Anda di halaman 1dari 2

Ya udah daripada penasaran, nih saya kasih pola mereka dalam menebar isu.

1) Mulai menebar isu. Misal contoh isu yang disebar. Ciri Islam Nusantara: tidak
memusuhi Syiah. Dan menganggap mereka bagian sah dari umat Islam.
Beda dg Islam Wahabi atau simpatisannya. Lihat tweet ulil founder JIL
https://twitter.com/ulil/status/614434940386586624 . (kita sepakat bahwa
Syiah adalah aliran sesat. Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari sudah mengatakan
syiah itu sesat. KH Idrus Ramli mengatakan Syiah juga sesat
http://www.idrusramli.com/2014/syiah-ajaran-yang-penuh-propaganda/. Secara tidak
langsung ulil ingin mengatakan Syiah bagian dari islam. jika ulil inginnya begitu, maka dia
telah mengingkari fatwa dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari.)
2) Media Mainstream islam akan menyebarkan tweet dari ulil.
3) Para pembaca Media Mainstream islam menyebarkannya lewat media social
4) Terjadi miss. Para pendukung Islam Nusantara dari organisasi penggagasnya
menjelaskan arti sesungguhnya dari Islam Nusantara.
5) Terjadi perdebatan. Perdebatan terjadi bukan antara JIL dan Pembaca Media
Mainstream Islam, tetapi antara Yang pro dengan yang kontra Islam
Nusantara. yang kontra menganggap Islam Nusantara Berbau Liberal dan
Syiah.
6) Orang-orang JIL membumbui perdebatan itu
7) Orang-orang JIL meminta bukti dari pernyataan yang kontra mengenai .
pernyataan Islam Nusantara Berbau Liberal dan Syiah.
8) Yang Kontra memberi bukti seperti di atas.
9) Orang-orang JIL tidak mengakuinya. dia menuduh yang kontra menebar
fitnah dan kebencian terhadap sesama muslim.
10)
perdebatan terus berlangsung tiada henti
11)
Orang-orang JIL tertawa terbahak-bahak melihat sesama umat islam
bertengkar

kesalahan yang dilakukan pada poin di atas.


1) JIL berusaha mempengaruhi dan mendefinisikan Islam Nusantara versi
mereka
2) Yang Kontra tidak mau mencari arti sebenarnya dari sumbernya justru
langsung menjudge Islam Nusantara berbau liberal dan syiah yang diperoleh
dari sumber orang-orang JIL
3) Para pendukung islam Nusantara masih belum mengerti bahwa gagasan
islam nusantara dimanfaatkan oleh orang-orang JIL.
4) Baik yang pro maupun yang kontra mau aja di adu domba oleh orang-orang
liberal

jika kita mau sadar, pola di atas sudah terjadi pada saat ini dan kita melakukannya.
Maka dari itu, yang saya tekankan adalah Orang-orang JILnya. Masih banyak isu-isu
lain yang disebar oleh orang-orang JIL seperti menolak dengan keras arabisasi ( kalo
menolak arabisasi yang diselundupkan ke dalam Islam Nusantara (kalo menolak
arab sekalian aja nggak usah Haji sama Umrah).) Yang kontra juga salah langsung
menelan mentah-mentah berita tersebut tanpa tabayyun terlebih dahulu.

Seharusnya kita harus introspeksi. Musuh-musuh islam itu ya gini cara memecah
belah Islam. Kita harusnya belajar dari penjajahan jaman belanda dimana
peperangan lebih banyak terjadi antara sesama penduduk pribumi. Kolonial Belanda
justru senang dan hanya memanas-manasi saja. Memanfaatkan kita yang masih
Bodoh ini.

Anda mungkin juga menyukai