Anda di halaman 1dari 36

16

BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1

Data Teknis Proyek


Hotel Aston Priority yang berlokasi di Jl. TB. Simatupang, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan adalah salah satu bangunan yang terdapat


dikawasan perkantoran yang strategis dengan 25 lantai ( 2 lantai basement,
22 lantai tower, 1 lantai podium ). Proyek ini dikerjakan oleh PT. WIKA
GEDUNG dengan PT. ARKONIN selaku konsultan MK.
Proyek Hotel Aston Priority ini menggunakan konstruksi beton
bertulang. Data teknis yang berkaitan dengan proyek ini antara lain
konstruksi pondasi, konstruksi kolom, konstruksi balok, konstruksi plat
lantai, konstruksi tangga, konstruksi atap, dan konstruksi pelengkap
lainnya seperti konstruksi Ground Water Tank (GWT) serta konstruksi
Sewerage Treatment Plant (STP).
2.1.1. Konstruksi Pondasi
Dalam setiap kontruksi, seperti gedung, jembatan, jalan raya,
terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi
yang dapat mendukungnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat
menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban
bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lainlain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang
diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi
Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat,
dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang
berlebihan.

17

Pondasi adalah struktur bagian bawah yang umumnya terletak


dibawah permukaan tanah yang berfungsi untuk meneruskan gaya yang
diterimanya ke lapisan tanah pendukung (bearing layers). Dalam proyek
pembangunan Hotel Aston Priority, pondasi yang digunakan adalah
pondasi bored pile 1000 mm kedalaman 30 m dan soldier pile 600
kedalaman 15 m. Dengan menggunakan mutu beton fc 35 Mpa dan nilai
slump 18 dengan jumlah keseluruhan bore pile sebanyak 135 titik.
2.1.2. Pile Cap
Sebuah pile cap adalah tikar beton tebal yang bertumpu pada
tumpukan beton atau kayu yang telah didorong ke dalam tanah lunak atau
tidak stabil untuk memberikan dasar yang stabil sesuai. Biasanya
merupakan bagian dari pendirian bangunan, seperti bangunan bertingkat,
struktur atau dukungan dasar untuk alat berat.
Pile cap merupakan bagian struktur yang berfungsi untuk
meratakan beban dari kolom ke pondasi, bagian ini berfungsi juga
menggabungkan beberapa pondasi sehingga pondasi tersebut mampu
menahan beban diatasnya. Dalam proyek pembangunan Hotel Aston
Priority, pile cap yang digunakan adalah dengan mutu beton fc 30 Mpa.
2.1.3. Konstruksi Kolom
Kolom merupakan struktur vertikal yang berfungsi menahan
beban-beban dari balok untuk kemudian disalurkan kedalam pondasi.
Kolom merupakan komponen struktur yang memiliki fungsi cukup vital
karena kolom harus mampu menopang beban rencana yang telah
direncanakan.
Dalam proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini digunakan 2
jenis kolom yaitu kolom bulat dan kolom persegi.

18

Mutu beton yang digunakan pada kolom persegi adalah sebagai


berikut:
Fc 50 Mpa untuk lantai basement sd lt.5
Fc 40 Mpa untuk lt.6 sd lt.17
Fc 30 Mpa untuk lt.18 sd lt.Atap
Mutu beton yang digunakan pada kolom bulat adalah sebagai berikut :
Fc 40 Mpa untuk lantai basement sd lt. 3
Tipe-tipe kolom yang digunakan ialah sebagai berikut:
TIPE
KOLOM

LANTAI

MUTU

DIMENSI
KOLOM

(Mpa)

(mm)

TULANGAN
POKOK
(mm)

TULANGAN
SENGKANG
UJUN TENG
JOINT
G
AH

SPIRAL
K1

K1A
PERSE
GI
PANJA
NG
K1

K1A

K2

K2A

LT. B2B1
LT. 1-2
LT. B2B1
LT. 1-2

LT. 3-6
LT.7-9
LT. 1017
LT. 3-9
LT. 1017
LT. B2B1
LT. 1-3
LT.4-7
LT.8-12
LT. 1321
LT. B2B1
LT.1
LT.2

40

1000

34D25
34D25

D1675

D13150

D1675

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

30D25
16D25

40
40
30

34D25
14D25
650x1000

40
30

40

14D25
14D25
14D25

600x1100

30

600x1100

30

550x1000

40

600x1100

50D25
24D25
14D25
14D25
12D25
58D25
36D25
26D25

19

K2B

K3

K4

K4A

K5

K6

K6A

LT.3
LT.4-6
LT.7
LT.8-12
LT. 1321
LT. B2B1
LT.1
LT.2
LT.3
LT.4-6
LT.7
LT.8-12
LT.1321
LT. B2B1
LT. 1
LT. 2-10
LT.1121
LT. B2B1
LT. 1-7
LT. 8-21
LT. B2B1
LT. 1-7
LT. 8ATAP
LT. B2B1
LT. 1-7
LT.8-10
LT.11ATAP
LT. B2-7
LT. 8-10
LT. 1112
LT. 13MEZZ
LT. B2B1
LT. 1-2

30

600x1100

30

500x900

40

600x1100

18D25
16D25
14D25
14D25
12D25
46D25
40D25
34D25
24D25
16D25
14D25
14D25

30

600x1100

30

500x900

40

800x1000

30

800x1000

40

700x1200

40
30

700x1200
650x1000

40

700x1200

40

700x1200

22D25
20D25

30

500x900

18D25

40

450x1200

40
30

450x1200
450x1200

32D25
16D25
14D25

30

450x1200

12D25

40
40

600x1400
500x1400

20D25
18D25

40

500x1400

30

500x1400

40

600x1400

40

600x1400

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

12D25
26D25
20D25
18D25
18D25
22D25
20D25
14D25

16D25
16D25
42D25
28D25

20

K7

K7A

K8

K9

LT. 3
LT. 4-7
LT. 8-12
LT. 1323
LT. B2-1
LT. 2-3
LT. 4-9
LT. 1012
LT. 13ATAP
LT. B2B1
LT. 1-7
LT. 8-10
LT. 11ATAP
LT. B2B1
LT. 1
LT. 2
LT. 3
LT. 4-7
LT. 8-9
LT. 1012
LT. 13MEZZ
LT. 21
LT.22ATAP

40
40
40

600x1400
600x1400
500x1400

30

500x1400

40
40
40

650x1100
650x1100
600x1100

30

600x1100

30

600x900

40

600x1100

40
30

600x1100
600x1100

40D25
16D25
16D25

30

600x900

14D25

40

800x1200

40
40
40
40
40

800x1200
800x1200
800x1200
800x1200
700x1200

40

700x1200

40

600x1100

16D25

30

300x800

22D25

30

300x800

14D19

20D25
18D25
18D25
22D25
32D25
28D25
16D25
14D25

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10100

D10150

D10100

D10150

D10200

D10100

12D25

66D25
44D25
34D25
24D25
20D25
18D25
16D25

Tabel 2.1 Tipe dan Dimensi Kolom


2.1.4. Konstruksi Balok
Balok pada suatu struktur bangunan biasanya terdiri dari dua
macam yaitu balok induk dan balok anak yang keduanya memiliki fungsi
yang sama yaitu meneruskan beban yang diterima pelat atau dari balok itu
sendiri. Balok pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini terdiri

21

dari balok induk, balok anak dan balok kopel. Mutu beton balok yang
digunakan adalah :
Fc 40 Mpa untuk lt.basement sd lt.6
Fc 30 Mpa untuk lt.7 sd lt.18
Fc 25 Mpa untuk lt.19 sd lt Atap
Tipe-tipe balok yang digunakan ialah sebagai berikut:
LANTAI 2
TYPE
BALOK
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G16
G17
G18
G19
G20
G20c
G21
G21c
G22
G23
G24
G25c
G26
G26c
G27

NAMA BALOK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK

DIMENSI BALOK
(mm)
400 X 650
400 X 800
300 X 400
500 X 800
400 X 800
500 X 800
500 X 800
550 X 400
500 X 800
300 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 600
500 X 800
400 X 1250
200 X 350
300 X 600
300 X 600
500 X 800
500 X 800
300 X 600
300 X 600 ; 400 X
750
300 X 600
300 X 600
300 X 800
300 X 800
300 X 800

22

G27c
G28
G29
G30
G31
G31c
G32
G32c
G33
G33c
G34
G35
G36
G37
G38
G39
B1
B1a
B1Ac
B2
B2C
B3
B3C
B4
B4C
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B12C
B13
B14
B15
B15C
B16

BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK

300 X 800
300 X 650
400 X 600
400 X600
300 X 650
300 X 600
400 X 600
500 X 800
400 X 600
300 X 600
250 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 600
400 X 1250
200 X 350
250 X 600
250 X 600
300 X 800
250 X 600
250 X 600
300 X 800
300 X 800
250 X 600
250 X 600
250 X 600
250 X 600
150 X 300
200 X 400
300 X 600
250 X 500
200 X 400
200 X 300
200 X 300
300 X 600
300 X 600
400 X 600
400 X 600
400 X 750

23

B16C
B17
B17C
BX1
BX1C
BX2
BX2C
BX2B
BX3
BX3C
BX4
TYPE
BALOK
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G15c
G16
G17
G18
G19
G20
G20c
G21
G21c
G22
G23

BALOK ANAK
400 X 750
BALOK ANAK
300 X 600
BALOK ANAK
300 X 600
BALOK ANAK
300 X 600
BALOK ANAK
300 X 600
BALOK ANAK
300 X 700
BALOK ANAK
300 X 700
BALOK ANAK
300 X 700
BALOK ANAK
300 X 800
BALOK ANAK
300 X 800
BALOK ANAK
300 X 500
LANTAI 3 - LANTAI 11
DIMENSI BALOK
NAMA BALOK
(mm)
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
300 X 400
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
300 X 400
BALOK INDUK
500 X 600
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
550 X 400
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X600
BALOK
CANTILEVER
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
400 X 1250
BALOK INDUK
200 X 350
BALOK INDUK
300 X600
BALOK
CANTILEVER
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK
CANTILEVER
500 X 800
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X600

24

G24
G25
G25c
G26
G26c
G27
G27c
G28
G29
G30
G31
G31c
G32
G32c
G33
G33c
G34
G35
G36
G37
G38
G39
TYPE
BALOK
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13

BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK
CANTILEVER
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK
CANTILEVER
300 X 800
BALOK INDUK
250 X 600
BALOK
CANTILEVER
300 X 800
BALOK INDUK
300 X 650
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
300 X 650
BALOK
CANTILEVER
300 X 600
BALOK INDUK
250 X 600
BALOK
CANTILEVER
500 X 800
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK
CANTILEVER
300 X 600
BALOK INDUK
250 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
400 X 1250
BALOK INDUK
200 X 350
LANTAI 12 18
DIMENSI BALOK
NAMA BALOK
(mm)
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
300 X 600
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
400 X 650
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
300 X 400
BALOK INDUK
500 X 600
BALOK INDUK
400 X 600
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
550 X 400
BALOK INDUK
300 X 700
BALOK INDUK
300 X 600

25

G14
G15
G15c
G16
G17
G18
G19
G20
G20c
G21
G21c
G22
G23
G24
G25
G25c
G26
G26c
G27
G27c
G28
G29
G30
G31
G31c
G32
G32c
G33
G33c
G34
G35
G36
G37
G38
G39

BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
LANTAI 19 -22

300 X 600
300 X600
300 X 600
300 X 600
300 X 700
300 X 1250
200 X 350
300 X 600
300 X 600
300 X 600
500
300
300
300
300

X
X
X
X
X

800
600
600
600
600

300 X 600
300 X 600
300 X 800
250 X 600
300
300
400
400
300

X
X
X
X
X

800
650
600
600
650

300 X 600
250 X 600
500 X 800
300 X 600
300 X 600
250 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 1250
200 X 350

26

TYPE
BALOK
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G15c
G16
G17
G18
G19
G20
G20c
G21
G21c
G22
G23
G24
G25
G25c
G26
G26c
G27
G27c
G28
G29
G30

NAMA BALOK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK

DIMENSI BALOK
(mm)
500 X 750
400
500
400
300
500
400
300
300
550
300
300
300
300

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

650
750
600
400
600
600
700
700
400
700
600
600
600

300 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 1250
200 X 350
300 X 600
300 X 600
300 X 600
500
300
300
300
300

X
X
X
X
X

800
600
600
600
600

300 X 600
300 X 600
300 X 800
250 X 600
300
300
400
400

X
X
X
X

800
650
600
600

27

G31
G31c
G32
G32c
G33
G33c
G34
G35
G36
G37
G38
G39
B1
B1A
B2
B3A
B4
B4A
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12

BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK
CANTILEVER
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK INDUK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK
BALOK ANAK

300 X 650
300 X 600
250 X 650
500 X 800
300 X 600
300 X 650
250 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 600
300 X 1250
200 X 350
250 X 600
250 X 600
250 X 600
250 X 600
250 X 600
250 X 600
250 X 600
150 X 300
200 X 400
300 X 600
250 X 500
300 X 400
200 X 300

Tabel 2.2 Tipe dan Dimensi Balok

2.1.5. Plat Lantai


Plat adalah elemen bidang tipis yang menahan beban transversal
melalui aksi lentur masing-masing tumpuan.Pelat lantai direncanakan
untuk dapat menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada pelat
lantai tersebut. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada
kolom-kolom bangunan.

28

Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini, plat lantai


yang digunakan adalah plat lantai precast dengan ukuran/dimensi yang
berbeda-beda lalu pada bagian atasnya dicor kembali dengan ketebalan
beton tertentu (balok penumpu dan kolom pendukungnya turut serta dicor).
Jenis tulangan yang dipakai pada plat lantai dalam proyek ini adalah BJTD
40 dengan diameter 10mm dan menggunakan mutu beton Fc 30 Mpa.

Berikut tipe-tipe pelat lantai yang terdapat di Proyek Hotel Aston Priority :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

TIPE
PELAT
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
S9
S9B
S10
S11
S12
S13
S13B
S14
S15
S16
S17
S18
FS1
FS2
FS3
FS4

TEBAL PELAT
(cm)
13
13
13
13
13
13
13
13
15
15
15
15
13
13
13
30
30
15
15
13
15
15
15
15

KETERANGAN

PLAT LANTAI PADA TOWER


PLAT LANTAI PADA BASEMENT, RAMP, PODIUM

NO

29

25
26

FS5
FS6

15
15

Tabel 2.3 Tipe dan Tebal Plat Lantai


2.1.6. Konstruksi Tangga
Tangga adalah alat transportasi dan penghubung antara lantai satu
ke lantai berikutnya.Tangga berfungsi sebagai penghubung secara vertikal
(ke atas dan ke bawah) atau naik dan turun antara lantai satu dengan yang
lainnya.
Pada proyek Hotel Aston Priority selain menggunakan lift, juga
menggunakan tangga. Konstruksi tangga diperuntukan sebagai tangga
darurat. Konstruksi tangga yang digunakan adalah beton bertulang. Tangga
yang direncanakan pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini
mempunyai tebal pelat sebesar 160 mm, tinggi optrade (injakan) adalah
180 mm, lebar antrede (injakan) 300 mm dan memakai tulangan D13- 200.
Mutu beton yang digunakan ialah Fc 30 Mpa.
2.1.7. Konstruksi Atap
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai
penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas,
debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.
Atap yang digunakan pada proyek pembangunan Hotel Aston
Priority ini adalah pelat beton.Pelat beton tersebut diberi lapisan
waterproofing yang berfungsi agar air yang jatuh tidak merembes pada
beton.
2.1.8. GWT (Ground Water Tank)

30

Ground Water Tank (GWT) Merupakan suatu konstruksi bawah


tanah yang berfungsi sebagai tangki penyimpanan air sementara yang akan
dipompakan ke penampungan di atas, untuk dapat didistribusikan pada
setiap unit plumbing yang ada.
GWT pada proyek ini terletak di basement Hotel Aston Priority
dengan 3 m pada basement 2 dan 3,65 m pada basement 1 (ada 2 tingkat
GWT). Mutu beton yang digunakan dalam pembuatan GWT adalah mutu
beton fc 30 MPa integral. Integral disini maksudnya adalah mengandung
zat adiktif yang akan membentuk membran agar mencegah kebocoran.
Tebal pelat dasar GWT ini ialah 200 mm dan tebal dinding 250 mm. Untuk
GWT pertama (bawah) memiliki volume sebesar 436,8m3 yang berfungsi
sebagai penyuplai air untuk pemadam kebakaran (hydrant). GWT kedua
(atas) memiliki volume sebesar 531,44 m3 yang berfungsi sebagai
penyuplai air bersih.
2.1.9. STP (Sewerage Treatment Plant)
Sewerage Treatment Plant (STP) merupakan suatu unit
pengelolaan Limbah buangan dari aktivitas penggunaan
gedung.Mengingat banyaknya jumlah toilet pada gedung ini, maka
diperlukan pengelolaan limbah buangan untuk selanjutnya dibuang ke
saluran air sekitar.Hal ini dimaksudkan agar limbah yang dibuang ke
pembuangan sekitar gedung sudah menjadi limbah yang lebih ramah
lingkungan.
STP pada proyek ini terletak pada basement dengan kedalaman 4,6
m dari dasar ke lantai mezzanine. Lantai mezzanine disini adalah lantai
tambahan atau pernatara yang berfungsi sebagai akses masuk ke dalam

31

STP untuk keperluan controlling. Mutu beton yang digunakan dalam


pembuatan STP ini adalah mutu beton fc 30 Mpa integral. Tebal plat dasar
STP 200 mm. Sedangkan tebal dinding STP sendiri terbagi menjadi 3
macam yaitu, dinding tengah, dinding yang berbatasan dengan tanah, dan
dinding yang berbatasan dengan basement yaitu sebagai berikut:
a.
Dinding tengah
: 200 mm
b.
Dinding berbatasan dengan tanah
: 300 mm
c.
Dinding berbatasan dengan basement
: 250 mm
2.2.

Data Administrasi Proyek


Proses administrasi pada pembangunan Hotel Aston Priority

meliputi pelelangan, struktur organisasi proyek, struktur organisasi


kontraktor, evaluasi pekerjaan, tenaga kerja, dan lain-lain.
2.2.1. Pelelangan
Pelelangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyeleksi
berbagai pemberi jasa/barang konstruksi dengan tujuan mendapatkan
pemberi jasa/barang yang terbaik dalam suatu proyek konstruksi.
Pelelangan dapat dilakukan melalui pelelangan umum, terbatas atau
penunjukan secara langsung.
Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini, PT. Nusa
Pratama Property selaku pemilik (owner) melakukan pelelangan umum /
terbuka. Pihak owner menunjuk panitia lelang untuk membuat dokumen
tender atau dokumen lelang, lalu dilanjutkan dengan pengadaan
pelelalangan terbuka yang diikiuti oleh beberapa kontraktor sebagai
peserta lelang. PT. WIKA Gedung sebagai kontraktor utama mendapatkan
proyek ini melalui pelelangan tebuka. Tata cara pelelangan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:

32

a. PT. Nusa Pratama Property selaku owner bersama PT. ARKONIN


selaku konsultan perencana membentuk panitia lelang.
b. Panitia lelang berjumlah minimal 5 orang dari tim konsultan
dengan tugas sebagai berikut :

Mengkoordinasikan penyusunan Dokumen Lelang yang


berisi Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta
gambar perencanaan, menyusun dan menentapkan tata
cara penilaian terhadap penawaran, syarat peserta lelang,

serta perkiraan harga.


Mengumumkan segala sesuatunya mengenai pelelangan

melalui media massa dan elektronik.


Mengundang peserta yang tidak termasuk dalam Daftar

Rekanan Mampu untuk mengikuti prakualifikasi.


Melakukan rapat klarifikasi/penjelasan (pre-bid meeting)

mengenai dokumen lelang.


Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran.
Mengadakan evaluasi dan penetapan calon pemenang dan

membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelelangan.


c. PT. Nusa Pratama Property selaku owner mengumumkan adanya
pelelangan melalui media massa dimana di dalam pengumuman
tersebut tercantum :

Latar belakang proyek : uraian singkat yang memuat nama


proyek, pemberi tugas, maksud dan tujuan, lingkup

proyek, lokasi dan jadwal mulai.


Tanggal dan tempat pengambilan dokumen

lelang/dokumen prakualifikasi.

Penggantian uang dokumen lelang.


d. PT. Nusa Pratama Property selaku owner mengundang perusahaan
jasa konstruksi.

33

e. Peserta lelang membeli dokumen lelang dari panitia lelang.


f. Peserta lelang mempelajari dokumen lelang yang berisi :
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar perencanaan, Tata
cara penilaian terhadap penawaran, dan Syarat peserta lelang.
g. Diadakan rapat penjelasan pelelangan (aanwijzing). Dalam rapat
ini dijelaskan kepada peserta lelang mengenai hal-hal seperti
metode penyelanggaraan pelelangan, cara penyampaian
penawaran, dokumen yang harus diampirkan, sistem kontrak, dsb.
h. PT. WIKA Gedung selaku peserta lelang membuat harga
penawaran.
i. Peserta lelang termasuk PT. WIKA Gedung di dalamnya
memasukkan harga penawaran kepada panitia lelang.
j. Selanjutnya tahap pemasukkan dokumen yaitu membuka dokumen
bersama-sama, dokumen penawaran kontraktor diproses oleh
panitia lelang sebagai acuan untuk mendapatkan calon pemenang.
Penyampaian dan pembukaan penawaran oleh panitia lelang
dilakukan dihadapan para peserta lelang.
k. Setelah tahap pelelangan berlangsung, peserta lelang meng-upload
dokumen lelang ke situs resmi milik Summarecon bertujuan untuk
tidak adanya kekeliruan yang terjadi pada dokumen lelang.
l. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga yang mendekati
harga owner dan disesuaikan dengan realita dan kondisi harga di
pasaran.
m. Penetapan pemenang dilakukan dengan nilai penawaran harga
terendah dan kompetitif yaitu PT. WIKA Gedung.
n. Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Nusa Pratama
Property (owner) kepada kontraktor pemenang yaitu PT. WIKA
Gedung untuk melaksanakan pembangunan fisik bangunan.

34

Adapun syarat-syarat administrasi mengikuti pelelangan adalah :


1.
2.
3.
4.
5.

Peserta harus memiliki SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)


Mengajukan formulir keikutsertaan
Melunasi kewajiban pajak.
Mempunyai pengalaman dalam penyediaan barang.
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak dalam pemberhentian

usaha, dan tidak bangkrut.


6. Tidak terdaftar dalam daftar hitam di suatu instansi.
7. Memiliki kemampuan memasok sesuai dengan paket pemasok.
8. Mempunyai surat dukungan keuangan dari Bank.
9. Membuat pernyataan kompetensi dan kemampuan usaha.
10.Memiliki alamat usaha yang jelas.
2.2.2. Struktur Organisasi Proyek
Stuktur organisasi diproyek ini terdiri dari beberapa bagian.
Bagian-bagian tersebut memiliki tugas dan wewenangnya sendiri dalam
proyek. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

35

Gambar 2.1 Skema Hubungan Pihak yang Terlibat Dalam Proyek

Pada struktur organisasi proyek di Hotel Aston Priority, perencana,


kontraktor utama, konsultan, dan subkontraktor berada langsung di bawah
perintah owner. Perencana hanya memiliki tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan owner.
Peran kontraktor utama, yaitu PT. WIKA Gedung adalah
membantu owner untuk memilih subkontraktor, bertanggung jawab untuk
mengawasi seluruh pekerjaan dari subkontraktor tersebut, bertanggung

36

jawab terhadap rencana waktu kerja, serta bertanggung jawab terhadap


kebutuhan beton ready mix.
Sedangkan konsultan yaitu PT. ARKONIN bertanggung jawab
untuk mengawasi kontraktor dan subkontraktor.

Jadi, masing-masing

pihak proyek bertanggung jawab langsung kepada owner dalam


melaksanakan tugas masing-masing. Owner, Konsultan MK, Konsultan
Struktur, ME, Arsitektur, dan Kontraktor Utama berkoordinasi agar
pekerjaan berjalan sebaik mungkin.
Adapun tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dalam
struktur organisasi proyek adalah sebagai berikut:

a. Pemilik Proyek (Owner)

Dalam proyek ini, PT. Nusa Pratama Property selaku pemilik


proyek memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).


Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek.
Menyediakan pendanaan bagi pekerjaan proyek.
Memilih konsultan perencana, manajemen konstruksi serta
kontraktor dan dapat menghentikan atau menolak hasil
pekerjaan apabila dalam pelaksanan menyimpang dari spek

yang telah ditentukan.


Mengurus dan menyelesaikan ijin-ijin berikut persyaratan
yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang terkait dalam
pembangunan proyek tersebut.

b. Manajemen Konstruksi

37

Manajemen konstruksi dari proyek ini dipegang oleh PT.


ARKONIN. Adapun tugas dan wewenang dari manajemen konstruksi itu
sendiri adalah sebagai berikut:

Mengawasi proses pelaksanaan pembangunan proyek yang


dilaksanakan oleh kontraktor dan subkontraktor

sesuai

dengan tujuan dan rencana.


Menyatakan persetujuan, penolakan, maupun perubahan
atas rencana kerja yang dibuat kontraktor sebagai pedoman

pelaksanaan kerja
Memeriksa dan mengajukan revisi atas gambar- gambar

yang dibuat oleh kontraktor


Mengatur sistem pembayaran

sesuai

perkembangan

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.


c. Konsultan Perencana
Perencana pada pembangunan proyek Hotel Aston Priority dibagi
menjadi 3, yaitu:
1) Perencana Arsitektur oleh PT. Arnan Pratama Consultant
2) Perencana Struktur oleh PT. ARKONIN
3) Perencana M/ E oleh PT. URBAN Corporotama
Adapun tugas konsultan perencana tersebut adalah membuat sketsa
awal, gambaran yang meliputi desain tampak, rencana pelaksanaan dan
lainnya. Secara garis besar tugas dan wewenang konsultan perencana
antara lain :

Membuat rencana pelaksanaan.

38

Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap


dengan perhitungan konstruksinya.

Membuat peraturan dan syarat-syarat (RKS).

Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

d. Kontraktor
Dalam Proyek Hotel Aston Priority ini, pemilik proyek (owner)
memberikan kepercayaan secara langsung kepada PT. WIKA Gedung
untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab
secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan
pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas serta dapat berkonsultasi secara
langsung dengan tim pengawas
Adapun tugas dan wewenang PT. WIKA Gedung sebagai
kontraktor utama adalah sebagai berikut:

Melaksanakan pekerjaan fisik di lapangan sesuai dengan


gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak.

Menempatkan

sejumlah

tenaga

ahli

yang

bekerja

sepenuhnya dalam melaksanakan pekerjaan.

Memberikan laporan harian, mingguan dan bulanan yang


menjelaskan kemajuan pekerjaan, situasi pekerjaan dan
lainnya yang dirasa perlu.

39

Bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan


penjagaan keamanan fisik selama dalam hubungan
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan.

Bertanggung

jawab

menyempurnakan

untuk

bagian

memperbaiki

pekerjaan

yang

dan
kurang

memenuhi syarat yang diinginkan pemilik selama masih


dalam proses perawatan.

e. Subkontraktor
Adapun subkontraktor yang terlibat dalam pembangunan proyek
Hotel Aston Priority memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan baik

dengan owner, maupun dengan kontraktor


Membantu penyediaan tenaga kerja dan peralatan dalam

proyek jika dibutuhkan


Menyelesaikan pekerjaan yang disepakati sesuai dengan

waktu yang disepakati pula


Bertanggung jawab langsung kepada owner terhadap
pekerjaan yang telah disepakati

f. Supplier
Supplier adalah badan yang bertugas dalam menyediakan barangbarang yang dibutuhkan selama pelaksanaan pembangunan proyek sesuai

40

dengan bidangnya tanpa tenaga kerja yang turut serta dalam pelaksanaan
proyek.
Supplier beton di Hotel Aston Priority disediakan oleh PT. Pionir
Beton Industri dan PT. Adhimix Indonesia. Sedangkan supplier besi langsung
diurus oleh owner.

2.2.3. Struktur Organisasi Kontraktor


Pada proyek pembangunan Hotel Aston Priority ini yang
mempunyai kedudukan sebagai kontraktor utama adalah PT. WIKA
Gedung. (Struktur Organisasi Kontraktor terlampir). Adapun uraian
pekerjaan tiap bagian adalah :
a.

Project Manager (PM)


Project manager yaitu merupakan pimpinan tertinggi di dalam

suatu proyek, dimana Kepala Proyek harus mampu memimpin serta


mengkoordinasikan bawahannya agar pekerjaan pembangunan yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan jadwal dan biaya yang ditetapkan.
Tugas dan wewenang seorang Project Manager adalah:

Bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh aspek


perencanaan dan pelaksanaan proyek dalam hal biaya,

mutu, dan waktu.


Menyelenggarakan rapat intern minimal satu kali dalam
seminggu untuk evaluasi setiap pekerjaan proyek demi

kemajuan proyek.
Mengawasi administrasi proyek, pembukuan dan transaksi,

alat dan bahan, serta kinerja staff proyek.


Mengontrol time schedule proyek yang akan dilaksanakan.

41

b.
Quality Control (QC)
Bertugas sebagai kontrol kualitas dari setiap pekerjaan yang ada di
lapangan, seperti :

Mengontrol slump beton segar dari ready mix sebelum

pengecoran dilaksanakan.
Mengontrol cara pekerjaan tukang pada saat melaksanakan

suatu item pekerjaan.


Mengontrol hasil dari suatu pekerjaan (Balok, Kolom, Pelat,

dll).
Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan
tersebut sesuai dengan dokumen kerja.

c.
Safety Health Environtment (SHE)
Tugas dan tanggung jawab K3 adalah sebagai beikut:

Menyusun perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja

sesuai dengan kebutuhan.


Melengkapi data-data K3.
Melakukan rapat koordinasi K3.
Menyelesaikan proses kecelakaan dan membuat laporan
kecelakaan.

d.

Site Manager

Site manager mempunyai tugas dan wewenangnya sebagai berikut:


Membuat rencana proteksi, metode kerja, dan site plan
proyek
Membuat rencana pemakaian tenaga kerja dan alat untuk

kebutuhan proyek.
Membuat evaluasi sistem mutu subkontraktor pada alat sewa yang

digunakan.
Membuat surat peminjaman alat dan surat permintaan material.

42

Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah ditetapkan.


Mengkoordinir pendataan, penggunaan, dan realisasi pemakaian

alat yang digunakan serta sertifikat kalibrasi untuk alat ukur.


Membuat schedule aktivitas setelah 2 minggu dan schedule
koordinasi sub kontraktor, seperti schedule aktivitas pengecoran

untuk direalisasi ke lapangan dalam jangka waktu seminggu.


Membuat laporan harian dan laporan progress serta evaluasi

setiap pekerjaan.
Memimpin rapat koordinasi lapangan.

e.

Site Engineering
Adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah

struktur yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan Hotel Aston


Priority.
f.
Quantity Surveyor (QS)
QS bertugas dalam pengawasan dan pengendalian keuangan
proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari
perencanaan yang telah ditentukan.
Adapun tugas dan tanggung jawab QS adalah:
Bertanggung jawab terhadap kemajuan proyek yang berkaitan

dengan pengendalian keuangan proyek.


Melakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan bahan dan

material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.


Membuat Cashflow pelaksanaan pekerjaan proyek bersama

bagian keuangan
Memonitor tagihan/pembayaran termin.

g.

Drafter
Adalah orang yang bertanggung jawab untuk membuat gambar

kerja sesuai dengan perencanaan.

43

h.
Administrasi Keuangan
Adapun tugas serta wewenang Financial Manager yaitu:
Melaksanakan dan mengendalikan keuangan proyek sesuai

dengan rencana
Mengendalikan infrastruktur proyek dengan penyediaan,

pemeliharaan dan pengendaliannya.


Melakukan administrasi kepegawaian secara teratur.

i.

Logistik dan Peralatan


Logistik adalah orang yang bertanggung jawab atas bahan dan

peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. adapun tugas dan


tanggung jawab logistik dan peralatan, sebagai berikut:
Melakukan pemeliharaan alat sesuai dengan schedule

j.

pemeliharaan.
Memastikan kondisi keamanan pemakaian alat.
Mengidentifikasi resiko kecelakaan akibat penggunaan alat.
Melakukan pengawasan rutin pemakaian alat.
Mobilisasi alat-alat sesuai keperluan lapangan.
Surveyor
Adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan

marking dan mengukur elevasi pekerjaan struktur di lapangan.


k.
Security
Security atau petugas keamanan memiliki wewenang dan tanggung
jawab dalam proyek Hotel Aston Priority sebagai berikut:
Menjaga keamanan dan ketertiban proyek.
Mencatat dan mengontrol mobilitas proyek.
Mengontrol keselamatan kerja lingkungan proyek.
Mencegah masuknya orang asing yang tidak berkepentingan.
Bertanggung jawab atas masalah-masalah keamanan yang terjadi
di proyek.
2.2.4. Rencana Waktu Kerja (Time Schedule)

44

Rencana waktu kerja (time schedule) adalah rencana mengenai


penjadwalan waktu pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Rencana waktu kerja (time schedule) ini akan berjalan baik jika disertai
dengan kerja sama dari semua pihak pendukung proyek.
Pada proyek Hotel Aston Priority ini, rencana waktu kerja (time
schedule) yang digunakan adalah master schedule, dimana memuat di
dalamnya S-curve & barchart, dan rencana harian.
2.2.4.1.
Master Schedule
Master Schedule adalah jadwal pekerjaan secara umum yang
dibuat pada awal proyek. Master schedule digunakan sebagai pedoman
selama proyek berlangsung agar proyek dapat berjalan sesuai rencana
awal.
2.2.4.1.1

Rencana Harian

Rencana Harian adalah rencana tentang pekerjaan-pekerjaan yang


akan dicapai selama satu hari tersebut yang dibuat oleh pelaksana.
Rencana ini dibuat sebagai pedoman agar pekerjaan dapat berjalan sesuai
jadwal.

2.2.4.1.2
Diagram Kurva S
Diagram Kurva S adalah suatu diagram yang menggambarkan
rencana pengerjaan suatu proyek. Diagram ini akan menggambarkan
urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan lama waktu pengerjaan
pekerjaan tersebut. Dengan diagram kurva S akan lebih mudah terpantau
jika terjadi keterlambatan suatu pengerjaan di lapangan. (Kurva S
terlampir)

45

2.2.5 Evaluasi Pekerjaan


2.2.5.1
Laporan Pekerjaan
Dalam pembangunan Hotel Aston Priority dibuat laporan baik
laporan harian maupun bulanan sesuai dengan bidang pekerjaan masingmasing untuk mengetahui sejauh mana perkembangan proyek ini. Laporan
juga dimaksudkan agar dapat diketahui apakah pelaksanaan proses
pengerjaan di lapangan berjalan sesuai dengan perencanaan, serta mencari
solusi penyelesaian jika terjadi keterlambatan pengerjaan dilapangan
dengan perencanaan.
Laporan pekerjaan juga dapat membantu melihat sejauh mana
tercapainya sasaran kinerja masing- masing bidang, sehingga dapat terlihat
prestasi kerja yang telah dicapai. Dengan laporan pekerjaan akan terlihat
pekerjaan apa saja yang telah selesai dilaksanakan dan akan dilaksanakan.
2.2.5.2
Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang dibuat berdasarkan apa yang
terjadi dalam satu hari tersebut. Laporan ini merupakan kewajiban tiap
supervisor kepada masing-masing site manager. (Laporan Harian
terlampir). Laporan harian berisi tentang :

Nama proyek, pekerjaan, nomer, dan tanggal

Jumlah tenaga kerja

Uraian kegiatan pada hari itu

Keadaan cuaca beserta jam nya

Bahan/alat yang masuk beserta jumlahnya

Bahan/alat yang dipakai beserta jumlahnya

Masalah yang timbul jika ada

Penyelesaian masalah yang ada

Tanda tangan Pemberi tugas, Konsultan/MK, Kontraktor


2.2.5.3

Laporan Mingguan

46

Laporan Mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian


yang telah dibuat oleh kontraktor. (Laporan Mingguan terlampir)
2.2.5.4
Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang berisikan tentang kemajuan
proyek selama satu bulan yang dibuat berdasarkan laporan harian dan
laporan mingguan.
2.3

Tenaga Kerja
Suatu proyek tidak akan berjalan tanpa adanya tenaga kerja.

Sebagai suatu bidang jasa yang membutuhkan keahlian dan ketelitian yang
tinggi, bidang konstruksi tentunya melibatkan berbagai macam pihak dengan
berbagai latar belakang bidang keilmuan.
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam
pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap
biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan suatu proyek.
2.3.4

Jenis Tenaga Kerja

Adapun jenis tenaga kerja yang ada di proyek Hotel Aston Priority
ini adalah sebagai berikut :
a.

Tenaga Kerja Tetap


Yaitu tenaga kerja yang direkrut langsung oleh kantor pusat yang

bekerja sebagai tenaga kerja tetap.

Biasanya tenaga kerja tetap ini

memiliki kedududukan penting dalam proyek.


b.

Tenaga Kerja Kontrak


Yaitu tenaga kerja yang dikontrak selama proses proyek Hotel

Aston Priority berlangsung. Pada proyek ini pekerja kontraknya adalah


drafter dan administrasi.

47

c.

Tenaga Kerja Harian


Yaitu tenaga kerja tanpa ikatan kontrak yang sistem pembayaran

upahnya dihiting berdasarkan jumlah hari kerja tenaga yang bersangkutan.


Pada proyek Hotel Aston Priority ini pekerja hariannya adalah para office
boy dan housekeeping.
d.
Tenaga Kerja Borongan
Yaitu pekerja yang berada di lapangan yang dipasok dari mandor
sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh pihak kontraktor. Tenaga kerja
seperti ini umunya tenaga kerja yang mendapat bayaran berdasarkan upah
hasil volume pekerjaan yang telah dikerjakan.
Dalam pembangunan Hotel Aston Priority ini, pembayaran upah
pekerjanya menggunakan cara pembayaran menurut jangka waktu tertentu.
Hal ini berarti upah yang dibayarkan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Misalnya upah mingguan untuk mandor dan tukang yang dibayarkan
setiap 2 minggu sekali pada setiap tanggal 15 dan 30, dan upah bulanan
untuk tenaga kerja tetap.
2.3.5

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Maksud utama dibutuhkannya K3 adalah untuk mencegah


terjadinya kecelakaan atau kematian pada tenaga kerja, mencegah
kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan
dan masyarakat disekitar tempat kerja.
Maka dari itu, perlu diperhatikannya hal-hal terkait dengan K3 agar
tujuan utama proyek bisa tercapai. Hal-hal yang terkait dengan K3 di
proyek antara lain: alat pelindung diri, fasilitas keselamatan kerja, dan
safety induction.

48

Keselamatan kerja tersebut diwujudkan dalam bentuk peraturanperaturan sebagai berikut :


a.
Setiap pekerjaan wajib menggunakan helm
pengaman, untuk melindungi
kepala dari benturan ataupun barang material bangunan.
b.

Setiap pekerjaan wajib menggunakan sepatu


pengaman, berupa sepatu karet atau sepatu kulit yang cukup aman
bagi pemakainya.

c.

Setiap pekerja yang bekerja wajib menggunakan


alat pengaman khusus sesuai dengan jenis pekerjaan

d.

Menggunakan pelindung mata, kepala, dan bagian


tubuh lain bagi pekerja pengelasan.

e.

Untuk pekerja di tempat ketinggian lebih dari 2,5 m


wajib menggunakan safety belt.
Untuk mengantisipasi keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi

di lapangan, maka dibentuk beberapa tim yang sebelumnya sudah


diadakan pelatihan, diantaranya tim-tim yang terbentuk seperti tim
pemadam kebakaran untuk mengatasi bahaya kebakaran di lapangan, tim
P3K untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kecelakaan di lapangan,
tim teknisi dan tim evakuasi yaitu tim yang mengarahkan dalam
pengevakuasian jika terjadi bencana.
Untuk menjaga lokasi proyek tetap bersih dan sehat maka pihak
kontraktor mendirikan bangunan sementara (direksi keet) untuk ruang
kerja dan gudang yang diberi penerangan yang cukup. Dan pada saat awal
bekerja para pekerja dan karyawan dibekali pengarahan K3.

49

2.3.5.1
Sarana Perlindungan Bahaya
Sarana perlindungan terhadap bahaya diperlukan pada:
1.
Area yang memungkinkan adanya benda jatuh.
2.
Area yang memungkinkan terjadinya benda- benda terbang.
Adapun sarana perlindungan terhadap bahaya tersebut antara lain:

Vertical Safety Net


Safety Net Lantai
Safety Deck

: Pengaman Lubang
: Pengaman Lubang Lift
: Pengaman Lubang Galian

2.3.2.2.
Fasilitas Keselamatan Kerja
Fasilitas keselamatan kerja di proyek Hotel Aston Priority ini
diantaranya adalah:

Alarm tanda darurat kebakaran

Tempat berkumpul yang aman (titik kumpul)

Radio atau alat komunikasi

Alat pemadam api

Perlengkapan dan obat P3K


2.3.2.3.
Peringatan Keselamatan
Peringatan keselamatan sangat penting di dalam suatu proyek
konstruksi, karena

dengan adanya

peringatan

atau rambu-rambu

keselamatan tersebut kecelakaan kerja dapat diminimalisasi dan menjadi


suatu hal yang wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait dengan
pelaksanaan proyek konstruksi.

50

Gambar 2.2 Rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja

51

Gambar 2.3. Tanda peringatan keselamatan dan kesehatan kerja

Gambar 2.4. Denah Proyek

Anda mungkin juga menyukai