Ektima merupakan pioderma ulseratif pada kulit yang umumnya disebabkan oleh
Streptococcus -hemolyticus grup A. Status bakteriologi dari ektima pada dasarnya mirip dengan
Impetigo. Keduanya dianggap sebagai infeksi Streptococcus, karena pada banyak kasus
didapatkan kultur murni Streptococcus pyogenes. Ini didasarkan pada isolasi Streptococcus dan
Staphylococcus dan dari beberapa Staphylococcus saja. (9)
Streptococcus -hemolyticus grup A dapat menyebabkan lesi atau menginfeksi secara
sekunder lesi yang sudah ada sebelumnya. Adanya kerusakan jaringan (seperti ekskoriasi, gigitan
serangga, dermatitis) dan keadaan imunokompromis (seperti diabetes dan neutropenia)
merupakan predisposisi pada pasien untuk timbulnya ektima. Penyebaran infeksi Streptococcus
pada kulit diperbesar oleh kondisi lingkungan yang padat dan hygiene yang buruk.(9,10)
Dermis