Anda di halaman 1dari 94

Pemicu 4

Kok berdarah lagi?


MARIA ELLSA PRIMAYANA
405100256

Learning Objective
Hemostasis
- Komponen = Trombosit, faktor pembekuan,
pembuluh darah, faktor fibrinolisis
- Proses
- Kelainan = Herediter, trombosit, faktor
pembekuan darah,vaskuler, dan didapat
Fibrinolisis
Obat prokoagulan & antikoagulan
Trombosis

Hemostasis - Komponen = Trombosit, faktor


pembekuan, pembuluh darah, faktor fibrinolisis
Definisi Hemostasis
Usaha tubuh agar tidak kehilangan darah terlalu banyak
bila terjadi luka pada pembuluh darah dan darah tetap cair
dan mengalir secara lancar.
(IPD)
Penghentian perdarahan, oleh sifat fisiologis vasokonstriksi
dan koagulasi atau secara bedah
(Kamus Kedokteran Dorland edisi 29)

megakarioblast

trombosit

promegakariosit

megakariosit

HEMOSTASIS
Menyumbat dan melekat pada dinding pembuluh darah
yang rusak

MENGHASILKAN
Faktor-faktor Trombosit
Serotonin Vasokonstriksi
ADP Agregasi
Trombastenin Retraksi Bekuan

pF1 : F V yang diabsorpsi oleh Trombosit


(Thrombocyte Accelerator Globulin)
pF2 : Akselerator Fibrin
(Thrombin Accelerator, Fibrinoplastic
Factor)
pF3 : Fosfolipid
pF4 : Anti Heparin Factor
pF5 : Clotable Factor
pF9 : Fibrin Stabilizing Factor (F XIII)
pF10 : Serotonin
pF11 : Adenosin Difosfat (ADP)

EKSTRA
VASKULER

INTRA
VASKULER

Jaringan sekitar
luka
Faktor jaringan (F
III)
Trombosit
Faktor pembekuan
lain
Kecuali F III

VASKULER

- Permeabilitas
- Fragilitas
- Vasokontriksi
+
diperkuat
serotonin

Tergantung :
-Usia
-Gizi
-Letak
perdarahan
-Ukuran luka

FAKTOR

SINONIM

DEPENDEN T

SINTESIS

VIT.K

FUNGSI

BENTUK AKTIF

FI

FIBRINOGEN

HATI

FII

PROTROMBIN

HATI

FIII

TISSUE Fc

FIV

ION KALSIUM

FV

PROACCELERIN

HATI

TIDAK

KOFAKTOR

FVII

PROCONVERTIN

HATI

YA

SERIN PROTEASE

FVIII C

ANTI-HEMOPHILIC

HATI

TIDAK

KOFAKTOR

FVIII R Ag VON WILLEBRAND

ENDOTEL

TIDAK

KOFAKTOR TROMBOSIT

FIX

CHRISTMAS Fc

HATI

YA

SERIN PROTEASE

FX

STUART-PROWER Fc

HATI

YA

SERIN PROTEASE

FXI

PLASMA TROMBOPLASTIN
HATI

TIDAK

SERIN PROTEASE

HATI

TIDAK

SERIN PROTEASE

FIBRIN STABILIZING Fc

HATI

TIDAK

TRANSAMIDASE

PREKALIKREIN FLETCEHR Fc

HATI

TIDAK

SERIN PROTEASE

HMWK

HATI

TIDAK

KOFAKTOR

ANTECEDENT
FXII
FXIII

HAGEMAN Fc

FITZGERALD Fc

TIDAK
YA

PROTEIN BEKUAN
SERIN PROTEASE

JARINGAN

Hemostasis - Proses
Dibagi 3 tahap :

Hemostasis Primer
Meliputi vasokonstriksi dan pembentukan
platelet plug
Hemostasis Sekunder
Meliputi koagulasi dan pembentukan fibrin
stabil
Fibrinolisis
Meliputi proses fibrinolisis agar benang
fibrin tidak menggangu aliran darah

1. Hemostasis primer. Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada


pembuluh darah, akan terjadi hemostasis primer. Melibatkan
tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan
menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit.
Bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika hemostasis
primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan
berlanjut menuju hemostasis sekunder.
2. Hemostasis Sekunder. Jika terjadi luka yang besar pada
pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat
trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka,
terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan
faktor koagulasi. Mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin dan
bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah
cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke hemostasis
tersier.
3. Hemostasis Tersier. Bertujuan untuk mengontrol agar
aktivitas koagulasi tidak berlebihan dan melibatkan sistem
fibrinolisis

PROSES HEMOSTASIS
PRIMER

SEKUNDER

Vasokontriksi

Koagulasi

Fibrinolisis

Fibrin
Plasmin

Platelet Plug

- vW factor
- Fosfolipid

Intrinsik

Ekstrinsik

Jalur Bersama

FDP

Trombus

Peredaran
darah lancar

HEMOSTASIS PRIMER
Luka P Darah
Vasokonstriksi

- vW factor
- Fosfolipid

R.Adhesi kolagen
subendotelial
R.Release

Serotonin

Tx A2

ADP

R.Agregasi

Platelete Plug

Platelete Factor

S. Kanalikular
Terbuka

HEMOSTASIS SEKUNDER
Kolagen

IN

XII

EX

XII a
XI

Tromboplastin

XI a
IX

IX a

VII a

VII

+ VIII
pF3
Ca +
X
Jalur Bersama
Protrombin

pF3
+V
Ca +
Fibrinogen

Xa

Trombin
Fibrin
XIII
Fibrin Stabil

FIBRINOLISIS
Plasminogen
Aktivator Plasminogen
Plasmin
IN :
-Sel
Endotel
- F XIIa
- Kalikrein
EX:
- urokinase
-dll

Fibrinogen

Anti Plasmin

Fibrin

FDP

F V, VIII

Antikoagulasi

Faktor

Nama

sintesis

Bentuk aktif

golongan

FI

Fibrinogen

Hati

Subunit fibrin

Fibrinogen

FII

Protrombin

Hati

Protease serin

Protrombin

FIII

Tissue factor

Jaringan Reseptor/
kofaktor

FIV

Ca2+

FV

Proaccelerin

Hati

Kofaktor

Fibrinogen

FVII

Proconvertin

Hati

Protease serin

Protrombin

FVIIIC

Anti-hemofilic

Hati

Kofaktor

Fibrinogen

FVIIIR
Ag
FIX

Von Willebrand

Endotel

Fibrinogen

Christmas

Hati

Kofaktor
trombosit
Protease serin

FX

Stuart-Prower

Hati

Protease serin

Protrombin

FXI

Hati

Protease serin

Contact

FXII

Plasma
tromboplastin
antecedent
Hageman

Hati

Protease serin

Contact

FXIII

Fibrin stabilizing

Hati

Transglutamianse

fibrinogen

Prekalikrein

Hati

Serin protease

Protrombin

Proses
hematostasis

Proses pembekuan darah normal dan tidak


normal

normal

Tidak normal

Hemostasis - Kelainan = Herediter, trombosit,


faktor pembekuan darah,vaskuler, dan didapat
Kelainan hemostasis

Kelainan vaskuler

Herediter

Didapat

Trombositopenia

Kelainan trombosit
(intravaskuler)

Kuantitatif

Trombositosis

Kualitatif

Herediter

Kelainan faktor
bekuan

Herediter

Didapat

Didapat

Kelainan vaskuler
TANDA2 :
1.Mudah terjadi memar

= petechiae, echymosis, purpura


2. Perdarahan spontan dari pemblh. darah kecil,
perdarahan mukosa

Pnyebab :

Struktur pemb. Darah abnormal


Ada proses peradangan / rx imun
Jrgn perivaskuler yg abnormal

Klasifikasi
Yang bersifat herediter

Hereditary haemorrhagic telangictasia (HHT)


Ehlers-Danlos syndrome (EDS)
Osteogenesis imperfecta (OI)
Pseudoxantoma elasticum (PXE)

Yang bersifat didapat

Henoch Schonlein Syndrome


Purpura senilis karena atrofi jaringan penunjang pembuluh
darah kulit (pada dorsal lengan bawah dan tangan)
Purpura steroidberkaitan dengan terapi steroid jangka
panjang panjang atau sindrom Cushing
Purpura simpleks
Scurvy kekurangan vit C krn gangguan pmbntukan kolagen
Purpura karena obat-obatan
Purpura karena infeksi
Purpura mekanik
Purpura yang dihubungkan paraproteinnemia

Hereditary haemorrhagic
telangictasia (HHT)
Merupakan anomali(penyimpangan dr
defek kongenital) pembuluh darah
dominan autosomal
Gejala klinik :
telangiektasis kecil multiple pd kulit,
membran mukosa, traktus
gastrointestinal dan organ lain

HEREDITARY HEMORRAGIC
TELANGIECTASIA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tes tourniquet (+)
Perpanjangan waktu perdarahan
Disfungsi platelet
Trombositopenia

Kelainan jaringan ikat (EhlersDanlos)


Kelainan jaringan ikat :
Misalnya pada sindrom Ehlers-Danlos=
gang. Herediter pd jrgn penyambung .
Gejala :
Hiperekstensi sendi dan kulit
Mudah memar
Luka sulit sembuh

Osteogenesis Imperfecta (OI)


Osteogenesis Imperfecta (OI)
ganguan Kolagen akibat ganguan
biosintesis kolagen tipe I
Gejala klinik :
Tulang rapuh
Osteoporotik
Tulang mudah patah
Sklera berwarna biru
Sendi lentur

Pseudoxantoma elasticum
(PXE)
Pseudoxantoma elasticum (PXE)
ganguan Langka,progresif dgn bentuk resesif autosomal
dan dominan. Biasanya tampak stlh puberitas dan
manifestasi kulit, mata dan kardiovaskuler, sebagian
besar akibat degenerasi basofilik jrgn elastik
Gejala klinis :

makula kecil kekuningan


Papula yg bersatu membentuk plak, terutama didaerah lipatan;
kulit longgar,# elastis
Penurunan nadi arteri
Gejala insufisiensi koroner
Hipertensi
Perdarahan sal. cerna

Kelainan Perdarahan
Vaskuler didapat
Henoch Schonlein Syndrome
Reaksi hipersensitivitas yang menimbulkan
peradangan akut luas pada kapiler dan
arteri kecil sehingga mengakibatkan
permiabilitas vaskuler meningkat terjadi
perdarahan ke jaringan
bersifat self limited
biasanya terjadi pada anak

Henoch Schonlein
Syndrome
Gejala klinik

Urtikaria serta eritema


Artropati serta ertritis
Gejala gastrointestinal
Gang. Ginjal
purpura dijumpai pada daerah punggung, pantat, siku, tungkai dan
kaki

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Neutrofilia
Eosinofilia
Tes tourniquet (+)

Obat prokoagulan & antikoagulan


Antikoagulan dibagi 3 kelompok :
1. Heparin
2. Antikoagulan oral : derivat 4hidroksikumarin misal dikumarol, warfarin,
dan derivat indan-1,3-dion misal anisinsion
3. Antikoagulan yang bekerja dengan
mengikat ion kalsium, salah satu faktor
pembekuan darah.

Obat pro koagulan


Dikatakan rF VIIa (Novosen, Novo Nordisk A/s,
Denmark) merupakan obat prokoagulan yang paling
menjanjikan (9) obat ini diberikan dengan dosis awal 200
g/kg, dilanjutkan dengan dua dosis dari 100 g/kg
diberikan pada 1 dan 3 jam setelah dosis awal.
Memberikan terapi vitamin K (baik oral maupun intravena).
Tapi, vitamin K juga tidak begitu efektif. Jika digunakan
secara oral, butuh waktu sampai 1 hari agar efeknya
terasa. Sedangkan, pemberian secara intravena, butuh
waktu 4-6 jam.
Cara lain yakni dengan pemberian Fresh Frozen Plasma
(FFP). Namun, ada resiko penularan virus, seperti
hepatitis contoh Cofact. Cofact diberikan berdasarkan
berat badan, INR awal dan target INR. Pasien
mendapatkan Cofact dari dosis 20ml (500 IU) sampai
100ml. Terlihat, terjadinya penurunan INR yang nyata
dalam waktu 15 menit

Trombosis
Pembentukkan massa abnormal di dalam sistem
peredaran darah mahluk hidup, yang berasal dari
komponen-komponen darah.
Triad Virchows: trombosis terjadi karena adanya
kelainan dinding pembuluh darah, perubahan
aliran darah dan perubahan daya beku darah.
Trombosis menurut tempat terjadi:

- Trombosis Arteri
- Trombosis vena

Mekanisme Trombosis

Trombus arteri

Trombus vena

White thrombi

Red thrombi

Trombosit

Fibrin + eritrosit

Lokalisasai

Percabangan

Daerah stasis

Aliran darah

cepat

Lambat

Jenis
Komponen utama

Patogenesa

- Kerusakan vaskuler
- Aktivasi trombosit

- Stasis
- Hiperkoagulasi

Akibat

- infark miokard
- trombosis cerebri

- emboli paru

Faktor resiko trombosis arteri:


1. Keadaan yang menimbulkan kerusakan endotel:
- Hipertensi
- Perokok
- Hiperkolesterolemia
2. Keadaan yang disertai trombositosis atau
aktivitas trombosit meningkat :
- Polisitemia
- Diabetes mellitus
- Hiperkolesterolemia

Faktor resiko trombosis vena:

1. Keadaan yang menimbulkan stasis : imobilisasi

2. Keadaan yang menyebab hiperkoagulasi


- Pasca bedah
- Keganasan
- defisiensi AT III
- Defisiensi Protein C dan atau protein S
- Adanya antibodi cardiolipin (autoimun disease)

TROMBOSIS ARTERIC
Trombus putih (fibrin + trombosit)
butuh faktor von Willebrand
FAKTOR RESIKO

FAKTOR PENCEGAH

Endotel pembuluh darah yang tidak utuh

Endotel pembuluh darah utuh

Trombosit yang teraktivasi

Trombosit normal

Defisiensi Anti Pembekuan

Anti Pembekuan yang cukup

Klirens Faktor Pembekuan Aktif

Klirens Faktor Pembentukan yg adekuat

Sistem fibrinolisis berkurang

Fibrinolisis yang adekuat

Stagnansi

Aliran darah yang baik

TROMBOSIS ARTERI
Endotel pembuluh darah yg tdk utuh
tdk bisa mencegah trombosis menempel di sel endotel yg
distimulasi oleh : hipoksia, sitokin seperti IL-1, interferon gamma,
TNF, hormon sintetik, dll.
Induksi sintesis PAI-I menghambat aktivator plasminogen
mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin sehingga fibrinolisis
berkurang.
Trombosit yg teraktivasi :
Trombosit aktif reseptor GP Ib/IIIa menerima ligan
fibrinogen menghub trombosit yg berdekatan agregasi
trombosit
Defisiensi Anti Pembekuan
dlm tubuh : AT III, Protein C, Protein S, makroglobulin alfa 2
Sistem fibrinolisis berkurang
fibrin >> trombosis
Stagnansi
aliran darah yg lambat trombosis >>

TROMBOSIS VENA
Trombus merah (fibrin + sel darah merah)
tdk butuh faktor von Willenbrand

Faktor Resiko :
Operasi
Kehamilan
Penyakit jantung
Penyakit neurologi
Keganasan/kanker
Umur
Obesitas
Jenis kelamin
Gol. Darah
Hormon
Imobilisasi

Kelainan Trombosit

Kualitatif

Herediter

Kuantitatif

Didapat
Trombositosis

Trombastemia
Gangguan Reaksi Pelepasan
Sindroma Bernard Soulier

Primer

Trombositopenia

Sekunder

Kelainan Kualitatif

Herediter

1. TROMBASTENIA (Glanzmanns disease)


- Kegagalan agregasi primer trombosit yang diduga
diakibatkan defisiensi Glikoprotein IIb & IIIa dan fibrinogen
- diturunkan secara autosom dominan
- Gejala epistaksis, menorhagia, perdarahan
gusi,ekhimosis
Pemeriksaan Labolatrium:
- Trombosit jumlah normal & morfologi normal
- Masa perdarahan memanjang, retraksi bekuan
abnormal,
adhesi trombosit abnormal, agregasi trombosit
terhadap ADP, kolagen, trombin abnormal kecuali
dengan ristocetin normal

Herediter
2. SINDROMA BERNARD SOULIER
- Bentuk trombositopenia ringan-sedang
-adanya defisiensi glikoprotein Ib
- Bentuk trombosit besar & trombositopenia
derajat
sedang
- Adanya defek ikatan dgn. Faktor von
Willebrand
- Diturunkan secara autosom dominan
- Agregasi trombosit semua normal kecuali dg

Herediter
3. GANGGUAN REAKSI PENGLEPASAN
- tidak adanya granula alfa
- trombosit normal,
- trombosit lbh besar dari normal
- Agregasi trombosit terhadap ADP tidak
tampak
gelombang kedua
- Bisa terdapat bersama dengan albinisme
sindroma Hermansky-Pudlak

KELAINAN FUNGSI TROMBOSIT DIDAPAT


- Gangguan mieloproliferatif ( aktivitas Pf 3
berkurang )
- Uremia ( p phenolic acid &
guanidinosuccinic acid )
- Paraproteinemia (diliputi oleh protein
abnormal )
- Peningkatan FDP (bersaing dengan
fibrinogen )
- Akibat obat-obatan (pembentukan tromboksan
A2
dihambat )

Kelainan Kuantitatif

Trombositosis
Trombositosis
Jumlah trombosit yang beredar di
dalam sirkulasi darah di atas normal.
Ada yang proses patologis (pimer
dan sekunder) dan rangsangan
fisiologis (epinefrin).

TROMBOSITOSIS
PATOFISIOLOGI
Akibat mobilisasi dari pool platelet
ekstravaskular dan hasil produksi platelet
dipercepat
Ke-2 mekanisme itu terjadi diduga karena
trombokinetik preliminari
Trombositosis autonomous adalah istilah
dimana produksi platelet tidak merespons
proses regulasi normal dan disamakan
dengan proliferasi neoplastik daripada
elemen hematopoietik lainnya

TROMBOSITOSIS
ETIOLOGI
Fisiologis : olahraga
Gangguan sistem hemapoietik :
regenerasi sel darah dengan cepat
Penyakit infeksi dan peradangan :
enteritis regional
Neoplasma
Macam-macam : osteoporosis

Trombositosis patologik
1. Trombositosis primer
(= trombositosis otonom/trobositemia)
- terjadi proliferasi abnormal megakariosit
- Manifestasi klinik perdarahan & trombosis
- Gejala yg sering: Epistaksis, perdarahan GIT,
splenomegali.
- trombosit > 1.000.000/uL, morf. Normal
- Trombosit >>> pseudohiperkalemia
- Sumsum tulang hiperplasia megakariosit
- Dpt dijumpai anemia perdarahan kronis

2. Trombositosis sekunder
(=trombositosis reaktif)
- Asimptomatik
- Responsif bila penyakit primer diobati
- Trombosit < 1.000.000/uL, morfologi & fgs
normal
Dapat
Peningkatan

terjadi

setelah

splenektomi,

hematopoesis (an. Hemolitik/perdarahan akut),


pada

Trombositopenia
Trombositopenia
Penyebab :

Produksi

Penyebab :

Jmlh megakariosit /trombopoesis inefektif


Gagal ss tlg = an. Aplastik, leukemia, dll

Destruksi / pemakaian

Destruksi = proses imun :

Idiopathic thrombocytopeniac purpura (ITP)


Drug induced thrombocytopenia (DIT)
Isoimmune thrombocytopenia

Konsumsi

Disseminated intravascular coagulation (DIC)


Thrombotic thrombocytopenia purpura (TTP)

Pooling

Spelomegali =

Krn obat
Dilutional loss (pengenceran)

TROMBOSITOPENIA
Defisiensi Produksi Platelet:
Pengurangan kompartemen megakariosit dan stem
sel
Konsekuensi gangguan proliferasi dalam prekusor
kompartemen normal atau bahkan ukurannya
membesar
Terjadi abnormalitas pada proses yang normal yang
meregulasi adanya trombositopoiesis yang
mendasari defisiensi produksi platelet
Destruksi Platelet Yang Meningkat:

Defek intrakorpuskular (herediter) &


abnormalitas ekstrakorpuskular

Destruksi
1. Idiopathic thrombocytopeniac purpura (ITP)
- Penyebabnya tidak diketahui
- Sering dihubungkan dgn penyakit lain
SLE, HIV, AIHA, Hodgkin
- kasus trombositopenia yang tersering
- Megakariosit normal /meningkat tidak produktif
(kriteria diagnostik)
- dua bentuk : ITP akut
ITP Kronik
- Self limited 5% - 10% menjadi kronik

Destruksi
ITP akut
biasanya mengenai anak-anak
sering didahului oleh infeksi virus / vaksinasi
Gejala :
- perdarahan mukosa yang timbul mendadak
- jumlah trombosit biasanya < 20.000/L
- megakariosit normal/meningkat tetapi
tidak
membentuk trombosit

Destruksi
ITP Kronik
-Kelainan timbul perlahan-lahan
-Gejala perdarahan pd kulit & mukosa
-Mengenai dewasa muda, pria > wanita
-Sering dihubungkan dg peny. Kolagen (SLE &RA)
dan limfoproliferatif
-Trombosit diliputi Ab dihancurkan di RES
-Pengobatan : imunosupresi
kortikosteroid
splenektomi (bila perlu)

-Diagnosis:
-1. Hitung trombosit 10.000 50.000/uL
-2. Gamb. Darah tepi trombosit & Giant
trombosit
-3. Megakariosit normal/ , tidak produktif
-4. IgG-anti trobosit (+) pd
serum/perm.trombosit
-5. ANA (+) SLE
-6. Coombs test direk (+) AIHA

Destruksi

2. Drug induced thrombocytopenia


Mekanisme:
mula-mula obat berfungsi sebagai hapten, mengikat
protein plasma
Kompleks
merangsang

obat-protein

ini

bersifat

Ag

akan

pembentukkan Ab.
Bila obat tersebut diberikan lagi maka Ab akan
bergabung
dg Ag bentuk kompleks imun yg melekat pd
trombosit,
selanjutnya trombosit yang diikati kompleks imun
dihancurkan di RES.

3. Iso Immune Throbocytopenia


- Ab imun terhadap Iso Ag trombosit
Transfusi (post transfusion purpura)
sel janin yg masuk ke darah ibu

Konsumsi
1.Disseminated Intravascular Coagulation
Koagulasi intravaskular diseminata adalah aktivasi sistem koagulasi dan
fibrinolisis secara berlebihan dan terjadi pada waktu yang bersamaan
DIAGNOSIS
Klinis:
Gejala-gejala umum seperti demam, hipotensi, asidosis, hipoksia,
proteinuria
Tanda-tanda perdarahan (petekie, purpura, ekimosis, hematoma,
hematemesis-melena, hematuria, epistaksis)
Manifestasi trombosis gagal organ (paru, ginjal, hati)
KID merupakan akibat dari kausa primer yang lain:
Bidang obstetri (emboli cairan amnion, kematian janin
intra-uterin, abortus, septik)
Bidang hematologi (reaksi transfusi, hemolisis berat,
leukimia
Infeksi (septikemia, gram negatif, gram positif, virus
HIV, hepatitis, dengue, parasit malaria)
Trauma, penyakit hati akut, luka bakar

Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan
Kompensasi
Dekompensasi
Trombosit
PTT
PT
Fibrinogen
D Dimer

N
N
N
N
+/

Hiperkompensasi
N
N/
N/
N/
+/

++/

Darah tepi : trombositopenia atau normal, burr cell (+)


Pemeriksaan hemostasis pada KID

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : DPL, hemostasis lengkap (PT, aPTT,
fibrinogen, d-dimer)

TERAPI
Suportif:
Memperbaiki dan menstabilkan hemodinamik
Memperbaiki dan menstabilkan tekanan darah
Membebaskan jalan napas
Memperbaiki dan menstabilkan keseimbangan asam basa
Memperbaiki dan menstabilkan keseimbangan elektrolit
Mengobati penyakit primer
Menghambat proses patologis misalnya dengan Antikoagulan

KOMPLIKASI
Gagal organ, syok/ hipoperfusi, trombosis vena dalam, KID
fulminan

Infeksi
Anoksemia
Asidosis
Perubahan Suhu
Penyakit Auto Imun
Sirkulasi Ekstrakorporeal

Trauma
Operasi
Kebidanan
Hemolisis
Keganasan
Rangsangan

Aktifasi Permukaan dan trombosit

Jalur Intrinsik

Jaringan Tromboplastin

Jalur Ekstrinsik

Koagulasi Intravaskuler
Dan Fibrinolisis
Trombosis
Konsumsi Koagulopati
Mikrosirkulasi
Dan Trombositopenia
Gejala Trombosis

Gejala Perdarahan

2. Thrombotic thrombocytopenia purpura


mekanisme yang belum jelas
trombosit beragregasi membentuk mikrotrombus yg
menimbulkan sumbatan pada mikrovaskuler
sehingga
organ-organ mengalami iskemia

pemakaian meningkat terjadi trombositopenia


dengan
gejala purpura.

TROMBOSITOPENIA
Distribusi Abnormal Atau Pooling Dari
Platelet Dalam Tubuh:
Berhubungan dengan gangguan yang bervariasi yang
berkaitan dengan splenomegali, yang mana produksinya
normal bahkan meningkat. Tapi, kebanyakan diasingkan
pada pool splenik ekstravaskular yang membesar.

Pooling trombosit yang meningkat


Hipersplenisme : sequestrasi >>
Destruksi >>

Kelainan FPD

Didapat

Herediter

X-Linked

Penyakit Hati
Defisiensi Vit.K
Aurosomal reseesifAutosomal Dominant
Hemofilia A Hemofilia B
Inhibitor Patologik
Fibrinogenolisis

Defisiensi FaktorDefisiensi Protrombin


VonWillbrand

Afbrinogenemia

Dysfbrinogemia

KELAINAN SISTEM PEMBEKUAN


Hereditas :
Resesif X- link : hemofilia A & hemofilia B
Resesif autosomal : defisiensi (faktor XI, V, VII, X,
XII, XIII), afibrinogenemia, hipofibrinogen
Dominan autosomal : penyakit vonWillebrands,
disfibrinogenemia
Lain-lain : defisiensi (prekalikrein, HMW kinninogen)

Didapat :
Defisiensi tergantung vit. K
Penyakit hepatik
DIC
Inhibitor koagulasi

GANGGUAN SISTEM PEMBEKUAN


HEREDITAS

GANGGUAN FIBRINOGEN
Afibrinogenemia

Merupakan hasil defisiensi biosintesis fibrinogen


Gambaran klinis : perdarahan subkutaneus, epistaksis,
perdarahan excessive, hemopericardium spontan
dengan pericarditis konstriktif (menyempit),
perdarahan ovarium yang banyak pernah dilaporkan
Diagnosis laboratorium : darah tak berkoagulasi,
clotting time, PTT, protrombin time, dan trombin time
abnormal
Hipofibrinogenemia
disfibrinogenemia

Hemofilia A (hemofilia klasik), akibat defisiensi


atau disfungsi faktor pembekuan VIII
Hemofilia B (Christmas disease) akibat defisiensi
atau disfungsi faktor IX (faktor Christmas)
Hemofilia C merupakan penyakit pendarahan
akibat kekurangan faktor XI yang diturunkan
secara autosomal recessive pada kromosom
4q32q35

Perdarahan:
Hemartrosis (sendi lutut, siku, pergelangan kaki,
bahu, pergelangan tangan, dan lainnya)
hematom subkutan/intramuskular (otot-otot
fleksor besar, khususnya pada otot betis, otototot regio ilopsoas, dan lengan bawah)
perdarahan mukosa mulut,
perdarahan intrakranial,
Epistaksis (mimisan)
Hematuria (menyebabkan kolik ginjal)

Perdarahan yang berkelanjutan pasca


operasi kecil(sering berlanjut beberapa
jam sampai beberapa hari, berhubungan
dengan penyembuhan luka yang buruk):
Sirkumsisi
ekstrasi gigi

Hemofilia A

Hemofilia B

Penyakit von
Willebrand

Pewarisan

X-linked recessive X-linked recessive Autosomal


dominan

Lokasi
Perdarahan
utama

Sendi, otot, pasca


trauma/operasi

Sendi, otot, post


trauma/operasi

Mukosa,kulit, post
trauma/operasi

Jumlah trombosit

Normal

Normal

Normal

Waktu perdarahan Normal

Normal

Memanjang

PPT

Normal

Normal

Normal

Hemofilia A

Hemofilia B

Penyakit von
Willebrand

aPPT

Memanjang

Memanjang

Memanjang/norm
al

F VIII C

Rendah

Normal

Rendah

F VIII rAG

Normal

Normal

Rendah

F IX

Normal

Rendah

Terganggu

Tes ristosetin

Normal

Normal

Terganggu

Terapi suportif
Terapi pengganti faktor pembekuan
Konsentrat F VIII/F IX
Kriopresipitat AHF
1-deamino8-D Arginin Vasopresin (DDAVP)
atau dasmopresin
Antifibrinotik
Terapi gen

Melakukan pencegahan baik menghindari


luka/benturan.
Merencanakan suatu tindakan operasi bila kadar
aktivitas faktor pembekuan sekitar 30-50%
Untuk mengatasi pendarahan akut yang terjadi
maka dilakukan tindakan pertama seperti rest,
compressio, elevation pada lokasi pendarahan.

Terapi pengganti faktor pembekuan

Dilakukan dengan pemberian F VIII atau F IX, baik


rekombinan, konsentrat, maupun komponen darah yang
banyak mengandung faktor tersebut 3 x seminggu untuk
menghindari kecacatan fisik.

Konsentrat F VIII/F IX

Hemofilia A dengan episode pendarahan diterapi dengan


konsentrat VIII yang telah dilemahkan virusnya.
Faktor IX tersedia dalam dua bentuk protrombin complex
concentrates(PCC) dan purified F IX concentrates

Kriopresipitat AHF

Konsentrat plasma tertetnu yang mengandung F VIII,


fibrinogen, faktor von Willebrand. Diberikan bila
konsentrat F VIII tidak ditemukan

1-deamino8-D Arginin Vasopresin (DDAVP) atau


dasmopresin

DDAVP merangsang peningkatan aktivitas F VIII di


dalam plasma sampai 4 x, namun bersifat sementara.
Dianjurkan untuk hemofilia A ringan dan sedang dan
juga pada karier perempuan yang simtomatik.

Antifibrinotik

Digunakan pada hemofilia B untuk menstabilisasi


bekuan/fibrin dengan cara menghambat proses
fibrinolisis.

Artropati hemofilia (penimbunan darah


intraartikular yang menetap dengan akibat
degenerasi kartilago dan tulang sendi secara
progresif yang menyebabkan penurunan sampai
rusaknya fungsi sendi)
Hemartrosis yang tidak dikelola dengan baik
menyebabkan sinovitis kronik akibat proses
peradangan jaringan sinovial yang tidak kunjung
henti (sendi yang sering mengalami komplikasi
adalah sendi lutut, pergelangan kaki dan siku)

Perdarahan yang berkepanjangan (jika tidak


dilakukan terapi pencegahan dengan memberikan
faktor pembekuan darah bagi hemofilia sedang
sesuai dengan macam tindakan medis itu sendiri)
Perdarahan akibat trauma sehari-hari yang sering
terjadi berupa hemartrosis, perdarahan
intramuskular dan hematom.
Perdarahan intrakranial jarang terjadi, namun jika
terjadi berakibat fatal.

Hipofibrinogenemia :

Range fibrinogen plasma : 20-100 mg/dL


Perdarahan berkali-kali
Simptom hereditas & konstitusional sering pada
infant
Pemeriksaan lab : mirip dengan afibrinogenemia
herditas
Disfibrinogenemia

Asimptomatik, manifestasi tromboembolik


Diagnosis laboratorium : PTT & waktu koagulasi
normal dan dapat diperpanjang, waktu trombin
diperpanjang (pasien disfibrinogenemia hereditas)

suatu penyakit yang diakibatkan oleh


kekurangan atau kelainan pada vaktor von
willebrand di dalam darah yang sifatnya
diturunkan. Faktor von willebrand adalah suatu
protein yang mempengaruhi fungsi trombosit.
Gen yang membuat VWF bekerja pada dua jenis
sel yaitu :
- Sel endotel yaitu yang melapisi pembuluh
darah, dan
- trombosit

Tipe

Gambaran

Defisiensi parsial

2A

Varian FVW ditandai dengan kehilangan multimer BM


tinggi dan penurunan fungsinya yang tergantung
trombosit

2B

FVW dengan kehilangan multimer BM tinggi disebabkan


oleh peningkatan afinitas terhadap GP1b trombosit

2M

Varian FVW dengan penurunan fungsi tergantung


trombosit yang tidak berkaitan dengan kehilangan
multimer BM tingkat tinggi

2N

Varian FVW dengan penurunan afinitas terhadap faktor


VIII

Defisiensi berat FVW

Perdarahan gusi
Hematuria
Epistaksis
Perdarahan saluran
kemih
Darah dalam feses
Mudah memar

Hemartrosis(bila
kadar sangat rendah)
Menoragi
Perdarahan
mukokutan
Perdarahan
gastrointestinal

Meskipun orangtua dengan autosom dominan


memindahkan gen yang abnormal ke 50% anakanaknya, penyakit dengan gejala yang nyata hanya
tampak pada 30-40% keturunannya.
Pasien dengan gen resesif tunggal khas
asimptomatik tetapi dapat menunjukkan kadar
aktivitas antigen FVW abnormal
Keturunan dengan heterozigot ganda, yang
diturunkan dari orangtua yang keduanya membawa
gen cacat, menghasilnya penyakit berat (tipe 3
PVW)

Merupakan kombinasi :
Pemanjangan BT
Penurunan kadar FVW plasma
Penurunan secara pararel aktivitas biologi
diperiksa dengan penentuan kadar kofaktor
ristosetin
Penurunan aktivitas faktor VIII

Tipe

BT

Ag : F
VIII

Akt
kofaktor
ristocetin
or N

or N

2a

2b
Pseudo
PVW
Hemofilia
A

or N

Abnormal

or N

Abnormal

or N

Abnormal

or N

0
or

Akt
Multimer
koagulan F
VIII
or N
N

N
N

Pengelolaan segera

Menghentikan obat yang menhambat fungsi trombosit


Secara empiris memberikan FVW
Transfusi trombosit yang normal, tergantung
beratnya perdarahan.

Pegelolaan Jangka Panjang

Menghindari obat yang kelainan fungsi dan


menyebabkan perdarahan (Aspirin dan analgesik
nonsteroid)
Pasien demikian juga harus diajari tentang sifat
kelainan mereka
Harus membawa serta identifikasi atau memakai
gelang peringatan

DDAVP(desmopresin)
Pada pasien tipe 2B dan tipe trombosit
diberikan intravena dengan dosis 0,3ug/kg;
harus diencerkan dalam 30-50mL salin dan
diberikan dalam 10-20 menit

Penggantian FVW
Diperoleh dengan transfusi plasma segar atau
konsentrat plasma mengandung kompleks FVWVIII

Kriopresipitat
Konsentrat yang mudah didapat dan efektif.

Antihistamin dan steroid

Mengaburkan reaksi anafilaktoid

Epsilon Aminocaproic acid (EACA)

Mencegah perdarahan pada bedah minor, dosis


dewasa 3-4 gram tiap 4-6 jam iv atau po dimulai
saat sebelum prosedur dan dilanjut sampai 5-7
hari.

Estrogen

Meningkatkan produksi FVW oleh endotel

IgG intravena

Mungkin membantu mempertahankan efek terapi


terhadap terdensi perdarahan pada pasien
dengan MGUS dan PVW yang didapat.

Ggn
Hemostatik

Penyebab

Htg
Trombosi
t

Waktu
Perdarahan

PT

PTT

TT

Vaskular

Ggn kolagen, def


vit.C

Memanjang

Trombositopenia

Semua penyebab,
kecuali ITP

Memanjang

Trombositopati

Pnykt von Willebrand

Memanjang

Memanjang

Obat : Aspirin, (AINS)

Memanjang

Gagal ginjal

Memanjang

Diskrasia
hematologik

Bervariasi

Koagulasi
Herediter

Koagulasi
Didapat

Hemofilia (def FVII)

Memanjang

Hemofilia (def FIX)

Memanjang

Def vit.K

Memanjang

Memanjang

DIC

Bervariasi (N)

Memanjang

Memanjang

Memanjang

Bervariasi (N)

Biasanya normal

Memanjang

Memanjang

Memanjang

Bervariasi
(N)

Memanjang

Penyakit Hati
Antikoagulan Lupus

Anda mungkin juga menyukai