Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Semester Ganjil 2015

ELECTRONIC COMMERCE

Oleh :
I Gusti Agung Malyani Ratnantari
(1315351171)

JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI


PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2015

1. ELECTRONIC COMMERCE

Perdagangan elektronik atau yang biasa disebut juga e-commerce merupakan penggunaan jaringan
komunikasi dan computer dalam proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikian perdagangan elektronik
sebagai transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok, dengan perantara computer
mereka masing-masing melalui jaringan internet..
E-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan (Raymond, 2008).
Dalam definisi luas, suatu transaksi bisnis menggunakan akses jaringan, system berbasis computer dan
antarmuka (interface) sebuah browser web akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik
(e-commerce) (Raymond, 2008). Ada beberapa jenis E-Commerce yang dilakukan banyak orang melalui
media internet, E-Commerce tersebut dibedakan menjadi dua jenis,
a. Transaksi B2C (Business-to-consumer)
Transaksi B2C adalah jenis bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis dengan konsumen. Transaksi
ini sama halnya dengan produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke konsumen secara online.
Bisnis ini menciptakan hubungan langsung kepada konsumen tanpa adanya keterlibatan distributor
sebagai perantaranya.
b. Transaksi B2B (Business-to-business)
Transaksi jenis E-Commerce B2B adalah jenis bisnis yang melibatkan jumlah orang yang relative
sedikit. Karena transaksi ini terjadi antarbisnis biasanya bisnis B2B ini dilakukan secara berkelanjutan
atau berlangganan.
2. KEAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Teknologi enkripsi paling penting bagi terlaksananya e-commerce. Enkripsi melibatkan penggunaan
password atau kunci digital untuk mengacak pesan yang dapat terbaca (plaintext) menjadi pesan yang
tidak dapat terbaca (chipertext). Penerima pesan akan menggunakan kunci digital (bisa sama atau biasa
juga berbeda, tergantung metode enkripsi yang diterapkan) untuk mengonversi kembali pesan yang tidak
dapat terbaca menjadi pesan yang dapat terbaca.
2.1. JENIS JENIS ENKRIPSI
a. Enkripsi Kunci-Rahasia : Dengan enkripsi rahasia, kunci yang sama akan digunakan baik untuk
mengenkripsip maupun mendeskripsi suatu pesan. Kesulitan utama dari metode ini adalah kunci rahasia
harus dikomunikasikan kepada penerima pesan. Ini berarti kunci keamanan rahasia rentan terhadap
intervensi pihak lain.
b. Enkripsi Kunci-Publik : Metode enkripsi yang paling sering digunakan adalah enkripsi kunci publik.
Enkripsi kunci publik menggnuakan dua kunci yang terkait dengan enkripsi pesan. Satu kunci digunakan
untuk mengenkripsi pesan, dan stau kunci digunakan untuk mendeskripsi pesan. Setiap kunci dapat
digunakan untuk mendeskrpsi pesan yang dienkripsi oleh satu kunci yang lainnya.

c. Sistem Hibrid dan Amplop Digital : Secara umum, enkripsi kunci rahasia relatif tidak melibatkan
banyak komutasi jika dibandingkan dengan enkripsi kunci publik. Oleh karena itu, untuk mengirim pesan
dalam jumlah besar, penggunaan enkripsi kunci rahasia relatif lebih cepat.
d. Tanda Tangan Digital : Tanda tangan digital terjadi jika satu pihak tertentu mengenkripsikan pesan
menggunakan kunci privat yang dimiliki oleh pihak tersebut. Setiap orang dapat menggunakan kunci
publik untuk mengecek apakah benar suatu pesan dienkripsi oleh pihak tertentu.
3. KEAMANAN SISTEM ENSKRIPSI KUNCI PUBLIK
Seperti sistem enkripsi yang lain,enkripsi kunci publik juga rentan terhadap jenis serangan.
Serangan ini mencakup serangan cryptanalysis dan serangan pemfaktoran (facturing attack).
1.

Serangan cryptanalysis

Cryptanalysis mencakup berbagai teknik untuk menganalisis enkripsi pesan dengan tujuan
memecahkan suatu kode enkripsi tanpa akses legal terhadap kunci publik pembuat enkripsi. Cara
termudah untuk memecahkan suatu pesan terenkripsi adalah dengan menebak isi pesan. Untuk mengecek
apakah tebakan itu benar penyerang akan menggunakan kunci publik penerima pesan untuk mengenkripsi
kalimat plaintext. Hasil enkripsi akan dibandingkan dengan pesan terenkripsi yang berhasil didapatkan.
Jika kedua bentuk enkripsi ini cocok, maka tebakan tersebut benar. Serangan semacam ini dapat dengan
mudah ditangkal dengan cara menambahkan sejumlah angka secara acak pada akhir pesan.
2.

Serangan pemfaktoran (factoring attack)

Dalam praktik, kunci publik biasanya didasarkan pada produk dari dua angka primer. Angka primer
adalah angka yang hanya bisa dibagi oleh dirinya sendiri dan angka satu. Yang menjadi masalah, kunci
privat dapat diperoleh dengan cara memfaktor kunci publik. Oleh karena itu, keamananan enkripsi kunci
publik tergantung pada asumsi bahwa seorang penyerang tidak akan dapat memfaktor produk dari dua
angka primer. Untungnya, memfaktor produk hasil dua angka primer yang besar hampir mustahil, bahkan
dengan bantuan komputer yang paling cepat sekalipun.

4. APLIKASI E COMMERCE DAN TEKNOLOGI ENSKRIPSI


Sistem kas virtual
Teknik cryptograpic telah memicu lahirnya sistem pembayaran baru, yaitu kas digital. Kas digital
(elektronik money atau e-cash) dibuat pada saat sebuah bank menyertakan tanda tangan digital pada suatu
wesel, sebagai janji untuk membayar sejumlah uang. Sebagai contoh, bank Amerika elektronik secara
digital menandatangani pesan yang memuat informasi berikut ini : (1) Nama dan alamat bank, (2) Nilai
uang wesel tersebut, (3) Seri yang unik, (4) Tanggal pembuatan wesel, (5) Tanggal kadaluarsa wesel.

Lebih lanjut, pesan tersebut dapat dilampiri sertifikat digital dari CA yang terpecaya. Setiap orang
dapat mengecek keabsahan kas digital dengan memverifikasi tandatangan digital bank tersebut. Satusatunya masalah dengan wesel ini adalah, ada kemungkinan wesel tersebut telah diuangkan. Hal tersebut
bisa terjadi karena, berbeda dengan wesel riil, kas digital dapat digandakan dengan sangat mudah.
Salah satu cara yang lazim digunakan untuk mencegah pencairan ganda adalah dengan
mengonfirmasi bank penerbit untuk memastikan bahwa kas digital tersebut belum pernah dicairkan. Hal
ini dapat dicairkan dengan cara mengirimkan secara elektronik nomor seri kas digital ke bank penerbit.

Anda mungkin juga menyukai