Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bunuh diri
(Stuart&Sundeen, 2006)
Manfes
Pengkajian orang yang bunuh diri juga mencakup apakah orang tersebut tidak membuat
rencana yang spesifik dan apakah tersedia alat untuk melakukan rencana bunuh diri tersebut
adalah: keputusasaan, celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berguna, alam
perasaan depresi, agitasi dan gelisah, insomnia yang menetap, penurunan BB, berbicara
lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial.
Adapun petunjuk psikiatrik anatara lain: upaya bunuh diri sebelumnya, kelainan afektif,
alkoholisme dan penyalahgunaan obat, kelaianan tindakan dan depresi mental pada remaja,
dimensia dini/ status kekacauan mental pada lansia.
Sedangkan riwayat psikososial adalah: baru berpisah, bercerai/ kehilangan, hidup sendiri, tidak
bekerja, perubahan/ kehilangan pekerjaan baru dialami, faktor-faktor kepribadian: implisit,
agresif, rasa bermusuhan, kegiatan kognitif dan negatif, keputusasaan, harga diri rendah,
batasan/ gangguan kepribadian antisosial.
Core problem
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Pelaksanaan
Tindakan keperawatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan rencana keperawatan yang
telah disusun. Sebelum melaksanakan tindakan yang telah direncanakan, perawat perlu
memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dengan kebutuhannya saat
ini (here and now). Perawat juga menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan
interpersonal, intelektual, teknikal sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan. Dinilai
kembali apakah aman bagi klien, jika aman maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan.
Evaluasi
1. Ancaman terhadap integritas fisik atau sistem dari klien telah berkurang dalam sifat,
jumlah asal atau waktu.
2. Klien menggunakan koping yang adaptif.
3. Klien terlibat dalam aktivitas peningkatan diri.
4. Prilaku klien menunjukan kepedualiannya terhadap kesehatan fisik, psikologi dan
kesejahteraan sosial.
REFERENSI
Captain, C, 2008, Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6, Alih Bahasa
Budi Santosa, Philadelphia.
Stuart GW & Laraia, 2005, Principles and practice of psychiatric nursing, Elsevier Mosby, Alih
Bahasa Budi Santosa, Philadelphia.
Stuart & Sundeen, 2006, Keperwatan psikitrik: Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta :
EGC.
MASALAH UTAMA
Resiko bunuh diri
B.
PROSES
TERJADINYA
MASALAH
1.
Pengertian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Menurut Maris, Berman, Silverman, dan Bongar (2000),
bunuh diri memiliki 4 pengertian, antara lain:
Bunuh diri adalah membunuh diri sendiri secara intensional
Bunuh diri dilakukan dengan intensi
Bunuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri
Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung
(pasif), misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan
kelangsungan hidup atau secara sengaja berada di rel kereta api.
Tanda dan gejala :
Sedih
Marah
Putus asa
Tidak berdaya
Memeberikan isyarat verbal maupun non verbal
2.
Penyebab
Secara universal: karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan masalah.
Terbagi menjadi:
1. Faktor Genetik
2. Faktor Biologis lain
3. Faktor Psikososial & Lingkungan
D.
MASALAH
KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1
: Resiko bunuh diri
Tujuan umum : Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri
Tujuan khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
Perkenalkan diri dengan klien
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.
Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
Bersifat hangat dan bersahabat.
Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.
Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
Tindakan :
Jauhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan (pisau, silet,
gunting, tali, kaca, dan lain lain).
Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
1.
2.
3.
1.
percaya.
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat
dan jelaskan tujuan interaksi.
1.2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
1.3. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
2.
1.
Diagnosa
lingkungan
2.
3.
4.
-
F.
Tujuan umum
:
Pasien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus
:
Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
Pasien mampu menggunakan cara penyelesaiaan masalah yang baik
Tindakan :
Mendikusikan cara mengatasi keinginan mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
Meningkatkan harga diri pasien dengan cara :
o Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya
o Memberikan pujian jika pasien dapat mengatakan perasaan yang positif
o Meyakinkan pasien bahawa dirinya penting
o Mendiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
o Merencanakan yang dapat pasien lakukan
Tingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara :
o Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
o Mendiskusikan dengan pasien efektfitas masing-masing cara penyelesian
masalah
o Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih
baik
RENCANA
TINDAKAN
KPERAWATAN
a. Ancaman atau percobaan bunuh diri
1. Intervensi pada pasien
a) Tujuan keperawatan
Pasien tetap aman dan selamat.
b) Tindakan keperawatan
Melindubgi pasien dengan cara:
Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya: pisau, silet, gelas, dan
tali pinggang)
Periksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya jika pasien
mendapatkan obatnya.
Dengan lembut, jelaskan pada pasien bahwa anda akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri.