Stroke iskemik memberikan gambaran klinis berupa simptom dan tanda fokal yang
berhubungan dengan area otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang terkena. Pada stroke
iskemik, oklusi pembuluh darah menghalangi aliran darah ke area spesifik di otak,
mengganggu fungsi neurologik yang bergantung pada regio tersebut dan memberikan
gambaran pola defisit yang khas untuk regio tersebut.
Berbeda dengan stroke iskemik, stroke hemoragik memberikan pola keterlibatan fokal yang
tidak dapat diprediksikan sebab komplikasinya seperti peningkatan tekanan intrakranial,
oedema cerebral, penekanan jaringan otak dan pembuluh darah atau perembesan darah
melalui rongga subaraknoid atau ventrikel otak dapat mengganggu fungsi otak yang jauh dari
tempat perdarahan terjadi (Akhyar, 2008)
yang menerima aliran darah serebral dalam jumlah besar. Dapat dijumpai paralisis lengan dan
tungkai kontralateral, grasp reflex kontralateral, rigiditas gegenhalten, abulia, gangguan gait,
prespirasi dan inkontinensia urin.
5. Arteri Basiler
Arteri basiler berasal dari pertemuan sepasang arteri vertebralis. Arteri basiler berjalan
melalui permukaan ventral dari batang otak dan berakhir pada level otak tengah, kemudian
bercabang menjadi arteri serebralis posterior. Cabang-cabang arteri basiler mensuplai lobus
oksipital dan temporal medial, thalamus medial, krus posterior dari kapsula interna dan
keseluruhan batang otak dan serebellum (Noorving,2014).
PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. Gambaran CT-Scan pada Stroke Iskemik
a) Infark Hiperakut
Pada kasus stroke iskemik hiperakut (0-6 jam setelah onset), CT scan biasanya tidak
sensitif mengidentifikasi infark serebri karena terlihat normal pada >50% pasien; tetapi cukup
sensitif untuk mengidentifikasi perdarahan intrakranial akut dan/atau lesi lain yang
merupakan kriteria eksklusi terapi trombolitik. Gambaran CT scan yang khas untuk iskemia
serebri hiperakut adalah sebagai berikut :
menyebabkan hipoperfusi dan edema sitotoksik. Berkurangnya kadar oksigen dan glukosa
seluler dengan cepat menyebabkan kegagalan pompa natrium-kalium, yang menyebabkan
berpindahnya cairan dari ekstraseluler ke intraseluler dan edema sitotoksik yang lebih lanjut.
Edema serebri dapat dideteksi dalam 1-2 jam setelah gejala muncul. Pada CT scan terdeteksi
sebagai pembengkakan girus dan pendangkalan sulcus serebri.
Menghilangnya batas substansia alba dan substansia grisea serebri Substansia grisea
merupakan area yang lebih mudah mengalami iskemia dibandingkan substansia alba, karena
metabolismenya lebih aktif. Karena itu, menghilangnya diferensiasi substansia alba dan
substansia grisea merupakan gambaran CT scan yang paling awal didapatkan. Gambaran ini
disebabkan oleh influks edema pada substansia grisea. Gambaran ini bisa didapatkan dalam 6
jam setelah gejala muncul pada 82% pasien dengan iskemia area arteri serebri media.
karena posisinya pada daerah perbatasan yang jauh dari suplai kolateral arteri serebri anterior
maupun posterior.
setelah onset. Nukleus lentiformis cenderung mudah mengalami kerusakan ireversibel yang
cepat pada oklusi bagian proksimal arteri serebri media karena cabang lentikulostriata arteri
serebri media yang memvaskularisasi nukleus lentiformis merupakan end vessel.
paling cvepat 90 menit setelah gejala timbul, yaitu gambaran hiperdensitas pada pembuluh
darah besar, yang biasanya terlihat pada cabang proksimal (segmen M1) arteri serebri media,
walaupun sebenarnya bisa didapatkan pada semua arteri. Arteri serebri media merupakan
pembuluh darah yang paling banyak menyuplai darah ke otak. Karena itu, oklusi arteri
serebri media merupakan penyebab terbanyak stroke yang berat. Peningkatan densitas ini
diduga akibat melambatnya aliran pembuluh darah local karena adanya thrombus
intravascular atau menggambarkan secara langsung thrombus yang menyumbat itu sendiri.
Gambaran ini disebut sebagai tanda hiperdensitas arteri serebri media.
Tanda Sylvian dot menggambarkan adanya oklusi distal arteri serebri media ( cabang M2
atau M3) yang tampak sebagai titik hiperdens pada fisura Sylvii
b) Infark Akut
Pada periode akut (6-24jam) perubahan gambaran CT-scan non kontras akibat iskemia
makin jelas. Hilangnya batas substansia alba dan grisea, pendangkalan sulkus serebri,
hipodensitas ganglia basalis; dan hipodensitas insula serebri makin jelas. Distribusi
pembuluh darah yang tersumbat makin jelas pada fase ini.
Hitung
darah
lengkap
untuk
melihat
penyebab
stroke
seperti
trombositosis,
Laju endap darah untuk medeteksi terjadinya giant cell arteritis atau vaskulitis lainnya.
DIAGNOSA BANDING
1. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik bisa disebabkan perdarahan intra serebral (PIS) atau perdarahan sub
arachnoid (PSA). Penurunan kesadaran maupun parese pada stroke hemoragik terjadi secara
tiba-tiba dan terjadi pada saat pasien beraktivitas.
2. Transient iskemik attack
Merupakan serangan iskemik otak yang bersifat sementara. Defisit neurologiknya bersifat
sementara akibat gangguan peredaran darah otak, timbul mendadak dan menghilang dengan
cepat (<24 jam) tanpa gejala sisa secara klinis.
DAFTAR PUSTAKA
Feigin, V. 2009.Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan. Jakarta:
BIP. 2, 85-92.
Greenberg, D. A., Aminoff, M. J., Simon, R. P. 2002. Clinical Neurology. 5th edition. USA:
McGraw-Hill. 188-190.
Akhyar, Y. 2008. STROKE. Pekanbaru: FKUNRI. 6
Noorving, B. 2014. Oxford Text Book of Stroke and Cerebrovascular Dissease. Sweden:
OxfordUniversityPress. 85-92