Anda di halaman 1dari 15

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

LAPORAN KASUS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SKIZOFRENIA YTT (F.20.9)

OLEH:
RESKIYANI ASHAR
1054 20 189 10
PEMBIMBING:
DR.IFA TUNISJA,Sp.KJ

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Reskiyani ashar

NIM

: 10542 0189 10

Judul Laporan kasus : skizofrenia ytt (f.20.9)

Telah menyelesaikan tugas Laporan Kasusdalam rangka Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 7 agustus 2015

Pembimbing

dr. Ifa Tunisja , Sp.KJ

Mahasiswa

Reskiyani Ashar, S.Ked

LAPORAN KASUS PSIKIATRI


SKIZOFRENIA YTT (F.20.9)
I.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Agama
Warga negara
Suku bangsa
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat

: Rosmayanti S.Pd
: Perempuan
: 32 tahun
: Belum kawin
: Islam
: Indonesia
: Bugis
: Strata 1
: Guru
: jl.Permandian waempubbu balusu Kab.Barru

Alloanamnesis diperoleh dari :


Nama
: Tn.Sudarto
Pendidikan terakhir
: D3
Pekerjaan
: wiraswasta
Hubungan dgn pasien : kakak kandung
Alamat dan No.telp
: jl.Tidung 9 Stp 5 besar no.143
II.

Riwayat psikiatri
A. keluhan utama
Mengamuk
B. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan dan gejala
Seorang pasien dibawa ke Rskd pertama kali oleh keluarganya
dengan keluhan mengamuk dimana pasien melempar mobil orang
dengan batu karena pasien ingin naik mobil tetapi tidak membawa
uang. Sebelumnya pasien sering gelisah,bicara sendiri,susah tidur
dan sering mendengar suara-suara dan mencium bau yang wangi
dan busuk dari petunjuk Allah SWT.
Perubahan perilaku ini dialami sejak 5 tahun yang lalu. Pasien
juga merasa dirinya sudah di hisab oleh allah swt sejak 1 tahun yang
lalu dan merasa segala yang ia lakukan merupakan petunjuk dari
tuhan. Sebelum dihisab pasien merasa selalu was-was atau khawatir
dengan dosa-dosanya dan pasien juga merasa memiliki banyak
harta,pintar dan paras paling cantik. Pasien memiliki hobby
membaca buku terkhusus buku tentang agama dan ilmu
akuntansi,pasien mengatakan setelah membaca buku tersebut dia
mendalami dan mengkajinya dgn baik. Ada riwayat pernah
berkonsultasi dgn ustadz karena masalah skripsinya dulu yang
merasa dihambat oleh dosennya tapi akhirnya selesai .

Hendaya / disfungsi :
1. Hendaya social (+)
2. Hendaya pekerjaan (+)
3. Hendaya penggunaan waktu senggang (+)
Factor stressor psikosial
Faktor Tugas skripsi yang dipersulit
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat penyakit dulu
- Trauma (-)
- Infeksi (-)
- Kejang (-)
- NAPZA (-)
2. Riwayat Penggunaan zat psikoaktif
- Merokok (-)
- Alcohol (-)
D. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya
Pasien pernah berobat di dr.jiwa sekitar 5 thn yang lalu karena sering gelisah,
susah tidur, pasien sering bicara sendiri dan sering tidak nyambung jika di ajak
bicara serta merasa dirinya paling cantik,banyak harta dan banyak yang
menyukainya. Akan tetapi pasien tidak melanjutkan pengobatannya dan putus obat
dan keluarga tidak mengetahui jenis obatnya. Sebelum sakit ,pasien adalah orang
yang pendiam dan tertutup.
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Lahir normal ditolong oleh bidan, pertumbuhan dan perkembangan baik
2. Riwayat Masa kanak Pertengahan
a. Usia 1 3 tahun
Tidak Diketahui
b. Usia 3 5 tahun
Tidak Diketahui
c. Usia 6 11 tahun
Tidak Diketahui
3. Riwayat masa kanak akhir sampai remaja
Pasien termasuk anak yang pendiam dan tertutup . Pasien bersekolah sampai
perguruan tinggi jurusan akuntansi.
4. Riwayat Masa dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dalam hal pendidikan, pasien tergolong anak yang berkemampuan sedang
dalam menerima pelajaran.Pasien pernah menempuh pendidikan di
SD
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien terangkat sebagai guru SMP di mangkoso.
4

c. Riwayat Pernikahan dan Kehidupan sosial


Belum menikah.
d. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari enam bersaudara (,,,,,).
Dalam keluarganya ada yang memiliki riwat gangguan kejiwaan yaitu
sepupu dari ayah.
e. Riwayat Kehidupan social
Pasien merupakan orang yang tertutup dan pendiam dengan lingkungan
sekitarnya
f. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, pasien sering beribadah dan mengaku sudah di
hisab oleh Allah SWT dan dapat petunjuk dari tuhan setahun yang
lalu,pasien juga sering membaca buku agama dan mengkajinya.
g. Situasi kehidupan sekarang
Pasien tinggal bersama orang tuanya. Hubungan dengan orang tuanya
baik.
h. Persepsi Pasien tentang dirinya dan kehidupannya.
Pasien merasa dirinya tidak sakit waktu baru masuk tetapi setelah didalam
rumah sakit merasa sesak dan pusing.

F.

STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan :
Tampak seorang perempuan bertubuh normal, rambut sebahu berwarna hitam.
Wajah tampak sesuai umur. Pasien memakai baju kaos berwarna hijau dan rok abuabu. Perawakan sedang, Perawatan diri cukup.
2. Kesadaran
:
GCS 15, dengan kualitas berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Pasien duduk tenang saat diwawancarai
4. Sikap terhadap Pemeriksa
:
Kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood
: baik
2. Afek
: tumpul
3. keserasian : tidak serasi
4. Empati
: Tidak dapat dirabarasakan
5

C. Fungsi Intelektual (Kognitif)


1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Orientasi
a. Waktu
: baik
b. Tempat
: baik
c. Orang
: baik
3. Daya Ingat :
a. jangka panjang : Baik
b. jangka sedang : Baik
c. jangka pendek : Baik
d. jangka segera : Baik
4. konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran Abstrak : Baik
6. Bakat Kreatif : 7. Kemampuan menolong diri : cukup
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : - halusinasi auditorik (mendengarkan bisikan)
- halusinasi olfaktorik (mencium bau wangi dan busuk)
2. Ilusi
: Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi
: Tidak ditemukan
4. Derealisasi
: Tidak ditemukan
E. Proses Berfikir :
1. Arus Pikiran
:
a. Produktivitas
: Cukup, berbicara spontan.
b. Kontinuitas
: relevan
2. Isi Pikiran
a. Preokupasi
: Tidak Ada
b. Gangguan Isi Pikiran
: waham kebesaran
3. Hendaya Berbahas
: Tidak Ada
F. Pengendalian Impuls
G. Daya Nilai dan Tilikan
1. Normo Sosial
2. Uji Daya Nilai
3. Penilaian Realitas
4. Tilikan

: Terganggu
: Terganggu
: Tidak Terganggu
: Terganggu
:
Derajat I (Menyangkal bahwa dirinya sakit)

I. Taraf Dapat Dipercaya

: Dapat Dipercaya

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT


Pemeriksaan Fisik :
- Status Internus :
6

Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit kuat angkat, frekuensi pernapasan
20 kali permenit, suhu 36,6 C, konjunctiva tidak pucat, sklera tidak icterus
-

Status neurologis
GCS = E4M6V5
Rangsang meanings = Kaku kuduk (-), kernig sign (-/-)
Nn. Cranialis = Pupil bulat isokor 2,5mm ODS. Refleks cahaya langsung (+)/
(+), refleks cahaya tidak langsung (+)/(+)

G. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Seorang pasien dibawa ke Rskd pertama kali oleh keluarganya dengan
keluhan mengamuk dimana pasien melempar mobil orang dengan batu karena
pasien ingin naik mobil tetapi tidak membawa uang. Sebelumnya pasien sering
gelisah,bicara sendiri,susah tidur dan sering mendengar suara-suara dan mencium
bau yang wangi dan busuk dari petunjuk Allah SWT. Perubahan perilaku ini
dialami sejak 5 tahun yang lalu. Pasien juga merasa dirinya sudah di hisab oleh
allah swt sejak 1 tahun yang lalu,sebelum dihisab pasien merasa selalu was-was
atau khawatir dengan dosa-dosanya dan pasien juga merasa memiliki banyak
harta,pintar dan paras paling cantik. Pasien memiliki hobby membaca buku
terkhusus buku tentang agama dan ilmu akuntansi,pasien mengatakan setelah
membaca buku tersebut dia mendalami dan mengkajinya dgn baik.
Dari penampilan tampak seorang perempuan bertubuh normal, rambut
sebahu berwarna hitam. Wajah tampak sesuai umur. Pasien memakai baju kaos
warna hijau dan rok abu-abu. Perawakan sedang dan Perawatan diri cukup.
Didapatkan kesadaran berubah, pasien duduk tenang saat wawancara, sikap terhadap
pemeriksa kooperatif, mood baik dan afek tumpul, keserasiannya tidak serasi dan
empati tidak dapat diraba rasakan.Fungsi intelektual baik, terdapat gangguan persepsi
berupa halusinasi Audiotorik dan olfactorik. Terdapat gangguan isi pikiran yaitu
waham kebesaran. Pengendalian impuls terganggu, norma social terganggu, uji daya
nilai tidak terganggu, penilaian realita terganggu dan tilikan Derajat I (menyangkal
bahwa dirinya sakit)
H. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDJ III)
Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesa,alloanamnesis dan pemeriksaan status

Mental

didapatkan gejala klinis yang bermakna, yakni gelisah,bicara sendiri,mengamuk


hingga melempari orang, sehingga menimbulkan penderitaan (distress) pada dirinya

dan keluarganya serta lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien


menderita gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai
realita berupa halusinasi auditorik dan halusinasi olfaktorik sehingga digolongkan
sebagai gangguan jiwa psikotik.Pada riwayat penyakit sebelumnya serta pemeriksaan
internus dan neurologi tidak ditemukan kelainan yang mengindikasikan adanya
gangguan medis umum maupun kelainan pada otak yang mengakibatkan gangguan
jiwa yang diderita pasien ini, sehingga pasien ini didiagnosa gangguan jiwa psikotik
non organic
Dari pemeriksaan status mental pasien didapatkan gejala, yaitu gangguan persepsi
berupa halusinasi audiotorik dan halusinasi olfaktorik dengan perlangsungan +- 5
tahun. Berdasarkan pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa III (PPDGJ)
didiagnosis dengan skizofrenia YTT (F20.9).
Aksis II
Berdasarkan autoanamnesis tidak didapatkan kepribadian yang mengarah ke
salah satu ciri kepribadian, sehingga dikategorikan ciri kepribadian tidak khas.
Aksis III
Tidak terdiagnosis
Aksis IV
Tidak jelas
Aksis V
GAF scale 50-41( gejala berat (serious), disability berat)
I. PROGNOSIS
- Factor pendukung :
1. Kondisi ekonomi yang cukup mampu
2. Adanyan dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien
3. Adanya motivasi pasien yang kuat untuk sembuh
- Faktor penghambat :
1. Riwayat keluarga (genetik) yang mengalami gangguan jiwa
J. PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan PPDGJ III .pada umumnya

skizofrenia

ditandai

oleh

penyimpanan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh
afek yang tidak wajar (Innapropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih
(clear conciousness) dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara, walaupun
kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian
8

Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis skizofrenia (F20), jika memenuhi


kriteria berikut;
-

Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas);
a. Gangguan isi pikiran

Thought echo

Thought insertion or withdrawal

Thought broadcasting

b. Gangguan waham

Delusion of control

Delusion of influence

Delusion of passivity

Delusional perception

c. Halusinasi auditorik
-

Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap


perilaku pasien, atau

Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai


suara yang berbicara), atau

Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat


dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan
agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia
biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan
-

makhluk asing dari dunia lain).


Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada dan secara jelas;
a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan
(over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus-menerus
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan atau neologisme
9

c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi


tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas, negativism, mutisme dan
stupor
d. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan
-

oleh depresi atau medikasi neuroleptika.


Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu

satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal)
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), dan bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude) dan
penarikan diri secara sosial.

DISKUSI
Dari autoanamnesis,mood pasien baik dan afek yang tumpul. Pasien masih sering
mengalami halusinasi auditorik dan olfaktorik. Pasien awalnya gelisah,bicara sendiri dan
tidak nyambung jika diajak bicara, pasien juga sering mendengarkan bisikan/suara tangisan
orang kadang perempuan atau laki-laki tapi tidak menyuruhnya, tetapi pasien mengaku
merasa bisa berkomunikasi dengan tuhan lewat batinnya sejak pasien dihisab 1 tahun yang
lalu. Pasien juga merasa banyak harta,cantik dan banyak yang menyukainya.
Pada pasien ini gejalanya kurang khas atau kurang jelas sehingga digolongkan
skizofrenia ytt (F20.9)
Pemilihan obat antipsikotik mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan, efek
samping serta kemampuan keluarga pasien.Pada kasus ini rencana farmako terapinya adalah
Haloperidol dan chlorpromazine.
Haloperidol termasuk obat anti-psikotik tipikal golongan butyrophenone.Pemberian
haloperidol pada kasus ini dikarenakan obat ini efektif untuk skizofrenia, efek sedatifnya yang
lemah dan efek hipotensi kurang sehingga cocok digunakan jenis psikosis dengan gejala
dominan halusinasi dan waham.Obat antipsikotik generasi pertama bekerja dengan memblok
reseptor D2 di jalur mesolimbik dopamin pathways sehingga menurunkan hiperaktivitas
10

dopamin.Kadar puncak plasma haloperidol dicapai dalam waktu 2-6 jam setelah pemberian
oral dan waktu dalam 20 menit setelah pemberian intramuskular.Waktu paruhnya antara 10-12
jam.Diekskresi dengan cepat melalui urin dan tinja dan berakhir dalam 1 minggu setelah
pemberian.Efek samping yang paling menonjol adalah toksisitas terhadap ekstrapiramidal.
Sehingga pemberian haloperidol dimulai dengan dosis awal yang rendah yaitu 1.5 mg 3x1
yang sesuai dengan dosis anjuran, diberikan dosis awal yang rendah karena untuk
meminimalisir gejala EPS. Dosis ini dapat ditingkatkan per 2-3 hari sampai dosis efektif,
dievaluasi per 2 minggu dan bila perlu ditingkatkan sampai dosis optimal yang dipertahankan
8-12 minggu. Kemudian diturunkan bertahap per 2 minggu yang dilanjutkan dengan dosis
maintenans yang diselingi drugs holiday 1-2 hari per minggu selama 6 bulan sampai 2 tahun.
Jika pada pasien terdapat gejala-gejala EPS.
Sedangkan

chlorpromazine

merupakan

obat

antipsikotik

tipikal

golongan

phenothiazine dan merupan antagonis reseptor dopamine yang memilki efek sedative kuat
terutama di gunakan terhadap sindrom psikosis dengan gejala dominan: gaduh
gelisah,hiperaktif,sulit tidur, kekacauan pikiran,perilaku dll. Pada pemakaian lama akan
terjadi toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi tergantung dengan emosi
pasien.Sebelum meminum obat.CPZ ini tidak dapat mencegah timbulnya konvulsi akibat
rangsangan listrik ataupun rangsangan listrik ataupun rangsangan oleh obat.Semua derivate
phenothiazine mempengaruhi ganglia basal, sehingga menimbulkan gejala parkinsonisme
(efek ekstrapiramidal).
K. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi :
- Haloperidol 1.5 mg 3x1
- Chlorpromazine 100 mg 0-0-1
- Trihexylpenidil 2 mg 3 x 1 (jika perlu)
Psikoterapi
Supportif dengan dukungan keluarga agar lebih memperhatikan dan memberikan
dukungan kepada pasien serta lebih memperhatikan keteraturan pasien dalam

meminum obat.
Sosioterapi :
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang
gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam
lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta
melakukan kunjungan berkala
11

L. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas
terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari terapi farmakologi yang
diberikan

Autoanamnesis
DM

: selamat siang

: siang dek.

DM

: Boleh kenalan ?

: Boleh

DM

: oh iya saya Reski dokter muda yang bertugas di RS ini.

: iye dek

DM

: tidak apa-apaji ini kalo banyak tanyaku sama kita?

: iye tidak papaji.

DM

: nama ta siapa bu?

: Rosmayanti Sp.d dek

DM

: berapa umurta sekarang ?

: 35 tahun dek, tunggu saya hitung dari kelahiran 1979 yaa

DM

: kalau boleh tahu ibu Ros orang apa?

: orang Barru

DM

: jadi kita suku apa?

: suku bugis

DM

: kapan kita masuk di sini ?

: waktu tanggal 19 juli 2015

DM

: siapa yang bawa kesini ?

: kakak kandung

DM

: kenapa dibawa kesini ?

: mereka mau obati penyakit saya dia bilang


12

DM

: apakah yang kita lakukan dirumah sampai dibawa kesini ?

: tidak ada ji dok

DM

: kenapa ki mengamuk ?

: karena perintah Allah swt untuk memperingati orang itu jika tidak singgah
mengambil saya dijalan ,maka saya lempar dengan dua batu dek.

DM

: biasa dengar suara-suara ?

: iya dek biasa saya dengar

DM

: suara apa yang kita dengar?

: suara tangisan

DM

: suara itu tidak menyuruh-nyuruh ji ?

: tidak ji dek

DM

: kita kenal siapa yang menangis itu?

: tidak dek, cuman kadang cewek ,kadang cowok

DM

: kalau bayangan-banyangan biasa kita lihat ?

: tidak dek

DM

: kalau bau-bau biasa kita cium ?

: iya biasa , karena tuhan telah memberikan kelebihan untuk memperciumkan baubau yang gaib ,kadang wangi sekali dan kadang busuk.

DM

: apa kelebihan ta yang tidak dimiliki oleh orang lain ?

: saya mampu mengkaji makna yg sesungguhnya apa yg saya kaji krn tuhan telah
mengizinkannya dan tuhan mengatakan dalam batin saya , saya itu memiliki banyak
harta, cantik dan banyak yang suka ka dek.

DM

: ibu, kenapa lempari batu mobilnya orang ?

: itu mi tadi sy bilang dek, itu ada hubungannya dengan agama islam untuk memberi
peringatan itu supir atau beri ancaman dari tuhan lewat batin dia menyuruhku dek..

DM

: kita katanya sudah di hisab tuhan ?

: iya dek

DM

: kapan mulai kita di hisab bu ?

: sejak tahun 2014 jd sudah 1 tahun dek

DM

: apa kita rasa setelah di hisab ?

: lebih enak dan nyaman dek


13

DM

: bagaimana prosesnya waktu di hisab ki ?

: Allah mengatakan ,hamba atas nama rosmayanti saya nyatakan telah di hisab.

DM

: pernah ki buat skripsi di?

: iya skripsi

DM

: selesai ji skripsi ta ?

: akhirnya selesai ji dek

DM

: lancar ji proses buat skripsi ta waktu itu ?

: dipersulit ka waktu itu dek

DM

: kenapa dipersulit bu?

: tidak tau juga itu dek padahal saya sudah maksimalkan tugasku

DM

: jadi sekarang jadi guru maki bu ?

: iya dek , guru profesional dek

DM

: guru dimana ki bu ?

: di mangkoso dek

DM

: jd saya ulangi nah bu, nama panjang ta siapa bu ?

: Rosmayanti S.Pd

DM

: jadi kita setuju kakak ta bawaki ke sini ?

: iya tidak apa-apa karena makruh sapatau ada unsur2 didalam tubuh saya
membutuhkan obat tersebut.

DM

: ibu berapa bersaudara ?

: 6 orang

DM

: kita anak keberapa ?

: anak ke 3 dek

DM

: kita taukah lagi dimana sekarang

: di Rumah sakit dadi

DM

: masih kau ingat hari apa kau dibawa kesini

: hari minggu tgl 19 bln juli 2015

DM

: tadi kita sarapan pagi ?makan apa ?

: iya sarapan makannya itu nasi sama telur sayur.

DM

: bisa tidak kau menghitung mundur dari 10-1 ?


14

: 10,9,8,7,6,5,2 eh 4,3,2,1,0

DM

: agama apa ki?

: islam

DM

: sering ji beribadah?

: iye dok

DM

: berapa kali sholat?

: 5 kali. Subuh duhur asar maghrib isya.

DM

: oiya,,ibu Ros makasih na sudah mau saya Tanya-tanya jangan lupa rajin minum
obatta di

: iya dek

DM

: silahkan masuk kekamar ta.

15

Anda mungkin juga menyukai