TANYA EDWINA
03011283
DEFINISI AKI
Penurunan mendadak faal
ginjal dalam 48 jam yaitu
berupa kenaikan kadar
kreatinin serum >0,3mg/dl,
presentasi kenaikan kreatinin
serum >50% (1.5 x kenaikan
dari nilai dasar), atau
pengurangan produksi urin
(oliguria yang tercatat
<0,5ml/kgBB/jam dalam
waktu lebih dari 6 jam)
Kriteria RIFLE
*
Kategori
Risk
Peningkatan
kadar Cr serum
Injury
Failure
Loss
Penurunan fungsi
End
stage
Penurunan fungsi
Penurunan LFG
Kriteria UO
KLASIFIKASI AKIN
Kriteria UO
<0,5 mL/kg/jam
<0,5 mL/kg/jam,
selama 12 jam
3
<0,3 mL/kg/jam,
24 jam
ATAU anuria 12
jam
Perjalanan AKI
Sembuh sempurna
Penurunan faal ginjal sesuai tahap CKD 1-4
Eksaserbasi berupa naik turunnya progresivitas
CKD tahap 1-4
Kerusakan tetap ginjal (CKD stage V)
EPIDEMIOLOGI AKI
Insidensi AKI baik pada komunitas maupun rumah sakit
ditemukan 2-3 kasus per 1000 orang.
Penelitian di Bandung pada tahun 2002, melaporkan 53%
kasus dari 48 pasien adalah laki-laki, dan 46,5%
perempuan. Etiologi yang dilaporkan adalah hipovolemia
(64,5%), septicemia (15,4%), toksisitas obat (11,5%) dan
lain-lain.
ETIOLOGI AKI
PATOFISIOLOGI AKI
PRERENAL
Obstruksi intratubular
- Asam urat akibat sindrom lisis tumor
- Infeksi
-Obat-obatan
Nefritis interstisial
Penyakit Glomerulus
- Obat-obatan : penisilin, NSAID, ACE-inhibitor, - Glomerulonefritis
allopurinol, cimetidine, H2 blocker, PPI
- Vaskulitis
- Limfoma
- SLE
- Leukemia
- DIC
- Pielonefritis
- Skleroderma
Tekanan
intraluminal
Hipoperfusi glomeruli
LFG
Biomarker
Zat yang dikeluarkan oleh tubulus ginjal yang
rusak
Normal
Damage
- IL 8
- Cystatin C
- Kidney Injury
Molekul I
- Alanine
aminopeptidase
- N-acetyl-bglucosamidase
Nekrosis
Cell death
Kreatinin
meningkat
MANIFESTASI KLINIS
Gejala
AKI pre-renal
Gejala dehidrasi, perdarahan, dan luka bakar
Gejala
kardiovasular
(infark
miokard,
kardiomiopati, pericarditis, aritmia, maupun
gagal jantung)
Gejala sindrom nefrotik, gejala sirosis
hepatis, gejala peritonitis.
Tanda
Edema
anasarka,
dema
tungkai,
stigmata sirosis, tanda peritonitis
AKI dengan Etiologi Renal
ATN
:
panas
(akibat
Iskemik
infeksi/sepsis) atau sesak nafas
Terdapat hipotensi (syok), peningkatan
Pada GNA : demam, gejala ISPA, infeksi suhu, butterfly rash, purpura.
kulit
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA
TANDA
pembesaran
ginjal,
pembesaran prostat.
dan
DIAGNOSIS BANDING
-
Acute on CKD
Anamnesis riwayat etiologi AKI & etiologi CKD
Kreatinin sebelumnya ( Acute on CKD terjadi
peningkatan kreatinin yang mendadak dibanding
sebelumnya)
Anemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia,
hiperparatiroidisme, neuropati (riwayat
abnormalitas hasil lab mengarah ke CKD)
Radiologi:
- ginjal berukuran kecil (CKD) kecuali pada kasus CKD
nefropati diabetik, amiloidosis, peny.ginjal polikistik
EVALUASI AKI
Prosedur
Anamnesis
Mikroskopik urin
Informasi
Etiologi AKI
inflamasi glomerulus atau tubulus, ISK atau uropati
kristal.
Mengukur pengurangan LFG dan gangguan
metabolik yang diakibatkan
Membedakan gangguan ginjal pra-renal dan renal.
Pemeriksaan
biokimia darah
Pemeriksaan
biokimia urin
Darah
perifer Menentukan ada/tidak anemia, leukositosis, dan
lengkap
trombositopenia.
USG ginjal
Menentukan ukuran ginjal, ada/tidak obstruksi,
parenkim ginjal yang abnormal.
Mengetahui
struktur
abnormal
ginjal dan traktus urinarius.
Pielogram
Mengetahui
abnormal.
perfusi
ginjal
yang
Biopsi Ginjal
Sedimen
Proteinuria
Prerenal
Torak hialin
Iskemia
Samar-ringan
Nefritis interstisial
akut
Leukosit, torak
leukosit, eosinofil,
eritrosit, sel epitel
Ringan-sedang
GN akut
Eritrosit dismorfik
Sedang-baik
Postrenal
Beberapa torak
hialin, eritrosit
Tumor lisis
PRINSIP TATALAKSANA
Glomerulonefritis/vaskulitis: kortikosteroid /
plasmaferesis
Hipertensi maligna: kontrol tekanan darah. Pada AKI
hindari ACE dan ARB
TATALAKSANA SUPORTIF
Variabel
Keadaan Klinis
Mortalitas
Dialisis
Pemberian
Makanan
Rekomendasi
Energi
Glukosa
Kebutuhan
Protein
Pemberian
Nutrisi
KEBUTUHAN NUTRISI
Katabolisme
Ringan
Sedang
Toksik karena obat Pembedahan,
infeksi
20%
60%
Jarang
Sesuai Kebutuhan
Oral
Enteral +/Parenteral
20-25
25-30
kkal/KgBB/hari
kkal/KgBB/hari
Glukosa 3-5
Glukosa 3-5
g/KgBB/hari
g/KgBB/hari
Lemak 0,5-1
g/KgBB/hari
0,6-1 g/KgBB/hari 0,8-1,2
g/KgBB/hari
Makanan
Formula enteral
Glukosa 50-70%
Lemak 10-20%
AA 6,5-10%
Berat
Sepsis, ARDS,
MODS
>60%
Sering
Enteral +/Parenteral
25-30
kkal/KgBB/hari
Glukosa 3-5
g/KgBB/hari
Lemak 0,8-1,2
g/KgBB/hari
1,0-1,5
g/KgBB/hari
Formula enteral
Glukosa 50-70%
Lemak 10-20%
AA 6,5-10%
KOMPLIKASI
Uremia
Malnutrisi
Hipervolemi
a
Hiperfosfatemi
a
Hiponatremia
Hipokalsemia
Hiperkalemia
Komplikasi
jantung
Asidosis
PROGNOSIS
Azotemia prerenal tanpa sindrom kardiorenal
maupun hepatorenal dan postrenal azotemia,
memiliki prognosis yang lebih baik.
Ginjal dapat membaik setelah AKI yang parah
maupun yang membutuhkan dialisis.
Pada AKI yang memerlukan dialisis sementara,
merupakan resiko tinggi mengalami CKD progesif,
dan sebesar 10% dapat berkembang menjadi
gagal ginjal end-stage.
TERIMAKASIH