban tersebut
e. Tolok ukur prestasi dan penghargaan
f.

Sistem aliran informasi antar berbagai pusat pertanggungjawaban


tersebut
Sedangkan proses pengendalian manajemen meliputi empat tahap

kegiatan utama, yaitu :


a. Penyusunan program
b. Penyusunan anggaran
c. Pelaksanaan dan pengukuran
d. Pelaporan dan analisis
Untuk menyusun sistem

pengendalian manajemen yang efektif dan

efisien, perusahaan harus menetapkan tujuan dan strategi perusahaan. Tujuan dan
strategi perusahaan tersebut ditetapkan melalui proses perencanaan strategis.

28

Perpustakaan Unika

Setelah penentuan tujuan dan strategi perusahaan, langkah berikutnya adalah


penyusunan program dan penyusunan anggaran.
Penyusunan program merupakan proses yang terdiri dari berbagai
pengambilan keputusan mengenai programprogram yang akan dilaksanakan dan
taksiran alokasi sumbersumber ekonomi yang diperlukan untuk setiap program.
Program tersebut biasanya menyangkut masa yang akan datang atau sifatnya
berjangka panjang, sehingga untuk perencanaan jangka pendek yang biasanya satu
tahun maka disusun anggaran.
Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen puncak menetapkan
pusatpusat pertanggungjawaban yang akan diberi tanggungjawab untuk
melaksanakan bagian dari program yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
penyusunan anggaran adalah penentuan peran tiap manajer dalam melaksanakan
program, sedangkan anggaran tersebut merupakan suatu rencana kerja atau
kegiatan untuk jangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter
dan satuan kuantitatif yang lain. Adapun kriteria anggaran yang baik menurut G.
Adisaputro dan M. Asri (1990), yaitu :
1) Menyatakan dengan jelas jumlah yang ingin dicapai
2) Menunjukkan sumber atau biaya yang tersedia
3) Rencana penjualan harus merupakan rencana yang realistis sehingga
digunakan sebagai alat pengendalian, karena itu dalam membuat
rencana penjualan harus memperhatikan kondisi pasar, membuat
sales forecasting serta faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi
penjualan.

29

Perpustakaan Unika

4) Rencana penjualan harus menunjukkan pihak yang terlibat dan


bertanggungjawab dalam pelaksanaannya.
Proses berikutnya adalah pelaksanaan rencana penjualan. Penjualan
harus didukung oleh kualitas dan kuantitas karyawan yang sesuai dengan
tanggungjawab yang dipikul, pemisahan fungsi yang memadai, serta sistem
pembuatan kebijakan dan praktekpraktek yang sehat pada masingmasing unit
organisasi. Prosedur penjualan harus memiliki pengendalian yang memadai.
Pengendalian memerlukan pengukuran yang berkesinambungan mengenai apa
yang dicapai melalui membandingkan hasilhasil yang dicapai dengan rencana
rencananya dan memberikan umpan balik atas temuantemuan yang ada untuk
manajer tertentu, jika terdapat perbedaan antara yang direncanakan dengan yang
dicapai maka harus dilakukan evaluasi untuk menentukan apakah diperlukan
adanya suatu tindakan koreksi. Berikut adalah urutan persyaratan yang dapat
digunakan untuk menciptakan pengendalian intern penjualan yang efektif yang
dikemukakan oleh Nugroho Widjayanto (1985:38), yaitu :
1) Setiap fase penjualan harus dilaksanakan secara terpisah dan laporan
masingmasing fase itu harus diverifikasi secara terpisah.
2) Pengendalian perusahaan harus dikoordinasikan dan dicek dengan
kas dan piutang yang dihasilkan dari penjualan tersebut.
3) Antara dokumen pengiriman barang dan dokumen penagihan kepada
pelanggan harus memiliki hubungan yang erat dan sistematis.
4) Barangbarang perusahaan yang diserahkan secara konsinyasi harus
memperoleh pengendalian aktiva yang layak dan laporan yang

30

Perpustakaan Unika

sistematis mengenai penjualannya harus diselenggarakan dengan


baik.
5) Informasi penjualan harus dilaksanakan dengan layak.
6) Penjualan secara tunai harus mendapat perhatian dan pengendalian
yang layak melalui pengamanan dan pengawasan secukupnya.
7) Retur penjualan harus ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku
secara sistematis serta harus dianalisis dan diselidiki penyebabnya.
Proses terakhir adalah mengadakan review hasil penjualan, yaitu
melakukan pengukuran atas pelaksanaan rencana penjualan dan menganalisisnya
untuk menemukan penyimpangan yang tidak sesuai dengan rencana. Selanjutnya
melalui pengukuran dan hasil analisis tersebut disusun laporan hasil pemeriksaan
yang diserahkan kepada pihak manajemen yang berisi tentang informasi latar
belakang, kesimpulan, rekomendasi, dan lingkup pemeriksaan. Laporan hasil
pemeriksaan tersebut harus disusun secara cermat, jelas, ringkas, dan obyektif.
2.1.2.3. Tujuan dan Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen
Istilah

pengendalian

manajemen

digunakan

untuk

menunjukkan

keseluruhan sistem yang ada dalam organisasi, termasuk didalamnya perencanaan,


penetapan kebijaksanaan, dan penetapan prosedur serta semua praktek yang
sebenarnya dilaksanakan oleh organisasi dalam menangani semua peristiwa yang
terjadi dalam suatu entitas. Oleh karena itu, pengendalian manajemen bertujuan
untuk menjamin terlaksananya strategi yang telah direncanakan secara efisien dan
efektif oleh fungsionaris yang memperoleh limpahan wewenang dan efektivitas
operasi ditinjau dari hasil yang diinginkan.

31

Perpustakaan Unika

Untuk dapat berhasil mencapai tujuan yang diinginkan maka suatu


organisasi harus memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik. Menurut
Johny Setyawan (1988:77) karakteristik sistem pengendalian manajemen
organisasi yang baik haruslah memiliki halhal berikut :
a. Pernyataan tujuan organisasi
b. Rencana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan
c. Kualitas dan kuantitas karyawan yang sesuai dengan tanggungjawab
yang dipikul dan pemisahan fungsi yang memadai
d. Sistem pembuatan kebijakan dan praktekpraktek yang sehat pada
masing-masing unit organisasi
e. Sistem review yang efektif pada setiap arus aktivitas guna memperoleh
keyakinan bahwa kebijakan dan praktekpraktek yang sehat telah
dilaksanakan sebagaimana telah digariskan
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan atau praktek
sistem pengendalian manajemen yang baik akan dapat mendukung tercapainya
tujuan sesuai dengan yang diharapkan manajemen perusahaan.
2.1.3. Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen dengan Pemeriksaan
Manajemen
Pemeriksaan manajemen merupakan pemeriksaan operasional yang
menitikberatkan pada penilaian aktivitas tertentu dan evaluasi terhadap caracara
pengelolaan organisasi ditinjau dari segi efektivitas dan efisiensi dalam mengelola
sumber-sumbernya. Tercapainya efektivitas dan efisiensi tersebut sangat
dipengaruhi oleh :

32

Perpustakaan Unika

1. Ketepatan sistem pengendalian manajemen yang sudah ada


Ketepatan struktur dan proses pengendalian manajemen akan menciptakan
kondisi dimana para manajer dan bawahannya terdorong untuk bekerja dengan
baik. Hal ini karena pihak yang bersangkutan akan memperoleh tugas dan
tanggungjawab serta penilaian yang tepat dan obyektif. Obyektivitas dalam
sistem penilaian merupakan salah satu motivasi bagi manajer dan bawahannya
untuk beroperasi secara maksimal.
2. Pelaksanaan atau operasional sistem yang bersangkutan
Tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam mengelola sumbersumber
ekonomi tidak hanya sematamata ditentukan oleh baik tidaknya sistem
pengendalian manajemen tetapi juga oleh caracara penerapan dan
pelaksanaan sistem tersebut. Ketepatan sistem yang tidak didukung dengan
implementasi yang benar tidak akan bermanfaat bagi manajemen. Oleh karena
itu, dengan melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen,
pemeriksa dapat mengidentifikasikan dan memahami masalah yang sedang
diperiksa sehingga pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan secara lebih
efektif dan efisien.
Menurut Supriyono (1990:44) menjelaskan bahwa hubungan antara
sistem pengendalian manajemen dengan pemeriksaan manajemen adalah
memberikan jasa kepada manajemen didalam mengevaluasi secara obyektif
tingkat ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi maka kegiatan tersebut perlu
direncanakan, dikoordinasikan, dan dikendalikan. Oleh karena itu, sistem
pengendalian manajemen harus dirancang dan dilaksanakan oleh dan untuk

33

Perpustakaan Unika

manajer. Pengendalian manajemen merupakan suatu alat pengendali yang penting


untuk mengevaluasi sumbangan setiap peringkat sistem pengendalian manajemen
terhadap ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi.
2.1.4.

Efektivitas Penjualan dan Efisiensi Penjualan

2.1.4.1. Pengertian Penjualan


Salah satu kegiatan utama dari perusahaan manufaktur maupun
perusahaan dagang adalah melakukan penjualan seoptimal mungkin. Melalui
kegiatan penjualan tersebut maka perusahaan dapat merencanakan berapa
keuntungan yang nantinya diperoleh.
Penjualan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan
maupun perusahaan, dalam hal ini perusahaan yang didalam kegiatan usahanya
terdapat kegiatan produksi yang menghasilkan barang atau produk, dan adanya
kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli terhadap barang atau produk
yang diperdagangkan.
Menurut Philip Kotler (1998:28), konsep penjualan yaitu : Bahwa para
konsumen, jika dibiarkan sendiri biasanya tidak akan membeli produkproduk
dari perusahaan atau organisasi tersebut. Oleh karena itu perusahaan atau
organisasi tersebut harus melakukan kegiatan penjualan yang agresif dan usaha
promosi secara gencar
Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan jika mereka
mempunyai kapasitas produksi yang berlebih. Sasaran langsung mereka adalah
menjual apa yang dapat mereka buat, bukan membuat sesuatu yang baku, yang
dapat dijual. Dalam perekonomian industri modern, kapasitas produksi dibangun

34

Perpustakaan Unika

sedemikian rupa dimana sebagian besar pasar adalah pasar pembeli (pembelilah
yang dominan) dan para penjual harus bekerja keras untuk menjangkau para
pembeli tersebut. Oleh karena itu penjualan berhubungan dengan rencanarencana
dan taktik yang dilakukan oleh perusahaan agar pembeli atau konsumen bersedia
menukarkan uangnya dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
maupun produsen.
Sedangkan pengertian penjualan menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) adalah suatu peningkatan jumlah aktiva atau dari penurunan
kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang dan jasa atau
aktiva usaha lainnya didalam suatu periode.
Tujuan dasar suatu perusahaan adalah menjual sesuatu produk atau jasa
yang telah dihasilkan kepada konsumen atau customer guna memperoleh
keuntungan yang ingin dicapai. Menjual bukan sekedar melakukan penjuala n,
didalamnya tercakup fungsi perencanaan dan pengembangan produk, fungsi
konseptual, fungsi permintaan, dan fungsi kontraktual (Stanton, 1993:561).
2.1.4.2. Efektivitas Penjualan
Menurut Dian Jung (1987), pengertian efektivitas atau hasil guna dapat
diartikan sebagai keberhasilan suatu organisasi dalam usahanya untuk mencapai
apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Salman dan
Sudarsono (1994), efektivitas adalah suatu tahapan untuk mencapai tujuan
sebagaimana yang diharapkan atau dengan kata lain adalah hasil guna menunjang
tujuan. Secara singkat, pengertian efektivitas berkaitan dengan pengendalian
manajemen menurut Robert N. Anthony & John Dearden (1993:12) adalah derajat

35

Perpustakaan Unika

keberhasilan atau kemampuan suatu unit organisasi dalam usahanya untuk


mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi pengukuran efektivitas berhubungan
dengan hasil operasi. Namun demikian, pengertian efektivitas tidak seolaholah
menitikberatkan pada segi output saja melainkan juga memperhatikan aspek
aspek lainnya, misalnya :
a. Dengan

mempertimbangkan

caracara

alternatif

yang

berupa

rancanganrancangan program alternatif untuk mencapai tujuan.


b. Dengan mempertimbangkan tujuantujuan alternatif yang merupakan
kemungkinankemungkinan target atau sasaran yang lain.
Efektivitas penjualan dapat diketahui dari kemajuan prestasi perusahaan.
Prestasi ini dapat dinilai dari anggaran yang menjadi tanggungjawab manajer
penjualan. Dalam penilaian efektivitas pelaksanaan anggaran penjualan dilakukan
dengan membandingkan antara realisasi penjualan dengan anggaran penjualan.
Untuk itu perlu dilaksanakan analisis dengan membuat suatu perbandingan antara
angkaangka yang ditetapkan dalam anggaran penjualan dengan realisasi
penjualan. Dari hasil analisis tersebut dicari penyebab terjadinya selisih antara
realisasi penjualan dengan anggaran penjualan, sehingga dapat diketahui seberapa
besar keberhasilan perusahaan.
Salah satu tujuan departemen penjualan adalah menghasilkan laba bruto
seperti yang dianggarkan melalui kegiatan penjualan. Oleh karena itu, departemen
penjualan harus bertanggungjawab atas selisih laba bruto. Selisih antara angka
realisasi

dengan

menguntungkan

angka
atau

anggaran

selisih

akan

merugikan.

menggambarkan
Apabila

yang

apakah

selisih

terjadi

selisih

36

Perpustakaan Unika

menguntungkan maka efektivitas tercapai, namun jika yang terjadi selisih


merugikan maka menunjukkan inefektivitas. Berkaitan dengan analisis selisih laba
bruto yang dapat digunakan dalam mengukur efektivitas penjualan, menurut
Mulyadi (1991:144) analisis selisih laba bruto tersebut dapat dipecah menjadi
3 (tiga) macam selisih berikut ini :
a. Selisih Laba Bruto per Satuan (Unit Margin Variance)
Selisih ini timbul sebagai akibat perbedaan antara laba bruto per satuan
menurut anggaran dan realisasinya.
b. Selisih Volume Penjualan (Sales Volume Varians)
Selisih ini timbul sebagai akibat volume penjualan yang sesungguhnya
berbeda dengan volume penjualan yang dianggarkan.
c. Selisih Komposisi Penjualan (Sales Mix Variance)
Selisih ini timbul jika perusahaan memproduksi dan menjual lebih dari
satu macam produk. Perbedaan antara komposisi produk yang dijual
menurut anggaran dengan realisasinya menyebabkan perbedaan laba
bruto.
2.1.4.3. Efisiensi Penjualan
Efisiensi atau berdaya guna adalah suatu tingkat penggunaan biaya untuk
melaksanakan suatu aktivitas atau untuk memperoleh sesuatu. Pengertian tersebut
berhubungan dengan metode operasi. Menurut Soekartawi (2003:43) pengertian
efisiensi

adalah

upaya

penggunaan

input

yang

sekecilkecilnya

untuk

mendapatkan produksi yang sebesarbesarnya. Sedangkan pengertian efisiensi


menurut Amin Widjaja Tunggal (1992:7) adalah kemampuan untuk mencapai

37

Perpustakaan Unika

hasil yang diharapkan (output) dengan pengorbanan tenaga atau biaya (input)
yang minimum. Dan pengertian efisiensi menurut Mulyadi (1999:245) dapat
dikatakan merupakan penggabungan dari kedua pengertian tersebut, yaitu :

Efisiensi adalah rasio output dengan input

Output
Efisiensi =

Input

Efisiensi adalah kebalikan dari rasio produktivitas

Input
Produktivitas =

Output
Berkaitan dengan pengendalian manajemen, menurut Robert N. Anthony
& John Dearden (1990:12) pengertian efisiensi menggambarkan berapa masukan
(input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran (output). Unit
organisasi yang paling efisien adalah unit yang dapat memproduksi sejumlah
keluaran dengan penggunaan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran
terbanyak dari masukan yang tersedia.
Adapun untuk melakukan penilaian efisiensi dari kegiatan penjualan
dapat ditentukan dengan penggunaan konsep efisiensi yang menggunakan rumus
perbandingan antara output terhadap input, yaitu jumlah penjualan sebagai output
dan biaya penjualan sebagai input.

Efisiensi = Jumlah Penjualan : Biaya Penjualan

38

Perpustakaan Unika

Dikatakan efisien jika rasio efisiensi dari tahun berikutnya mengalami selisih
positif atau peningkatan dibandingkan sebelumnya. Atau, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Efisien = rasio efisiensi th-1 > rasio efisiensi th-0

2.1.5. Penilaian Kinerja


2.1.5.1. Pengertian dan Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian

kinerja

adalah

penentuan

secara

periodik

efektivitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan


sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi
pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya
merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang
mereka mainkan di dalam organisasi (Mulyadi, 1997:419).
Manfaat dari penilaian kinerja, antara lain : (Mulyadi, 1997:420)
a.

Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui


pemotivasian karyawan secara maksimum.

b.

Membantu

pengambilan

keputusan

yang

bersangkutan

dengan

karyawan, seperti : promosi, transfer, dan pemberhentian.


c.

Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan


dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.

d.

Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan


mereka menilai kinerja mereka.

e.

Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

39

Perpustakaan Unika

2.1.5.2. Anggaran Sebagai Standar Penilaian Kinerja


Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan
akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan
langkahlangkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan
cara yang baik, artinya menggunakan sumbersumber daya perusahaan yang
dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi
dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan
berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya (Christina, Fuad, Sugiarto,
Sukarno, 2001:3).
Sasaran anggaran tidak akan tercapai tanpa pemantauan secara terus
menerus kemajuan karyawan dalam mencapai sasaran mereka. Dalam tahap
pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja sesungguhnya dibandingkan dangan
standar yang tercantum dalam anggaran, untuk menunjukkan masalah dalam
organisasi dan menyarankan tindakan pembetulan yang memadai bagi kinerja
yang berada dibawah standar (Mulyadi, 1999:510).
Pengendalian (Control) yang merupakan bagian penting dari sistem
anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang
dianggarkan secara periodik. Perbedaan yang besar antara hasil aktual dengan
yang direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan bahwa sistem
tidak berjalan baik. Disini perlu diambil tindakan untuk mengetahui penyebab
perbedaan tersebut, dan kemudian memperbaikinya (Hansen dan Mowen,
2000:352).

40

Perpustakaan Unika

2.2.

KERANGKA PIKIR
Berikut adalah gambaran dan uraian dari kerangka pemikiran yang akan

digunakan pada penelitian ini :


Tujuan PT. Sinar Sosro Semarang

Kegiatan Penjualan

Pemeriksaan Manajemen

Analisis Kualitatif

Pemeriksaan Sistem
Pengendalian Manajemen
Analisis
Kekuatan & Kelemahan
Sistem Pengendalian
Manajemen

Analisis Kuantitatif

Efektivitas
Kegiatan Penjualan

Efisiensi
Kegiatan Penjualan

Efektif jika: Total dari


selisih laba bruto per
satuan dan selisih
volume penjualan
menghasilkan laba
(positif)

Efisien jika:
Perkembangan rasio
efisiensi meningkat
setiap tahunnya.

Kinerja Penjualan:
Efektif & Efisien

Tidak

Analisis
Sebab-Akibat

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian


Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan
PT. Sinar Sosro Semarang yang memiliki tujuan jangka pendek untuk

41

Perpustakaan Unika

memperoleh laba optimal. Adapun untuk mencapai tujuannya PT. Sinar Sosro
Semarang melakukan berbagai aktivitas dan salah satu aktivitas perusahaan adalah
penjualan. Penjualan merupakan salah satu komponen utama dalam menentukan
besarnya laba perusahaan.
Untuk mengetahui kinerja dari kegiatan penjualan apakah berjalan secara
efektif dan efisien maka dilakukan analisis melalui tahap-tahap pemeriksaan
manajemen. Pemeriksaan manajemen untuk mengevaluasi sistem pengendalian
manajemen penjualan serta menilai efektivitas dan efisiensi dari kegiatan
penjualan dilakukan

melalui pemeriksaan sistem pengendalian manajemen

penjualan dan pemeriksaan hasil kegiatan penjualan. Pemeriksaan sistem


pengendalian manajemen penjualan melalui analisis kualitatif hasil wawancara
dengan daftar pertanyaan digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
system

pengendalian

manajemen

pada

kegiatan

penjualan.

Sedangkan

pemeriksaan hasil kegiatan penjualan dengan membandingkan antara realisasi


penjualan terhadap anggaran penjualan melalui metode analisis selisih laba bruto
untuk mengetahui efektivitas kegiatan penjualan, dan menganalisis perubahan
kenaikan atau penurunan perbandingan jumlah penjualan terhadap biaya
penjualan untuk mengetahui efisiensi kegiatan penjualan, dimana tingkat
efektifitas ditunjukkan dari total selisih laba bruto per satuan atau selisih volume
penjualan menghasilkan laba (positif) dan efisien jika perbandingan hasil
penjualan terhadap biaya penjualan mengalami kenaikan.
Dengan adanya pemeriksaan manajemen tersebut akan diketahui apakah
kinerja PT. Sinar Sosro Semarang pada kegiatan penjualan telah berjalan secara

42

Perpustakaan Unika

efektif dan efisien serta memiliki sistem pengendalian manajemen yang memadai.
Apabila YA maka tujuan perusahaan tercapai dan kinerja pada kegiatan
penjualannya baik karena berjalan secara efektif dan efisien yang didukung oleh
praktek sistem pengendalian manajemen yang memadai, namun bila TIDAK
berarti kinerja yang dicapai belum memenuhi tujuan yang diharapkan maka
dilakukan analisis sebab-akibat dari hasil pemeriksaan manajemen agar untuk
selanjutnya dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2.3.

DEFINISI OPERASIONAL
Agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru, kiranya perlu pendefinisian

variabel operasional sebagai berikut :


1. Pemeriksaan manajemen kegiatan penjualan, merupakan pemeriksaan secara
sistematis dan terpadu untuk menemukan penyimpanganpenyimpangan yang
terjadi

pada

saat

pelaksanaan

kegiatan

penjualan

yang

bertujuan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan. Pemeriksaan


manajemen dilakukan dengan melaksanakan tahaptahap tertentu yaitu tahap
pemeriksaan pendahuluan, tahap review dan pengujian sistem pengendalian
manajemen, tahap pemeriksaan terinci, dan tahap pelaporan.
2. Sistem pengendalian manajemen kegiatan penjualan, merupakan struktur dan
proses sistematis yang terorganisasi yang digunakan manajemen dalam
pengendalian manajemen kegiatan penjualan yang meliputi: penyusunan
program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, serta pelaporan
dan analisis. Penilaian tentang kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian
manajemen pada masing-masing proses diukur dari hasil analisis kualitatif

43

Perpustakaan Unika

daftar pertanyaan tentang sistem pengendalian manajemen pada kegiatan


penjualan.
3. Penilaian kinerja, merupakan penentuan secara periodik efektivitas dan
efisiensi operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penilaian kinerja pada kegiatan penjualan

untuk menilai efektivitas dan

efisiensi diukur dengan :


a. Efektivitas penjualan, merupakan ukuran keberhasilan dalam pencapaian
target penjualan yang diinginkan. Efektivitas penjualan tersebut diukur
dari hasil perbandingan antara realisasi penjualan dengan anggaran
penjualan, dikatakan efektif bila dalam metode selisih laba bruto
menghasilkan selisih laba positif.
b. Efisiensi penjualan, merupakan rasio atau perbandingan antara hasil
penjualan (output) dengan biaya penjualan yang dikeluarkan (input).
Dikatakan efisien bilamana rasio tersebut mengalami selisih positif
(peningkatan) dibandingkan tahun sebelumnya.

44

Perpustakaan Unika

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN


3.1.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan adalah PT. Sinar Sosro Semarang yang
berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 188 B Semarang, dengan alasan bahwa
tidak mantapnya pertumbuhan penjualan yang cenderung naik turun terutama
karena adanya beberapa produk tertentu dengan selisih negatif dari perbandingan
antara realisasi penjualan terhadap anggaran penjualan pada perusahaan tersebut.
3.1.2. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Pada tahun 1965 tanpa sengaja terbaca artikel ilmiah mengenai khasiat
dari teh oleh keluarga Sosrodjojo. Kemudian pada tahun 1974 keluarga
Sosrodjojo yang pada saat itu telah mempunyai perusahaan teh kering seduh
bertekad membuat teh asli siap minum (Ready to drink tea) yang segar setiap saat
sehingga dapat dinikmati oleh setiap orang baik yang masih muda maupun yang
sudah tua. Untuk itu maka pada tahun itu juga didirikan sebuah pabrik teh botol
yang pertama di Indonesia dan pertama kali di dunia dengan nama PT. SINAR
SOSRO di Jakarta. Merk yang dipakai ialah TEH BOTOL SOSRO, mendompleng
dari merk Teh Cap Botol yang pada saat itu laku keras.
Untuk menunjang pemasaran produk Teh Botol Sosro di pasaran, maka
didirikanlah PT. Sasana Caraka Mekarjaya yang berpusat di Jakarta. Seiring
dengan meluasnya daerah pemasaran produk Teh Botol Sosro di luar Jakarta,

45

Perpustakaan Unika

maka pada tahun 1985 didirikan sebuah agen dengan nama UD. Tegalsari yang
berkantor di Tegal dan Semarang untuk melayani pemasaran produk Teh Botol
Sosro di luar daerah Jakarta. Pada perkembangannnya agen UD. Tegalsari
berubah menjadi cabang dari PT. Sasana Caraka Mekarjaya pada tahun 1990 yang
kantor cabangnya berada di kota Semarang dan untuk perwakilannya berada di
kota Tegal. Adapun tujuan perubahan status ini guna mendukung perkembangan
dari sisi pemasaran dan distribusinya.
Tahun 1991 cabang PT. Sasana Caraka Mekarjaya yang berada di kota
Semarang dan perwakilannya di kota Tegal berubah menjadi PT. Mandradhana
Mukti. Adapun tujuan perubahan PT tersebut karena pengambilan produk Teh
Botol Sosro yang selama ini diambil dari PT. Sinar Sosro Jakarta dialihkan ke
pabrik yang baru di Surabaya yakni PT. Surya Sosro Kencono dengan PT.
Mandradhana Mukti yang ditunjuk sebagai distibutornya. Dengan semakin
berkembangnya pangsa pasar di wilayah Jawa Timur, maka PT. Mandradhana
Mukti yang berada di kota Semarang dengan perwakilannya di Tegal dirubah
kembali menjadi PT. Sasana Caraka Mekarjaya karena untuk pengambilan
produknya dialihkan kembali ke PT. Sinar Sosro Jakarta. Dengan semakin
meningkatnya permintaan pasar maka didirikan pabrik yang baru dengan nama
PT. Sinar Sosro Ungaran dan untuk pengambilan produk distributor di wilayah
Jawa Tengah, DIY, dan sebagian wilayah Jawa Barat dilakukan melalui pabrik
tersebut.
Dengan semakin berkembangnya Sosro Group, maka pihak manajemen
melakukan pembenahan PTPT yang tergabung di dalam Sosro Group. Adapun

46

Perpustakaan Unika

pembenahan organisasi ini bertujuan untuk menunjang operasional dari masing


masing wilayah di Indonesia. Dengan adanya pembenahan organisasi ini serta
pangsa pasar di wilayah Jawa Tengah dan Medan yang semakin luas, maka
didirikan PT. Toba Sosro Kencono untuk pemasaran produk di wilayah Sumatera
dan pada tahun 1995 untuk wilayah Jawa Tengah pemasaran produk Teh Botol
Sosro dipegang oleh PT. Sasanamaya Tirtamukti dengan kantor pusat di
Semarang yang sekarang ini berubah menjadi PT. Sinar Sosro Semarang, Jawa
Timur dipegang oleh PT. Mandradhana Mukti berkantor pusat di Surabaya, Bali
dan sekitarnya dipegang oleh PT. Dhanamukti Tirtamarta berkantor pusat di Kuta,
Jakarta dan sekitarnya dipegang oleh PT. Sasana Caraka Mekarjaya dengan kantor
pusat di Jakarta. Selain itu, didirikan pula PT. Tirta Purbalingga Adijaya, yaitu
pabrik air minum mineral untuk mengantisipasi perkembangan AMDK (Air
Mineral Dalam Kemasan) di Indonesia.
Pada tahun 1998 diadakan pembenahan pada kantor-kantor penjualan
untuk kemudahan sistem administrasinya. Pada tahun 1999 PT. Sasanamaya
Tirtamukti Semarang hanya memegang pemasaran di Semarang dan sekitarnya,
sedangkan pemasaran di beberapa wilayah Jawa Tengah lainnya, DIY, dan
sebagian wilayah Jawa Barat dipegang oleh kantor penjualan setempat. .Kantorkantor penjualan tersebut antara lain terletak di Wonogiri, Solo, Yogya, Kebumen,
Magelang, Bawen, Demak, Kendal, Pekalongan, Tegal, Jatibarang, Cirebon,
Losari, Losarang, Arjawinangun, Jatiwangi, Purwodadi, dan Kuningan. PT.
Sasanamaya Tirtamukti Semarang sekarang lebih dikenal dengan nama PT. Sinar
Sosro Semarang.

47

Perpustakaan Unika

Seiring dengan berjalannya waktu hingga sekarang ini tahun 2004,


produk Sosro yang dikenal tidak hanya teh botol dan air mineral PRIM-A saja,
tetapi juga variasi air minum dengan bahan utama teh dalam berbagai rasa dan
aneka kemasan.
3.1.3. Struktur Organisasi
Struktur

organisasi pada dasarnya

merupakan

hierarki jabatan,

wewenang, dan tugas dari kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi yang
bersangkutan. Semakin besar usaha yang dijalankan oleh perusahaan, maka
semakin kompleks pula struktur organisasinya. Menurut The Liang Gie (1992),
struktur organisasi didefinisikan sebagai suatu kerangka yang mmewujudkan pola
tetap dan hubunganhubungan diantara berbagai bidangbidang kerja maupun
orangorang yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggungjawab
masing-masing dalam suatu sistem kerjasama.
Struktur organisasi yang ada pada PT. Sinar Sosro Semarang menganut
bentuk organisasi garis dan staf, artinya kekuasaan dan tanggungjawab bercabang
pada tiap tingkatan mulai dari pimpinan hingga pegawai terendah dan pada tiap
tingkatan dibentuk suatu staf yang terdiri dari para ahli kecuali pegawai terendah.
Adapun struktur organisasi PT. Sinar Sosro Semarang dapat dilihat pada
Gambar 3.1. Penjelasan struktur organisasi yang meliputi jabatan, tugas, dan
tanggungjawab masing-masing bagian dapat dilihat pada Lampiran A.

Perpustakaan Unika

STRUKTUR ORGANISASI UNIT


PT. SINAR SOSRO SEMARANG
Unit Manager

Sales
Supervisor

Sub Unit
Manager

Kepala
Adm & Keu

Kepala
Adm & Keu

Salesman

Assisten
Salesman

Kasir
KK / KB

Adm
Piutang

Adm.
Penj. & stock

Adm
Promosi

Kepala
Gudang

Ass.
Gudang

Office
Boy

Sub Unit
Manager

Staff
Adm & Keu

Satpam

Office
Boy

Staff
Keuangan

Salesman

Satpam

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Semarang

Satpam

Office
Boy

Salesman

49

Perpustakaan Unika

3.1.4. Prosedur Penjualan


PT. Sinar Sosro Semarang merupakan perusahaan distributor penjualan
minuman teh dan air mineral dalam kemasan. Produk yang dijual meliputi : Teh
Botol Sosro, Teh Kotak Sosro, Fruit Tea, dan Air Mineral, serta minuman teh
dalam kemasan merk Sosro lainnya. Penjualan dilakukan oleh PT. Sinar Sosro
Semarang melalui kantor unit setempat melalui armada yang dikemudikan oleh
salesman dan asisten salesman kepada pelanggan besar dan kecil. Penjualan
dilakukan dengan cara tunai, kredit dengan maksimal jangka waktu 7 hari,
sedangkan eksport ditangani langsung oleh kantor pusat di Jakarta. Penjualan
dilakukan dengan mulai adanya pesanan yang diterima oleh operator telepon
ataupun pesanan langsung sewaktu salesman kunjungan, lalu dikirim ke
pelanggan dan kemudian dibuatkan nota penjualan. Penjualan melibatkan bagian
gudang, bagian administrasi, dan bagian satpam.

3.2. SUMBER DAN JENIS DATA


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber dan jenis data
primer dan sekunder. Penggolongan kedua sumber dan jenis data tersebut yang
digunakan pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Data Primer, yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. Data primer
dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian (Indriantoro & Soepomo, 1999:146). Data primer pada penelitian

50

Perpustakaan Unika

ini berupa hasil observasi, wawancara dan jawaban dari daftar pertanyaan
tentang sistem pengendalian manajemen kegiatan penjualan.
2. Data Sekunder, yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan
historis

yang telah

tersusun

dalam arsip

(data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro & Soepomo,


1999:147). Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah anggaran
penjualan dan laporan penjualan tahun 1999 - 2003, laporan biaya penjualan,
struktur organisasi dan job description, serta bagan alir atau prosedur
penjualan.
3.3. METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk mengumpulkan data yang relevan dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara :
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke perusahaan untuk
mengetahui latar belakang perkembangan perusahaan, aktivitas utama
perusahaan, dan memperoleh gambaran tentang struktur organisasi beserta job
descriptionnya.
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan
yang berkompeten terhadap data yang dibutuhkan. Wawancara antara lain
dilakukan dengan staff perusahaan untuk memperoleh uraian tentang prosedur
penjualan, dan unit manager dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk

51

Perpustakaan Unika

memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan pelaksanaan sistem


pengendalian manajemen penjualannya
3. Dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data dari dokumen perusahaan
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data-data tersebut diperoleh
dari bagian akuntansi dan bagian penjualan yang meliputi laporan biaya
penjualan, anggaran penjualan, dan realisasi penjualan tahun 1999 2003.
3.4. METODE ANALISIS DATA
Untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti, maka
datadata yang diperoleh dianalisis melalui pemeriksaan sistem pengendalian
manajemen penjualan dan pemeriksaan hasil kegiatan penjualan. Berikut adalah
penjelasan dari metode analisis data yang digunakan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada penelitian ini:
1. Pemeriksaan sistem pengendalian manajemen penjualan, merupakan analisis
deskriptif kualitatif dari hasil jawaban daftar pertanyaan tentang sistem
pengendalian manajemen penjualan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahannya. Apabila jawaban dari daftar pertanyaan tersebut adalah ya
maka dinilai sebagai kekuatan karena telah diterapkan dan tidak maka
dinilai sebagai kelemahan karena tidak diterapkan. Adapun temuan-temuan
kelemahan tersebut digunakan untuk menyusun rekomendasi bagi perbaikan
sistem pengendalian manajemen penjualan.
2. Pemeriksaan hasil kegiatan penjualan, merupakan analisis kuantitatif untuk
menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan. Analisis untuk menilai
efektivitas penjualan dilakukan dengan membandingkan antara realisasi

52

Perpustakaan Unika

penjualan terhadap anggaran penjualan melalui metode selisih laba bruto.


Selisih laba bruto merupakan selisih yang timbul dari perbedaan antara laba
yang dianggarkan dengan yang direalisasikan. Laba bruto adalah selisih
antara hasil penjualan dan harga pokok penjualan. Dari hasil perbandingan
antara angka realisasi dan angka anggaran dapat ditentukan jumlah
penyimpangan atau selisih. Selisih antara angka realisasi dengan angka
anggaran kemudian diberi identitas, apakah berupa selisih menguntungkan
(favorable variance) atau selisih merugikan (unfavorable variance). Dikatakan
efektif bilamana perhitungan selisih laba bruto menghasilkan selisih
menguntungkan atau laba (positif), dan tidak efektif bila perhitungan selisih
laba bruto menghasilkan selisih merugikan (negatif). Adapun perhitungan
efektivitas penjualan melalui metode selisih laba bruto dapat diperinci
menjadi (Mulyadi, 1991:144):
a. Selisih Laba Bruto Per Satuan
Selisih ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SLBPS = ( LBPSA LBPSS ) x VPS
dimana :
SLBPS = Selisih Laba Bruto Per Satuan
LBPSA = Laba Bruto Per Satuan menurut Anggaran
LBPSS = Laba Bruto Per Satuan Sesungguhnya
VPS

= Volume Penjualan Sesungguhnya

53

Perpustakaan Unika

b. Selisih Volume Penjualan


Selisih ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SVP = ( VPA VPS ) x LBPSA
dimana :
SVP

= Selisih Volume Penjualan

VPA

= Volume Penjualan menurut Anggaran

VPS

= Volume Penjualan Sesungguhnya

LBPSA = Laba Bruto Per Satuan menurut Anggaran


Selisih volume penjualan ini lebih lanjut dapat dipecah menjadi dua
macam :

Selisih Komposisi Penjualan

Selisih ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


SKP = ( VPSKA VPSKS ) x LBPSA
dimana :
SKP

= Selisih Komposisi Penjualan

VPSKA = Volume Penjualan Sesungguhnya menurut Komposisi


Anggaran
VPSKS = Volume Penjualan Sesungguhnya menurut Komposisi
Sesungguhnya
LBPSA

= Laba Bruto Per Satuan Menurut Anggaran

Selisih Volume Penjualan Final

Selisih ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


SVPF

= ( VPA VPSKA ) x LBPSA

54

Perpustakaan Unika

dimana :
SVPF

= Selisih Volume Penjualan Final

VPA

= Volume Penjualan Menurut Anggaran

VPSKA = Volume Penjualan Sesungguhnya Menurut Komposisi


Anggaran
LBPSA

= Laba Bruto Per Satuan Menurut Anggaran

Sedangkan metode analisis yang digunakan untuk menilai efisiensi kegiatan


penjualan dengan cara membandingkan antara hasil penjualan sebagai
output dan biaya penjualan sebagai input. Dikatakan efisien jika rasio
perbandingan tahun tersebut lebih besar dari tahun sebelumnya atau
menghasilkan selisih rasio positif. Adapun perhitungan efisiensi penjualan
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung rasio efisiensi pada tahun yang bersangkutan dengan
perbandingan antara jumlah penjualan sebagai output dan biaya
penjualan sebagai input.
Efisiensi = Jumlah Penjualan : Biaya Penjualan
b. Membandingkan rasio efisiensi tahun tersebut dengan tahun berikutnya.
Apabila rasio efisiensi tahun berikutnya mengalami kenaikan atau
selisih positif berarti penjualan berjalan secara efisien dan bila
mengalami penurunan atau selisih negatif berarti penjualan tidak
efisien.
Efisien = rasio efisiensi th-1 > rasio efisiensi th-0

55

Perpustakaan Unika

Melalui kedua metode analisis data tersebut diatas akan diketahui kekuatan
dan kelemahan sistem pengendalian manajemen penjualan yang diterapkan
perusahaaan serta efektivitas dan efisiensi dari hasil kegiatan penjualannya,
sehingga diketahui apakah kinerja penjualan berjalan secara efektif dan efisien.
Apabila kinerja penjualannya efektif dan efisien maka tujuan perusahaan tercapai
dan sistem pengendalian manajemennya memadai karena mendukung kegiatan
penjualannnya, sedangkan jika kinerja penjualan belum efektif dan efisien maka
akan dilakukan analisis sebab-akibat dari hasil pemeriksaan manajemen untuk
menghasilkan rekomendasi atau saran perbaikan agar selanjutnya dapat membantu
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penjualan secara efektif dan efisien
serta tujuan perusahaan tercapai.
Adapun program audit yang digunakan pada tahap-tahap pemeriksaan
manajemen dalam melakukan pemeriksaan sistem pengendalian manajemen
penjualan dan pemeriksaan hasil kegiatan penjualan ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Perpustakaan Unika

TABEL 3.1. PROGRAM AUDIT UNTUK TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN MANAJEMEN


NO.
1.

TAHAP-TAHAP
PEMERIKSAAN
MANAJEMEN
Tahap Pemeriksaan
Pendahuluan

OBJECTIVES
Untuk memperoleh
informasi umum
mengenai semua aspek
yang berhubungan
dengan organisasi,
aktivitas, program, atau
sistem dari entitas yang
diperiksa.
Menentukan tujuan dan
lingkup pemeriksaan

PROGRAM
AUDIT

DATA
YANG
DIGUNAKAN
Melakukan
Pedoman,
observasi untuk
kebijakan, tujuan
mengetahui kondisi yang ingin
umum perusahaan,
dicapai
sejarah
perusahaan,
perkembangan
bagan alir atau
perusahaan, aktivitas prosedur
perusahaan, struktur penjualan, dan
organisasi dan job
data penjualan.
description.
Melakukan
wawancara dengan
staff perusahaan
untuk mengetahui
prosedur
penjualannya.
Melakukan
dokumentasi untuk
data pendukung
yang dibutuhkan.

UKURAN

KETERANGAN

Tahap ini
dilakukan sewaktu
pra survey dan
merupakan tahap
untuk menentukan
luas pemeriksaan
sistem
pengendalian
manajemen
penjualan dan
pemeriksaan hasil
kegiatan
penjualan.

Perpustakaan Unika

2.

Tahap Review dan


Pengujian
Sistem
Pengendalian
Manajemen.

Mengetahui penerapan
sistem pengendalian
manajemen penjualan
perusahaan yang
meliputi: penyusunan
program, penyusunan
anggaran, pelaksanaan,
serta pelaporan dan
analisis.
Mengetahui kekuatan
dan kelemahan sistem
pengendalian
manajemen penjualan
yang dijalankan
perusahaan.

3.

Tahap Pemeriksaan Memperoleh bukti lebih


Terinci.
rinci yang diperlukan
untuk menilai efektivitas
dan efisiensi kegiatan
penjualan.
Menganalisis buktibukti yang diperoleh
pada tahap sebelumnya
dan tahap ini untuk
menyimpulkan hasil
analisis.

Melakukan
wawancara dengan
menggunakan daftar
pertanyaan tentang
sistem pengendalian
manajemen
penjualan kepada
unit manager.

Hasil wawancara
berdasarkan
jawaban dari
daftar
pertanyaan
tentang sistem
pengendalian
manajemen.

Jawaban ya
menunjukkan
kekuatan
karena telah
diterapkan,
dan jawaban
tidak
menunjukkan
kelemahan
karena tidak
diterapkan.

Merupakan tahap
untuk
melaksanakan
pemeriksaan
sistem
pengendalian
manajemen
penjualan.

Hasil
pemeriksaan
tahap
sebelumnya,
anggaran dan
realisasi
penjualan,
laporan biaya
penjualan.

Efektif jika
menghasilkan
selisih laba
bruto positif,
dan belum
efektif jika
menghasilkan
selisih laba
bruto negatif
atau selisih
rugi.

Merupakan tahap
untuk
melaksanakan
pemeriksaan hasil
kegiatan penjualan
untuk menilai
efektivitas dan
efisiensinya.

Melakukan analisis
kualitatif terhadap
hasil wawancara
untuk
mendeskripsikan
penerapan sistem
pengendalian
manajemen
penjualan
perusahaan yang
merupakan kekuatan
dan merumuskan
dampak atas
kelemahan yang
ditemukan.
Melakukan
dokumentasi datadata yang berkaitan
dengan laporan
penjualan dan
laporan biaya
penjualan
perusahaan.

Perpustakaan Unika

dan tahap ini untuk


menyimpulkan hasil
analisis.
Menyusun rekomendasi
atas kelemahan yang
ditemukan.

Melakukan analisis
terhadap kegiatan
penjualan dari hasil
pemeriksaan
sebelumnya.

atau selisih
rugi.
Efisien jika
rasio efisiensi
mengalami
peningkatan
rasio efisiensi
dibandingkan
tahun
sebelumnya
atau selisih
rasio positif,
dan belum
efisien jika
mengalami
penurunan
rasio efisiensi
dibandingkan
tahun
sebelumnya
atau selisih
rasio negatif.

Melakukan analisis
selisih laba bruto
untuk menilai
efektivitas kegiatan
penjualan.
Melakukan analisis
hasil penjualan
terhadap biaya
penjualan untuk
menilai efisiensi
kegiatan penjualan.
Menyimpulkan hasil
analisis dan
melakukan analisis
sebab akibat
bilamana terjadi
inefektivitas dan
inefisiensi.

4.

Tahap Penyusunan Menghasilkan laporan


Menyusun laporan
Laporan
hasil pemeriksaan
pemeriksaan
tentang pemeriksaan
manajemen.
sistem pengendalian
manajemen penjualan
dan pemeriksaan hasil
kegiatan penjualan yang
berisi latar belakang;
kesimpulan yang
didukung temuan dalam
criteria, causes, dan
effect; rekomendasi; dan
lingkup pemeriksaan.

Hasil-hasil
pemeriksaan dari
tahap-tahap
sebelumnya.

Merupakan tahap
akhir dari
pemeriksaan
manajemen untuk
menghasilkan
laporan akhir dari
kegiatan
pemeriksaan yang
dilaksanakan.

Perpustakaan Unika

berisi latar belakang;


kesimpulan yang
didukung temuan dalam
criteria, causes, dan
effect; rekomendasi; dan
lingkup pemeriksaan.
Dasar Acuan:
Setyawan, Johny, 1988, Pemeriksaan Kinerja (Performance Auditing), Yogyakarta: BPFE.
Supriyono, R.A., 1990, Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan Pemerintahan Indonesia, Yogyakarta: BPFE
Tunggal, Widjaja, Amin, 2001, Audit Operasional (Suatu Pengantar), Jakarta: Harvarindo.

pemeriksaan yang
dilaksanakan.

60

Perpustakaan Unika

BAB IV
HASIL ANALISIS
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pemeriksaan sistem pengendalian
manajemen penjualan dan pemeriksaan hasil kegiatan penjualan untuk
mengevaluasi kinerja kegiatan penjualan yang dilakukan PT. Sinar Sosro
Semarang melalui tahap-tahap pemeriksaan manajemen, yang meliputi:
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan
2. Tahap review dan pengujian sistem pengendalian manajemen
3. Tahap pemeriksaan terinci
4. Tahap pelaporan
4.1. TAHAP PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
Tahap ini dimaksudkan agar pemeriksa mengenal dan memahami
lingkungan yang diperiksanya. Tahap ini digunakan untuk mengetahui kegiatan
penjualan yang dilakukan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi-informasi umum mengenai organisasi yang
diperiksa, seperti latar belakang perkembangan perusahaan, tujuan, aktivitas
usaha, struktur organisasi, job description, pengelolaan pemasaran dan distribusi
penjualan, serta penjualan perusahaan. Untuk memperoleh informasi tersebut,
pemeriksa melakukan kegiatan observasi ke PT. Sinar Sosro Semarang,
wawancara kepada staff perusahaan, serta dokumentasi data pendukung yang
dibutuhkan

61

Perpustakaan Unika

Dari hasil kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi diketahui


bahwa PT. Sinar Sosro Semarang adalah perusahaan distributor minuman teh
dalam kemasan dan air minum mineral dengan merk Sosro yang merupakan
kantor penjualan dari PT. Sinar Sosro Jakarta yang diberi tugas dan
tanggungjawab atas pendistribusian, pemasaran, dan penjualan produk merk Sosro
di wilayah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan sekitarnya. Adapun produk
merk Sosro yang dipasarkan oleh PT. Sinar Sosro Semarang hingga sekarang,
antara lain:

Teh Botol Sosro (TBS)

Air Mineral Dalam Kemasan PRIM-A : 240ml, 330ml, 600ml, 1500ml,


dan Galon.

Teh Botol Kotak (TBK) : 200ml dan 250ml

Fruit Tea Genggam (FTG): lemon, apel, mixed, orange, blackcurrant,


strawberry, lychee, melon, dan guava.

Fruit Tea Kaleng (FTC): lemon, apel, mixed, orange, blackcurrant,


strawberry, lychee, melon, dan guava.

Fruit Tea Botol (FTB): lemon, apel, mixed, orange.

Fresso Orange

S-Tee

TEBS
Sebagai perusahaan distributor, penjualan merupakan kegiatan yang

menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai tujuannya untuk


memperoleh laba optimal. Oleh karena itu, untuk mendorong aktivitas penjualan

62

Perpustakaan Unika

agar tetap lancar dan terus meningkat maka manajemen berupaya melakukan
berbagai usaha dengan melengkapi kebijaksanaan promosi dan program
periklanan. Wujud dari kebijaksanaan promosi ini adalah memberikan potongan
penjualan dan bonus kepada pelanggan untuk pembelian jumlah tertentu, serta
berpartisipasi sebagai promotor untuk event khusus. Untuk program periklanan,
hanya melakukan iklan melalui media luar ruang (spanduk, baleho, dan pamflet)
tetapi tidak melakukan kegiatan periklanan melalui media elektronik (TV, radio)
dan media cetak (majalah, koran) karena kedua bentuk iklan tersebut merupakan
program yang dilaksanakan oleh kantor pusat.
PT. Sinar Sosro Semarang telah memiliki suatu bagan organisasi
perusahaan yang mempunyai tugas dan wewenang yang jelas pada tiap-tiap
bagian dan didokumentasikan dengan baik (lihat Gambar 3.1. dan Lampiran A).
Manajer dalam PT. Sinar Sosro Semarang memilih gaya operasi yang bersifat
desentralisasi, yaitu dengan meletakkan perencanaan dan pengendalian alokasi
sumber ekonomi ditangan manajemen menengah dan bawah. Selain itu, distribusi
penjualan perusahan dilakukan secara langsung ke pelanggan melalui salesman
maupun operator telepon dengan melibatkan bagian-bagian perusahaan lainnya.
Penjualan dilakukan dengan cara tunai maupun kredit dengan jangka waktu 7 hari
(faktur kredit dan pembayaran lewat BG/Cek). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada Lampiran B tentang prosedur penjualan PT. Sinar Sosro Semarang. Adapun
bagian-bagian yang terlibat dalam kegiatan penjualan PT. Sinar Sosro Semarang,
yaitu:

Bagian penjualan yang ditangani Salesman.

63

Perpustakaan Unika

Bagian penyimpanan barang yang ditangani oleh Kepala Gudang.

Bagian keamanan yang ditangani oleh Satpam.

Bagian yang mengawasi salesman ditangani oleh Sales Supervisor.

Bagian yang menerima uang ditangani oleh Staff Kasir.

Bagian yang mencatat persediaan barang ditangani oleh Staff Administrasi


Stock.

Bagian yang mencatat penjualan ditangani oleh Staff Administrasi Penjualan.

Bagian yang mencatat piutang ditangani oleh Staff Administrasi Piutang.

Bagian yang membuat laporan keuangan ditangani oleh Kepala Administrasi


dan Keuangan.

Bagian yang membawahi Salesman, Kepala Gudang, Satpam, Sales


Supervisor, Staff Kasir, Staff Administrasi Stock, Staff Administrasi
Penjualan, Staff Administrasi Piutang, serta Kepala Administrasi dan
Keuangan ditangani oleh Unit Manager.
PT. Sinar Sosro Semarang dalam melaksanakan kegiatan penjualannya

manajemen menyusun dan menggunakan anggaran sebagai salah satu alat


pengendalian dalam mengukur prestasi atau kinerja penjualannya, serta sebagai
standar yang digunakan dalam pencapaian tujuannya.
4.1.1. Penentuan Tujuan Pemeriksaan
Sebagai perusahaan distributor, PT. Sinar Sosro Semarang berusaha
melaksanakan kegiatan yang menunjang penjualan secara efektif dan efisien untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan penjualan sebagai salah satu penentu
kelangsungan hidup perusahaan harus dapat mencapai hasil penjualan optimal

64

Perpustakaan Unika

dengan pengeluaran biaya penjualan seminimal mungkin. Berdasarkan Tabel 1.1


dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang tidak
mantap atau cenderung naik turun, dan berdasarkan Tabel 1.2. yang menunjukkan
beberapa produk tertentu dengan selisih negatif dari perbandingan antara realisasi
penjualan terhadap anggaran penjualan

mengalami tingkat pertumbuhan

penjualan yang pada tahun 1999 ke 2000 meningkat, tetapi mulai tahun 2001
hingga tahun 2002 mengalami penurunan berturut-turut, dan kemudian tahun
2003 mengalami peningkatan namun tidak setinggi tahun 2000; dimana dapat
memungkinkan berakibat terhadap inefektivitas dan inefisiensi pelaksanaan
kegiatan penjualannya.
Bertolak dari hal tersebut, maka dikembangkan tujuan pemeriksaan yaitu:
menganalisis anggaran yang ditetapkan karena mengalami selisih negatif pada
beberapa produk sehingga menyebabkan tidak mantapnya pertumbuhan penjualan
agar selanjutnya dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
4.1.2. Penentuan Luas Lingkup Pemeriksaan
Pemeriksaan Manajemen yang dilaksanakan dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan pada PT.
Sinar Sosro Semarang. Dari tahap pemeriksaan pendahuluan, diketahui bahwa
anggaran bagi perusahaan merupakan salah satu alat perencanaan dan
pengendalian. Dalam pemeriksaan manajemen ini, anggaran yang telah disusun
akan dipakai sebagai kriteria atau standar untuk mengetahui efektivitas yang telah
dicapai perusahaan dan hasil penjualan dari laporan penjualan perusahaan akan
dibandingkan

dengan

biaya

penjualannya

untuk

mengetahui

efisiensi

65

Perpustakaan Unika

penjualannya. Berdasarkan hal tersebut, maka lingkup pemeriksaan manajemen


pada PT. Sinar Sosro Semarang yaitu:
a. Pemeriksaan sistem pengendalian manajemen yang berlaku pada kegiatan
penjualan, karena pemeriksa dapat memperoleh tambahan informasi dari
obyek yang diperiksa. Ini dilakukan karena kecenderungan sistem
pengendalian manajemen akan mencerminkan pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang diperiksa dan sekaligus bukti yang dihasilkan.
b. Pemeriksaan hasil kegiatan penjualan, yaitu dengan menghitung dan
menganalisis perbedaan anggaran dan realisasinya untuk tahun 20012003 dengan menggunakan analisis selisih laba bruto untuk menilai
efektivitas

penjualan

agar

mengetahui

penyimpangan,

penyebab

terjadinya, dan mengajukan alternatif pemecahan. Selain itu, juga


membandingkan antara hasil penjualan terhadap biaya penjualannya
tahun 2001 - 2003 untuk menilai efisiensi penjualannya.
4.2.

TAHAP REVIEW DAN PENGUJIAN SISTEM PENGENDALIAN


MANAJEMEN
Tahap ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan atas sistem

pengendalian manajemen penjualan PT. Sinar Sosro Semarang. Pada tahap ini,
pemeriksa melakukan wawancara terhadap unit manager dengan menggunakan
daftar pertanyaan. Sistem pengendalian manajemen yang efektif dan efisien akan
terdiri dari proses penyusunan program, penganggaran, pelaksanaan, serta
pelaporan dan analisis. Oleh karena itu, daftar pertanyaan yang digunakan untuk
menguji sistem pengendalian manajemen yang berlaku juga dikelompokkan

66

Perpustakaan Unika

dalam kategori diatas. Hasil wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan


sistem pengendalian manajemen tersebut dapat dilihat pada Lampiran C.
Dari jawaban daftar pertanyaan tentang sistem pengendalian manajemen
tersebut dilakukan

analisis

kualitatif

untuk

mengetahui

praktek

sistem

pengendalian manajemen penjualan perusahaan yang merupakan kekuatan, dan


menghasilkan temuan-temuan kelemahan yang ada pada sistem pengendalian
manajemen penjualan perusahaan karena tidak diterapkan, serta merumuskan
dampak yang mungkin terjadi atas kelemahan tersebut.
4.2.1. Kekuatan Sistem Pengendalian Manajemen Penjualan PT. Sinar
Sosro Semarang
a.

Penyusunan Program (Pemrograman)


Pemrograman yang ditetapkan oleh perusahaan dirumuskan dengan

menggunakan asumsi dan pedoman dalam uraian tujuan dan strategi, serta
dijabarkan dalam kerangka tindakan jangka pendeknya. Dalam rumusan
program tersebut juga telah tercantum perkiraan besar pendapatan, pengeluaran,
dan pembelanjaan modal.
Perusahaan menyusun program melalui diskusi antara pusat dengan
perusahaan dan juga mengembangkan program dari pusat menurut unit
daerahnya. Dalam menjalankan program tersebut perusahaan bersifat terbuka
pada pusat dan laporan program perusahaan disampaikan ke pusat. Selain itu,
pedoman program dari pusat juga didokumentasikan perusahaan dengan baik
dan masing-masing karyawan juga mempunyai salinan program yang akan

67

Perpustakaan Unika

dilaksanakan sehingga setiap pemakai memiliki uraian tugas yang jelas dan
tertulis serta dapat membantu kelancaran pekerjaan mereka.
Pemrograman yang dilaksanakan oleh perusahaan
secara jelas dan tertulis

meliputi pernyataan

mengenai tujuan, rumusan kebijaksanaan, metode,

sistem dan prosedur pemasaran dan penjualan untuk mendukung aktivitas


perusahaan kemudian diperinci oleh masing-masing bagian dalam perusahaan.
b.

Penganggaran

1) Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan dinyatakan dalam satuan keuangan dan bukan
keuangan. Anggaran pendapatan mencakup kurun waktu 1 tahun dan diperinci
tiap bulan juga. Anggaran pendapatan ditentukan melalui diskusi antara pusat
dengan perusahaan berdasarkan target penjualan dan data tahun lalu. Anggaran
pendapatan disusun dan diperinci menurut jenis produk. Anggaran pendapatan
secara berkala setiap akhir tahun dibandingkan dengan realisasinya dan
digunakan untuk menguji kelayakan program.
2) Anggaran Biaya
Anggaran biaya dinyatakan dalam satuan keuangan dan bukan keuangan.
Anggaran biaya mencakup kurun waktu 1 tahun dan diperinci tiap bulan juga.
Anggaran biaya ditentukan melalui diskusi antara pusat dengan perusahaan
berdasarkan rencana pengeluaran dan data tahun lalu. Anggaran biaya disusun
dan diperinci menurut jenis produk. Anggaran biaya secara berkala setiap
akhir tahun dibandingkan dengan realisasinya dan digunakan untuk menguji
kelayakan program.

68

Perpustakaan Unika

3) Anggaran Laba
Anggaran laba dinyatakan dalam satuan keuangan dan bukan keuangan.
Anggaran laba mempunyai ketentuan mengenai besarnya laba yang harus
dicapai dan dinyatakan secara jelas dan tertulis. Laba yang dicapai merupakan
selisih antara pendapatan dan biaya yang terjadi. Anggaran laba digunakan
untuk menguji kelayakan program.
c.

Pelaksanaan

1) Organisasi
Dalam pelaksanaan organisasi PT. Sinar Sosro Semarang telah ada
pemisahan fungsi yang jelas dan tegas. Hal ini ditunjukkan dengan transaksi
penjualan yang dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi piutang, fungsi
penerimaan kas, dan fungsi akuntansi. Selain itu, fungsi penjualan tersebut
terpisah dari fungsi pencatatan piutang, fungsi penerimaan kas, dan fungsi
pergudangan, serta pemisahan fungsi penyimpanan kas dari fungsi akuntansi.
Adapun transaksi penerimaan kas dilaksanakan oleh bagian kasir dengan
campur tangan dari unit organisasi yang lain.
2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Dalam sistem penjualannya terdapat prosedur formal yaitu proses barang
keluar masuk gudang, order penjualan hingga penyerahan barang ke
pelanggan, penerimaan kas atau pelunasan tagihan, dan pembukuan. Transaksi
penjualan baik secara tunai maupun kredit telah diotorisasi oleh pihak yang
berwenang dan terpisah untuk pencatatannya.

69

Perpustakaan Unika

Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang,


potongan penjualan, penerimaan order dari pembeli, penyerahan barang
kepada pembeli, penerimaan kas, penagihan piutang, penyimpanan kas, dan
pencatatan kedalam jurnal penjualan dilakukan dengan mendapatkan otorisasi
dari pejabat yang berwenang. Selain itu, pencatatan terjadinya penjualan
didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan pita register kas dan
pencatatan didalam jurnal penerimaan kas didasarkan atas bukti kas masuk
yang telah diotorisasi oleh yang berwenang dan dilampiri dokumen
pendukung yang lengkap.
3) Praktek yang Sehat
Dalam transaksi penjualan, faktur penjualan telah bernomor urut tercetak
dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Selain itu,
jumlah kas yang diterima dari penjualan oleh kasir disetor segera ke bank dan
secara mendadak atau periodik oleh fungsi pemeriksa intern dilakukan
perhitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi penerimaan kas.
d.

Pelaporan dan Analisis


Pelaporan dilakukan setiap hari dan per periode, dimulai dari bagian-

bagian yang terlibat dalam penjualan dilaporkan pada unit organisasi PT. Sinar
Sosro Semarang kemudian dikirim secara langsung dan cepat ke pusat. Laporan
hasil penjualan ke pusat diperinci secara keseluruhan dan dianalisis yang
menyajikan selisih antara anggaran dan realisasinya, faktor-faktor penyebab
selisih, dan manajer yang bertanggungjawab. Kegiatan evaluasi dilakukan
terhadap hasil penjualan yang dicapai untuk dapat mengetahui permasalahan

70

Perpustakaan Unika

atau kendala yang dihadapi agar dapat segera diatasi. Selain itu, juga telah
terdapat laporan mengenai daerah penjualan dan aktivitas pesaingnya.
4.2.2. Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen Penjualan
PT. Sinar Sosro Semarang
Adapun temuan kelemahan merupakan proses dalam sistem pengendalian
manajemen penjualan yang tidak diterapkan dan akan menjadi dasar rekomendasi
bagi sistem pengendalian manajemen penjualan perusahaan, sehingga kegiatan
penjualan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Berikut adalah temuan-temuan
kelemahan dan dampak yang mungkin terjadi dari kelemahan tersebut:
a.

Kelemahan:
Manajemen tidak bersikap aktif untuk mengusulkan program-program
baru dalam rangka menghadapi ancaman terhadap program yang telah ada
untuk memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya. Ancaman
terhadap program yang telah ada tersebut dapat muncul karena tindakan
dan langkah-langkah inovatif yang dilakukan oleh pesaing, khususnya
dalam kegiatan inovasi atau diferensiasi produk baru, dan kebijaksanaan
promosi, serta kegiatan periklanannya.

Tidak adanya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan


untuk program yang sedang berjalan. Hal tersebut berarti bahwa tidak
adanya detective control dalam program yang sedang berjalan, dimana
pada perusahaan yang sering terjadi adalah pada program iklan dan
promosi yang ternyata cenderung mengeluarkan biaya besar namun sering
kurang tepat sasaran karena kurangnya penelaahan selama dilaksanakan.

71

Perpustakaan Unika

Anggaran pendapatan dan anggaran biaya tidak diperinci menurut daerah


pemasaran, tetapi hanya untuk setiap jenis produk.

Fungsi penjualan tidak terpisah dari fungsi pengesahan kredit. Hal ini
tampak dari wewenang yang dimiliki salesman dalam mengotorisasi
penjualan

kredit

dalam

transaksi

penjualan,

sedangkan

bagian

administrasi piutang hanya memeriksa kelengkapan dokumen piutang.

Manajemen tidak melakukan analisis trend penjualan masa lalu, masa


sekarang, dan masa mendatang untuk setiap produk.

b.

Dampak yang mungkin terjadi:


Manajemen kurang dapat memanfaatkan peluang pasar yang dapat
membantu meningkatkan keuntungan perusahaan karena cenderung
menunggu hasil dari program yang dijalankan, karena ancaman dari
pesaing seharusnya menjadi dorongan bagi manajemen untuk selalu
menjadi yang lebih baik.

Manajemen menjadi reaktif dan bukannya proaktif sehingga kurang dapat


menemukan permasalahan dalam program yang akan terjadi, tetapi
cenderung bersifat menunggu permasalahan itu terjadi dan kemudian baru
mencari solusinya. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena kegagalan
suatu program akan mengorbankan biaya yang besar.

Anggaran pendapatan tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi daerah


pemasaran yang memiliki kemampuan penjualan terbesar, dan anggaran
biaya tidak dapat menunjukkan alokasi biaya tersebut secara tepat.

72

Perpustakaan Unika

Ada peluang terjadi penjualan yang dapat melebihi batas kredit pelanggan
dengan tidak adanya fungsi pengesahan kredit karena salesman cenderung
mengejar target penjualan,

sehingga

dapat meningkatkan resiko

terhambatnya aliran kas masuk perusahaan karena besarnya jumlah


piutang pelanggan yang sulit atau tidak tertagih.

Manajemen dalam menyusun rencana penjualan kurang memperhatikan


kondisi pasar, keunggulan daya jual produk tertentu, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi penjualan, dan kemungkinan kurang tepatnya dalam
menentukan kuantitas penjualan untuk produk yang dipasarkannya
sehingga rencana penjualan yang dihasilkan dapat menjadi kurang
realistis.

4.3.

TAHAP PEMERIKSAAN TERINCI


Tahap pemeriksaan terinci merupakan tahap pembuktian terdahulu guna

mencapai tujuan pemeriksaan. Tahap ini digunakan pada pemeriksaan hasil


kegiatan penjualan untuk menilai efektivitas dan efisiensi penjualannya. Dalam
pemeriksaan ini yang dilakukan adalah meliputi analisis kegiatan penjualan dari
tahap-tahap pemeriksaan sebelumnya, analisis efektivitas penjualan, analisis
efisiensi penjualan, dan menyimpulkan hasil analisis, serta melakukan analisis
sebab-akibat bilamana terjadi inefektivitas dan inefisiensi. Dalam pemeriksaan ini,
kriteria yang didapat dari perusahaan yang berupa anggaran akan diperbandingkan
dari realisasinya. Sebagai perusahaan yang profit oriented, PT. Sinar Sosro
Semarang bertanggungjawab atas pencapaian laba bruto. Oleh karena itu, dalam
pemeriksaan terinci ini digunakan metode selisih laba bruto.

73

Perpustakaan Unika

4.3.1. Analisis Kegiatan Penjualan


Dari gambaran umum perusahaan diketahui bahwa kegiatan penjualan
pada PT. Sinar Sosro Semarang melalui suatu prosedur tertentu, yang
dilaksanakan oleh bagian-bagian yang terpisah. Dengan adanya bagian-bagian
tersebut, berarti fungsi-fungsi dalam kegiatan penjualan telah dipisahkan. Hal ini
mendukung sistem pengendalian manajemen yang telah ditetapkan, meskipun
masih

ditemukan

kelemahan-kelemahan

dalam

sistem

pengendalian

manajemennya yang memungkinkan untuk menjadi salah satu penyebab kinerja


penjualan yang tidak efektif dan efisien.
Dalam

tahap

pemeriksaan

pendahuluan,

diuraikan

bahwa

dalam

pelaksanaan kegiatan penjualan agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien salah
satunya didukung oleh kebijaksanaan promosi dan periklanan. Akan tetapi,
berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa PT. Sinar Sosro
Semarang mengalami pertumbuhan penjualan yang tidak mantap dan ini berarti
dapat memungkinkan terjadinya inefektivitas dan inefisiensi kegiatan penjualan.
Pada tahun 1999 ke 2000 mengalami peningkatan pertumbuhan penjualan
sebesar 17.40%. Adapun peningkatan tersebut cenderung disebabkan oleh
meningkatnya daya beli masyarakat kembali setelah agak membaiknya kondisi
perekonomian dan pengaruh program iklan secara gencar melalui media
elektronik yang dijalankan oleh kantor pusat untuk beberapa produk tertentu merk
Sosro.
Pada tahun 2000 ke 2001 dan tahun 2001 ke 2002 perusahaan mengalami
penurunan penjualan sebesar -4.22% dan -3.02, dan tahun 2002 ke 2003

74

Perpustakaan Unika

mengalami pertumbuhan penjualan kembali sebesar 13.02% (dengan tambahan


adanya produk baru) atau sebesar 6.41% (tanpa produk baru). Tidak mantapnya
pertumbuhan penjualan tersebut dimungkinkan disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain: kondisi pasar, pengaruh harga jual, volume penjualan, kebijaksanaan
dan program yang ditetapkan oleh kantor pusat maupun perusahaan pada kegiatan
penjualannya. Selain itu, prestasi kegiatan penjualan juga dapat dipengaruhi oleh
biaya penjualan karena hasil penjualan yang tinggi biasanya memerlukan biaya
penjualan yang tinggi pula. Oleh karena itu, dilakukan analisis selisih laba bruto
untuk mengetahui faktor penyebab tidak mantapnya pertumbuhan penjualan.
4.3.2. Analisis Efektivitas Penjualan
Efektivitas kegiatan penjualan diukur dari perbandingan antara anggaran
penjualan dan hasil penjualan yang dicapai. Dikatakan efektif apabila perusahaan
dalam memenuhi atau melebihi anggaran penjualan mendapatkan selisih laba
(positif) atau selisih menguntungkan.
Metode analisis yang digunakan untuk menilai efektivitas kegiatan
penjualan adalah analisis selisih laba bruto. Laba bruto adalah selisih antara hasil
penjualan dan harga pokok penjualan. Hasil penjualan merupakan hasil kali
volume produk yang dijual dengan harga jual per unit. Harga pokok penjualan
merupakan hasil kali volume produk yang dijual dengan biaya produksi per unit.
Unit pemasaran hanya bertanggungjawab atas volume produk yang dijual
dan harga jual per unit. Oleh karena itu, didalam analisis selisih laba bruto ini,
harga pokok penjualan yang diperhitungkan untuk menentukan laba bruto

75

Perpustakaan Unika

sesungguhnya adalah harga pokok penjualan standar yaitu hasil kali volume
penjualan sesungguhnya dengan biaya produksi standar per unit.
Dari lampiran D diketahui bahwa tingkat efektivitas perusahaan dari tahun
2001 hingga 2003 mengalami penurunan yaitu dari 1.13 menjadi 1.04 hingga
1.00. Selain itu, diketahui juga untuk tahun 2001 terdapat s elisih laba sebesar
Rp. 2.909.024.820,00 Rp. 2.577.758.820,00 = Rp. 331.266.000,00; untuk tahun
2002 terdapat selisih laba sebesar Rp. 2.783.957.280,00 Rp. 2.682.257.760,00 =
Rp.

101.699.520,00; dan

tahun

2003

mengalami selisih

rugi sebesar

Rp.3.154.561.280,00 Rp. 3.155.061.520,00= (Rp. 500.240,00).


TABEL 4.1.
PERHITUNGAN SELISIH LABA BRUTO
TAHUN 2001 2003
TAHUN

ANGGARAN
REALISASI
SELISIH
KETERANGAN
LABA BRUTO
LABA BRUTO
2001
Rp2,577,758,220.00 Rp2,909,024,820.00
Rp331,266,600.00 Menguntungkan
2002
Rp2,682,257,760.00 Rp2,783,957,280.00
Rp101,699,520.00 Menguntungkan
2003
Rp3,155,061,520.00 Rp3,154,561,280.00
(Rp500,240.00)
Merugikan
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Selisih laba ataupun selisih rugi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor


sebagai berikut:
a. Selisih Laba Bruto per Satuan
Analisis selisih laba bruto per satuan digunakan untuk melihat pengaruh
faktor perbedaan harga jual terhadap harga pokok penjualan (laba bruto per
unit) menurut anggaran dan realisasinya. Selisih ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
SLBPS = ( LBPSA LBPSS ) x VPS

76

Perpustakaan Unika

Kemudian selisih laba bruto per satuan dihitung pada Lampiran D-4 untuk
tahun 2001, Lampiran D-12 untuk tahun 2002, dan Lampiran D-20 untuk
tahun 2003. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa perusahaan tidak
mengalami selisih laba bruto per satuan. Hal ini disebabkan karena tidak
terdapatnya perbedaan atau penyimpangan antara laba bruto per satuan antara
anggaran dan realisasinya, dimana antara harga jual dengan harga pokok
penjualan yang terjadi untuk realisasinya sama dengan yang dianggarkan. Oleh
karena itu, penyimpangan-penyimpangan selisih anggaran yang terjadi pada
perusahaan lebih disebabkan pada volume penjualannya.
b. Selisih Volume Penjualan
Analisis selisih volume penjualan digunakan untuk melihat pengaruh
perbedaan antara laba bruto per unit yang dianggarkan terhadap volume
penjualan sesungguhnya yang berbeda dengan volume penjualan yang
dianggarkan. Selisih ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
SVP = ( VPA VPS ) x LBPSA
Perhitungan selisih volume penjualan untuk tahun 2001 (Lampiran D-5)
adalah selisih menguntungkan sebesar Rp. 331.266.000,00 yang merupakan
selisih positif dari beberapa produk, tetapi terdapat selisih negatif untuk
produk seperti PRIM-A (600ml), FTG (orange, melon, guava), FTC (lemon,
strawberry, melon, guava), dan FTB (lemon).
Selisih volume penjualan untuk tahun 2002 (Lampiran D-13) adalah
selisih menguntungkan sebesar Rp. 101.699.520,00 dimana selisih negatif
beberapa produk ada yang sama dengan tahun 2001, adapun selisih negatif

77

Perpustakaan Unika

tersebut yaitu PRIM-A (600ml), FTG (strawberry, lychee, guava), dan FTC
(orange, lychee, melon, guava).
Selisih volume penjualan untuk tahun 2003 (Lampiran D-21) adalah
selisih merugikan sebesar (Rp. 500.240,00) yang disebabkan oleh bertambah
banyaknya produk yang mengalami selisih negatif dibandingkan tahun 2001
dan 2002, adapun selisih negatif tersebut disebabkan oleh produk-produk
seperti PRIM-A (240ml dan 600ml), TBK (200ml), FTG (lemon, orange,
melon, guava), FTC (lemon, orange, strawberry, melon, guava), FTB (lemon),
Fresso Orange, dan S-tee.
TABEL 4.2.
DAFTAR PRODUK SELISIH VOLUME PENJUALAN NEGATIF
TAHUN 2001 2003

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tahun
2001
PRIM-A 600ml
FTG orange
FTG melon
FTG guava
FTC lemon
FTC strawberry
FTC melon
FTC guava
FTB lemon

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tahun
2002
PRIM-A 600ml
FTG strawberry
FTG lychee
FTG guava
FTC orange
FTC lychee
FTC melon
FTC guava

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Tahun
2003
PRIM-A 240ml
PRIM-A 600ml
TBK 200ml
FTG lemon
FTG orange
FTG melon
FTG guava
FTC lemon
FTC orange
FTC strawberry
FTC melon
FTC guava
FTB lemon
Fresso Orange
S-tee

Dari tabel perhitungan perubahan kenaikan atau penurunan selisih volume


penjualan tahun 2001 - 2003 dapat diketahui prioritas produk yang mengalami
selisih positif terbesar hingga produk yang mengalami selisih negatif. Berikut
akan disajikan tabel untuk produk yang mengalami selisih volume penjualan

78

Perpustakaan Unika

positif maupun selisih volume penjualan negatif berdasarkan urutan prioritas


terbesar hingga yang terkecil.
TABEL 4.3.
DAFTAR PRIORITAS PRODUK BERDASARKAN PERUBAHAN
KENAIKAN/PENURUNAN SELISIH VOLUME PENJUALAN POSITIF
TAHUN 2001 2003
NO.

PRODUK

PERUBAHAN KENAIKAN/PENURUNAN
SELISIH
Selisih Volume Penjualan (Rp)
KENAIKAN/
2001 ke 2002
2002 ke 2003
PENURUNAN
-21,602,880.00
33,078,240.00
54,681,120.00
1 FTC - lychee
-25,203,360.00
14,963,520.00
40,166,880.00
2 FTC - blackcurrant
-28,654,080.00
10,994,880.00
39,648,960.00
3 FTG - lychee
-36,004,800.00
3,488,160.00
39,492,960.00
4 FTC - orange
-8,361,600.00
17,272,320.00
25,633,920.00
5 TBS
-16,117,920.00
5,497,440.00
21,615,360.00
6 FTG - strawberry
-20,691,840.00
-1,366,560.00
19,325,280.00
7 FTB - mixed
-18,002,400.00
-673,920.00
17,328,480.00
8 FTC - guava
-8,954,400.00
5,684,640.00
14,639,040.00
9 FTG - mixed
-10,801,440.00
449,280.00
11,250,720.00
10 FTC - apel
-14,327,040.00
-3,456,960.00
10,870,080.00
11 FTG - blackcurrant
-10,801,440.00
-3,375,840.00
7,425,600.00
12 FTC - mixed
-8,954,400.00
-3,394,560.00
5,559,840.00
13 FTG - apel
-3,510,000.00
544,960.00
4,054,960.00
14 PRIM-A Galon
-3,132,480.00
-2,271,360.00
861,120.00
15 PRIM-A 600ml
-3,556,800.00
-3,107,520.00
449,280.00
16 PRIM-A 240ml
-8,767,200.00
-8,442,720.00
324,480.00
17 TBK 250ml
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

TABEL 4.4.
DAFTAR PRIORITAS PRODUK BERDASARKAN PERUBAHAN
KENAIKAN/PENURUNAN SELISIH VOLUME PENJUALAN NEGATIF
TAHUN 2001 2003
NO.
PRODUK
PERUBAHAN KENAIKAN/PENURUNAN
SELISIH
Selisih Volume Penjualan (Rp)
KENAIKAN/
2001 ke 2002
2002 ke 2003
PENURUNAN
0.00
-599,040.00
-599,040.00
1 FRESSO - Orange
-6,651,840.00
-7,693,920.00
-1,042,080.00
2 FTB - apel
-10,745,280.00
-12,785,760.00
-2,040,480.00
3 FTG - lemon
-11,138,400.00
-13,378,560.00
-2,240,160.00
4 TBK 200ml
-162,240.00
-6,985,680.00
-6,823,440.00
5 PRIM-A 1500ml
0.00
-7,076,160.00
-7,076,160.00
6 S-tee
5,254,080.00
-8,742,240.00 -13,996,320.00
7 FTB - lemon
0.00
-14,963,520.00 -14,963,520.00
8 FTC - melon
-1,790,880.00
-22,551,360.00 -20,760,480.00
9 FTG - guava

79

Perpustakaan Unika

12,536,160.00
-12,598,560.00
10,801,440.00
-14,626,560.00
5,372,640.00
-24,030,240.00
12 FTG - melon
14,401,920.00
-22,052,160.00
13 FTC - strawberry
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.
10 FTG - orange
11 FTC - lemon

-25,134,720.00
-25,428,000.00
-29,402,880.00
-36,454,080.00

Selisih volume penjualan dapat dirinci lagi menjadi 2 (dua), yaitu:

Selisih Komposisi Penjualan, merupakan analisis selisih yang digunakan


untuk melihat pengaruh perbedaan jenis produk tertentu yang memiliki
laba bruto per unit yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis produk
lainnya

berkaitan dengan penyimpangan komposisi penjualan yang

sesungguhnya dari komposisi penjualan yang dianggarkan. Selisih ini


dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
SKP = ( VPSKA - VPSKS) x LBPSA
Dari perhitungan selisih komposisi penjualan untuk tahun 2001 diketahui
selisih merugikan (Lampiran D-6) sebesar (Rp. !0.946.075,83). Adapun
selisih merugikan tersebut disebabkan oleh besarnya selisih negatif
beberapa produk seperti PRIM-A (240ml dan 600ml), FTG (orange,
melon, guava), FTC (strawberry, lemon, lychee, melon, guava), dan FTB
(lemon). Pada perhitungan selisih komposisi penjualan tahun 2002
diketahui selisih merugikan (Lampiran D-14) sebesar (Rp. 32.685.912,56).
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa selisih merugikan tersebut
disebabkan oleh selisih negatif dari beberapa produk yang lebih besar dari
selisih positif beberapa produk seperti PRIM-A (240ml,600ml), FTG
(mixed, strawberry, lychee, melon, guava), FTC (orange, blackcurrant,
lychee, melon, guava), FTB (lemon).

80

Perpustakaan Unika

Untuk selisih komposisi penjualan tahun 2003 diketahui selisih merugikan


(Lampiran D-22) sebesar (Rp. 14.972.360,94). Selisih merugikan tersebut
disebabkan oleh besarnya selisih negatif beberapa produk seperti PRIM-A
(240ml dan 600ml), TBK (200ml), FTG (lemon, orange, melon, guava),
FTC (lemon, orange, strawberry, melon, guava), FTB (lemon), Fresso
Orange, dan S-tee.
TABEL 4.5.
DAFTAR PRODUK SELISIH KOMPOSISI PENJUALAN NEGATIF
TAHUN 2001 2003

Tahun
2001
1. PRIM-A 240ml
2. PRIM-A 600ml
3. FTG orange
4. FTG melon
5. FTG guava
6. FTC strawberry
7. FTC - lemon
8. FTC lychee
9. FTC melon
10. FTC guava
11. FTB - lemon

Tahun
2002
1. PRIM-A 240ml
2. PRIM-A 600ml
3. FTG mixed
4. FTG strawberry
5. FTG lychee
6. FTG melon
7. FTG guava
8. FTC orange
9. FTC blackcurrant
10. FTC lychee
11. FTC melon
12. FTC - guava
13. FTB - lemon

Tahun
2003
1. PRIM-A 240ml
2. PRIM-A 600ml
3. TBK 200ml
4. FTG lemon
5. FTG orange
6. FTG melon
7. FTG guava
8. FTC - lemon
9. FTC orange
10. FTC strawberry
11. FTC melon
12. FTC guava
13. FTB lemon
14. Fresso Orange
15. S-tee

Dari tabel perhitungan perubahan kenaikan atau penurunan selisih volume


penjualan tahun 2001 - 2003 dapat diketahui prioritas produk yang
mengalami selisih positif terbesar hingga produk yang mengalami selisih
negatif. Berikut akan disajikan tabel untuk produk yang mengalami selisih
komposisi penjualan positif maupun selisih komposisi penjualan negatif
berdasarkan urutan prioritas terbesar hingga yang terkecil.

81

Perpustakaan Unika

TABEL 4.6.
DAFTAR PRIORITAS PRODUK BERDASARKAN PERUBAHAN
KENAIKAN/PENURUNAN SELISIH KOMPOSISI PENJUALAN POSITIF
TAHUN 2001 2003
PERUBAHAN
NO.
PRODUK
SELISIH
KENAIKAN/PENURUNAN
Selisih Komposisi Penjualan (Rp)

KENAIKAN/

2001 ke 2002

PENURUNAN

2002 ke 2003

1 FTC - lychee

-13,153,036.40

37,927,930.70

51,080,967.10

2 FTG - lychee

-21,670,107.08

15,176,078.68

36,846,185.76

3 FTC - blackcurrant

-16,753,516.40

19,813,210.79

36,566,727.19

4 FTC - orange

-27,554,956.40

8,337,850.79

35,892,807.19

8,770,290.72

28,203,673.24

19,433,382.52

-9,133,947.08

9,678,638.68

18,812,585.76

7 FTB - mixed

-10,485,361.38

3,555,074.89

14,040,436.27

8 FTC - guava

-9,552,556.40

4,175,770.79

13,728,327.19

9 FTG - mixed

-1,970,427.08

9,865,838.68

11,836,265.76

10 FTG - blackcurrant

-7,343,067.08

724,238.68

8,067,305.76

11 FTC - apel

-2,351,596.40

5,298,970.79

7,650,567.19

12 FTC - mixed

-2,351,596.40

1,473,850.79

3,825,447.19

13 PRIM-A Galon

-1,999,418.83

1,671,076.18

3,670,495.01

14 FTG - apel

-1,970,427.08

786,638.68

2,757,065.76

5 TBS
6 FTG - strawberry

-1,012,312.37
-692,393.76
15 PRIM-A 600ml
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

319,918.61

TABEL 4.7.
DAFTAR PRIORITAS PRODUK BERDASARKAN PERUBAHAN
KENAIKAN/PENURUNAN SELISIH KOMPOSISI PENJUALAN NEGATIF
TAHUN 2001 2003
PERUBAHAN
NO.
PRODUK
SELISIH
KENAIKAN/PENURUNAN
Selisih Komposisi Penjualan (Rp)
KENAIKAN/
2001 ke 2002
2002 ke 2003
PENURUNAN
0.00
-722,689.59
-722,689.59
1 FRESSO - Orange
-43,404.60
-913,385.44
-869,980.84
2 PRIM-A 240ml
-1,406,596.55
-4,226,039.09
-2,819,442.54
3 TBK 250ml
-5,642,520.96
-10,193,231.71
-4,550,710.75
4 TBK 200ml
-3,761,307.08
-8,604,561.32
-4,843,254.24
5 FTG - lemon
3,554,638.62
-2,772,285.11
-6,326,923.73
6 FTB - apel
1,008,101.28
-6,085,102.31
-7,093,203.59
7 PRIM-A 1500ml
0.00
-7,215,265.79
-7,215,265.79
8 S-tee
8,449,843.60
-10,113,829.21 -18,563,672.81
9 FTC - melon
15,460,558.62
-3,820,605.11 -19,281,163.73
10 FTB - lemon
5,193,092.92
-18,370,161.32 -23,563,254.24
11 FTG - guava
19,520,132.92
-8,417,361.32 -27,937,494.24
12 FTG - orange

82

Perpustakaan Unika

19,251,283.60
-9,776,869.21 -29,028,152.81
12,356,612.92
-19,849,041.32 -32,205,654.24
22,851,763.60
-17,202,469.21 -40,054,232.81
15 FTC - strawberry
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.
13 FTC - lemon

14 FTG - melon

Selisih Volume Penjualan Final, merupakan analisis selisih yang


digunakan untuk melihat pengaruh perbedaan unit penjualan yang
dianggarkan dengan unit penjualan total sesungguhnya yang terjual
menurut anggapan bahwa persentase komposisi produk terjual seperti yang
dianggarkan terhadap laba bruto per unit yang dianggarkan. Selisih ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
SVPF = ( VPA VPSKA ) x LBPSA
Perhitungan selisih volume penjualan final tahun 2001 (Lampiran D-7)
diketahui

sebesar

Rp.

342.212.075,83

yang

merupakan

selisih

menguntungkan. Untuk selisih volume penjualan final tahun 2002


(Lampiran D-15) diketahui sebesar Rp. 134.385.432,56 yang merupakan
selisih menguntungkan. Sedangkan dari hasil perhitungan selisih volume
penjualan

final

tahun

2003

(Lampiran

D-23)

diperoleh

selisih

menguntungkan sebesar Rp. 14.472.120,94.


Dari hasil perhitungan perubahan kenaikan atau penurunan selisih volume
penjualan final tahun 2001 - 2003 dapat diketahui urut-urutan produk yang
mengalami selisih positif terbesar hingga produk yang mengalami selisih
positif terkecil, yaitu: TBS, FTB, FTC, TBK 250ml, FTG, TBK 200ml,
PRIM-A 240ml, PRIM-A 600ml, PRIM-A Galon, PRIM-A 1500ml, S-tee,
dan Fresso-Orange. Berikut akan disajikan tabel untuk produk yang

83

Perpustakaan Unika

mengalami perubahan selisih volume penjualan final dari tahun 2001


hingga 2003 berdasarkan urutan prioritas terbesar hingga yang terkecil.
TABEL 4.8.
DAFTAR PRIORITAS PRODUK BERDASARKAN PERUBAHAN
KENAIKAN/PENURUNAN SELISIH VOLUME PENJUALAN FINAL
TAHUN 2001 2003
PERUBAHAN
NO.
PRODUK
SELISIH
KENAIKAN/PENURUNAN
Selisih Volume Penjualan Final (Rp)
KENAIKAN/
2001 ke 2002
2002 ke 2003
PENURUNAN
-17,131,890.72
-10,931,353.24
6,200,537.48
1 TBS
-10,206,478.62
-4,921,634.89
5,284,843.73
2 FTB - lemon
-10,206,478.62
-4,921,634.89
5,284,843.73
3 FTB - apel
-10,206,478.62
-4,921,634.89
5,284,843.73
4 FTB - mixed
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
5 FTC - lemon
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
6 FTC - apel
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
7 FTC - mixed
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
8 FTC - orange
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
9 FTC - blackcurrant
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
10 FTC - strawberry
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
11 FTC - lychee
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
12 FTC - melon
-8,449,843.60
-4,849,690.79
3,600,152.81
13 FTC - guava
-7,360,603.45
-4,216,680.91
3,143,922.54
14 TBK 250ml
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
15 FTG - lemon
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
16 FTG - apel
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
17 FTG - mixed
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
18 FTG - orange
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
19 FTG - blackcurrant
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
20 FTG - strawberry
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
21 FTG - lychee
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
22 FTG - melon
-6,983,972.92
-4,181,198.68
2,802,774.24
23 FTG - guava
-5,495,879.04
-3,185,328.29
2,310,550.75
24 TBK 200ml
-3,513,395.40
-2,194,134.56
1,319,260.84
25 PRIM-A 240ml
-2,120,167.63
-1,578,966.24
541,201.39
26 PRIM-A 600ml
-1,510,581.17
-1,126,116.18
384,464.99
27 PRIM-A Galon
-1,170,341.28
-900,577.69
269,763.59
28 PRIM-A 1500ml
0.00
139,105.79
139,105.79
29 S-tee
0.00
123,649.59
123,649.59
30 FRESSO - Orange
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

84

Perpustakaan Unika

Dari hasil analisis efektivitas penjualan tersebut dapat diketahui bahwa


kegiatan penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang belum efektif. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil perhitungan selisih yang menunjukkan penurunan selisih
laba dari tahun 2001 ke tahun 2002, dan bahkan mengalami penurunan hingga
menjadi selisih rugi pada tahun 2003. Selain itu, masih terdapatnya selisih
merugikan dalam perhitungan faktor-faktor penyebab selisih laba.
4.3.3. Analisis Efisiensi Penjualan
Efisiensi penjualan dapat ditentukan melalui rasio efisiensi dengan
membandingkan antara hasil penjualan sebagai output dan biaya penjualan
sebagai input, kemudian menganalisis selisih kenaikan atau penurunan dari rasio
efisiensi tersebut. Dikatakan efisien jika rasio efisiensi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan atau selisih positif, karena semakin tinggi tingkat rasio
efisiensi berarti hasil penjualan yang dicapai semakin optimal dan biaya penjualan
yang dikeluarkan seminimal mungkin.
TABEL 4.9.
PERHITUNGAN EFISIENSI PENJUALAN
Tahun
2001
2002
2003

Total
Biaya Penjualan
Rp
649,807,100.00
Rp
743,893,750.00
Rp
879,214,750.00

Hasil
Penjualan
Rp 11,280,459,840.00
Rp 10,930,909,080.00
Rp 12,272,248,560.00

Rasio
Efisiensi
17.36
14.69
13.96

Selisih
Rasio
-2.67
-0.74

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Dari Tabel 4.9. diketahui bahwa rasio efisiensi dari tahun 2001 hingga
2003 terus menurun yang ditunjukkan pula dengan selisih rasio yang negatif. Dari
hasil analisis perhitungan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan
efisiensi penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang.

85

Perpustakaan Unika

4.3.4. Analisis Sebab Akibat


Berdasarkan hasil analisis dari pemeriksaan manajemen yang dilakukan,
maka penyebab yang dapat diungkapkan dari kinerja penjualan yang belum
berjalan secara efektif dan efisien, yaitu:

Masih adanya temuan kelemahan dalam pelaksanaan sistem pengendalian


manajemennya.

Volume penjualan yang dianggarkan untuk beberapa produk tidak terealisasi.

Kenaikan biaya penjualan cukup tinggi, namun kenaikan hasil penjualan


belum sebanding.

4.4.

TAHAP PELAPORAN
Tahap ini digunakan untuk menyusun laporan pemeriksaan manajemen

untuk menghasilkan suatu laporan temuan audit tentang pemeriksaan sistem


pengendalian manajemen penjualan dan pemeriksaan hasil kegiatan penjualan.
Bentuk laporan pemeriksaan manajemen disusun sebagai berikut:

Informasi dengan latar belakang masalah

Kesimpulan dengan didukung oleh temuan-temuan pemeriksaan

Membuat rekomendasi

Menyatakan luas lingkup pemeriksaan


Laporan pemeriksaan manajemen yang menunjukkan hasil ringkasan dari

keseluruhan kegiatan pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran E.

86

Perpustakaan Unika

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil analisis pada Bab IV terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
diungkapkan, antara lain:
1. PT. Sinar Sosro Semarang telah memiliki sistem pengendalian manajemen
penjualan yang cukup memadai dalam mendukung aktivitas penjualan agar
dapat berjalan dengan baik, meskipun masih terdapatnya temuan kelemahan
yang memungkinkan untuk menjadi penyebab masalah inefektivitas dan
inefisiensi dalam pelaksanaan kegiatan penjualan. Kelemahan-kelemahan
dalam sistem pengendalian manajemen penjualannya, yaitu:

Manajemen tidak bersikap aktif untuk mengusulkan program-program


baru dalam rangka menghadapi ancaman terhadap program yang telah ada
untuk memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya.

Tidak adanya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan


untuk program yang sedang berjalan.

Anggaran pendapatan dan anggaran biaya tidak diperinci menurut daerah


pemasaran, tetapi hanya untuk setiap jenis produk.

Fungsi penjualan tidak terpisah dari fungsi pengesahan kredit.

Manajemen tidak melakukan analisis trend penjualan masa lalu, masa


sekarang, dan masa mendatang untuk setiap produk.

2. Kinerja penjualan PT. Sinar Sosro Semarang pada tahun 2001 2003 belum
berjalan secara efektif dan efisien. Tidak efektifnya kegiatan penjualan

87

Perpustakaan Unika

ditunjukkan dengan penurunan selisih laba bruto pada tahun 2001 hingga
2002 yaitu dari Rp. 331.266.000,00 menjadi Rp. 101.699.520,00 dan
bahkan mengalami selisih rugi pada tahun 2003 menjadi (Rp. 500.240,00).
Selain itu, dari hasil perhitungan faktor penyebab selisih laba atau selisih rugi
tersebut masih ditemukan adanya selisih merugikan yaitu pada perhitungan
selisih komposisi penjualan dan juga pada perhitungan selisih volume
penjualan yang meskipun menunjukkan selisih menguntungkan tetapi
besarnya mengalami penurunan. Tidak efisiennya kegiatan penjualan
ditunjukkan dengan terjadinya penurunan rasio efisiensi pada tahun 2001
hingga 2003 yaitu dari 17,36 menjadi 14,69 hingga 13,96 dan ini
berarti selisih rasio yang terjadi adalah selisih negatif.
5.2. SARAN
Berdasarkan atas kesimpulan tersebut diatas, maka saran yang dapat
diberikan antara lain:
1. Perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada
pada sistem pengendalian manajemen penjualannya agar dapat mendukung
pelaksanaan kegiatan penjualannya berjalan lebih efektif dan efisien. Adapun
saran untuk memperbaiki kelemahan tersebut, antara lain:

Manajemen mulai bersikap proaktif untuk mengusulkan programprogram baru karena dapat membantu dalam menentukan strategi
pemasaran dalam rangka menghadapi ancaman terhadap program yang
telah ada untuk memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya atau
peluang pasarnya.

88

Perpustakaan Unika

Perlunya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan untuk


program yang sedang berjalan karena dapat membantu dan memudahkan
pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mencapai
tujuannya serta mendeteksi permasalahan yang akan timbul, sehingga
biaya yang dikeluarkan dapat menjadi lebih efisien.

Dalam penyusunan anggaran pendapatan dapat diperinci menurut daerah


pemasaran juga karena dapat memudahkan penentuan daerah pemasaran
yang memiliki potensi penjualan yang baik, dan penyusunan anggaran
biaya yang diperinci menurut daerah pemasaran agar biaya penjualan
dapat dialokasikan dengan efisien.

Terdapatnya fungsi pengesahan kredit yang terpisah dari fungsi penjualan


untuk mengurangi timbulnya resiko piutang tak tertagih dan aliran kas
masuk perusahaan lebih lancar karena adanya batas kredit pelanggan.

Perlu dilakukannya analisis tren penjualan untuk masa lalu, masa


sekarang, dan masa mendatang agar rencana penjualan yang disusun
memperhatikan kondisi pasar, keunggulan daya jual produk tertentu, dan
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan
sehingga rencana penjualan yang dihasilkan dapat menjadi realistis.

2. Selain itu, saran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan


penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang yaitu :

Manajemen

dalam

mempertimbangkan

menyusun
prioritas

untuk

anggaran
produk

hendaknya
tertentu

yang

lebih
dapat

menghasilkan volume penjualan lebih tinggi, antara lain: TBS; PRIM-A

89

Perpustakaan Unika

Galon; TBK 250ml; FTG (apel, mixed, blackcurrant, lychee); FTC (apel,
mixed, blackcurrant, lychee); FTB (mixed), dan menetapkan mark-up
sedikit lebih besar untuk produk tersebut agar dapat diperoleh laba bruto
yang lebih tinggi.

Manajemen hendaknya memperhatikan produk yang mengalami selisih


negatif untuk volume penjualannya dan dapat menggunakan cara-cara
tertentu untuk mengatasinya, seperti: mengadakan program iklan yang
lebih gencar, lebih banyak lagi menjadi promotor event khusus untuk
mempromosikan produk tersebut, atau mengurangi mark-up untuk produk
tersebut, dan juga memperhatikan keunggulan produk seperti rasa (taste)
dan kemasan produk.

Dalam menyusun anggaran juga dapat digunakan pertimbangan


komposisi berdasarkan atas produk yang memiliki keunggulan daya jual
secara komposisi penjualan.

Perpustakaan Unika

LAMPIRAN A
JOB DESCRIPTION
Penjelasan pada Gambar 3.1. tentang Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro
Semarang yang meliputi jabatan, tugas, dan tanggungjawab masing-masing
bagian diuraikan sebagai berikut :
a. Unit Manager
1. Mengatur pelaksanaan penjualan produk perusahaan semaksimal mungkin
sehingga target penjualan dapat tercapai.
2. Melatih dan meningkatkan mutu, pengetahuan produk, Salesmanship
prosedur dan metode kerja yang baik pada sales force team dan
melaporkan kemajuan yang telah dicapai secara periodik kepada atasan.
3. Menentukan jadwal kunjungan, wilayah atau rute kerja para salesman atau
hari dan target penjualan per salesman.
4. Melakukan koordinasi, pengawasan, pengarahan, pengaturan kerja dan
bimbingan kepada Kepala Stock Point, Sales Supervisor supaya dapat
efektif membantu pelaksanaan fungsi pengawas dan pengendalian
operasional. Dan secara periodik mengawasi kemampuan dan prestasi
kerja bawahannya dan melaporkan ke atasan.
5. Melaksanakan keputusan-keputusan Management, kebijaksanaan dan
pengaturan yang telah ditetapkan dilaksanakan oleh jajaran bawahannya.
6. Mengawasi

dan

menjaga

kelancaran

dan

ketertiban

administrasi

perwakilan, mengirimkan laporan penjualan dan biaya serta laporanlaporan lain yang diminta kantor pusat dengan tepat waktu.
7. Secara rutin melaporkan ke kantor pusat pangsa pasar atau perkembangan
produk perusahaan di pasar dan aktivitas para pesaing di wilayahnya.
8. Secara

rutin

melakukan

inspeksi ke lapangan untuk membantu

menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diatasi oleh Kepala


Stock Point dan Sales Supervisor, juga dalam rangka mendapatkan
informasi-informasi pasar, kesulitan Sales Force, aktivitas pesaing,

Perpustakaan Unika

pengecekan kebenaran laporan Kepala Stock Point dan Sales Supervisor


serta untuk pendekatan dan pembinaan hubungan baik dengan pelanggan.
9. Memeriksa laporan biaya operasi perwakilan dan mengendalikannya
sehingga tercapai efisiensi anggaran yang optimal serta bertanggung jawab
secara penuh atas biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
10. Secara berkala melaporkan realisasi program kerja dan menyusun program
kerja tahun atau periode berikutnya.
11. Menghitung dan membayar gaji, insentif dan bonus karyawan sesuai
dengan ketentuan perusahaan.
12. Memelihara citra perusahaan, menjaga rahasia perusahaan, memelihara
asset perusahaan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan dari
waktu ke waktu oleh atasannya.
b. Sales Supervisor
1. Menjaga agar semua sumber dana yang dipercayakan kepadanya
dimanfaatkan dengan seefesien dan seefektif mungkin untuk menunjang
tercapainya objektif perusahaan, untuk ini melakukan :
a) Kontrol biaya-biaya operasional.
b) Kontrol atas piutang / kredit dan ketetapan pembayaran sesuai standart
yang ditentukan.
c) Kontrol atas perawatan investasi perusahaan.
d) Kontrol atas penggunaan segala material yang ada sesuai dengan
fungsi dan tujuannya.
e) Kontrol dan kunjungan secara periodik ke pelanggan yang ada di
wilayahnya.
2. Mengumpulkan dan menganalisa serta melaporkan kepada perusahaan
data-data marketing di wilayahnya serta semua informasi yang dianggap
penting, baik mengenai perusahaan kita maupun kompetitor.
3. Mengatur dan mengawasi agar distribusi produk perusahaan dapat sampai
ke pelanggan dengan baik dan rutin.
4. Menyusun rencana kerja yang baik setiap bulannya.
5. Menyusun sales target untuk setiap Sales Force.

Perpustakaan Unika

6. Memberitahukan segera kepada perusahaan dan mengusulkan perbaikanperbaikan untuk mendapatkan persetujuan segera bila timbul situasi dan
kondisi yang memberikan indikasi bahwa objektif perusahaan perlu
perubahan.
7. Meneruskan dan menjaga agar seluruh aparat penjualannya selalu
mendapatkan informasi yang cukup sesuai dengan objektif perusahaan.
8. Melakukan kerja sama yang baik dengan bagian administrasi dalam hal
penagihan, surat menyurat dan data-data lainnya yang diperlukan dan
tugas lain sesuai dengan pengarahan dari atasan.
c. Salesman
1. Melakukan kunjungan kerja ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan atau melakukan kunjungan serta aktif mengembangkan pasar.
2. Mengadakan transaksi / order dengan pelanggan sesuai dengan batasan /
ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Berkewajiban mencapai target yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab sepenuhnya atas penagihan piutang pada pelanggan di
wilayahnya.
5. Mengetahui dan memperhatikan posisi persediaan barang di gudang
pelanggan sehingga persediaan / stock barang di pelanggan tidak
mengalami kekosongan.
6. Melaporkan atasan tentang hal-hal yang terjadi di pasar, aktivitas pesaing,
kondisi penjualan dari pesaing ataupun perubahan-perubahan lain yang
terjadi di pasar.
7. Memberikan masukan / input pada atasan perihal kebijaksanaankebijaksanaan penjualan, promosi ataupun hal-hal lain yang dirasa perlu
bagi kemajuan perusahaan.
8. Berkewajiban untuk mengisi laporan-laporan yang telah ditetapkan oleh
atasan guna kelancaran informasi ataupun sistem kerja yang merupakan
satu mata rantai kerjasama yang efektif (SISPRO).

Perpustakaan Unika

9. Sebagai mata telinga perusahaan, wajib memberikan informasi yang


dirasakan penting bagi perusahaan atau yang dapat mempengaruhi
kebijaksanaan perusahaan.
d. Assisten Salesman
1. Membantu kerja salesman sehari-hari.
2. Membantu menaikkan dan menurunkan produk-produk perusahaan di
setiap pelanggan maupun digudang sendiri.
3. Melakukan merchandising produk di tiap outlet / pelanggan termasuk
penataan / display, kebersihan produk maupun alat bantu jual, rotasi
tumpukan barang, dan lain-lain, dibawah pengawasan dan pengarahan
salesman.
4. Merawat kendaraan untuk operasional (kebersihan, olie, dll).
5. Membantu pengisian rencana kunjungan dan target penjualan saat setelah
terjadi transaksi.
e. Kepala Administrasi dan Keuangan
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan sistem dan prosedur administrasi
(akuntansi) yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
2. Melaksanakan kontrol dan evaluasi langsung, serta mendelegasikan
sebagian tugas dan wewenangnya kepada bawahannya, guna pelaksanaan
pengontrolan dan pengevaluasian, sehingga akan lebih efektif.
3. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, mengarahkan dan memotivasi
bawahannya guna memberi pemecahan masalah yang ada, sehingga dapat
mencapai sasaran yang telah ditentukan yakni mendukung team penjualan
untuk mencapai sasaran.
4. Menanamkan kinerja kerja yang kreatif dan efektif, sehingga efisiensi
kerja tercapai dan secara berkala mengadakan penilaian terhadap prestasi
kerja bawahannya.
5. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff bawahan dan
departemen lainnya, sehingga tercipta suatu team work yang baik dan
suasana kerja yang harmonis.

Perpustakaan Unika

6. Wajib melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran dan keakuratan semua


laporan yang dibuat oleh bawahannya, dan secara rutin maupun sewaktuwaktu mengadakan stok opname / inventaris atas semua asset yang ada.
7. Menyetujui atau memberikan masukan setiap pengeluaran / biaya dengan
dasar setiap pengeluaran / biaya harus dapat memberikan kontribusi /
manfaat yang semaksimal mungkin bagi perusahaan, dan atau sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Secara periodik melaporkan posisi keuangan perusahaan kepada unit
manager dan kantor pusat dengan benar, akurat dan tepat waktu.
9. Menyusun Program Kerja Tahunan serta membantu unit manager dalam
proses penyusunan anggaran (budget) baik biaya operasional maupun
lainnya.
10. Wajib melapor kepada unit manager maupun kantor pusat, apabila terdapat
hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau rekan kerjanya.
11. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan unit
manager.
12. Menjaga citra perusahaan dan rahasia perusahaan dengan sebaik-baiknya.
13. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri dan teamnya.
f. Staff Kasir
1. Bertanggung jawab atas kebenaran asset yang dipegang berupa uang tunai,
bilyet giro/cek dan dana yang ada di Bank serta uang muka.
2. Menjaga keamanan dan kerapian asset yang dipegang dan arsip-arsip yang
berkaitan, agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kerusakan,
kehilangan,

kebakaran,

kebanjiran

dan

sebagainya

yang

dapat

menimbulkan kerugian perusahaan.


3. Menerima setoran dana dari salesman lainnya dan menyetorkan dana
tersebut ke rekening bank perusahaan, sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
4. Menerima dana dari kantor pusat dan mengeluarkan dana untuk kebutuhan
biaya operasional, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Perpustakaan Unika

5. Wajib mengontrol kelancaran Arus Kas, terutama pentransferan dana yang


di bank ke kantor pusat.
6. Berhak memberi masukan, menolak, biaya bila timbul biaya yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
7. Melaksanakan administrasi yang tertib dan teratur, sesuai dengan sistem
dan prosedur administrasi (akuntansi) yang telah ditetapkan, sehingga
dapat menyajikan pertanggungjawaban dengan benar, akurat dan tepat
waktu.
8. Mengevaluasi Realisasi dan Budget Biaya Operasional secara periode
bulanan dan tahunan.
9. Secara rutinitas harian melaporkan mutasi kas, cek / giro bank serta biayabiaya operasional kepada kepala administrasi.
10. Melaksanakan stock opname harian phisik kas dan cek / giro guna
dicocokkan dengan laporan yang dibuat secara tidak rutin (sewaktu-waktu)
melakukan stock opname bersama-sama dengan kepala administrasi dan
keuangan.
11. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff dan departemen
lainnya, sehingga terciptanya suatu team work yang baik dan suasana kerja
yang harmonis.
12. Wajib melapor kepada yang berwenang (baik di unit atau kantor pusat)
apabila terdapat hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau rekan
kerjanya.
13. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan kepala
administrasi dan keuangan.
14. Menjaga citra perusahaan dan menjaga rahasia perusahaan dengan sebaikbaiknya.
15. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri.
g. Staff Administrasi Piutang
1. Bertanggungjawab terhadap kebenaran asset piutang yang berupa Faktur
Kredit, dan dokumen piutang lainnya.

Perpustakaan Unika

2. Menjaga keamanan dan kerapian asset yang dipegang dan arsip-arsip yang
berkaitan agar terhindar dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian
perusahaan.
3. Melaksanakan sistem dan prosedur administrasi (akuntansi) yang telah
ditetapkan, sehingga dapat menyajikan pertanggungjawaban dengan benar,
akurat dan tepat waktu.
4. Secara harian dan periode tertentu, melaporkan semua piutang yang ada
kepada Kepala Administrasi dan Keuangan.
5. Secara rutin atau sesuai kebutuhan (bersama Kepala Administrasi)
melaksanakan stock opname terhadap phisik asset piutang, guna
pencocokan dengan Saldo Laporan.
6. Menganalisa piutang secara periode harian / bulanan atau sesuai
kebutuhan, terhadap penagihan efektivitas piutang, bila ditemukan
penyimpangan segera melapor ke atasan secara lisan dan atau tertulis.
7. Menolak setiap Faktur Kredit dan dokumen piutang lainnya yang tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
8. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff dan departemen
lainnya, sehingga tercipta suatu team work yang baik dan suasana kerja
yang harmonis.
9. Wajib melaporkan kepada yang berwenang (baik di unit atau kantor pusat)
apabila terdapat hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau rekan
kerjanya.
10. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan Kepala
Administrasi dan Keuangan.
11. Menjaga citra perusahaan dan menjaga rahasia perusahaan dengan sebaikbaiknya.
12. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri.
h. Staff Adminitrasi Stock dan Penjualan
1. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pengontrolan kegiatan
administrasi stock dan penjualan.

Perpustakaan Unika

2. Memberikan pengarahan dan pelatihan administrasi kepada kepala gudang


dan salesman, guna kelancaran administrasi dan penambahan kemampuan
guna pertanggungjawaban masing-masing.
3. Menjaga keamanan dan kerapian arsip-arsip yang berkaitan, agar terhindar
dari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
4. Melaksanakan administrasi yang tertib dan teratur, sesuai dengan sistem
dan prosedur administrasi (akuntansi) yang telah ditetapkan, sehingga
dapat menyajikan pertanggunjawaban dengan benar, akurat dan tepat
waktu.
5. Melakukan stock opname gudang baik secara rutin maupun tidak rutin.
6. Berhak meminta pertanggungjawaban kepada kepala gudang dan salesman
apabila terdapat hal-hal yang menyimpang.
7. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff dan departemen lain,
sehingga tercipta suatu team work yang baik dan suasana kerja yang
harmonis.
8. Wajb melaporkan kepada yang berwenang (baik di unit atau kantor pusat)
apabila ada hal-hal yang dapat merugikan perusahaan maupun rekan
kerjanya.
9. Melakukan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan Kepala
Administrasi dan Keuangan.
10. Menjaga citra perusahaan dan menjaga rahasia perusahaan dengan sebaikbaiknya.
11. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri.
i. Staff Administrasi Promosi
1. Bertanggungjawab terhadap kebenaran asset yang dipegang.
2. Menjaga keamanan dan kerapian atas asset yang dipegang dan arsip-arsip
yang berkaitan, agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kerusakan,
kehilangan,
menimbulkan

kebakaran,
kerugian

kabanjiran

dan

perusahaan,

sebagainya
serta

demi

mendapatkannya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.

yang

dapat

kemudahan

Perpustakaan Unika

3. Melakukan administrasi yang tertib dan teratur, sesuai dengan sistem dan
prosedur administrasi (akuntansi) yang telah ditetapkan, sehingga dapat
menyajikan pertanggungjawaban dengan benar, akurat dan tepat waktu.
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff dan departemen
lainnya, sehingga tercipta suatu team work yang baik dan suasana kerja
yang harmonis.
5. Menerima dan mengeluarkan sarana promosi sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
6. Berhak menerima pertanggungjawaban kepada pihak yang bersangkutan,
berkaitan dengan penggunaan sarana promosi, guna penyelesaian atas
kewajiban masing-masing.
7. Secara

rutin

dan

sewaktu-waktu

bersama-sama

dengan

Kepala

Administrasi, melakukan stock opname terhadap phisik asset yang ada,


guna pencocokan dengan laporan.
8. Wajib melapor kepada yang berwenang (baik di unit atau kantor pusat)
apabila terdapat hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau rekan
kerjanya.
9. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan Kepala
Administrasi dan Keuangan.
10. Menjaga citra perusahaan dan menjaga rahasia perusahaan dengan sebaikbaiknya.
11. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri.
j. Kepala Gudang
1. Bertanggung jawab atas kebenaran asset stock yang ada di gudang, baik isi
maupun kemasan.
2. Menjaga keamanan dan kerapian stock dan arsip-arsip yang berkaitan,
agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kerusakan, kehilangan,
kebakaran, kebanjiran, dan sebagainya yang dapat menimbulkan kerugian
perusahaan.
3. Senantiasa menjaga kebersihan, kerapian dan ketertiban lingkungan
gudang.

Perpustakaan Unika

4. Mengatur pelaksanaan penerimaan dan pembongkaran serta pengeluaran


stock dengan dasar masuk pertama keluar pertama.
5. Melaksanakan stock opname secara harian terhadap phisik stock dengan
laporan dan secara periode tidak tetap bersama-sama dengan Kepala
Administrasi dan Staff Administrasi Stock dan Penjualan.
6. Segera melaporkan kepada Kepala Administrasi dan Keuangan apabila
posisi stock mencapai titik minimum.
7. Melaksanakan administrasi yang tertib dan teratur, sesuai dengan sistem
dan prosedur administrasi (akuntansi) yang telah ditetapkan, sehingga
dapat menyajikan pertanggungjawaban dengan benar, akurat dan tepat
waktu.
8. Menjalin kerjasama yang baik dengan atasan, staff / bawahan dan
departemen lain, sehingga tercipta suatu team-work yang baik dan suasana
kerja yang harmonis.
9. Mengarahkan dan memotivasi kerja bawahan serta secara berkala
mengadakan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya.
10. Wajib melaporkan kepada yang berwenang / kantor pusat.
11. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dan atas permintaan Kepala
Administrasi.
12. Memelihara citra perusahaan, menjaga rahasia perusahaan, memelihara
asset perusahaan dengan sebaik-baiknya.
13. Senantiasa meningkatkan kemampuan diri.
k. Satpam (Satuan Pengaman)
1. Mengaja agar semua asset perusahaan yang dipercayakan kepadanya dapat
dimanfaatkan sesuai prosedur, untuk menunjang tercapainya suasana kerja
yang aman dan tertib.
2. Memantau, mengumpulkan dan melaporkan kepada perusahaan tentang
segala hal yang dilihat dan dialami berdasarkan fakta dan data-data
pendukung yang akurat mengenai situasi dan kondisi yang diperkirakan
dapat mengancam stabilitas keamanan perusahaan.

Perpustakaan Unika

3. Mengawasi dan mencatat serta ikut menyaksikan, agar keluar masuknya


asset perusahaan dapat berjalan dengan tertib dan benar (kendaraan dan
barang).
4. Mengawasi dan mencatat absensi setiap karyawan.
5. Mengetahui menyeleksi setiap orang luar yang berkunjung ke perusahaan.
6. Memberitahu segera kepada perusahaan dan mengusulkan perbaikan
terhadap

asset

perusahaan

yang

sudah

tidak

semestinya

dapat

dimanfaatkan.
7. Melakukan kerjasama yang baik dengan semua bagian dan tugas lain
sesuai dengan pengarahan dari atasan.
8. Melaporkan secara rutin aktivitas kerjanya dan hasil-hasilnya kepada
atasannya dan atau yang ditunjuk.
9. Memelihara asset perusahaan, menjaga rahasia perusahaan.
10. Wajib segera melaporkan ke yang berwajib (kepolisian) apabila terjadi :
kebakaran dan perampokan, pencurian, dan lain-lain.

IV. Prosedur Penjualan Isi


Perpustakaan Unika

According

Staft Adm Stock

Ka. Gudang

Salesman

Satpam

Sales
Spv

Staft
Kasir

Staft Adm
Penj

Buat

IM

1M

ACC

Mengembalikan PI
sesuai Ijinj Muat

1 M
PI

PI

1 M
Dicek fisik muatan
dengan ijin muatan
sesuai maka boleh
kanvas dicetak
Dicatat

1M

LBHS
Melakukan Transaksi

EPS Penj

EPS Penj

Dicocokkan :

LHPLS

1M

TTRI

Setelah selesai melakukan kanvas, maka


sisa PI ke Gudang PI

Terima kembali atas


PI / HS & dihitung
bersama Salesman
serta membuat

LHSI
TTRI

TTRI

Pada sore harinya


semua laporan dan
boleh dilaporkan
sales SpV
Boleh-boleh yang
masok disusun

LHSI

IM : Ijin Muat
TTRI : Tanda Terima Retur Isi
LHSI : Lap. Harian Stock Isi
EPS : Faktur Pajak Sederhana
LHP/S : Lap. Harian Penjualan Isi per Salesman
LHPPI : :Lap. Harian Penjualan PI
CGT : Bukti penerima Cek/Giro
LPK : Lap. Posisi Keuangan
R/PPI : Rekap penjualan PI
L/BHS : Lap/Buku Harian Satpam

RHPI : Rekap Harian Penjualan Isi


RPI/S : Rekap Penj. Isi per Salesman
LEP & PKL : Lap. Extra Produk & Piut. Kemasan
Lain lain
LEPB : Lap. Evaluasi Pelanggan berpotensi
LPOH : Laporan Print Out Harian
LPC/G : Lap. Perhitungan cek/Giro
LPI : Lap. Penjualan Isi
LPPH : Lap. Perhitungan Potongan Harga

Perpustakaan Unika

DAFTAR PERTANYAAN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
PT. SINAR SOSRO SEMARANG

NO

KETERANGAN

JAWABAN
YA

TIDAK

PENYUSUNAN PROGRAM
1

Apakah program yang ditetapkan dirumuskan dalam

kerangka tindakan jangka pendeknya?


2

Apakah dalam proses pemrograman menggunakan


asumsi dan pedoman berdasarkan uraian tujuan dan

strategi?
3

Apakah manajemen selalu siap untuk mengusulkan


program-program baru dalam rangka menghadapi
ancaman terhadap program yang sekarang ada untuk

memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya?


4

Apakah adanya kegiatan penelaahan atau peninjauan


berkesinambungan untuk program yang sedang

berjalan?
5

Apakah dalam program tercantum perkiraan besar

pendapatan, pengeluaran dan pembelanjaan modal?


6

Apakah penyusunan program ditentukan melalui

diskusi antara pusat dengan perusahaan?


7

Apakah perusahaan mengembangkan program dari

pusat juga?
8

Apakah laporan program perusahaan disampaikan ke

pusat?
9

Apakah dalam menjalankan program perusahaan

besifat terbuka pada pusat?


10

Apakah pedoman dari pusat didokumentasikan


perusahaan dengan baik?

Perpustakaan Unika

11

Apakah karyawan juga mempunyai salinan program

yang akan dilaksanakan?


12

Apakah perusahaan mempunyai pernyataan secara


jelas dan tertulis mengenai :

Tujuan

Sasaran kebijaksanaan

Metode

Sistem dan prosedur

Penjualan dan pemasaran

PENGANGGARAN

13

14

15

Anggaran Pendapatan

Apakah anggaran pendapatan dinyatakan dalam :


-

Satuan keuangan

Satuan bukan keuangan

Apakah periode anggaran pendapatan mencakup :


-

1 bulan

3 bulan

6 bulan

12 bulan

Apakah anggaran pendapatan ditentukan melalui

diskusi antara pusat dengan perusahaan?


16

17

Apakah anggaran pendapatan diperinci menurut :


-

Daerah pemasaran

Jenis produk

Apakah

anggaran

v
v
pendapatan

diperbandingkan

Apakah anggaran pendapatan dipergunakan untuk

dengan realisasi sebelumnya?


18

menguji kelayakan program?

Perpustakaan Unika

19

20

21

Anggaran Biaya

Apakah anggaran biaya dinyatakan dalam :


-

Satuan keuangan

Satuan bukan keuangan

Apakah periode anggaran biaya mencakup :


-

1 bulan

3 bulan

6 bulan

12 bulan

Apakah anggaran biaya ditentukan melalui diskusi

antara pusat dengan perusahaan?


22

23

Apakah anggaran biaya diperinci menurut :


-

Daerah pemasaran

Jenis produk

Apakah anggaran biaya diperbandingkan dengan

v
v
v

realisasi sebelumnya?
24

Apakah anggaran biaya dipergunakan untuk menguji

kelayakan program?

25

26

Anggaran Laba

Apakah anggaran laba dinyatakan dalam :


-

Satuan keuangan

Satuan bukan keuangan

Adakah ketentuan mengenai besarnya laba yang

harus dicapai?
27

Apakah laba yang harus dicapai merupakan selisih

antara pendapatan dan biaya yang terjadi?


28

Apakah perusahaan membuat anggaran laba secara

jelas dan tertulis?


29

Apakah anggaran laba dipergunakan untuk menguji


kelayakan program?

Perpustakaan Unika

PELAKSANAAN

30

31

Organisasi

Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi :


-

Pengesahan kredit

Pencatatan piutang

Penerimaan kas

Pergudangan

Apakah transaksi penjualan dilaksanakan oleh fungsi

penjualan, fungsi piutang, fungsi penerimaan kas,


fungsi pengiriman barang, dan fungsi akuntansi?
32

Apakah fungsi penyimpanan kas terpisah dari fungsi

akuntansi?
33

Apakah transaksi penerimaan kas dilaksanakan oleh

Bagian Kasir dengan campur tangan dari unit


organisasi yang lain?

34

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Apakah

ada

prosedur

formal

untuk

sistem

penjualannya?
35

Apakah transaksi penjualan tunai dan penjualan

kredit diotorisasi oleh pihak yang berwenang dan


terpisah untuk pencatatannya?
36

Apakah penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat

pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada


di tangan yang berwenang?
37

Apakah penerimaan order dari pembeli dalam sistem

penjualan diotorisasi oleh yang berwenang?


38

Apakah penerimaan kas dari penjualan diotorisasi

oleh yang berwenang?


39

Apakah penyerahan barang kepada pembeli dalam


sistem penjualan diotorisasi oleh yang berwenang?

Perpustakaan Unika

40

Apakah pencatatan terjadinya penjualan didasarkan

pada faktur penjualan yang didukung dengan pita


register kas?
41

Apakah

pencatatan

kedalam

jurnal

penjualan

Apakah penyimpanan kas mendapatkan otorisasi dari

diotorisasi oleh yang berwenang?


42

pejabat yang berwenang?


43

Apakah pencatatan didalam jurnal penerimaan kas

didasarkan atas bukti kas masuk yang telah


diotorisasi oleh yang berwenang dan dilampiri
dokumen pendukung yang lengkap?

44

Praktek yang Sehat

Apakah faktur penjualan bernomer urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi


penjualan?
45

Apakah jumlah kas yang diterima dari penjualan

disetor segera ke bank?


46

Apakah perhitungan saldo kas yang ada ditangan

fungsi penerimaan kas dilakukan secara periodik dan


secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern?
PELAPORAN DAN ANALISIS
47

Apakah pelaporan dilakukan :


-

Setiap hari

Setiap minggu

Setiap bulan

Setiap tahun

48

Apakah pelaporan langsung dikirim ke pusat?

49

Apakah proses penyampaian laporan secara cepat

dilakukan?
50

Apakah laporan hasil penjualan ke pusat diperinci


secara keseluruhan?

Perpustakaan Unika

51

52

Apakah laporan penjualan menyajikan :


-

Selisih antara anggaran dan realisasinya

Faktor-faktor penyebab selisih

Manajer yang bertanggung jawab

Apakah

ada

kegiatan

evaluasi

terhadap

hasil

Apakah permasalahan atau kendala-kendala dalam

penjualan yang dicapai?


53

kegiatan penjualan dapat segera teratasi?


54

Apakah trend penjualan dianalisis masa lalu, masa

sekarang, dan masa mendatang untuk setiap produk ?


55

Apakah terdapat laporan mengenai daerah penjualan


dan keadaan saingannya?

Perpustakaan Unika

Lampiran D-1
Anggaran dan Realisasi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO.

PRODUK

SIZE
(per karton)

ANGGARAN
Penjualan (Unit)

Harga/unit

REALISASI
Jumlah (Rp)

Penjualan (Unit)

Harga/unit

TINGKAT
Jumlah (Rp)

EFEKTIVITAS

1 TBS

24x220ml

1,354,080

708.00

958,688,640.00

1,597,440

708.00

1,130,987,520.00

1.18

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

936,000

224.00

209,664,000.00

1,048,320

224.00

234,823,680.00

1.12

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

205,920

667.00

137,348,640.00

199,680

667.00

133,186,560.00

0.97

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

56,160

1,375.00

77,220,000.00

84,240

1,375.00

115,830,000.00

1.50

13,260

5,500.00

72,930,000.00

16,380

5,500.00

90,090,000.00

1.24

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

268,320

1,041.00

279,321,120.00

336,960

1,041.00

350,775,360.00

1.26

7 TBK 250ml

24x250ml

324,480

1,146.00

371,854,080.00

399,360

1,146.00

457,666,560.00

1.23

8 FTG - lemon

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

361,920

1,104.00

399,559,680.00

1.18

9 FTG - apel

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

368,160

1,104.00

406,448,640.00

1.20

10 FTG - mixed

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

349,440

1,104.00

385,781,760.00

1.14

11 FTG - orange

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

299,520

1,104.00

330,670,080.00

0.98

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

380,640

1,104.00

420,226,560.00

1.24

13 FTG - strawberry

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

355,680

1,104.00

392,670,720.00

1.16

14 FTG - lychee

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

393,120

1,104.00

434,004,480.00

1.29

15 FTG - melon

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

293,280

1,104.00

323,781,120.00

0.96

16 FTG - guava

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

280,800

1,104.00

310,003,200.00

0.92

17 FTC - lemon

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

174,720

2,021.00

353,109,120.00

0.97

18 FTC - apel

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

224,640

2,021.00

453,997,440.00

1.24

19 FTC - mixed

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

218,400

2,021.00

441,386,400.00

1.21

20 FTC - orange

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

230,880

2,021.00

466,608,480.00

1.28

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

230,880

2,021.00

466,608,480.00

1.28

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

168,480

2,021.00

340,498,080.00

0.93

23 FTC - lychee

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1.10

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

174,720

2,021.00

353,109,120.00

0.97

25 FTC - guava

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

174,720

2,021.00

353,109,120.00

0.97

26 FTB - lemon

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

655,200

771.00

505,159,200.00

0.98

27 FTB - apel

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

767,520

771.00

591,757,920.00

1.15

28 FTB - mixed

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

823,680

771.00

635,057,280.00

1.23

9,980,883,120.00

10,808,460

11,280,459,840.00

1.13

9,541,740
TOTAL
Sumber: Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-2
Anggaran Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP
Jumlah (Rp)

Rp/unit

LABA BRUTO

Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,354,080

708.00

958,688,640.00

545.00

737,973,600.00

163.00

220,715,040.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

936,000

224.00

209,664,000.00

176.00

164,736,000.00

48.00

44,928,000.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

205,920

667.00

137,348,640.00

525.00

108,108,000.00

142.00

29,240,640.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

56,160

1,375.00

77,220,000.00

1,083.00

60,821,280.00

292.00

16,398,720.00

13,260

5,500.00

72,930,000.00

3,929.00

52,098,540.00

1,571.00

20,831,460.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

268,320

1,041.00

279,321,120.00

786.00

210,899,520.00

255.00

68,421,600.00

7 TBK 250ml

24x250ml

324,480

1,146.00

371,854,080.00

865.00

280,675,200.00

281.00

91,178,880.00

8 FTG - lemon

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

9 FTG - apel

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

10 FTG - mixed

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

11 FTG - orange

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

14 FTG - lychee

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

15 FTG - melon

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

16 FTG - guava

24x220ml

305,760

1,104.00

337,559,040.00

817.00

249,805,920.00

287.00

87,753,120.00

17 FTC - lemon

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

18 FTC - apel

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

19 FTC - mixed

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

20 FTC - orange

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

23 FTC - lychee

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

25 FTC - guava

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

26 FTB - lemon

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

593.00

395,934,240.00

178.00

118,847,040.00

27 FTB - apel

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

593.00

395,934,240.00

178.00

118,847,040.00

28 FTB - mixed

24x235ml

667,680

771.00

514,781,280.00

593.00

395,934,240.00

178.00

9,541,740
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

9,980,883,120.00

7,403,124,300.00

118,847,040.00
2,577,758,820.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-3
Realisasi Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP
Jumlah (Rp)

Rp/unit

LABA BRUTO

Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,597,440

708.00

1,130,987,520.00

545.00

870,604,800.00

163.00

260,382,720.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,048,320

224.00

234,823,680.00

176.00

184,504,320.00

48.00

50,319,360.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

199,680

667.00

133,186,560.00

525.00

104,832,000.00

142.00

28,354,560.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

84,240

1,375.00

115,830,000.00

1,083.00

91,231,920.00

292.00

24,598,080.00

16,380

5,500.00

90,090,000.00

3,929.00

64,357,020.00

1,571.00

25,732,980.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

336,960

1,041.00

350,775,360.00

786.00

264,850,560.00

255.00

85,924,800.00

7 TBK 250ml

24x250ml

399,360

1,146.00

457,666,560.00

865.00

345,446,400.00

281.00

112,220,160.00

8 FTG - lemon

24x220ml

361,920

1,104.00

399,559,680.00

817.00

295,688,640.00

287.00

103,871,040.00

9 FTG - apel

24x220ml

368,160

1,104.00

406,448,640.00

817.00

300,786,720.00

287.00

105,661,920.00

10 FTG - mixed

24x220ml

349,440

1,104.00

385,781,760.00

817.00

285,492,480.00

287.00

100,289,280.00

11 FTG - orange

24x220ml

299,520

1,104.00

330,670,080.00

817.00

244,707,840.00

287.00

85,962,240.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

380,640

1,104.00

420,226,560.00

817.00

310,982,880.00

287.00

109,243,680.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

1,104.00

392,670,720.00

817.00

290,590,560.00

287.00

102,080,160.00

14 FTG - lychee

24x220ml

393,120

1,104.00

434,004,480.00

817.00

321,179,040.00

287.00

112,825,440.00

15 FTG - melon

24x220ml

293,280

1,104.00

323,781,120.00

817.00

239,609,760.00

287.00

84,171,360.00

16 FTG - guava

24x220ml

280,800

1,104.00

310,003,200.00

817.00

229,413,600.00

287.00

80,589,600.00

17 FTC - lemon

24x318ml

174,720

2,021.00

353,109,120.00

1,444.00

252,295,680.00

577.00

100,813,440.00

18 FTC - apel

24x318ml

224,640

2,021.00

453,997,440.00

1,444.00

324,380,160.00

577.00

129,617,280.00

19 FTC - mixed

24x318ml

218,400

2,021.00

441,386,400.00

1,444.00

315,369,600.00

577.00

126,016,800.00

20 FTC - orange

24x318ml

230,880

2,021.00

466,608,480.00

1,444.00

333,390,720.00

577.00

133,217,760.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

230,880

2,021.00

466,608,480.00

1,444.00

333,390,720.00

577.00

133,217,760.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

168,480

2,021.00

340,498,080.00

1,444.00

243,285,120.00

577.00

97,212,960.00

23 FTC - lychee

24x318ml

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1,444.00

288,337,920.00

577.00

115,215,360.00

24 FTC - melon

24x318ml

174,720

2,021.00

353,109,120.00

1,444.00

252,295,680.00

577.00

100,813,440.00

25 FTC - guava

24x318ml

174,720

2,021.00

353,109,120.00

1,444.00

252,295,680.00

577.00

100,813,440.00

26 FTB - lemon

24x235ml

655,200

771.00

505,159,200.00

593.00

388,533,600.00

178.00

116,625,600.00

27 FTB - apel

24x235ml

767,520

771.00

591,757,920.00

593.00

455,139,360.00

178.00

136,618,560.00

28 FTB - mixed

24x235ml

823,680

771.00

635,057,280.00

593.00

488,442,240.00

178.00

10,808,460
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

11,280,459,840.00

8,371,435,020.00

146,615,040.00
2,909,024,820.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-4
Perhitungan Selisih Laba Bruto per Satuan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

LABA BRUTO PER UNIT (Rp)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH LABA BRUTO

VOLUME PENJUALAN

TOTAL SELISIH LABA

PER UNIT

SESUNGGUHNYA (unit)

BRUTO PER UNIT

1 TBS

24x220ml

163.00

163.00

0.00

1,597,440

0.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

48.00

48.00

0.00

1,048,320

0.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

142.00

142.00

0.00

199,680

0.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

292.00

292.00

0.00

84,240

0.00

1,571.00

1,571.00

0.00

16,380

0.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

255.00

255.00

0.00

336,960

0.00

7 TBK 250ml

24x250ml

281.00

281.00

0.00

399,360

0.00

8 FTG - lemon

24x220ml

287.00

287.00

0.00

361,920

0.00

9 FTG - apel

24x220ml

287.00

287.00

0.00

368,160

0.00

10 FTG - mixed

24x220ml

287.00

287.00

0.00

349,440

0.00

11 FTG - orange

24x220ml

287.00

287.00

0.00

299,520

0.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

287.00

287.00

0.00

380,640

0.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

287.00

287.00

0.00

355,680

0.00

14 FTG - lychee

24x220ml

287.00

287.00

0.00

393,120

0.00

15 FTG - melon

24x220ml

287.00

287.00

0.00

293,280

0.00

16 FTG - guava

24x220ml

287.00

287.00

0.00

280,800

0.00

17 FTC - lemon

24x318ml

577.00

577.00

0.00

174,720

0.00

18 FTC - apel

24x318ml

577.00

577.00

0.00

224,640

0.00

19 FTC - mixed

24x318ml

577.00

577.00

0.00

218,400

0.00

20 FTC - orange

24x318ml

577.00

577.00

0.00

230,880

0.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

577.00

577.00

0.00

230,880

0.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

577.00

577.00

0.00

168,480

0.00

23 FTC - lychee

24x318ml

577.00

577.00

0.00

199,680

0.00

24 FTC - melon

24x318ml

577.00

577.00

0.00

174,720

0.00

25 FTC - guava

24x318ml

577.00

577.00

0.00

174,720

0.00

26 FTB - lemon

24x235ml

178.00

178.00

0.00

655,200

0.00

27 FTB - apel

24x235ml

178.00

178.00

0.00

767,520

0.00

28 FTB - mixed

24x235ml

178.00

178.00

0.00

823,680

0.00

10,808,460

0.00

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-5
Perhitungan Selisih Volume Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

VOLUME PENJUALAN (unit)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH VOLUME

LABA BRUTO PER UNIT

SELISIH VOLUME

PENJUALAN (unit)

MENURUT ANGGARAN

PENJUALAN (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,354,080

1,597,440

243,360

163.00

39,667,680.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

936,000

1,048,320

112,320

48.00

5,391,360.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

205,920

199,680

-6,240

142.00

-886,080.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

56,160

84,240

28,080

292.00

8,199,360.00

13,260

16,380

3,120

1,571.00

4,901,520.00

6 TBK 200ml

24x200ml

268,320

336,960

68,640

255.00

17,503,200.00

7 TBK 250ml

24x250ml

324,480

399,360

74,880

281.00

21,041,280.00

8 FTG - lemon

24x220ml

305,760

361,920

56,160

287.00

16,117,920.00

9 FTG - apel

24x220ml

305,760

368,160

62,400

287.00

17,908,800.00

10 FTG - mixed

24x220ml

305,760

349,440

43,680

287.00

12,536,160.00

11 FTG - orange

24x220ml

305,760

299,520

-6,240

287.00

-1,790,880.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

305,760

380,640

74,880

287.00

21,490,560.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

305,760

355,680

49,920

287.00

14,327,040.00

14 FTG - lychee

24x220ml

305,760

393,120

87,360

287.00

25,072,320.00

15 FTG - melon

24x220ml

305,760

293,280

-12,480

287.00

-3,581,760.00

16 FTG - guava

24x220ml

305,760

280,800

-24,960

287.00

-7,163,520.00

17 FTC - lemon

24x318ml

180,960

174,720

-6,240

577.00

-3,600,480.00

18 FTC - apel

24x318ml

180,960

224,640

43,680

577.00

25,203,360.00

19 FTC - mixed

24x318ml

180,960

218,400

37,440

577.00

21,602,880.00

20 FTC - orange

24x318ml

180,960

230,880

49,920

577.00

28,803,840.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

180,960

230,880

49,920

577.00

28,803,840.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

168,480

-12,480

577.00

-7,200,960.00

23 FTC - lychee

24x318ml

180,960

199,680

18,720

577.00

10,801,440.00

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

174,720

-6,240

577.00

-3,600,480.00

25 FTC - guava

24x318ml

180,960

174,720

-6,240

577.00

-3,600,480.00

26 FTB - lemon

24x235ml

667,680

655,200

-12,480

178.00

-2,221,440.00

27 FTB - apel

24x235ml

667,680

767,520

99,840

178.00

17,771,520.00

28 FTB - mixed

24x235ml

667,680

823,680

156,000

178.00

5 PRIM-A Galon

9,541,740
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

10,808,460

27,768,000.00
331,266,000.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-6
Perhitungan Selisih Komposisi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

KOMP. PENJ. MNRT ANGGARAN


Jumlah (unit)

% Total Unit

VPS
VPS KA

VPS KS

SELISIH

LBPSA

SELISIH KOMP.

KOMPOSISI

(Rp)

PENJUALAN

1 TBS

24x220ml

1,354,080

14.19%

1,533,841.79

1,597,440

63,598.21

163.00

10,366,508.99

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

936,000

9.81%

1,060,259.30

1,048,320

-11,939.30

48.00

-573,086.33

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

205,920

2.16%

233,257.05

199,680

-33,577.05

142.00

-4,767,940.49

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

56,160

0.59%

63,615.56

84,240

20,624.44

292.00

6,022,337.09

13,260

0.14%

15,020.34

16,380

1,359.66

1,571.00

2,136,025.76

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

268,320

2.81%

303,941.00

336,960

33,019.00

255.00

8,419,845.27

7 TBK 250ml

24x250ml

324,480

3.40%

367,556.56

399,360

31,803.44

281.00

8,936,767.52

8 FTG - lemon

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

361,920

15,568.63

287.00

4,468,196.56

9 FTG - apel

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

368,160

21,808.63

287.00

6,259,076.56

10 FTG - mixed

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

349,440

3,088.63

287.00

886,436.56

11 FTG - orange

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

299,520

-46,831.37

287.00

-13,440,603.44

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

380,640

34,288.63

287.00

9,840,836.56

13 FTG - strawberry

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

355,680

9,328.63

287.00

2,677,316.56

14 FTG - lychee

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

393,120

46,768.63

287.00

13,422,596.56

15 FTG - melon

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

293,280

-53,071.37

287.00

-15,231,483.44

16 FTG - guava

24x220ml

305,760

3.20%

346,351.37

280,800

-65,551.37

287.00

-18,813,243.44

17 FTC - lemon

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

174,720

-30,263.46

577.00

-17,462,018.96

18 FTC - apel

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

224,640

19,656.54

577.00

11,341,821.04

19 FTC - mixed

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

218,400

13,416.54

577.00

7,741,341.04

20 FTC - orange

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

230,880

25,896.54

577.00

14,942,301.04

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

230,880

25,896.54

577.00

14,942,301.04

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

168,480

-36,503.46

577.00

-21,062,498.96

23 FTC - lychee

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

199,680

-5,303.46

577.00

-3,060,098.96

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

174,720

-30,263.46

577.00

-17,462,018.96

25 FTC - guava

24x318ml

180,960

1.90%

204,983.46

174,720

-30,263.46

577.00

-17,462,018.96

26 FTB - lemon

24x235ml

667,680

7.00%

756,318.30

655,200

-101,118.30

178.00

-17,999,057.34

27 FTB - apel

24x235ml

667,680

7.00%

756,318.30

767,520

11,201.70

178.00

1,993,902.66

28 FTB - mixed

24x235ml

667,680

7.00%

756,318.30

823,680

67,361.70

178.00

9,541,740
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

100%

10,808,460

10,808,460

11,990,382.66
-10,946,075.83

Perpustakaan Unika

Lampiran D-7
Perhitungan Selisih Volume Penjualan Final pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2001
NO

PRODUK

SIZE

VPA

VPSKA

SELISIH VOLUME

LBPSA

SELISIH VOLUME

(per karton)

(unit)

(unit)

PENJUALAN FINAL (unit)

(Rp)

PENJUALAN FINAL (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,354,080

1,533,841.79

179,761.79

163.00

29,301,171.01

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

936,000

1,060,259.30

124,259.30

48.00

5,964,446.33

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

205,920

233,257.05

27,337.05

142.00

3,881,860.49

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

56,160

63,615.56

7,455.56

292.00

2,177,022.91

13,260

15,020.34

1,760.34

1,571.00

2,765,494.24

35,621.00

255.00

9,083,354.73

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

268,320

303,941.00

7 TBK 250ml

24x250ml

324,480

367,556.56

43,076.56

281.00

12,104,512.48

8 FTG - lemon

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

9 FTG - apel

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

10 FTG - mixed

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

11 FTG - orange

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

13 FTG - strawberry

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

14 FTG - lychee

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

15 FTG - melon

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

16 FTG - guava

24x220ml

305,760

346,351.37

40,591.37

287.00

11,649,723.44

17 FTC - lemon

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

18 FTC - apel

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

19 FTC - mixed

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

20 FTC - orange

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

23 FTC - lychee

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

25 FTC - guava

24x318ml

180,960

204,983.46

24,023.46

577.00

13,861,538.96

26 FTB - lemon

24x235ml

667,680

756,318.30

88,638.30

178.00

15,777,617.34

27 FTB - apel

24x235ml

667,680

756,318.30

88,638.30

178.00

15,777,617.34

28 FTB - mixed

24x235ml

667,680

756,318.30

88,638.30

178.00

9,541,740
10,808,460
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

15,777,617.34
342,212,075.83

Perpustakaan Unika

Lampiran D-8
Perhitungan Selisih Laba atau Selisih Rugi Tahun 2001

Realisasi Laba Bruto

Rp. 2.909.024.820,00

Anggaran Laba Bruto

Rp. 2.577.758.820,00 -

Selisih Laba

Rp. 331.266.000,00

Selisih Laba tersebut diperinci menjadi :


Selisih Laba Bruto per Satuan

Rp.

0,00

Selisih Volume Penjualan

Rp.

331.266.000,00 +

Selisih Laba

Rp.

331.266.000,00

Selisih Volume Penjualan diperinci menjadi :


Selisih Komposisi Penjualan

(Rp.

10.946.075,83)

Selisih Volume Penjualan Final

Rp.

342.212.075,83 +

Selisih Volume Penjualan

Rp.

331.266.000,00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-9
Anggaran dan Realisasi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO.

PRODUK

SIZE
(per karton)

ANGGARAN
Penjualan (Unit)

Harga/unit

REALISASI
Jumlah (Rp)

Penjualan (Unit)

Harga/unit

TINGKAT
Jumlah (Rp)

EFEKTIVITAS

1 TBS

24x220ml

1,404,000

750.00

1,053,000,000.00

1,584,960

750.00

1,188,720,000.00

1.13

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

998,400

230.00

229,632,000.00

1,035,840

230.00

238,243,200.00

1.04

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

218,400

698.00

152,443,200.00

193,440

698.00

135,021,120.00

0.89

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

62,400

1,396.00

87,110,400.00

87,360

1,396.00

121,954,560.00

1.40

14,040

5,750.00

80,730,000.00

14,820

5,750.00

85,215,000.00

1.06

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

280,800

1,041.00

292,312,800.00

305,760

1,041.00

318,296,160.00

1.09

7 TBK 250ml

24x250ml

336,960

1,146.00

386,156,160.00

380,640

1,146.00

436,213,440.00

1.13

8 FTG - lemon

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

343,200

1,104.00

378,892,800.00

1.06

9 FTG - apel

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

355,680

1,104.00

392,670,720.00

1.10

10 FTG - mixed

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

336,960

1,104.00

372,003,840.00

1.04

11 FTG - orange

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

361,920

1,104.00

399,559,680.00

1.12

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

349,440

1,104.00

385,781,760.00

1.08

13 FTG - strawberry

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

318,240

1,104.00

351,336,960.00

0.98

14 FTG - lychee

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

312,000

1,104.00

344,448,000.00

0.96

15 FTG - melon

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

330,720

1,104.00

365,114,880.00

1.02

16 FTG - guava

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

293,280

1,104.00

323,781,120.00

0.90

17 FTC - lemon

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1.07

18 FTC - apel

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

212,160

2,021.00

428,775,360.00

1.13

19 FTC - mixed

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

205,920

2,021.00

416,164,320.00

1.10

20 FTC - orange

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

174,720

2,021.00

353,109,120.00

0.93

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

193,440

2,021.00

390,942,240.00

1.03

22 FTC - strawberry

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1.07

23 FTC - lychee

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

168,480

2,021.00

340,498,080.00

0.90

24 FTC - melon

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

180,960

2,021.00

365,720,160.00

0.97

25 FTC - guava

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

149,760

2,021.00

302,664,960.00

0.80

26 FTB - lemon

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

705,120

771.00

543,647,520.00

1.03

27 FTB - apel

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

755,040

771.00

582,135,840.00

1.10

28 FTB - mixed

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

730,080

771.00

562,891,680.00

1.06

10,498,041,840.00

10,479,300

10,930,909,080.00

1.04

9,979,320
TOTAL
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-10
Anggaran Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP
Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

LABA BRUTO
Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,404,000

750.00

1,053,000,000.00

577.00

810,108,000.00

173.00

242,892,000.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

998,400

230.00

229,632,000.00

181.00

180,710,400.00

49.00

48,921,600.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

218,400

698.00

152,443,200.00

537.00

117,280,800.00

161.00

35,162,400.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

62,400

1,396.00

87,110,400.00

1,074.00

67,017,600.00

322.00

20,092,800.00

14,040

5,750.00

80,730,000.00

3,966.00

55,682,640.00

1,784.00

25,047,360.00

6 TBK 200ml

24x200ml

280,800

1,041.00

292,312,800.00

786.00

220,708,800.00

255.00

71,604,000.00

7 TBK 250ml

24x250ml

336,960

1,146.00

386,156,160.00

865.00

291,470,400.00

281.00

94,685,760.00

8 FTG - lemon

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

5 PRIM-A Galon

9 FTG - apel

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

10 FTG - mixed

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

11 FTG - orange

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

14 FTG - lychee

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

15 FTG - melon

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

16 FTG - guava

24x220ml

324,480

1,104.00

358,225,920.00

817.00

265,100,160.00

287.00

93,125,760.00

17 FTC - lemon

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

18 FTC - apel

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

19 FTC - mixed

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

20 FTC - orange

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

23 FTC - lychee

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

24 FTC - melon

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

25 FTC - guava

24x318ml

187,200

2,021.00

378,331,200.00

1,444.00

270,316,800.00

577.00

108,014,400.00

26 FTB - lemon

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

609.00

418,017,600.00

162.00

111,196,800.00

27 FTB - apel

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

609.00

418,017,600.00

162.00

111,196,800.00

28 FTB - mixed

24x235ml

686,400

771.00

529,214,400.00

609.00

418,017,600.00

162.00

9,979,320
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

10,498,041,840.00

7,815,784,080.00

111,196,800.00
2,682,257,760.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-11
Realisasi Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP
Jumlah (Rp)

Rp/unit

LABA BRUTO

Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,584,960

750.00

1,188,720,000.00

577.00

914,521,920.00

173.00

274,198,080.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,035,840

230.00

238,243,200.00

181.00

187,487,040.00

49.00

50,756,160.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

193,440

698.00

135,021,120.00

537.00

103,877,280.00

161.00

31,143,840.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

87,360

1,396.00

121,954,560.00

1,074.00

93,824,640.00

322.00

28,129,920.00

14,820

5,750.00

85,215,000.00

3,966.00

58,776,120.00

1,784.00

26,438,880.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

305,760

1,041.00

318,296,160.00

786.00

240,327,360.00

255.00

77,968,800.00

7 TBK 250ml

24x250ml

380,640

1,146.00

436,213,440.00

865.00

329,253,600.00

281.00

106,959,840.00

8 FTG - lemon

24x220ml

343,200

1,104.00

378,892,800.00

817.00

280,394,400.00

287.00

98,498,400.00

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

1,104.00

392,670,720.00

817.00

290,590,560.00

287.00

102,080,160.00

10 FTG - mixed

24x220ml

336,960

1,104.00

372,003,840.00

817.00

275,296,320.00

287.00

96,707,520.00

11 FTG - orange

24x220ml

361,920

1,104.00

399,559,680.00

817.00

295,688,640.00

287.00

103,871,040.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

349,440

1,104.00

385,781,760.00

817.00

285,492,480.00

287.00

100,289,280.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

318,240

1,104.00

351,336,960.00

817.00

260,002,080.00

287.00

91,334,880.00

14 FTG - lychee

24x220ml

312,000

1,104.00

344,448,000.00

817.00

254,904,000.00

287.00

89,544,000.00

15 FTG - melon

24x220ml

330,720

1,104.00

365,114,880.00

817.00

270,198,240.00

287.00

94,916,640.00

16 FTG - guava

24x220ml

293,280

1,104.00

323,781,120.00

817.00

239,609,760.00

287.00

84,171,360.00

17 FTC - lemon

24x318ml

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1,444.00

288,337,920.00

577.00

115,215,360.00

18 FTC - apel

24x318ml

212,160

2,021.00

428,775,360.00

1,444.00

306,359,040.00

577.00

122,416,320.00

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

2,021.00

416,164,320.00

1,444.00

297,348,480.00

577.00

118,815,840.00

20 FTC - orange

24x318ml

174,720

2,021.00

353,109,120.00

1,444.00

252,295,680.00

577.00

100,813,440.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

193,440

2,021.00

390,942,240.00

1,444.00

279,327,360.00

577.00

111,614,880.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

199,680

2,021.00

403,553,280.00

1,444.00

288,337,920.00

577.00

115,215,360.00

23 FTC - lychee

24x318ml

168,480

2,021.00

340,498,080.00

1,444.00

243,285,120.00

577.00

97,212,960.00

24 FTC - melon

24x318ml

180,960

2,021.00

365,720,160.00

1,444.00

261,306,240.00

577.00

104,413,920.00

25 FTC - guava

24x318ml

149,760

2,021.00

302,664,960.00

1,444.00

216,253,440.00

577.00

86,411,520.00

26 FTB - lemon

24x235ml

705,120

771.00

543,647,520.00

609.00

429,418,080.00

162.00

114,229,440.00

27 FTB - apel

24x235ml

755,040

771.00

582,135,840.00

609.00

459,819,360.00

162.00

122,316,480.00

28 FTB - mixed

24x235ml

730,080

771.00

562,891,680.00

609.00

444,618,720.00

162.00

10,479,300
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

10,930,909,080.00

8,146,951,800.00

118,272,960.00
2,783,957,280.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-12
Perhitungan Selisih Laba Bruto per Satuan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

LABA BRUTO PER UNIT (Rp)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH LABA BRUTO

VOLUME PENJUALAN

TOTAL SELISIH LABA

PER UNIT

SESUNGGUHNYA (unit)

BRUTO PER UNIT

1 TBS

24x220ml

173.00

173.00

0.00

1,584,960

0.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

49.00

49.00

0.00

1,035,840

0.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

161.00

161.00

0.00

193,440

0.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

322.00

322.00

0.00

87,360

0.00

1,784.00

1,784.00

0.00

14,820

0.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

255.00

255.00

0.00

305,760

0.00

7 TBK 250ml

24x250ml

281.00

281.00

0.00

380,640

0.00

8 FTG - lemon

24x220ml

287.00

287.00

0.00

343,200

0.00

9 FTG - apel

24x220ml

287.00

287.00

0.00

355,680

0.00

10 FTG - mixed

24x220ml

287.00

287.00

0.00

336,960

0.00

11 FTG - orange

24x220ml

287.00

287.00

0.00

361,920

0.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

287.00

287.00

0.00

349,440

0.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

287.00

287.00

0.00

318,240

0.00

14 FTG - lychee

24x220ml

287.00

287.00

0.00

312,000

0.00

15 FTG - melon

24x220ml

287.00

287.00

0.00

330,720

0.00

16 FTG - guava

24x220ml

287.00

287.00

0.00

293,280

0.00

17 FTC - lemon

24x318ml

577.00

577.00

0.00

199,680

0.00

18 FTC - apel

24x318ml

577.00

577.00

0.00

212,160

0.00

19 FTC - mixed

24x318ml

577.00

577.00

0.00

205,920

0.00

20 FTC - orange

24x318ml

577.00

577.00

0.00

174,720

0.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

577.00

577.00

0.00

193,440

0.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

577.00

577.00

0.00

199,680

0.00

23 FTC - lychee

24x318ml

577.00

577.00

0.00

168,480

0.00

24 FTC - melon

24x318ml

577.00

577.00

0.00

180,960

0.00

25 FTC - guava

24x318ml

577.00

577.00

0.00

149,760

0.00

26 FTB - lemon

24x235ml

162.00

162.00

0.00

705,120

0.00

27 FTB - apel

24x235ml

162.00

162.00

0.00

755,040

0.00

28 FTB - mixed

24x235ml

162.00

162.00

0.00

730,080

0.00

0.00

10,479,300

0.00

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-13
Perhitungan Selisih Volume Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

VOLUME PENJUALAN (unit)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH VOLUME

LABA BRUTO PER UNIT

SELISIH VOLUME

PENJUALAN (unit)

MENURUT ANGGARAN

PENJUALAN (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,404,000

1,584,960

180,960

173.00

31,306,080.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

998,400

1,035,840

37,440

49.00

1,834,560.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

218,400

193,440

-24,960

161.00

-4,018,560.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

62,400

87,360

24,960

322.00

8,037,120.00

14,040

14,820

780

1,784.00

1,391,520.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

280,800

305,760

24,960

255.00

6,364,800.00

7 TBK 250ml

24x250ml

336,960

380,640

43,680

281.00

12,274,080.00

8 FTG - lemon

24x220ml

324,480

343,200

18,720

287.00

5,372,640.00

9 FTG - apel

24x220ml

324,480

355,680

31,200

287.00

8,954,400.00

10 FTG - mixed

24x220ml

324,480

336,960

12,480

287.00

3,581,760.00

11 FTG - orange

24x220ml

324,480

361,920

37,440

287.00

10,745,280.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

324,480

349,440

24,960

287.00

7,163,520.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

324,480

318,240

-6,240

287.00

-1,790,880.00

14 FTG - lychee

24x220ml

324,480

312,000

-12,480

287.00

-3,581,760.00

15 FTG - melon

24x220ml

324,480

330,720

6,240

287.00

1,790,880.00

16 FTG - guava

24x220ml

324,480

293,280

-31,200

287.00

-8,954,400.00

17 FTC - lemon

24x318ml

187,200

199,680

12,480

577.00

7,200,960.00

18 FTC - apel

24x318ml

187,200

212,160

24,960

577.00

14,401,920.00

19 FTC - mixed

24x318ml

187,200

205,920

18,720

577.00

10,801,440.00

20 FTC - orange

24x318ml

187,200

174,720

-12,480

577.00

-7,200,960.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

187,200

193,440

6,240

577.00

3,600,480.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

187,200

199,680

12,480

577.00

7,200,960.00

23 FTC - lychee

24x318ml

187,200

168,480

-18,720

577.00

-10,801,440.00

24 FTC - melon

24x318ml

187,200

180,960

-6,240

577.00

-3,600,480.00

25 FTC - guava

24x318ml

187,200

149,760

-37,440

577.00

-21,602,880.00

26 FTB - lemon

24x235ml

686,400

705,120

18,720

162.00

3,032,640.00

27 FTB - apel

24x235ml

686,400

755,040

68,640

162.00

11,119,680.00

28 FTB - mixed

24x235ml

686,400

730,080

43,680

162.00

9,979,320
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

10,479,300

7,076,160.00
101,699,520.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-14
Perhitungan Selisih Komposisi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

KOMP. PENJ. MNRT ANGGARAN


Jumlah (unit)

% Total Unit

VPS
VPS KA

VPS KS

SELISIH

LBPSA

SELISIH KOMP.

KOMPOSISI

(Rp)

PENJUALAN

1 TBS

24x220ml

1,404,000

14.07%

1,474,342.66

1,584,960

110,617.34

173.00

19,136,799.71

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

998,400

10.00%

1,048,421.45

1,035,840

-12,581.45

49.00

-616,490.93

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

218,400

2.19%

229,342.19

193,440

-35,902.19

161.00

-5,780,252.86

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

62,400

0.63%

65,526.34

87,360

21,833.66

322.00

7,030,438.37

14,040

0.14%

14,743.43

14,820

76.57

1,784.00

136,606.93

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

280,800

2.81%

294,868.53

305,760

10,891.47

255.00

2,777,324.31

7 TBK 250ml

24x250ml

336,960

3.38%

353,842.24

380,640

26,797.76

281.00

7,530,170.97

8 FTG - lemon

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

343,200

2,463.03

287.00

706,889.48

9 FTG - apel

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

355,680

14,943.03

287.00

4,288,649.48

10 FTG - mixed

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

336,960

-3,776.97

287.00

-1,083,990.52

11 FTG - orange

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

361,920

21,183.03

287.00

6,079,529.48

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

349,440

8,703.03

287.00

2,497,769.48

13 FTG - strawberry

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

318,240

-22,496.97

287.00

-6,456,630.52

14 FTG - lychee

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

312,000

-28,736.97

287.00

-8,247,510.52

15 FTG - melon

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

330,720

-10,016.97

287.00

-2,874,870.52

16 FTG - guava

24x220ml

324,480

3.25%

340,736.97

293,280

-47,456.97

287.00

-13,620,150.52

17 FTC - lemon

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

199,680

3,100.98

577.00

1,789,264.64

18 FTC - apel

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

212,160

15,580.98

577.00

8,990,224.64

19 FTC - mixed

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

205,920

9,340.98

577.00

5,389,744.64

20 FTC - orange

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

174,720

-21,859.02

577.00

-12,612,655.36

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

193,440

-3,139.02

577.00

-1,811,215.36

22 FTC - strawberry

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

199,680

3,100.98

577.00

1,789,264.64

23 FTC - lychee

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

168,480

-28,099.02

577.00

-16,213,135.36

24 FTC - melon

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

180,960

-15,619.02

577.00

-9,012,175.36

25 FTC - guava

24x318ml

187,200

1.88%

196,579.02

149,760

-46,819.02

577.00

-27,014,575.36

26 FTB - lemon

24x235ml

686,400

6.88%

720,789.75

705,120

-15,669.75

162.00

-2,538,498.72

27 FTB - apel

24x235ml

686,400

6.88%

720,789.75

755,040

34,250.25

162.00

5,548,541.28

28 FTB - mixed

24x235ml

686,400

6.88%

720,789.75

730,080

9,290.25

162.00

100%

10,479,300

10,479,300

9,979,320
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

1,505,021.28
-32,685,912.56

Perpustakaan Unika

Lampiran D-15
Perhitungan Selisih Volume Penjualan Final pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2002
NO

PRODUK

SIZE

VPA

VPSKA

SELISIH VOLUME

LBPSA

SELISIH VOLUME

(per karton)

(unit)

(unit)

PENJUALAN FINAL (unit)

(Rp)

PENJUALAN FINAL (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,404,000

1,474,342.66

70,342.66

173.00

12,169,280.29

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

998,400

1,048,421.45

50,021.45

49.00

2,451,050.93

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

218,400

229,342.19

10,942.19

161.00

1,761,692.86

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

62,400

65,526.34

3,126.34

322.00

1,006,681.63

14,040

14,743.43

703.43

1,784.00

1,254,913.07

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

280,800

294,868.53

14,068.53

255.00

3,587,475.69

7 TBK 250ml

24x250ml

336,960

353,842.24

16,882.24

281.00

4,743,909.03

8 FTG - lemon

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

9 FTG - apel

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

10 FTG - mixed

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

11 FTG - orange

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

13 FTG - strawberry

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

14 FTG - lychee

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

15 FTG - melon

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

16 FTG - guava

24x220ml

324,480

340,736.97

16,256.97

287.00

4,665,750.52

17 FTC - lemon

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

18 FTC - apel

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

19 FTC - mixed

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

20 FTC - orange

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

22 FTC - strawberry

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

23 FTC - lychee

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

24 FTC - melon

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

25 FTC - guava

24x318ml

187,200

196,579.02

9,379.02

577.00

5,411,695.36

26 FTB - lemon

24x235ml

686,400

720,789.75

34,389.75

162.00

5,571,138.72

27 FTB - apel

24x235ml

686,400

720,789.75

34,389.75

162.00

5,571,138.72

28 FTB - mixed

24x235ml

686,400

720,789.75

34,389.75

162.00

9,979,320
10,479,300
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

5,571,138.72
134,385,432.56

Perpustakaan Unika

Lampiran D-16
Perhitungan Selisih Laba atau Selisih Rugi Tahun 2002

Realisasi Laba Bruto

Rp. 2.783.957.280,00

Anggaran Laba Bruto

Rp. 2.682.257.760,00 -

Selisih Laba

Rp. 101.699.520,00

Selisih Laba tersebut diperinci menjadi :


Selisih Laba Bruto per Satuan

Rp.

0,00

Selisih Volume Penjualan

Rp.

101.699.520,00 +

Selisih Laba

Rp.

101.699.520,00

Selisih Volume Penjualan diperinci menjadi :


Selisih Komposisi Penjualan

(Rp.

32.685.912,56)

Selisih Volume Penjualan Final

Rp.

134.385.432,56 +

Selisih Volume Penjualan

Rp.

101.699.520,00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-17
Anggaran dan Realisasi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO.

PRODUK

SIZE
(per karton)

ANGGARAN
Penjualan (Unit)

Harga/unit

REALISASI
Jumlah (Rp)

Penjualan (Unit)

Harga/unit

TINGKAT
Jumlah (Rp)

EFEKTIVITAS

1 TBS

24x220ml

1,560,000

750.00

1,170,000,000.00

1,840,800

750.00

1,380,600,000.00

1.18

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,098,240

240.00

263,577,600.00

1,073,280

240.00

257,587,200.00

0.98

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

237,120

729.00

172,860,480.00

199,680

729.00

145,566,720.00

0.84

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

68,640

1,459.00

100,145,760.00

71,760

1,459.00

104,697,840.00

1.05

15,080

6,000.00

90,480,000.00

16,120

6,000.00

96,720,000.00

1.07

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

312,000

1,146.00

357,552,000.00

287,040

1,146.00

328,947,840.00

0.92

7 TBK 250ml

24x250ml

374,400

1,250.00

468,000,000.00

386,880

1,250.00

483,600,000.00

1.03

8 FTG - lemon

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

330,720

1,146.00

379,005,120.00

0.93

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

374,400

1,146.00

429,062,400.00

1.05

10 FTG - mixed

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

386,880

1,146.00

443,364,480.00

1.09

11 FTG - orange

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

349,440

1,146.00

400,458,240.00

0.98

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

368,160

1,146.00

421,911,360.00

1.04

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

368,160

1,146.00

421,911,360.00

1.04

14 FTG - lychee

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

380,640

1,146.00

436,213,440.00

1.07

15 FTG - melon

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

280,800

1,146.00

321,796,800.00

0.79

16 FTG - guava

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

249,600

1,146.00

286,041,600.00

0.70

17 FTC - lemon

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

193,440

2,084.00

403,128,960.00

0.94

18 FTC - apel

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

230,880

2,084.00

481,153,920.00

1.12

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

218,400

2,084.00

455,145,600.00

1.06

20 FTC - orange

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

199,680

2,084.00

416,133,120.00

0.97

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

237,120

2,084.00

494,158,080.00

1.15

22 FTC - strawberry

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

180,960

2,084.00

377,120,640.00

0.88

23 FTC - lychee

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

243,360

2,084.00

507,162,240.00

1.18

24 FTC - melon

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

174,720

2,084.00

364,116,480.00

0.85

25 FTC - guava

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

168,480

2,084.00

351,112,320.00

0.82

26 FTB - lemon

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

742,560

792.00

588,107,520.00

0.96

27 FTB - apel

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

792,480

792.00

627,644,160.00

1.02

28 FTB - mixed

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

804,960

792.00

637,528,320.00

1.04

29 FRESSO - Orange

48x220ml

561,600

240.00

134,784,000.00

549,120

240.00

131,788,800.00

0.98

30 S-tee

24x218ml

187,200

700.00

131,040,000.00

143,520

700.00

100,464,000.00

0.77

12,257,612,640.00

11,844,040

12,272,248,560.00

1.00

11,789,960
TOTAL
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-18
Anggaran Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP

Jumlah (Rp)

Rp/unit

LABA BRUTO

Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,560,000

750.00

1,170,000,000.00

577.00

900,120,000.00

173.00

269,880,000.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,098,240

240.00

263,577,600.00

189.00

207,567,360.00

51.00

56,010,240.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

237,120

729.00

172,860,480.00

561.00

133,024,320.00

168.00

39,836,160.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

68,640

1,459.00

100,145,760.00

1,122.00

77,014,080.00

337.00

23,131,680.00

15,080

6,000.00

90,480,000.00

4,138.00

62,401,040.00

1,862.00

28,078,960.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

312,000

1,146.00

357,552,000.00

865.00

269,880,000.00

281.00

87,672,000.00

7 TBK 250ml

24x250ml

374,400

1,250.00

468,000,000.00

943.00

353,059,200.00

307.00

114,940,800.00

8 FTG - lemon

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

10 FTG - mixed

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

11 FTG - orange

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

14 FTG - lychee

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

15 FTG - melon

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

16 FTG - guava

24x220ml

355,680

1,146.00

407,609,280.00

849.00

301,972,320.00

297.00

105,636,960.00

17 FTC - lemon

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

18 FTC - apel

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

20 FTC - orange

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

23 FTC - lychee

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

24 FTC - melon

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

25 FTC - guava

24x318ml

205,920

2,084.00

429,137,280.00

1,489.00

306,614,880.00

595.00

122,522,400.00

26 FTB - lemon

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

609.00

471,219,840.00

183.00

141,598,080.00

27 FTB - apel

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

609.00

471,219,840.00

183.00

141,598,080.00

28 FTB - mixed

24x235ml

773,760

792.00

612,817,920.00

609.00

471,219,840.00

183.00

141,598,080.00

29 FRESSO - Orange

48x220ml

561,600

240.00

134,784,000.00

192.00

107,827,200.00

48.00

26,956,800.00

30 S-tee

24x218ml

187,200

700.00

131,040,000.00

538.00

100,713,600.00

162.00

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

12,257,612,640.00

9,102,551,120.00

30,326,400.00
3,155,061,520.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-19
Realisasi Laba Bruto pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

HASIL PENJUALAN
Penjualan (unit)

Rp/unit

HPP

Jumlah (Rp)

Rp/unit

LABA BRUTO

Jumlah (Rp)

Rp/unit

Jumlah (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,840,800

750.00

1,380,600,000.00

577.00

1,062,141,600.00

173.00

318,458,400.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,073,280

240.00

257,587,200.00

189.00

202,849,920.00

51.00

54,737,280.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

199,680

729.00

145,566,720.00

561.00

112,020,480.00

168.00

33,546,240.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

71,760

1,459.00

104,697,840.00

1,122.00

80,514,720.00

337.00

24,183,120.00

16,120

6,000.00

96,720,000.00

4,138.00

66,704,560.00

1,862.00

30,015,440.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

287,040

1,146.00

328,947,840.00

865.00

248,289,600.00

281.00

80,658,240.00

7 TBK 250ml

24x250ml

386,880

1,250.00

483,600,000.00

943.00

364,827,840.00

307.00

118,772,160.00

8 FTG - lemon

24x220ml

330,720

1,146.00

379,005,120.00

849.00

280,781,280.00

297.00

98,223,840.00

9 FTG - apel

24x220ml

374,400

1,146.00

429,062,400.00

849.00

317,865,600.00

297.00

111,196,800.00

10 FTG - mixed

24x220ml

386,880

1,146.00

443,364,480.00

849.00

328,461,120.00

297.00

114,903,360.00

11 FTG - orange

24x220ml

349,440

1,146.00

400,458,240.00

849.00

296,674,560.00

297.00

103,783,680.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

368,160

1,146.00

421,911,360.00

849.00

312,567,840.00

297.00

109,343,520.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

368,160

1,146.00

421,911,360.00

849.00

312,567,840.00

297.00

109,343,520.00

14 FTG - lychee

24x220ml

380,640

1,146.00

436,213,440.00

849.00

323,163,360.00

297.00

113,050,080.00

15 FTG - melon

24x220ml

280,800

1,146.00

321,796,800.00

849.00

238,399,200.00

297.00

83,397,600.00

16 FTG - guava

24x220ml

249,600

1,146.00

286,041,600.00

849.00

211,910,400.00

297.00

74,131,200.00

17 FTC - lemon

24x318ml

193,440

2,084.00

403,128,960.00

1,489.00

288,032,160.00

595.00

115,096,800.00

18 FTC - apel

24x318ml

230,880

2,084.00

481,153,920.00

1,489.00

343,780,320.00

595.00

137,373,600.00

19 FTC - mixed

24x318ml

218,400

2,084.00

455,145,600.00

1,489.00

325,197,600.00

595.00

129,948,000.00

20 FTC - orange

24x318ml

199,680

2,084.00

416,133,120.00

1,489.00

297,323,520.00

595.00

118,809,600.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

237,120

2,084.00

494,158,080.00

1,489.00

353,071,680.00

595.00

141,086,400.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

180,960

2,084.00

377,120,640.00

1,489.00

269,449,440.00

595.00

107,671,200.00

23 FTC - lychee

24x318ml

243,360

2,084.00

507,162,240.00

1,489.00

362,363,040.00

595.00

144,799,200.00

24 FTC - melon

24x318ml

174,720

2,084.00

364,116,480.00

1,489.00

260,158,080.00

595.00

103,958,400.00

25 FTC - guava

24x318ml

168,480

2,084.00

351,112,320.00

1,489.00

250,866,720.00

595.00

100,245,600.00

26 FTB - lemon

24x235ml

742,560

792.00

588,107,520.00

609.00

452,219,040.00

183.00

135,888,480.00

27 FTB - apel

24x235ml

792,480

792.00

627,644,160.00

609.00

482,620,320.00

183.00

145,023,840.00

28 FTB - mixed

24x235ml

804,960

792.00

637,528,320.00

609.00

490,220,640.00

183.00

147,307,680.00

29 FRESSO - Orange

48x220ml

549,120

240.00

131,788,800.00

192.00

105,431,040.00

48.00

26,357,760.00

30 S-tee

24x218ml

143,520

700.00

100,464,000.00

538.00

77,213,760.00

162.00

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

12,272,248,560.00

9,117,687,280.00

23,250,240.00
3,154,561,280.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-20
Perhitungan Selisih Laba Bruto per Satuan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

LABA BRUTO PER UNIT (Rp)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH LABA BRUTO

VOLUME PENJUALAN

TOTAL SELISIH LABA

PER UNIT

SESUNGGUHNYA (unit)

BRUTO PER UNIT

1 TBS

24x220ml

173.00

173.00

0.00

1,840,800

0.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

51.00

51.00

0.00

1,073,280

0.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

168.00

168.00

0.00

199,680

0.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

337.00

337.00

0.00

71,760

0.00

1,862.00

1,862.00

0.00

16,120

0.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

281.00

281.00

0.00

287,040

0.00

7 TBK 250ml

24x250ml

307.00

307.00

0.00

386,880

0.00

8 FTG - lemon

24x220ml

297.00

297.00

0.00

330,720

0.00

9 FTG - apel

24x220ml

297.00

297.00

0.00

374,400

0.00

10 FTG - mixed

24x220ml

297.00

297.00

0.00

386,880

0.00

11 FTG - orange

24x220ml

297.00

297.00

0.00

349,440

0.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

297.00

297.00

0.00

368,160

0.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

297.00

297.00

0.00

368,160

0.00

14 FTG - lychee

24x220ml

297.00

297.00

0.00

380,640

0.00

15 FTG - melon

24x220ml

297.00

297.00

0.00

280,800

0.00

16 FTG - guava

24x220ml

297.00

297.00

0.00

249,600

0.00

17 FTC - lemon

24x318ml

595.00

595.00

0.00

193,440

0.00

18 FTC - apel

24x318ml

595.00

595.00

0.00

230,880

0.00

19 FTC - mixed

24x318ml

595.00

595.00

0.00

218,400

0.00

20 FTC - orange

24x318ml

595.00

595.00

0.00

199,680

0.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

595.00

595.00

0.00

237,120

0.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

595.00

595.00

0.00

180,960

0.00

23 FTC - lychee

24x318ml

595.00

595.00

0.00

243,360

0.00

24 FTC - melon

24x318ml

595.00

595.00

0.00

174,720

0.00

25 FTC - guava

24x318ml

595.00

595.00

0.00

168,480

0.00

26 FTB - lemon

24x235ml

183.00

183.00

0.00

742,560

0.00

27 FTB - apel

24x235ml

183.00

183.00

0.00

792,480

0.00

28 FTB - mixed

24x235ml

183.00

183.00

0.00

804,960

0.00

29 FRESSO - Orange

48x220ml

48.00

48.00

0.00

549,120

0.00

30 S-tee

24x218ml

162.00

162.00

0.00

143,520

0.00

11,844,040

0.00

Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

Perpustakaan Unika

Lampiran D-21
Perhitungan Selisih Volume Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

VOLUME PENJUALAN (unit)


Anggaran

Sesungguhnya

SELISIH VOLUME

LABA BRUTO PER UNIT

SELISIH VOLUME

PENJUALAN (unit)

MENURUT ANGGARAN

PENJUALAN (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,560,000

1,840,800

280,800

173.00

48,578,400.00

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,098,240

1,073,280

-24,960

51.00

-1,272,960.00

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

237,120

199,680

-37,440

168.00

-6,289,920.00

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

68,640

71,760

3,120

337.00

1,051,440.00

15,080

16,120

1,040

1,862.00

1,936,480.00

-24,960

281.00

-7,013,760.00

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

312,000

287,040

7 TBK 250ml

24x250ml

374,400

386,880

12,480

307.00

3,831,360.00

8 FTG - lemon

24x220ml

355,680

330,720

-24,960

297.00

-7,413,120.00

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

374,400

18,720

297.00

5,559,840.00

10 FTG - mixed

24x220ml

355,680

386,880

31,200

297.00

9,266,400.00

11 FTG - orange

24x220ml

355,680

349,440

-6,240

297.00

-1,853,280.00

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

355,680

368,160

12,480

297.00

3,706,560.00

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

368,160

12,480

297.00

3,706,560.00

14 FTG - lychee

24x220ml

355,680

380,640

24,960

297.00

7,413,120.00

15 FTG - melon

24x220ml

355,680

280,800

-74,880

297.00

-22,239,360.00

16 FTG - guava

24x220ml

355,680

249,600

-106,080

297.00

-31,505,760.00

17 FTC - lemon

24x318ml

205,920

193,440

-12,480

595.00

-7,425,600.00

18 FTC - apel

24x318ml

205,920

230,880

24,960

595.00

14,851,200.00

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

218,400

12,480

595.00

7,425,600.00

20 FTC - orange

24x318ml

205,920

199,680

-6,240

595.00

-3,712,800.00

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

205,920

237,120

31,200

595.00

18,564,000.00

22 FTC - strawberry

24x318ml

205,920

180,960

-24,960

595.00

-14,851,200.00

23 FTC - lychee

24x318ml

205,920

243,360

37,440

595.00

22,276,800.00

24 FTC - melon

24x318ml

205,920

174,720

-31,200

595.00

-18,564,000.00

25 FTC - guava

24x318ml

205,920

168,480

-37,440

595.00

-22,276,800.00

26 FTB - lemon

24x235ml

773,760

742,560

-31,200

183.00

-5,709,600.00

27 FTB - apel

24x235ml

773,760

792,480

18,720

183.00

3,425,760.00

28 FTB - mixed

24x235ml

773,760

804,960

31,200

183.00

5,709,600.00

29 FRESSO - Orange

48x220ml

561,600

549,120

-12,480

48.00

-599,040.00

30 S-tee

24x218ml

187,200

143,520

-43,680

162.00

-7,076,160.00

11,789,960
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

11,844,040

-500,240.00

Perpustakaan Unika

Lampiran D-22
Perhitungan Selisih Komposisi Penjualan pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE
(per karton)

KOMP. PENJ. MNRT ANGGARAN


Jumlah (unit)

% Total Unit

VPS
VPS KA

VPS KS

SELISIH

LBPSA

SELISIH KOMP.

KOMPOSISI

(Rp)

PENJUALAN

1 TBS

24x220ml

1,560,000

13.23%

1,567,155.65

1,840,800

273,644.35

173.00

47,340,472.95

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,098,240

9.32%

1,103,277.58

1,073,280

-29,997.58

51.00

-1,529,876.37

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

237,120

2.01%

238,207.66

199,680

-38,527.66

168.00

-6,472,646.62

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

68,640

0.58%

68,954.85

71,760

2,805.15

337.00

945,336.06

15,080

0.13%

15,149.17

16,120

970.83

1,862.00

1,807,683.11

313,431.13

287,040

-26,391.13

281.00

-7,415,907.40

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

312,000

2.65%

7 TBK 250ml

24x250ml

374,400

3.18%

376,117.36

386,880

10,762.64

307.00

3,304,131.88

8 FTG - lemon

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

330,720

-26,591.49

297.00

-7,897,671.84

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

374,400

17,088.51

297.00

5,075,288.16

10 FTG - mixed

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

386,880

29,568.51

297.00

8,781,848.16

11 FTG - orange

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

349,440

-7,871.49

297.00

-2,337,831.84

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

368,160

10,848.51

297.00

3,222,008.16

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

368,160

10,848.51

297.00

3,222,008.16

14 FTG - lychee

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

380,640

23,328.51

297.00

6,928,568.16

15 FTG - melon

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

280,800

-76,511.49

297.00

-22,723,911.84

16 FTG - guava

24x220ml

355,680

3.02%

357,311.49

249,600

-107,711.49

297.00

-31,990,311.84

17 FTC - lemon

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

193,440

-13,424.55

595.00

-7,987,604.57

18 FTC - apel

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

230,880

24,015.45

595.00

14,289,195.43

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

218,400

11,535.45

595.00

6,863,595.43

20 FTC - orange

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

199,680

-7,184.55

595.00

-4,274,804.57

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

237,120

30,255.45

595.00

18,001,995.43

22 FTC - strawberry

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

180,960

-25,904.55

595.00

-15,413,204.57

23 FTC - lychee

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

243,360

36,495.45

595.00

21,714,795.43

24 FTC - melon

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

174,720

-32,144.55

595.00

-19,126,004.57

25 FTC - guava

24x318ml

205,920

1.75%

206,864.55

168,480

-38,384.55

595.00

-22,838,804.57

26 FTB - lemon

24x235ml

773,760

6.56%

777,309.20

742,560

-34,749.20

183.00

-6,359,103.83

27 FTB - apel

24x235ml

773,760

6.56%

777,309.20

792,480

15,170.80

183.00

2,776,256.17

28 FTB - mixed

24x235ml

773,760

6.56%

777,309.20

804,960

27,650.80

183.00

5,060,096.17

29 FRESSO - Orange

48x220ml

561,600

4.76%

564,176.03

549,120

-15,056.03

48.00

-722,689.59

30 S-tee

24x218ml

187,200

1.59%

188,058.68

143,520

-44,538.68

162.00

-7,215,265.79

11,789,960
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

100%

11,844,040

11,844,040

-14,972,360.94

Perpustakaan Unika

Lampiran D-23
Perhitungan Selisih Volume Penjualan Final pada PT. Sinar Sosro Semarang Tahun 2003
NO

PRODUK

SIZE

VPA

VPSKA

SELISIH VOLUME

LBPSA

SELISIH VOLUME

(per karton)

(unit)

(unit)

PENJUALAN FINAL (unit)

(Rp)

PENJUALAN FINAL (Rp)

1 TBS

24x220ml

1,560,000

1,567,155.65

7,155.65

173.00

1,237,927.05

2 PRIM-A 240ml

48x240ml

1,098,240

1,103,277.58

5,037.58

51.00

256,916.37

3 PRIM-A 600ml

24x600ml

237,120

238,207.66

1,087.66

168.00

182,726.62

4 PRIM-A 1500ml

12x1500ml

68,640

68,954.85

314.85

337.00

106,103.94

15,080

15,149.17

69.17

1,862.00

128,796.89

5 PRIM-A Galon
6 TBK 200ml

24x200ml

312,000

313,431.13

1,431.13

281.00

402,147.40

7 TBK 250ml

24x250ml

374,400

376,117.36

1,717.36

307.00

527,228.12

8 FTG - lemon

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

9 FTG - apel

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

10 FTG - mixed

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

11 FTG - orange

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

12 FTG - blackcurrant

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

13 FTG - strawberry

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

14 FTG - lychee

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

15 FTG - melon

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

16 FTG - guava

24x220ml

355,680

357,311.49

1,631.49

297.00

484,551.84

17 FTC - lemon

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

18 FTC - apel

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

19 FTC - mixed

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

20 FTC - orange

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

21 FTC - blackcurrant

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

22 FTC - strawberry

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

23 FTC - lychee

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

24 FTC - melon

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

25 FTC - guava

24x318ml

205,920

206,864.55

944.55

595.00

562,004.57

26 FTB - lemon

24x235ml

773,760

777,309.20

3,549.20

183.00

649,503.83

27 FTB - apel

24x235ml

773,760

777,309.20

3,549.20

183.00

649,503.83

28 FTB - mixed

24x235ml

773,760

777,309.20

3,549.20

183.00

649,503.83

29 FRESSO - Orange

48x220ml

561,600

564,176.03

2,576.03

48.00

123,649.59

30 S-tee

24x218ml

187,200

188,058.68

858.68

162.00

11,789,960
11,844,040
Sumber : Data Sekunder PT. Sinar Sosro Semarang yang diolah kembali.

139,105.79
14,472,120.94

Perpustakaan Unika

Lampiran D-24
Perhitungan Selisih Laba atau Selisih Rugi Tahun 2003

Realisasi Laba Bruto

Rp. 3.154.561.280,00

Anggaran Laba Bruto

Rp. 3.155.061.520,00

Selisih Rugi

(Rp.

500.240,00)

Rp.

0,00

Selisih Rugi tersebut diperinci menjadi :


Selisih Laba Bruto per Satuan
Selisih Volume Penjualan

(Rp.

500.240,00) +

Selisih Rugi

(Rp.

500.240,00)

(Rp.

14.972.360,94)

Selisih Volume Penjualan diperinci menjadi :


Selisih Komposisi Penjualan
Selisih Volume Penjualan Final

Rp.

Selisih Volume Penjualan

(Rp.

14.472.120,94 +
500.240,00)

Perpustakaan Unika

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP


EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KEGIATAN PENJUALAN
PT. SINAR SOSRO SEMARANG
Latar Belakang
PT. Sinar Sosro Semarang adalah perusahaan distributor minuman teh
dalam kemasan dan air minum mineral dengan merk Sosro yang merupakan
kantor penjualan dari PT. Sinar Sosro Jakarta yang diberi tugas dan
tanggungjawab atas pendistribusian, pemasaran, dan penjualan produk merk Sosro
di wilayah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan sekitarnya. Produk yang
dipasarkan oleh PT. Sinar Sosro Semarang hingga sekarang, antara lain: Teh
Botol Sosro (TBS), Air Mineral Dalam Kemasan PRIM-A, Teh Botol Kotak
(TBK), Fruit Tea Genggam (FTG), Fruit Tea Kaleng (FTC), Fruit Tea Botol
(FTB), Fresso Orange, S-Tee, dan TEBS.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya PT. Sinar Sosro Semarang telah
memiliki suatu bagan organisasi perusahaan yang mempunyai tugas dan
wewenang yang jelas pada tiap-tiap bagian dan didokumentasikan dengan baik,
prosedur penjualan, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dinyatakan secara
jelas dan tertulis. Selain itu, pelaksanaan kegiatan penjualan juga telah didukung
oleh pemisahan fungsi yang jelas dan tegas, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang memadai, serta praktek yang sehat.
Sebagai perusahaan distributor yang mempunyai tujuan untuk mencapai
laba optimal dan penjualan merupakan kegiatan yang menentukan kelangsungan
hidup perusahaan, maka PT. Sinar Sosro Semarang berusaha melaksanakan
kegiatan penjualan seefektif dan seefisien mungkin. Salah satu upaya yang
dilakukan manajemen adalah melalui kebijaksanaan promosi dan program
periklanan. Wujud dari kebijaksanaan promosi ini adalah memberikan potongan
penjualan dan bonus kepada pelanggan untuk pembelian jumlah tertentu, serta
berpartisipasi sebagai promotor untuk event khusus. Untuk program periklanan,
hanya melakukan iklan melalui media luar ruang (spanduk, baleho, dan pamflet)
tetapi tidak melakukan kegiatan periklanan melalui media elektronik (TV, radio)

Perpustakaan Unika

dan media cetak (majalah, koran) karena kedua bentuk iklan tersebut merupakan
program yang dilaksanakan oleh kantor pusat. Kegiatan penjualan dilakukan
melalui armada penjualan dengan menggunakan tenaga salesman dan sistem
penjualan dilakukan secara tunai maupun kredit.
Kegiatan penjualan sebagai salah satu penentu kelangsungan hidup
perusahaan harus dapat mencapai hasil penjualan optimal dengan pengeluaran
biaya penjualan seminimal mungkin. Akan tetapi, diketahui bahwa terdapatnya
realisasi penjualan beberapa produk belum dapat mencapai anggarannya yang
mengalami naik turun tingkat penjualan sehingga tingkat efektivitas penjualan
atau prestasi perusahaan menurun yang ditunjukkan dengan tidak mantapnya
pertumbuhan penjualan. Tidak mantapnya pertumbuhan penjualan tersebut
memungkinkan untuk munculnya masalah bagi perusahaan dimasa mendatang
karena dapat berdampak pada inefektivitas dan inefisiensi kegiatan penjualan.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka pemeriksaan manajemen yang
dilakukan digunakan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pada kegiatan
penjualannya

dan

mengevaluasi

sistem

pengendalian

manajemen

yang

mendukungnya untuk menemukan kelemahan-kelemahan yang ada.


Kesimpulan
Kegiatan penjualan PT. Sinar Sosro Semarang tahun 2001 hingga tahun
2003 belum berjalan secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan selisih
laba bruto perusahaan pada tahun 2001 ke 2002 dan bahkan mengalami selisih
rugi pada tahun 2003, meskipun hasil penjualan pada tahun 2003 mengalami
peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Kenaikan hasil penjualan
tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan harga jual beberapa produk tiap tahunnya,
sedangkan secara volume penjualan untuk beberapa produk mengalami
penurunan. Adapun penyebab dari selisih rugi tersebut adalah bertambah
banyaknya produk yang mengalami selisih negatif dibandingkan tahun
sebelumnya, selisih negatif untuk produk yang sama pada tahun sebelumnya
terjadi lagi, dan juga produk yang diperkirakan akan memperoleh penjualan yang

Perpustakaan Unika

tinggi dalam realisasinya justru penjualannya rendah dan demikian pula


sebaliknya.
Selain itu, peningkatan biaya penjualan yang tidak diiringi dengan
peningkatan hasil penjualan yang lebih besar mengakibatkan kegiatan penjualan
PT. Sinar Sosro Semarang juga belum efisien. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
semakin menurunnya tingkat atau rasio efisiensi pada tahun 2001 hingga 2003.
Dari hasil pemeriksaan sistem pengendalian manajemen yang mendukung
kegiatan penjualannya juga masih ditemukan beberapa kelemahan yang
memungkinkan menjadi salah satu penyebab belum efektif dan efisiennya
kegiatan penjualan. Adapun temuan kelemahan untuk sistem pengendalian
manajemennya, yaitu:

Manajemen tidak bersikap aktif untuk mengusulkan program-program baru


dalam rangka menghadapi ancaman terhadap program yang telah ada untuk
memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya.

Tidak adanya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan


untuk program yang sedang berjalan.

Anggaran pendapatan dan anggaran biaya tidak diperinci menurut daerah


pemasaran, tetapi hanya untuk setiap jenis produk.

Fungsi penjualan tidak terpisah dari fungsi pengesahan kredit.

Manajemen tidak melakukan analisis trend penjualan masa lalu, masa


sekarang, dan masa mendatang untuk setiap produk.
Adapun temuan-temuan pemeriksaan yang digunakan untuk mendukung

kesimpulan selama melaksanakan pemeriksaan manajemen, yaitu:


1. Criteria
a. Standar yang digunakan adalah anggaran penjualan dan laporan penjualan
tahun 2001 - 2003 yang digunakan sebagai salah satu alat perencanaan
dan pengendalian manajemen perusahaan.
b. Efektivitas penjualan merupakan perbandingan antara realisasi penjualan
terhadap anggaran penjualan yang diukur melalui analisis selisih laba
bruto.

Perpustakaan Unika

c. Efisiensi penjualan merupakan perbandingan antara hasil penjualan yang


dicapai dengan biaya penjualan yang dikeluarkan.
2. Causes
a. Sistem pengendalian manajemen yang dilaksanakan sudah cukup
memadai, namun masih terdapat beberapa temuan kelemahan.
b. Tidak tercapainya volume penjualan yang dianggarkan untuk beberapa
produk dan terdapatnya beberapa produk yang terus mengalami selisih
negatif untuk tahun 2001 hingga 2003.
c. Kenaikan biaya penjualan cukup tinggi, namun kenaikan hasil penjualan
belum sebanding.
3. Effect
a. Tingkat efektivitas perusahaan dari tahun 2001 hingga 2003 mengalami
penurunan yaitu dari 1,13 menjadi 1,04 hingga 1,00.
b. Penjualan sesungguhnya beberapa produk mengalami selisih negatif dan
perusahaan mengalami penurunan selisih laba bruto tahun 2001 ke 2002
yaitu dari Rp. 331.266.000,00 menjadi Rp. 101.699.500,00, dan bahkan
mengalami selisih rugi pada tahun 2003 sebesar (Rp. 500.240,00).
c. Terjadi penurunan rasio efisiensi penjualan dari tahun 2001 hingga 2003
yaitu 17,36 menjadi 14,69 hingga 13,96 dan selisih rasio efisiensi
yang terjadi adalah negatif.
Rekomendasi
Untuk meningkatkan kinerja penjualannya, maka rekomendasi pemeriksa
bagi PT. Sinar Sosro Semarang dalam mengatasi temuan kelemahan yang ada
dalam sistem pengendalian manajemennya yaitu:
1. Manajemen mulai bersikap proaktif untuk mengusulkan program-program
baru karena dapat membantu dalam menentukan strategi pemasaran dalam
rangka menghadapi ancaman terhadap program yang telah ada untuk
memanfaatkan keunggulan dan kesempatan barunya atau peluang pasarnya.
2. Perlunya kegiatan penelaahan atau peninjauan berkesinambungan untuk
program yang sedang berjalan karena dapat membantu dan memudahkan

Perpustakaan Unika

pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mencapai


tujuannya serta mendeteksi permasalahan yang akan timbul, sehingga biaya
yang dikeluarkan dapat menjadi lebih efisien.
3. Dalam penyusunan anggaran pendapatan dapat diperinci menurut daerah
pemasaran juga karena dapat memudahkan penentuan daerah pemasaran yang
memiliki potensi penjualan yang baik, dan penyusunan anggaran biaya yang
diperinci menurut daerah pemasaran agar biaya penjualan dapat dialokasikan
dengan efisien.
4. Terdapatnya fungsi pengesahan kredit yang terpisah dari fungsi penjualan
untuk mengurangi timbulnya resiko piutang tak tertagih dan aliran kas masuk
perusahaan lebih lancar karena adanya batas kredit pelanggan.
5. Perlu dilakukannya analisis tren penjualan untuk masa lalu, masa sekarang,
dan masa mendatang agar rencana penjualan yang disusun memperhatikan
kondisi pasar, keunggulan daya jual produk tertentu, dan memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan sehingga rencana penjualan
yang dihasilkan dapat menjadi realistis.
Selain itu, rekomendasi pemeriksa untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penjualan PT. Sinar Sosro Semarang yaitu :
1. Manajemen dalam menyusun anggaran hendaknya lebih mempertimbangkan
prioritas untuk produk tertentu yang dapat menghasilkan volume penjualan
lebih tinggi, antara lain: TBS; PRIM-A Galon; TBK 250ml; FTG (apel,
mixed, blackcurrant, lychee); FTC (apel, mixed, blackcurrant, lychee); FTB
(mixed), dan menetapkan mark-up sedikit lebih besar untuk produk tersebut
agar dapat diperoleh laba bruto yang lebih tinggi.
2. Manajemen hendaknya memperhatikan produk yang mengalami selisih
negatif untuk volume penjualannya dan dapat menggunakan cara-cara tertentu
untuk mengatasinya, seperti: mengadakan program iklan yang lebih gencar,
lebih banyak lagi menjadi promotor event khusus untuk mempromosikan
produk tersebut, atau mengurangi mark-up untuk produk tersebut, dan juga
memperhatikan keunggulan produk seperti rasa (taste) dan kemasan produk.

Perpustakaan Unika

3. Dalam menyusun anggaran juga dapat digunakan pertimbangan komposisi


berdasarkan atas produk yang memiliki keunggulan daya jual secara
komposisi penjualan
Melalui rekomendasi tersebut maka diharapkan dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualannya serta
menerapkan sistem pengendalian manajemen yang lebih efektif untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan penjualannya.
Lingkup Pemeriksaan
Pemeriksaan Manajemen yang dilakukan untuk menganalisis anggaran
yang ditetapkan karena mengalami selisih negatif pada beberapa produk sehingga
menyebabkan tidak mantapnya pertumbuhan penjualan agar selanjutnya dapat
diperoleh hasil yang lebih baik. Kegiatan pemeriksaan manajemen tersebut
meliputi:
1. Pemeriksaan sistem pengendalian manajemen yang berlaku pada kegiatan
penjualan
2. Pemeriksaan hasil kegiatan penjualan, yaitu dengan menghitung dan
menganalisis perbedaan anggaran dan realisasinya untuk tahun 2001-2003
dengan menggunakan analisis selisih laba bruto untuk menilai efektivitas
penjualan agar mengetahui penyimpangan, penyebab terjadinya, dan
mengajukan alternatif pemecahan. Selain itu, juga membandingkan antara
hasil penjualan terhadap biaya penjualannya tahun 2001-2003 untuk menilai
efisiensi penjualannya.

Anda mungkin juga menyukai