Anda di halaman 1dari 121

PENYAKIT KULIT

AKIBAT INFEKSI
BAKTERI

PIODERMA

Pioderma adalah penyakit kulit kuman

Staphylococcus, Streptococcus atau


kedua-duanya.

Etiologi: Staphylococcus aureus,

Streptococcus B hemolyticus

Faktor predisposisi:
1.

Hygiene yang kurang

2.

Menurunnya daya tahan tubuh


Kekurangan gizi, anemia, neoplasma

3.

Penyakit kulit lain


fungsi kulit terganggu infeksi

Pioderm
a
Primer
Pioderma primer: terjadi
pada kulit yang normal,
gejala konstitusi -

Sekunde
r
Pioderma sekunder: telah ada penyakit
kulit yang lain (impetigenisata)
ditandai dengan adanya pus, pustul,
bula purulen, krusta berwarna kuning
kehijauan, pembesaran KGB regional,
leukositosis atau demam.
Gejala konstitusi +

BENTUK PIODERMA
Impetigo nonbulosa

Erispelas

Impetigo bulosa

Selulitis
Ektima
Pioderma
Superfisialis
(epidermis)

Pioderma Profunda
(epidermis dan
dermis)

Flegmon

Folikulitis

Abses multipel
kelenjar keringat
Furunkel

Hidrandenitis
Karbunkel

IMPETIGO KRUSTOSA
Sinonim

Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, impetigo


Tillbury Fox

Etiologi

Streptococcus B hemolyticus

Epidemiolog
i

Penyakit ini menyerang anak anak usia 4-5 tahun

Gejala Klinis

Eritema dan vesikel yang cepat pecah menjadi krusta


tebal berwarna kuning seperti madu

Predileksi

Muka (sekitar lubang hidung dan mulut)

Pemeriksaan Kultur (jarang)


tambahan
DD

Ektima

Terapi

Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep antibiotik.


Kalau banyakk diberi pula antibiotik sistemik

IMPETIGO BULOSA
Sinonim

Impetigo vesikobulosa, cacar monyet

Etiologi

Staphylococcus aureus

Epidemiolog
i

Penyakit ini dapat menyerang anak-anak

Gejala Klinis

Eritema, bulla, bulla hipopion (jika pecah menjadi


koleret)

Predileksi

Regio intertriginosa (ketiak, dada, dan punggung)

Pemeriksaan Kultur (jarang)


tambahan
DD

Jika vesikel/bula telah pecah dan hanya terdapat koleret


dan eritema, maka mirip dermatofitosis.

Terapi

Jika terdapat hanya beberapa vesikel/bula, dipecahkan


lalu diberi salap antibiotik atau cairan antiseptik. Kalau
banyak diberi pula antibiotik sistemik.

EKTIMA
Definisi

Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya

Etiologi

Staphylococcus aureus

Epidemiolog
i

Anak & dewasa

Gejala Klinis

Krusta tebal warna kuning, dasarnya ulkus

Predileksi

Tungkai bawah tempat yang relatif banyak trauma


Tempat lainnya adalah bokong dan paha

DD

Impetigo krustosa

Terapi

Sedikit : angkat krusta + salep antibiotik


Banyak : angkat krusta + antibiotik sistemik

Prognosis

Dapat membaik setelah beberapa minggu namun


meninggalkan bekas

FOLIKULITIS
Definisi

Peradangan dari folikel rambut akibat infeksi atau


trauma fisik

Sinonim

Impetigo Backhart

Etiologi

Staphylococcus aureus (paling sering)


Pseudomonas aeruginosa, Malassezia spp.,
Propionibacterium acnes (jarang)

Folikulitis
superfisial

- (terbatas pada epidermis)


- Predileksi: Skalp (anak-anak), dagu, aksila,
ekstremitas bawah, bokong (dewasa)
- Terdapat rasa gatal dan panas
- Kelainan berupa pustul kecil dome-shaped, mudah
pecah, pada folikel rambut, multiple

Folikulitis
profunda

- (mencapai subkutan)
- Predileksi: dagu, atas bibir
- Kelainan berupa eritematosa dengan perabaan hangat
dan nyeri. Teraba infiltrat pada subkutan

Pemeriksaan Kultur bakteri


tambahan
Terapi

Antibiotik topikal dan sistemik

FURUNKEL / KARBUNKEL
Definisi

Radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih daripada


sebuah disebut furunkulosis.
Karbunkel adalah kumpulan furunkel.

Etiologi

Staphylococcus aureus

Gejala Klinis

Nyeri. Kelainan berupa nodus erimatosa berbentuk


kerucut, di tengahnya terdapat pustul Abses isi pus &
jar. Nekrotik pecah (fistel)

Predileksi

Tempat yang banyak friksi (aksila, bokong)

Terapi

Jika sedikit cukup dengan antibiotik topikal.


Jika banyak digabung dengan antibiotik sistemik.

ERISIPELAS
Etiologi

Streptococcus B Hemolyticus

Gejala Klinis

Gejala konstitusi : demam dan malaise


Biasanya didahului trauma
Eritem berwarna merah cerah, berbatas tegas,
pinggirnya meninggi dengan tanda radang akut
Dapat disertai edema, vesika, bulla

Predileksi

Tungkai bawah

Terapi

DD

Selulitis

Istirahat dan tungkai bawah ditinggikan


Antibiotik topikal
Kompres terbuka dengan larutan antiseptik
Diuretik jika ada edema

SELULITIS
Sama dengan erisipelas,

bedanya kelainan kulit infiltrat


difus di subkutan dengan tanda
radang akut

FLEGMON
Selulitis dengan supurasi

ABSES MULTIPEL
KEL.KERINGAT
Epidemiolog Sering pada anak (Faktor predisposisi : malnutrisi,
i

morbili)
Bersama miliaria (kadang)

Etiologi

Staphylococcus Aureus

Gejala Klinis

Nodus eritematosa, multipel, tidak nyeri, bentuk kubah,


dan lama memecah

Predileksi

Kel. Keringat (Daerah banyak keringat)

Terapi

Antibiotik sistemik dan topikal

DD

Furunkulosis

HIDRADENITIS
Definisi

Infeksi kel. Apokrin

Etiologi

Staphylococcus aureus

Epidemiolog
i

Usia sesudah akil balik sampai dewasa muda

Gejala Klinis

Didahului trauma/microtrauma banyak keringat,


pemakaian deodoran atau rambut ketiak digunting
Gejala konstitusi : demam, malaise
Ruam berupa nodus dengan tanda radang akut
melunak (abses) pecah (fistel)/hidradenitis
supurativa

Predileksi

ketiak, perineum

DD

Skrofuloderma (tidak ada tanda radang akut dan


leukositosis)

Terapi

Kompres terbuka
Antibiotik sistemik
Jika abses, insisi

S.S.S.S (STAPHYLOCOCAL SCALDED


SKIN
SYNDROME)
Definisi
Infeksi kulit oleh S.aureus dengan tipe tertentu
Etiologi

Staphylococcus aureus grup II faga 52,55, dan atau faga


71

Epidemiolog
Infeksi kulit
Terutama
pada anak
dibawah
5 tahun, pria
> wanita
oleh S aureus
dengan
terdapatnya
epidermolisis
i
Pada balita, laki>wanita
Gejala klinis - Demam tinggi disertai ISPA
Etio: S aureus
grup IIkulit
fagaawal
52, :55,
71 mendadak pada wajah,
- Kelainan
eritema
GK: demam,leher,
ISPA ketiak, lipat paha. Menyeluruh dalam 24 jam
- 24 -48 jam : bulla besar berdinding kendur. Nikolsky
Kelainan:
sign +
timbul mendadak
di muka,
leher,disertai
ketiak, lipat paha,
- 2-3 hari eritema
: pengeriputan
spontan
menyebar dalam
24 jam shg tampak erosif
pengelupasan,
bula besar,
- Beberapa
hariNikolsky
: mengering
deskuamasi
dinding tipis.
sign +(24-48jam)
- Penyembuhan
setelah 10-14
hari tanpa
Pengeriputan
spontan, pengelupasan
lembaran
kulitsikatrik
tampak
DD

daerah erosif
akanmengering
dalamdibeberapa
hari
NET(2-3hari)
(Histopatologi
terdapat celah
subepidermal,
dan terjadai
deskuamasi
dan
sel nekrosis di sekitar celah dan banyak sel
Penyembuhan
setelah
10-14hari.
Tanpa disertai
sikatrik
radang.
S.S.S.S
di stratum
granulosum)

Pemeriksaan Histopatologi & Bakteriologi


tambahan

Terapi

Antibiotik derivat penisillin yang efektif bagi S.aureus


Kloksasiklin: 2 x 250 mg untuk dewasa, pada
neonatus 3 x 50 mg sehari
Klindamisin
Chepalosporin generasi 1
Topikal: sofratule atau krim antibiotik
Keseimbangan cairan dan elektolit

Prognosis

Kematian dapat terjadi akibat tiak adanya keseimbangan


cairan/elektrolit dan sepsis

TBC KUTIS

Definisi

pada kulit
PenyakitTuberkulosis
yg disebabkan
oleh Mycobacterium

Etiologi

Mycobacterium tuberculosis

Epidemiologi Umumnya pada anak & dewasa muda, wanita > pria
Orang dengan keadaan umum dan gizi yang kurang

KLASIFIKASI :
A. Inokulasi eksogen ke kulit

Inokulasi primer TB (Tuberculosis Chancre)


Tuberkulosis kutis verucosa

B. Penyebaran secara endogen ke kulit

Lupus vulgaris
Scrofuloderma
Tuberkulosis kutis orificsialis
Tuberkolosis miliar kutis

PATOGENESIS :
1. Penjalaran langsung dari organ di bawah kulit yg terkena

TB kulit, contoh : skrofuloderma


2. Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium, contoh : TB
kutis orifisialis
3. Hematogen : TB kutis miliaris
4. Limfogen : Lupus vulgaris
5. Penjalaran dari selaput lendir yang berpenyakit TB
Lupus vulgaris
6. Inokulasi langsung ke kulit : TB kutis verukosa

INOKULASI PRIMER
(TUBERCULOSIS CHANCRE)
Pada orang dengan imunitas rendah
Predileksi

Wajah, ekstremitas, daerah yang mudah terkena trauma

Gejala klinis

Lesi muncul 2-4 minggu setelah inokulasi


Lesi dapat berupa papul, pustul, ulkus indolen, indurasi
postif, dan dinding bergaung

TB KUTIS VERUKOSA

Reinfeksi M.tuberkulosis inokulasi langsung ke kulit


Predileksi

Tungkai bawah dan kaki, bokong, tempat yang sering


terkena trauma.

Gejala klinis

Lesi
berbentuk
bulan
sabit
akibat
penjalaran
serpiginosa (penjalaran diikuti penyembuhan bagian
lainnya)
Tampak papul berukuran lentikular diatas kulit yang
eritem. Pada bagian cekung tampak sikatrik

SKROFULODERMA
Definisi

Suatu penyakit yang disebabkan penjalaran


perkontinuitatum dari organ di bawah kulit

Etiologi

Mycobacterium tuberculosis

Epidemiologi

Anak muda atau orang tua

Gejala klinis

- Pembesaran kelenjar getah bening (limfadenitis TB)


- Perlekatan kelenjar getah bening dengan jaringan di
sekitarnya (periadenitis TB)
KGB melunak cold abcess pecah (fistel) meluas
(ulkus) memanjang & tidak teratur, sekitar berwarna
merah kebiruan, bergaung, tertutup oleh pus serologik
mengering (krusta)
sembuh (sikatriks)

DD

Hidradenitis supruratif, Limfogranuloma venerenum, sifilis


gumma

Terapi

RHZES (OAT ektra paru)

Prognosis

Prognosis baik jika pengobatan dilakukan sesuai dengan


prosedur pengobatan

LUPUS VULGARIS

Infeksi secara limfogen dan hematogen


Predileksi

wajah, badan, ekstremitas, bokong

Gejala klinis

terdapat kelompok nodus eritematosa yg berubah


warna menjadi kuning bila dilakukan penekanan (apple
jelly colour)
Nodus berkonfluensi plak, bersifat destruktif ulkus

TB KUTIS ORIFISIALIS

Infeksi secara autoinokulasi pada periorofisialis dan


membran mukosa
Predileksi

Sekitar mulut, orifisium uretra eksternum, dan perianal

Gejala klinis

Lesi: ulkus hemoragik, purulen, dinding menggaung


Prognosis buruk

TB KUTIS MILIARIS

Infeksi secara hematogen, imunospresif


Fokus infeksi pada paru atau selaput otak

Predileksi

Sekitar mulut, orifisium uretra eksternum, dan perianal

Gejala klinis

Lesi
diseminata
seluruh
tubuh
eritematosa, purpura maupun vesikel
Prognosis buruk

Pemeriksaan
tambahan

- Pemeriksaan darah : LED


- Pemeriksaan bakteriologik : hasil lama ( 8 mg )
- Pemeriksaan histopatologik : hasil cepat ( 1 mg )
- Tes tuberkulin : (+) menunjukkan pernah TB atau sedang
menderita TB
- PCR : utk menentukan etiologi

Terapi

berupa

papul

KUSTA

Penyakit infeksi kronik Mycobacterium leprae


Saraf perifer sebagai afinitas pertama kulit lalu ke

organ lain kecuali SSP

Bergantung pada sistem imunitas seluler (SIS)

Cardinal Sign:
Lesi kelainan kulit yang mati rasa:
Kelainan kulit: bercak hypopigmentasi atau eritematosa
yang mati rasa
Penebalan saraf tepi yang disertai dengan
gangguan fungsi saraf akibat peradangan kronis:
Gangguan sensoris (mati rasa), motorik (kelemahan,
kelumpuhan otot), fungsi otonom (kulit kering)
BTA + pada kerokan kulit

RIDLEY DAN JOPLING

Ada 2 indikator yang penting dalam


penentuan derajat infeksi dan
viabilitas organisma, serta kemajuan
pengobatan (menurut Ridley)
1. Indeks Morfologis
Adalah : - Indeks yang menunjukkan
persentase basil yang hidup (viable)
Basil yang dianggap hidup adalah basil
yang bentuknya masih utuh atau solid

2. Indeks Bakteriologis
Hal ini menunjukkan beratnya infeksi dengan
menghitung kepadatan kuman pada rata-rata
lapang pandang mikroskop
Kriteria, (100x oil immersi)
1+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap
100 lp.
2+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap
10 lp
3+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap lp
4+ = paling sedikit ditemukan 10 basil dlm setiap
lp
5+ = paling sedikit ditemukan 100 basil dlm setiap
lp
6+ = paling sedikit ditemukan 1000 dlm setiap lp

Pemeriksaan rasa raba pada lesi


Pemeriksaan saraf tepi:
N. Fascialis
N. Auricularis Magnus
N.Ulnaris
N.Radialis
N.Medianus
N.cutaneus radialis
N.Peroneus communis
N. Tibialis posterior

PB: BTA
MB: BTA + MDT TB
Histopatologik: sel virchow
Serologik: digunakan apabila klinis dan bakteriologis

tidak jelas. Uji MLPA, ELISA, ML dipstick

SPEKTRUM KLINIS

TERAPI
PB

MB

Minum di depan petugas:


Rifampisin 600 mg / bulan
DDS 100 mg / bulan

Minum di depan petugas:


Rifampisin 600 mg / bulan
DDS 100 mg / bulan
Clofazimine 300 mg / bulan

Minum di rumah:
DDS 100 mg / hari
1 blister = 1 dosis = 28 hari

Minum di rumah:
DDS 100 mg / hari
Clofazimine 50 mg / hari
1 blister = 1 dosis = 28 hari

Jumlah pengobatan = 6 dosis


Jangka waktu pengobatan : 6-9
bulan

Jumlah pengobatan = 12 dosis


Jangka waktu pengobatan : 1218 bulan

EFEK SAMPING OBAT


Rifampisin :

Sindroma kulit (rasa panas, gatal), sindroma perut (nyeri,


mual,muntah, diare). Sindroma flu (demam, menggigil,
sakit
tulang),
sindroma
pernapasan,
hepatotoksik,
eprubahan warna kecing, feses, ludah, air mata dan
keringat menjadi berwarna merah.
Clofazimine :

Rangsangan & obstruksi saluran cerna, hiperpigmentasi


kulit dan mukosa, kulit dan mukosa kering
DDS :

Reaksi alergi (dermatitis eksfolativa, fixed drug erupsion)


hepatitis, nefritis, anemia hemolitik, neutiris primer

RFT : telah menyelesaikan pengobatan MDT


Default : penderita PB selama > 3 bulan/MB > 6

bulan, tidak mengambil obat


Relaps : telah selesai pengobatan dan muncul lesi

baru pada kulit


ENL: eritema nodosum leprosum, merupakan episode

acute on chronic. Timbul pada tipe LL atau BL.


Kelainan berupa nodus eritema, nyeri. Predileksi :
lengan dan tungkai.
Reversal: sebagian atau seluruh lesi yang telah ada

bertambah aktif atau timbul lesi baru dalam waktu


singkat. Tanpa nodus.

MIKOSIS

MIKOSIS
Mikosis superfisialis
Mikosis profunda

Dermatofitosis
Mikosis
superfisialis
Non
dermatofitosis

DERMATOFITOSIS
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk

yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita

Sinonim : tinea, ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata

KLASIFIKASI

1. Tinea kapitis : kulit dan rambut kepala


2. Tinea barbae : dagu dan jenggot
3. Tinea kruris

: genitokrural, sekitar anus,

bokong, perut bagian bawah


4. Tinea pedis et manum : kaki dan tangan
5. Tinea unguium : kuku jari tangan dan kaki
6. Tinea korporis : yang tidak termasuk di atas

Kelainan : berbatas tegas


ada skuama &/papula (bisa juga polimorfi)
tersusun/bentuk melingkar (circinate)
dengan bagian tepi aktif / eritem
di bagian tengah tampak sembuh
terasa gatal, terutama kalau berkeringat
Bila kelainan kulit menahun dapat hiperpigmentasi

TINEA KAPITIS

Dermatofitosis pada kulit kepala

Etiologi: Trichophyton & Microsporum

Tipe:
A. Non Inflamasi
1.
2.

Black dot ringworm


Gray patch ringworm

B. Inflamasi
3.

Kerion

BLACK DOT RINGWORM


Etiologi: >> T.tonsurans, T.

violaceum.

Rambut sangat rapuh & patah pada

tepat pada muara folikel ujung


rambut yg hitam di dalam folikel
rambut terlihat sbg bintik hitam

GRAY PATCH RINGWORM


Etiologi:

M. audouinii /
M.ferrugineum
Klinis:
Lesi mulai dgn papul

eritem di sekitar batang


rambut.
Papul kemudian melebar
dan membentuk bercak yg
memucat dan bersisik.
Rambut mjd berwarna
abu-abu, tidak berkilat lagi
dan lebih mudah patah

KERION
Etiologi:
M. canis, M. gypseum, T.

mentagrophytes, T.
violaceum
Klinis:
Lesi dimulai dari bentuk

pustular folikulitis sampai


bentuk kerion
Sebukan massa rambut yg
patah dan pus, serta dapat
tjd limfadenopati
Keluhan: gatal, demam &
sakit

TINEA KORPORIS
Etiologi:
M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,

T. rubrum
Klinis:
Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi

tampak tanda radang lebih aktif dan


bagian tengah cenderung menyembuh
(central healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung
membentuk pola gyrata atau polisiklik
Derajad inflamasi bervariasi, dengan
morfologi dan eritem s/d vesikel dan
pustul, tergntung pada spesies dan
status imun tubuh

TINEA FASIALIS

TINEA KRURIS
Sininom: eksema marginatum

atau jock itch

Infeksi dermatofita pada daerah

pubis dan sela paha

Etiologi:
E. floccosum, T. rubrum, T.

mentagrophytes

Klinis:
Lesi berbatas tegas, tepi

meninggi yang dapat berupa


papulo vesikel eritematosa,
atau kadang terlihat pustul
Bagian tengah menyembuh
berupa daerah coklat
kehitaman berskuama

TINEA PEDIS

Athletes foot, ringworm of the foot

Infeksi dermatofita pada kaki, terutama


menyerang sela jari kaki dan telapak kaki,
dapat meluas ke lateral maupun
punggung kaki

Etiologi
E. floccosum, T. rubrum, T.
Mentagrophytes

Klinis:
Ada 3 tipe:
1. Tipe interdigitalis
Tersering
Maserasi di sela jari kaki ke-4 & 5
Kulit terlihat putih, dapat terbentuk
fisura dan bau tidak enak
Lesi dapat meluas ke bawah jari
dan telapak kaki

Tipe vesikuler subakut

2.

Beberapa vesikel, vesikopustulosa, kadang-kadang


bula, di telapak kaki dan
jarang terjadi pada tumit.
Lesi dapat timbul dari
perluasan lesi daerah
interdigital
Dapat mulai sekitar jari,
kemudian meluas ke
punggung kaki atau
telapak kaki
Vesikel pecah skuama
melingkar (koloret)

3.

Tipe papuloskuamosa
hiperkeratotik menahun

Sering terdapat di daerah


tumit, telapak kaki, dan
kaki bagian lateral.
Bercak dgn skuama putih
agak mengkilat, melekat
dan relatif tidak
meradang
Lesi umumnya setempat,
dpt bergabung mengenai
seluruh telapak kaki dan
sering simetris (moccasin
foot)

TINEA MANUM

Infeksi dermatofit pada


satu /dua tangan

Yang bentuk yang dilihat di


kaki dapat terjadi pada
tangan

TINEA UNGUIUM

Kelainan kuku yang disebabkan jamur dermatofita

subungual distal

subungual proksimal

Leukonikia trikofita

NON
DERMATOFITOSIS

PITYRIASIS VERSICOLOR
Etiologi:

M. furfur

Gejala klinis
Lokasi: bagian atas dada & meluas ke

lengan atas, leher & perut / tungkai


atas/ bawah
Keluhan: bercak berwarna putih /
kecoklatan, gatal ringan (tu saat
berkeringat)
UKK:
Lesi baru: makula skuamosa folikular
Lesi primer: makula dengan batas
sangat tegas tertutup skuama halus
Kulit hitam/ coklat: berwarna putih
Kulit putih/ terang: coklat/ kemerahan
Skuamasi finger nail sign

Diagnosis
Klinis: makula hipopigmentasi, hiperpigmentasi,

atau kemerahan yg sgt berbatas tegas, tertutup


skuama halus
Lampu wood: fluoresensi kuning keemasan
Mikroskopis (KOH): meat ball and spahetti

Diagnosis banding

Pityriasis alba
Pityriasis rosea
Dermatitis
seboroik
Infeksi
dermatofita
Vitiligo
psoriasis

Terapi

Topikal:
Sampo selenium sulfid 2,5%/ hr
slm
2 mgg
Semua golongan azol
(miconazol,
ketokonazol dll)
Salisil spiritus 10%

sulfur presipitatum 4-20%


tolsiklat, tolnaftat, haloprogin
Sistemik:
Ketokonazol oral 200 mg/ hr slm
10 hr
Itrakonazol oral 200-400 mg/ hr
slm
3-7 hr
Flukonazol 400 mg dosis tunggal

Pitirosporum folikulitis
Penyakit kronis pada folikel polisebasea
Papul dan pustul perifolikular
Predileksi : dada, punggung, lengan atas, leher

Piedra
Piedraia hortai (black), Trichosporon beigelii (white)
nodul kecil pada batang rambut, mudah menyebar ke rambut lainnya

Tinea Nigra
Cladosporium Werneckii : dapat menghasilkan pigment seperti melanin
Predileksi : telapak tangan & kadang telapak kaki
Klinis : bercak coklat sampai kehitaman & tak ada skuama

TINEA NIGRA - PIEDRA PUTIH - PIEDRA


HITAM

KANDIDIASIS
Penyebab : >> Candida albicans

Predileksi : Daerah intertrigeneus / basah:inguinal,


infra mamma, perianal, interdigital, axilia, sekitar
mulut & mulut, genital & sela kuku
Faktor Risiko:
pemakaian antibiotik & steroid yang terus-menerus
kelembaban
kehamilan
penyakit sistemik a.l. DM

KANDIDIASIS MUKOKUTAN
1.

Oral:

thrust,
glositis,
stomatitis,
cheilitis,
perleche

2.

Vaginitis & Balanitis

3.

Kandidiasis mukokutan kronik

Kandidiasis pseudomembranosa akut (thrush)


neonatus sehat
bayi marasmik
gx keseimbangan mikroflora oral ok pemakaian

antibiotik, kortikosteroid atau xerostomia.


Plakat putih/ keabuan pada mukosa bukal & tepi lateral
lidah.
Bergabung dan menjadi konfluens.
Dasar plakat lembab, berwarna kemerahan dan
maserasi.
Lesi dapat menjalar ke esofagus disfagia yang serius.

Thrush

Pada orang dewasa, mukosa

bukal (stomatitis), bibir dan


lidah (glositis) dapat terkena.

Papil lidah menjadi atrofi,

permukaannya menjadi licin,


mengkilat dan berwarna
merah terang.

Kadang dijumpai erosi pada

tepi lidah.

Seringkali infeksi meluas ke

sudut mulut untuk


membentuk perlche.

Kandidiasis oral: thrush

Cheilitis angular /
perlche
Eritem, fisura, maserasi dan

nyeri pada sudut mulut.

Sering:
orang dengan kebiasaan

menjilat bibir
orang tua dengan kulit yang
berkerut pada komisura
oral.

Gigi yang hilang, gigi yang

tidak teratur, maloklusi dan


defisiensi riboflavin faktor
predisposisi.

Cheilitis sering berhubungan

dengan kandidiasis atrofik

Kandidiasis oral: atrofik dengan cheilitis


angular

Kandidiasis vulvovaginal (KVV)


Penyebab >> discar .
KU: Pruritus vulva & duh tubuh
Discar : khas keju (cottage-cheese), tp dpt

bervariasi : cair homogen - pekat.

Keluhan: Nyeri pada vagina, iritasi, rasa

terbakar pada vulva, dispareunia & disuria


eksternal.

Kandidiasis vulvovaginalis

UKK: labia & vulva eritem & bengkak, sering

disertai lesi perifer berbentuk papulopustular


diskrit.

Serviks N & eritema epitel vagina muncul

bersama duh tubuh berwarna keputihan


yang melekat.

Gejala khas memuncak pada minggu

menjelang menstruasi.

vulvitis

Balanitis kandida
>> pd yang tidak disirkumsisi
> muncul setelah hub seksual dengan

wanita terinfeksi
UKK: pada glans / batang penis tampak

papul merah, kecil, lunak & pustul.


Pustul pecah dengan cepat dibawah
prepusium tidak terdeteksi.
Khas, cincin konfluens berbentuk seperti

donat, berukuran 1-2 mm, putih muncul


setelah pustul pecah.
Pada beberapa kasus tidak dijumpai

pustul dan papul merah multipel dapat


tersembunyi dan sembuh tanpa
pengobatan.

Kandidiasis perianal
Klinis dermatitis perianal dgn

eritema, oozing & maserasi.

KU: Pruritus & rasa terbakar


Kandidiasis perianal dapat muncul

dengan atau tanpa keterlibatan


genital.

Walaupun biasanya berawal

disekitar tepi anus dengan eritema


non-spesifik, nyeri dan iritasi,
penjalaran ke perineum sering
dijumpai, dengan gambaran klasik
berkembang seiring penjalarannya.

Adanya pustul satelit biasanya

merupakan indikasi untuk terapi.

Kandidiasis mukokutaneus kronik


KMK: sekelompok pasien yang heterogen

dgn infeksi Candida kronik tapi superfisial.

Tanda: infeksi Candida yang persisten/

rekuren pada orofaring, kulit dan kuku,


biasanya berhubungan dengan keadaan
imunokompromais & awitan saat bayi /
anak pra-sekolah.

Limfosit sel-T gagal merespon stimulasi

antigen Candida secara efektif.

Penyakit ini sering berhubungan dengan

endokrinopati

Keparahan KMK bervariasi mulai dari

keterlibatan beberapa kuku hingga


berkembangnya lesi berat dan luas
bersamaan dengan berbagai bentuk
lokalisata yang lain.

KANDIDIASIS KUTAN
1.

Kandidiasis intertriginosa & generalisata

2.

Paronikia

3.

Diaper disease

4.

Granuloma kandida

Kandidiasis kutis intertriginosa

Setiap lipatan dapat terkena, & >>


pd obesitasas.

Intertrigo >> pada lipat ketiak,


inguinal, payudara, intergluteal,
interdigital, glans penis & umbilikus.

Tanda khas: berupa eritem dan


eksudasi yang lembab mulai dari
bagian terdalam lipatan.

Lesi klasik berupa lesi satelit baik


papular maupun pustular.

Sering dijumpai nyeri, gatal dan rasa


terbakar.

Pada penyakit yang kronik, terdapat


papul-papul, likenifikasi,
hiperpigmentasi dan skuama.

Kandidiasis kutis generalisata


Kulit glabrosa, dapat berasal dari perluasan

kandidiasis intertriginosa.

Pasien diabetes, debil & penderita dgn berbagai defek

ektodermal, /dapat juga pada orang yang berdiam


lama di dalam air sehingga dinamakan water-bath
dermatitis.

Lesi eritem, menyerupai dermatitis, bisa terdapat

vesikel atau pustul pada daerah yang luas.

Lesi dapat juga berupa papulopustul folikular yang

purulen, ulseratif, nekrotik, noduler, folikulitis atau


pustulosis.

Pada pasien debil, lesi dapat meluas, seringkali

berupa lesi ulseratif, nekrotik atau eksfoliatif.

Kandidiasis kutis
kongenital
Bayi baru lahir dengan ibu

menderita KVV sebelum


melahirkan.

UKK: papul multipel di atas

dasar eritematosa pada wajah,


leher, badan dan anggota gerak.

Diduga terjadi karena penetrasi

asenderen Candida melalui


amnion dari vagina ibu saat
kehamilan.

Saat kelahiran dapat dijumpai

lesi-lesi kekuningan
mengandung ragi pada plasenta
dan tali pusat.

Paronikia kandida

Candida sp. infeksi bernanah yg sangat nyeri pada lipatan


kuku & dasar kuku.

Beberapa jari biasanya terinfeksi secara kronik, tetapi satu jari


atau seluruh jari dapat saja terlibat.

Lipatan kuku tampak merah dan bengkak, kutikula hilang dan


lipatan kuku terlepas dari permukaan dorsal dari lempeng kuku
membentuk kantung.

Kadang pus berwarna putih tebal dapat keluar; seringkali


dibutuhkan penekanan untuk mengeluarkannya.

Perubahan sekunder meliputi onikolisis dan depresi transversal


dari lempeng kuku (Beaus lines) dengan diskolorasi
kecoklatan atau hijau sepanjang tepi lateral.

Penyakit popok (kandidiasis


popok)
Bokong & daerah perianal pada

bayi, berhubungan dengan


pemakaian popok, UKK: eritema,
skuama & pustul satelit (khas)
dapat disertai skuama pada
tepinya.
Bila kandidiasis mengenai
genitalia UKK: eritema konfluens
mengenai seluruh skrotum / labia.
Kadang-kadang UKK dermatofita.
Lesi meluas ke bokong, punggung &
perut.
Apabila kelainan tersebut menetap,
menimbulkan erosi superfisial yang
nyeri disebut sebagai erythema of
Jacquet.

Granuloma kandida

jarang, diduga berhubungan


dengan terjadinya KMK

>> pd anak-anak. Lesi umumnya


mengenai wajah, namun dapat
juga timbul pada kulit kepala
berambut (scalp), jari tangan,
badan, kaki & faring.

UKK: papul hiperkeratotik yang


ditutupi oleh krusta tebal
berwarna kuning kecoklatan
(granuloma).

Kadang-kadang lesi tumbuh


menonjol hingga 2 cm menyerupai
tanduk.

Granuloma kandida

KANDIDID

Kandidid merupakan reaksi id yaitu kelainan yang


timbul akibat hipersensitivitas terhadap infeksi Candida di
tempat lain, atau terhadap metabolitnya.

Hipersensitivitas tersebut dapat tipe cepat atau lambat,


dengan manifestasi pada kulit, mata, atau timbul gastritis
dan asma.

Pada kulit terutama mengenai sela jari tangan atau pada


bagian badan lainnya.

Lesi berupa papul atau vesikel steril yang berkelompok


(tipe pomfoliks).

Kandidid menghilang setelah kandidiasis primernya


sembuh.

PENATALAKSANAAN
Umum: menanggulangi fakt

prdisposisi, menjaga kelembaban


kulit, mengurangi kontak dengan air,
berpakaian nyaman
Khusus:

topikal : ungu gentian, nistatin,


amfoterisin b, golongan azol
Sistemik : nistatin, amfoterisin b, gol
azol

INFEKSI VIRUS

Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus antara


lain :
1. Varisela
2. Variola
3. Herpes zoster
4. Herpes simpleks
5. Veruka
6. Kandiloma akuminatum
7. Moluskum kontagiosum

HERPES ZOSTER

Sinonim : cacar ular, dampa

Etiologi : virus Varisela zoster


-

Penyebaran di seluruh dunia

- Umumnya usia dewasa, jarang pada


anak
-=

Patogenesis
- reaksi virus di ganglion posterior susunan
saraf tepi dan ganglion kranialis
- memberikan kelainan kulit setingkat
kelainan pada ganglion tersebut
- bila mengenai ganglion anterior saraf
kranialis gangguan motorik

Gejala klinis
- inkubasi : 7-12 hari
- prodromal : demam, pusing, malaise,
nyeri otot / tulang, gatal, pegal
- timbul lesi eritema dalam waktu singkat
menjadi vesikel berkelompok, dasar kulit
eritematosa dan edema
- unilateral, dermatomal
- hiperestesi
- vesikel jernih keruh; pustul krusta
- perdarahan HZ hemoragik
- infeksi sekunder ulkus sikatriks
- resolusi 1-2 minggu
- pembesar KGB regional

Komplikasi
1. Neuralgia pascaherpetik
2. Ulkus dengan jaringan nekrotik pada
imunokompromais
3. HZ oftalmikus :ptosis paralitik, keratitis,
skleritis, uveitis, korioretinitis, neuritis optik
4. Paralisis motorik
5. Infeksi menjalar ke organ dalam paru,
hepar, otak
Neuralgia pascaherpetik :
- rasa nyeri yang timbul pada bekas lesi
- terutama pada orang tua (usia > 40 th)

Diagnosis :
- anamnesis & klinis
- penunjang : uji Tzanck

Diagnosis banding :
- herpes simpleks
angina pektoris, gastritis, artritis

Tatalaksana
1. Simtomatik
- analgetik
- kortikosteroid bila ada sindrom Ramsay Hunt
- bedak salisil, kompres bila ada erosi
2. Kausatif
- antiviral : asiklovir 5 x 400-800 mg/hari
- antibiotik bila ada infeksi sekunder

Prognosis :
- baik, bergantung tindakan/perawatan sejak awal

HERPES SIMPLEKS
Sinonim : herpes labialis, herpes genitalis,
fever blister, cold sore
Etiologi : virus herpes simpleks (VHS) tipe I & II
Epidemiologi
- tersebar di seluruh dunia
- menyerang &
- VHS I primer umumnya usia anak
- VHS II dewasa, aktivitas seksual

Gejala klinis
- Primer
* klinis : vesikel berkelompok, dasar kulit
eritem & udem
* VHS I : letak pinggang ke atas, terutama
mulut & hidung
* VHS II : letak pinggang ke bawah,
terutama
genital
- Laten
* gejala klinis (-)
* virus di ganglion dorsalis, tidak aktif

- Rekuren
* pemicu : infeksi, stres, menstruasi,
hubungan seksual, dll
* klinis lebih ringan, didahului gejala
prodromal, (panas, gatal, nyeri)
* muncul ditempat yang sama atau tempat
lain

Diagnosis :
- anamesis & klinis
- penunjang : uji Tzanck
Diagnosis banding :
1. Impetigo krustosa
2. Ulkus durum, ulkus mole, ulkus mikstum
Tatalaksana :
- antivirus : asiklovir sistemik, topikal
- analgetik / antipiretik

VERUKA
hiperplasia epidermis disebabkan oleh hpv tipe tertentu

Sinonim : kutil, common wart

Etiologi : virus papiloma

Kalsifikasi menurut bentuk :


1. veruka vulgaris
2. veruka plana juvenilis
3. veruka plantaris
4. veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)

1. Veruka vulgaris
- pada anak & dewasa
- predileksi di ekstremitas
bagian ekstensor,
dapat
ditempat lain
- bentuk bulat, abu-abu,
lentikular
permukaan kasar (verukosa)
- fenomena Koebner (+)

2. Veruka plana juvenilis :


- lesi papul datar, miliar-lentikular
- permukaan licin, warna kulit kecoklatan
- letak di wajah, leher, dorsum
manus/pedis,
pergelangan tangan, lutut
- fenomena Koebner (+)

3. Veruka plantaris
- ditelapak kaki
- bentuk cincin, bagian tengah
lunak
- warna kekuningan
- nyeri waktu berjalan

4. Veruka akuminatum
Kondiloma akuminatum
Tatalaksana :
1. Bahan kaustik : larutan AgNO3 25%,
as. trikloroasetat 50%, fenol likuifaktum
2. Bedah beku : CO2, N2, N2O
3. Bedah skalpel, bedah listrik, laser

KONDILOMA AKUMINATUM

Sinonim : veruka akuminatum

Etiologi : human papilloma virus (HPV)

Epidemiologi :
- merupakan penyakit IMS
- tersebar di seluruh dunia
- transmisi melalui kontak langsung

Gejala klinis :
- bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna
kemerahan/kehitaman
- permukaan berjonjot (papilomatosa)
- vegetasi besar giant condyloma
(Buschke)
- Lokasi :
* : perineum, anus, sulkus koronarius,
penis

glans penis, oue, korpus, pangkal

* : vulva, introitus vagina, porsio uteri

Diagnosis banding :
1. Veruka vulgaris
2. Kondiloma latum (Sifilis std II)
3. Karsinoma sel skuamosa

Tatalaksana :
1. Kemoterapi
- tingtura padofilin 25%
- larutan asam trikloroasetat 50%
- krim 5 fluorourasil

2. Bedah listrik, bedak beku, skalpel, laser


3. Interferon
4. Imunoterapi
Prognosis
pada umumnya baik, sering residif

MALUSKUM KONTAGIOSUM

Etiologi : virus poks

Epidemiologi :
- menyerang anak & dewasa (IMS)
- transmisi kontak kulit langsung dan
autoinokulasi

Gejala klinis
- inkubasi : beberapa minggu
- lesi papul miliar lentikular, warna putih,
bentuk kubah, lekukan di tengah (delle)
- Lokasi : wajah, badan, ekstremitas, pubis

Tatalaksana
1. mengeluarkan massa yang mengandung
badan moluskum (ekstraktor, kuret, suntik)
2. elektrokauterisasi
3. bedah listrik, bedah beku

VARISELA
Sinonim : Cacar air / Chicken Pox
Etiologi : Virus Varisela Zoster
Penularan : melalui droplet

- gejala prodromal : demam, malese, nyeri kepala


- erupsi polimorfi : papul eritem vesikel
pustul krusta
- lokasi : badan menyebar ke wajah &
ekstremitas
- mukosa mata, mulut, sal napas atas
- pembesaran KGB
- biasanya disertai gatal

Diagnosis
- anamnesis & klinis
- penunjang uji Tzanck
Diagnosis banding :
- variola
Tatalaksana :
1. Simtomatik
- analgetik/antipiretik
- antipruritus oral, bedak salisil
2. Kausatif :
- antivirus : asiklovir 5x400-800 mg/hr
- VZIG (varisela zoster immunoglobuline)
3. Pencegahan :
- vaksinasi varisela pada bayi < 12 bulan
- vaksinasi ulang setelah 4-6 tahun
Prognosis :
- baik

VARIOLA
Sinonim : cacar, small pox
Etiologi : virus pox (pox virus variolae)

- terdapat 4 stadium
1. stadium inkubasi/prodromal
* nyeri kepala, tulang, sendi

3. Stadium vesikulo-pustulosa
- 5-10 hari timbul vesikel pustul
- suhu naik kembali
- lesi membentuk umbilikasi

* demam tinggi, malese, mual/muntah


4. Stadium resolusi
2. stadium makulo-papular
* makula eritem papul

- berlangsung 2 minggu
- lesi krustasi lepas sikatriks

* letak di wajah & ekstremitas, telapak


atrofik
tangan & kaki
- suhu normal
*suhu normal, lesi baru (-)
- perdarahan black variola

- fatal mortalitas 1-50%

Komplikasi
- Bronkopneumonia
- Pioderma : furunkulosis, impetigo
- Ulkus kornea, ensefalitis, telogen efluvium

Diagnosis
- Anamnesis, klinis
- Penunjang : inokulasi korioalantoik

Tatalaksana
- simtomatik
* antipiretik
- kausatif
* antivirus (asiklovir, valasiklovir)
* antibiotik bila ada infeksi sekunder
Prognosis
- mortalitas 1-50%
- kurang baik, karena terbentuk sikatriks

Anda mungkin juga menyukai