Bahan Repositioning
Bahan Repositioning
lain, mereka mungkin perlu melupakan banyak dari apa yang mereka
mengerti tentang produk dan belajar sejumlah aspek baru sebagai
gantinya.
Reposition
or
introduce
a
new
brand?
(Reposisi
atau
memperkenalkan merek baru?)
Sebagaimana dicatat di bagian reposisi, merek / produk yang
dipertimbangkan untuk reposisi biasanya di bawah performa produk.
Karena tantangan yang signifikan dari berhasil reposisi produk (seperti
dibahas
dalam
tantangan
reposisi),
perusahaan
juga
akan
mempertimbangkan alternatif yang layak untuk reposisi. Satu pilihan
utama untuk mengelola sebuah produk di bawah performa ditunjukkan
pada diagram berikut.
reposisi produk (Reposition product)
Untuk reposisi untuk menjadi pilihan terbaik, harus ada tiga
bahan penting present.The pertama yaitu kekurangan kinerja
yang buruk harus diatribusikan (terutama) untuk produk saat ini
positioning.The kedua adalah bahwa perlu ada ruang posisi yang
layak tersedia untuk produk yang akan direposisi towards.And
akhirnya, produk harus memiliki desain dan fitur yang khusus
atau ekuitas merek yang wajar. Dengan kata lain, produk harus
memiliki "sesuatu yang terjadi untuk itu".
meningkatkan produk (Improve product)
Pada kesempatan, produk akan memiliki kinerja yang lemah
hanya karena mereka tidak memiliki keuntungan relatif cukup,
atau mereka kurang fitur produk yang penting, dan begitu on.The
pendekatan sederhana di sini, yang cukup umum, adalah untuk
meningkatkan produk dalam beberapa cara. Dan selain
menggunakan "baru dan lebih baik" dan beberapa perubahan
kemasan, reposisi biasanya tidak diperlukan.
Peluncuran produk baru (Launch new product)
Ini mungkin sederhana dan lebih murah untuk mengembangkan
dan meluncurkan merek / produk baru dan menarik pilihan
offering.This produk yang ada akan menjadi pilihan terbaik jika
reposisi akan biaya terlalu tinggi, atau produk yang dibutuhkan
desain ulang utama dan perbaikan, atau jika ekuitas merek dari
produk tersebut cukup rendah, atau jika reposisi besar (yaitu,
perubahan besar dalam pemahaman) yang diperlukan.
Menarik produk (tidak ada penggantian) (Withdraw product (no
replacement) )
Pilihan lain adalah dengan hanya menarik produk, tanpa
mengganti it.This akan cocok jika tidak ada ruang reposisi layak
dan produk saat ini adalah baik tidak menguntungkan atau
kinerja yang buruk itu mempengaruhi ekuitas merek dari
perusahaan produk lainnya.
mempunyai citra merek yang kuat, dan unik karena menawarkan sesuatu
yang lain dengan yang ditawarkan pesaing.
Reposisi suatu produk (repositioning) yang ada di dalam benak konsumen
dapat membentuk image di benak konsumen, sehingga dalam melakukan
aktifitas pemilihan produk, konsumen dipengaruhi oleh image dari merek
yang tertanam di benak konsumen seperti tersebut di atas.
Badan usaha melakukan repositioning terhadap produknya dengan
positioning tersebut dapat menciptakan suatu image, dengan
repositioning yang tepat dan sesuai dengan manfaat dari atribut yang
diberikan oleh produk dan jasa yang ditawarkan maka antara harapan dan
keinginan konsumen dapat dipenuhi, sehingga konsumen akan mengingat
merek dari produk tersebut. Badan usaha berusaha membentuk image
yang positif tentang produknya pada benak konsumennya. Merek akan
sangat berperan penting agar konsumen dapat mengingat produk badan
usaha dengan produk badan usaha yang lain untuk itu dengan
menanamkan image yang positif pada benak konsumen, konsumen akan
lebih mudah untuk tertarik membeli produk badan usaha itu.
Dengan adanya repositioning yang baik, maka badan usaha mempunyai
posisi persaingan yang menarik dan akan didukung oleh asosiasi yang
kuat pula. Pada situasi persaingan yang semakin ketat perbedaan image
suatu produk bisa menjadi lebih kompleks dan pasar menjadi lebih ramai
sehingga konsumen menjadi lebih mempercayai citra merek suatu produk
dan pada atribut aktual suatu produk dalam keputusan pembeliannya.
Asosiasi yang berbeda dapat menjadi kunci persaingan yang
menguntungkan, karena jika suatu merek mempunyai posisi yang lebih
baik, maka konsumen cenderung memilihnya dalam keputusan
pembeliannya, sehingga menjadi rintangan berat bagi pesaingnya.
Alasan perlunya Repositioning
Menurut Kertajaya (2004:96105), Ada beberapa alasan mengapa
perusahaan perlu melakukan repositioning :
1. Reaksi atas posisi baru pesaing
Rasanya pasti tidak enak jika merek Anda terus diserang oleh pesaing.
Kalau anda tetap berdiam diri terhadap pergerakan pesaing, anda
mungkin akan dikesankan tidak mampu atau kalah bersaing. Repositioning
dilakukan saat positioning Anda menjadi tidak unik dan tidak menunjukkan
kenapa harus memilih merek anda dibanding pesaing.
2. Menggapai pasar baru
Sebuah merek seringkali telah memiliki pasar yang bagus, tetapi pasar
yang bagus tersebut justru sering memancing masuknya pesaing
pesaing baru yang ramai ramai menyerang pemain yang sudah ada.
Atau bisa saja sebuah merek merasa pasar yang selama ini dilayani sudah
sulit berkembang, untuk itu perlu dipikirkan untuk menyasar segmen baru.
Jika ingin menyasar segmen baru, apakah selalu harus menggunakan
repositioning? Pertimbangannya sederhana, setiap segmen tentu memiliki
karakteristik yang berbeda, jika Anda tetap menggunakan positioning
lama untuk menyasar segmen baru, apakah cocok? Dapat dikatakan tidak.
Untuk itu, jika berniat masuk ke pasar baru, lakukanlah repositioning.
Positioning
Positioning adalah unsur ketiga dari strategi STP (Segmentation, Targeting,
dan Positioning), di mana pemasar mencoba memutuskan posisi produk di
pasar yang hendak disasar. Pemasar menjelaskan pada konsumen dan
mencoba menancapkannya di benak mereka tentang keunggulan produk
dan bagaimana keunikannya dibandingkan produk pesaing.
Misalnya, Canon diposisikan pada pasar fotokopi dengan menonjolkan
differential advantage dalam kemampuannya mengcopy dengan volume
tinggi, pengoperasian berbiaya rendah, dan keandalannya. Masakapai Lion
Air dan Asia Air, misalnya, diposisikan dalam segmen bisnis perjalanan
udara dengan penetapan harga yang sangat terjangkau dan layanan
penerbangan cukup baik.
Jadi, positioning merupakan proses untuk merancang suatu citra atau nilai
sehingga konsumen dalam segmen sasaran memahami apa yang
ditawarkan perusahaan atau merek jika dibandingkan dengan para
pesaingnya. Dalam melakukan hal ini, pemasar menyampaikan pesan
pada konsumen dan mencoba membangun keunggulan kompetitif yang
diharapkan bisa mengundang minat konsumen dalam segmen sasaran.
Misalnya, Singapore Airlines, perusahaan mengharap positioning dalam
hal kualitas layanan dan dunia pengalaman merek SIA menarik konsumen
yang menganggap bahwa kualitas dan layanan jauh lebih penting
ketimbang harga tiket murah.
Jelaslah, positioning menjadi unsur penting perencanaan pemasaran,
karena keputusan positioning berimplikasi langsung pada keseluruhan
bauran pemasaran. Karena itu, bauran pemasaran bisa dilihat sebagai
rincian taktis dari strategis positioning perusahaan. Misalnya, bila
perusahaan mengejar positioning kualitas tinggi, hal ini tidak cukup
dicerminkan lewat mutu produk atau layanannya, tetapi juga lewat setiap
elemen dalam bauran pemasaran misalnya harga, pola distribusi, style
iklan, dan layanan paska jual. Tanpa konsistensi ini, tingkat kepercayaan
terhadap strategi positioning akan merosot drastis.
Makna asli positioning mengacu pada competitive market standing
perusahaan di antara para pesaingnya. Makna ini dulu kerap dipakai
dalam perencanaan strategi. Suatu posisi dalam pasar mencerminkan
kepemimpinan dan penguasaan produk. Tingkatan ini bisa dicapai
lantaran menjadi produk pertama yang muncul di pasar (atau perintis)
atau mencerminkan fakta dominasi pasar oleh produk dan karena itu
mampu menggariskan aturan main yang mesti diikuti oleh pemain pasar
lainnya. Kemudian ini disebut sebagai posisi pasar (market position).
Arti lain konsep position adalah konsep yang menyangkut produk dan
atributnya. Makna ini didasarkan pada amatan bahwa produk adalah suatu
konsep kompleks dengan banyak atribut berbeda, dan atribut-atribut ini
bisa dikombinasikan guna menciptakan beragam profil produk.
Berdasarkan hal ini, posisi suatu produk mencerminkan gambaran profil
atribut-atribut produk tersebut, dibandingkan dengan produk lain atau
kebutuhan konsumen. Karena itu makna informational ini
disebut
sebagai product position.
Makna lain positioning menyangkut pula jenis medan di mana perang
pemasaran berlangsung. Ada 2 jenis medan perang yaitu: pasar dan
benak konsumen. Hasil
ekonomis upaya pemasaran sebenarnya
ditentukan di pasar di mana transaksi terjadi, tetapi kondisi prasyarat
penting guna meraih ini adalah sejauh mana konsep produk bisa
ditancapkan di benak konsumen.
Alhasil, ada dua jenis position yang berbeda yaitu pasar dan produk, dan
ada dua wilayah berbeda di mana positioning diamati atau diukur yaitu:
pasar dan benak konsumen. Perbedaan antara dua arti konsep
positioning membantu kita dalam merencanakan strategi pemasaran,
karena posisi pasar perlu dirumuskan dulu, dan lalu memutuskan strategi
terbaik menyangkut posisi tersebut, dan baru kemudian menentukan dan
memutuskan posisi produk. Selain itu penting pula memahami perbedaan
antara dua jenis medan perang pemasaran di mana produk kita hendak
diposisikan.
Bukan hanya pasar dan benak konsumen saja yang penting dalam perang
pemasaran, tetapi keduanya juga saling tergantung satu sama lain dan
posisi suatu produk atau perusahaan dalam satu wilayah amat
mempengaruhi posisi di wilayah lainnya.. Selain market position dan
strategi terkait yang mesti dipilih oleh setiap pemain pasar, perusahaan
juga mesti memilih competitive direction, yang akan sangat
mempengaruhi posisi kompetitifnya.
Makna konsep position yang lebih dikenal menyangkut produk itu sendiri
dan atributnya. Dalam mengembangkan suatu produk, perencana produk
perlu merancang profil atribut-atribut yang paling mampu merayu segmen
pasar sasaran. Product positioning ini terdiri dari dua tahap yaitu, pertama
merancang produk serta atribut yang nyata maupun tidak nyata. Kedua,
memposisikannya dalam benak konsumen. Persepsi konsumen bisa