Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana bidan menghadapi retensio plasenta?

Bidan sebagai tenaga


terlatih di lini terdepan sistem pelayanan kesehatan dapat mengambil
sikap dalam menghadapi "retensio plasenta" sebagai berikut:
Sikap umum bidan.
1. Memperhatikan keadaan umum penderita.
-

Apakah anemis

Bagaimana jumlah perdarahannya

Keadaan umum penderita: tekanan darah, nadi, dan suhu

Keadaan fundus uteri: kontraksi dan tinggi fundus uteri.

2. Mengetahui keadaan plasenta.


o

Apakah plasenta inkarserata

Melakukan tes plasenta lepas: metode Kusnert, metode Klein, metode


Strassman, metode Manuaba.

3. Memasang infus dan memberikan cairan pengganti.

4.
1.

2.

Sikap khusus bidan.


Retensio plasenta dengan perdarahan.
Langsung melakukan plasenta manual
Retensio plasenta tanpa perdarahan.

Setelah dapat memastikan keadaan umum penderita


segera memasang infus dan memberikan cairan

Merujuk penderita ke pusat dengan fasilitas cukup,


untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik

Memberikan transfusi

Proteksi dengan antibiotika

3.

Mempersiapkan plasenta
dalam keadaan pengaruh narkosa.

manual

dengan

legeartis

Upaya preventif retensio plasenta oleh bidan.

1.

Meningkatkan
penerimaan
berencana, sehingga memperkecil terjadi retensio plasenta.

keluarga

2.

Meningkatkan
penerimaan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

3.

Pada
waktu
melakukan
pertolongan
persalinan kala III tidak diperkenankan untuk melakukan masase dengan
tujuan mempercepat proses persalinan plasenta. Masase yang tidak tepat
waktu dapat mengacaukan kontraksi otot rahim dan mengganggu
pelepasan plasenta.

pertolongan

Anda mungkin juga menyukai