Anda di halaman 1dari 13

1

A. JUDUL PROGRAM
Inovasi Chili Dryer (C-Dry) Sebagai Solusi Efisiensi Produktifitas Cabe
Pasca Panen Gapoktan Hortukultura, Mitra Arjuna, Batu, Jawa Timur.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Cabe merupakan komoditas hortikultura yang strategis. Dengan jumlah
konsumsi nasional 1.230.886 ton/tahun dan jumlah penduduk 231.369.500 orang
(www.hortichain.org). Hampir semua propinsi di pulau Jawa memiliki daerahdaerah dengan produksi cabe yang sangat melimpah terutama Jawa Barat dan
Jawa Timur, dengan total produksi kedua provinsi ini mencapai sepertiga total
produksi di Indonesia (BPS, 2009). Karena itu, cabe akan terus dibutuhkan
dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk dan perekonomian nasional. Pola permintaan cabe relatif tetap
sepanjang waktu, sedangkan produksi berkaitan dengan musim tanam. Maka dari
itu pasar akan kekurangan pasokan jika masa panen raya belum tiba.
Menurut data survey, Batu adalah daerah dataran tinggi dengan curah hujan
tinggi yang merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra penghasil cabe.
Ketika musim panen tiba, salah satu Gabungan Kelompok Tani, tepatnya
Gapoktan Mitra Arjuna mengumpulkan cabe yang baru dari beberapa petani yang
nantinya akan diditribusikan ke beberapa pasar induk dan indutri makanan. Hasil
produksi per tahun tercatat 100-700 ton. Tetapi sebelum dikirim, terlebih dahulu
dilakukan proses pengolahan seperti pada gambar 1 berikut.

Panen

Pengeringan
cabe segar

Sortir akhir
pasar Induk

Pengiriman

Sortir

Pengepakan

Pengeringan cara lain

Cabe bubuk

Gambar 1. Alur Proses Pengelolahan Cabe Pasca Panen


(sumber : Data primer Gapoktan Mitra Arjuna, 2011)
Pada Gambar 1 dijelaskan proses pengolahan cabe sebelum dikirim ke pasar
agroindustri atau industri pangan. Karena keadaan geografis Kota Batu berdataran
tinggi, maka tingkat kelembaban dan curah hujan nya pun juga tinggi. Sehingga
permukaan kulit cabe selalu berembun atau basah saat dipanen oleh petani.
terjadinya penyusutan hingga 30% pada cabe segar yang akan dikirim ke beberapa

industri pangan, membuat Gapoktan Mitra Arjuna harus melakukan pengolahan


produksi pasca panen dengan cara pengeringan dan pensortiran pada cabe segar
yang berkapasitas 5 6 ton per harinya. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga
kualitas cabe agar tidak mengalami penyusutan dalam proses pengiriman. Sampai
saat ini pengeringan dilakukan dengan cara mengangin-anginkan di tempat
terbuka. Pengeringan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, hingga mencapai
satu hari. Pengolahan cabe segar pasca panen ini akan dilanjutkan oleh proses
pensortiran yang melibakan beberapa tenaga kerja
Dalam bulan Juli sampai bulan September, hasil produksi cabe merah
mengalami kelebihan sehingga pengolahan produksi cabe yang berlebih atau
mengalami penyusutan perlu untuk dikeringkan untuk selanjutnya diolah menjadi
cabe bubuk. Saat ini telah diterapkan suatu teknologi pengeringan dimana
fungsinya untuk mengeringkan cabe yang telah mengalami penyusutan sebelum
dikirim ke beberapa industri pangan. Sayangnya hingga saat ini teknologi tersebut
masih memiliki banyak kekurangan sehingga dirasa tidak efektif dan efisien.
Karena permasalahan tersebut, maka penulis berpikir ke arah penerapan
teknologi tepat guna yakni merancang suatu alat pengering yang dapat digunakan
sebagai alternatif pengolah kelebihan panen dan membantu mempercepat proses
pengiriman dengan tetap menjaga kualitas cabe. Diharapkan penerapan teknologi
ini mampu membantu Gapoktan dalam meningkatkan efisiensi produksi cabe
pasca panen. Penjelasan lebih lanjut mengenai perencanaan alat pengering cabe,
akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam Program Kreatifitas Mahasiswa yang berjudul Inovasi Chili Dryer
(C-Dry) Sebagai Solusi Efisiensi Produksifitas Cabe Pasca Panen di Desa
Karangploso, Batu, Jawa Timur terdapat beberapa permasalahan yang kami
rumuskan sebagai berikut :
1. Menerapkan teknologi pengering sebagai solusi pengolahan produksi cabe
pasca panen.
2. Merancang dan membuat alat pengering cabe yang efektif dan efisien. Alat
pengering ini dapat mengeringkan cabe dalam dua kondisi, yakni pengeringan
untuk menghilangkan kadar air pada permukaan cabe yang masih segar dan
pengeringan secara total untuk menghilangkan kadar air pada cabe yang
mengalami penyusutan.
3. Merancang pengering yang dilengkapi dengan konveyor sebagai solusi dari
proses sortir yang memakan waktu lama.
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dalam pembuatan PKMT ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh solusi pengolahan cabe pasca panen guna peningkatan efisiensi
produksi cabe segar.

2. Menerapkan teknologi pengering cabe yang efektif dan efisien.


3. Perbaikan segi ekonomi.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam PKMT ini adalah sebuah alat pengering cabe
yang dapat megeringkaan cabe dalam dua kondisi, yakni pengeringan untuk
menghilangkan kadar air pada permukaan cabe yang masih segar dan pengeringan
secara total untuk menghilangkan kadar air pada cabe yang mengalami
penyusutan. Alat ini dilengkapi dengan konveyor untuk mempercepat proses sortir
dan menggunakan pemanas yang dilengkapi dengan fan dan motor DC. Adapun
spesifikasi dari pengering cabe ini adalah sebagai berikut :
1. Bentuk
Alat pengering cabe ini tersiri darii beberapa bagian yang memiliki fungsi
masing-masing. Diantaranya adalah :
a) Tempat Pemanas sekaligus Fan.
Tempat pemanas dan fan menjadi satu berbentuk balok berukuran 1 x 0,75 x
1,5 m yang didesain dengan kapasitas kurang lebih satu ton untuk satu kali
pengeringan. Di dalamnya terdapat layer berbahan kasa yang dilengkapi
dengan pegas untuk menggetarkan cabe yang ada dalam layer. Kemudian
sisi belakang terdapat balok kecil berukuran 0,5 x 0,5 m yang berbahan
alumunium dan nantinya diisi dengan air yang dipanaskan oleh
thermocouple. Fan berukuran 1 x 0.75 diletakkan di sisi bawah dan atas
yang bertujuan agar terjadi pemanasan secara merata.
b) Kotak Panel.
Kotak panel berisi kontroler dari pemanas yang berbentuk balok dengan
ukuran 30 x 40 cm.
2. Pengoperasian.
Pengoperasian alat ini cukup mudah karena alat ini dirancang secara
otomatis dan dapat diatur lama waktu pengeringan serta suhu yang
dinginkan sesuai hasil yang diinginkan. Pengguna hanya harus memasukkan
cabe yang masih basah atau cabe yang telah susut untuk dikeringkan dengan
mengatur suhu melalui kotak panel yang tersedia. Bila untuk pengeringan
cabe segar maka suhu yang diatur < 30C, dan bila pengeringan cabe yang
telah susut dengan maksud mengeringkannya menjadi cabe yang kering tak
berkadar air, maka pengaturan suhunya dibuat > 40C.
3. Fitur.
Pada pengontrolan pengering cabe ini, terdapat beberapa fitur yang
dirancang untuk memudahkan pengguna dalam melakukan control suhu,
yakni berupa :

a) Lampu Indikator.
Sebagai indicator suhu. Terdapat tiga indicator yakni indicator hijau bila
suhu 30C, indicator kuning bila suhu antara 30 C dan 40 C, dan
indicator merah bila suhu 40 C.
b) LCD
Tampilan pada LCD grafik menunjukkan masukan dari suhu yang diatur
oleh potensiometer. Setelah suhu yang diinginkan telah sesuai, berikutnya
adalah menekan tombol start.
c) Konveyor
Konveyor pada alat pengering cabe ini didesain berbentuk balok dengan
ukuran 2 x 1 x 0,75 m. Dengan kain sebagai bahan untuk belt.
F. KEGUNAAN
Kegunaan yang bisa diambil dari PKMT ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai suatu bentuk kontribusi mahasiswa dalam memajukan dunia IPTEK
Indonesia. Dalam hal ini penerapan teknologi pengeringan pada mitra
2. Perbaikan aspek ekonomi, yaitu menekan biaya produksi pengeringan cabe
oleh petani sehingga dapat meningkatkan produktifitas cabe pasca panen.
Saat ini proses pengeringan kadar air cabe secara total masih memanfaatkan
gas elpiji yang hanya mampu mengeringkan selama 6 jam. Proses ini belum
efektif dan efisien dari segi biaya maupun teknis karena pengeringan masih
dilanjutkan di bawah terik sinar matahari, dimana pada dataran tinggi
intensitas matahari rendah.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Zaenuri, 2010, ketika pasca petik permukaan kulit cabe merah
mengandung titik-titik embun karena proses petiknya pada pagi hari. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengeringan pada permukaan kulit cabe. Saat ini masih
dilakukan pengeringan konvensional yakni diangin-anginkan seperti yang terlihat
pada gambar 2 berikut.

fan

(a)

(b)
Gambar 2. Pengeringan Cabe Secara Konvensional (a) Menjadi Cabe
Segar dan (b) Menjadi Cabe Bubuk
Tipe pengeringan di atas menggunakan fan yang bertujuan menghilangkan
kadar air pada permukaan kulit cabe agar pada proses pengiriman tidak
mengalami penyusutan produksi. Akan tetapi pengeringan ini kurang efisien
karena selain prosesnya lama, hasil pengeringan juga tidak merata.
Pengolahan produksi guna memanfaatkan hasil produksi yang mengalami
penyusutan atau produksi berlebih juga dilakukan dengan jalan mengolah cabe
menjadi cabe kering yang selanjutnya diolah menjadi cabe bubuk. Akan tetapi
hingga saat ini cara yang demikian masih belum efektif karena teknologi
pengeringan yang belum sempurna, sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Alat pengeringan yang dibuat dalam PKMT ini bertujuan untuk melakukan
dua macam pengeringan sebagai bentuk inovasi teknologi sebelumnya. Gambar 3
berikut akan menjelaskan gambaran secara umum dari alat pengering cabe.

Gambar 3. Komponen Pengering Cabe

Dimana keterangan dari gambar tersebut adalah :


(1) Motor Pompa (www.citrarumahku.com)
(2) Kontrol Suhu (www.thermalink.com)
(3) Radiator dengan air panas (info otomotif,2010)
(4) Heater (www.indonetwork.co.id)
(5) Sensor Level (www.sensortips.com)
Dalam hal ini pemanas memanfaatkan radiator yang dialiri dengan air yang
telah dipanaskan menggunakan heater. Kemudian fan dari radiator akan
menghembuskan udara ke seluruh ruangan pengering. Pemanasan fluida
dilakukan dengan pengontrolan suhu oleh thermocouple dengan kriteria suhu
pengeringan cabe segar sebesar suhu ruangan yakni 27C dan pengeringan cabe
kering dengan suhu 50-60 C yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Alat
pengering cabe ini dilengkapi dengan konveyor sebagai alat pengenkutan untuk
membantu proses sortir (Setioadi, 2010) yang digerakkan oleh motor DC dengan
kecepatan putar yang rendah 750RPM.
H. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai
berikut :
Kerangka / analisa
permasalahan

Mendesain
alat

Survey Lapangan

Study Literatur

Perancangan dan
Pembuatan Alat

Pengujian Alat

Pengujian Alat

Evaluasi dan
Penyempurnaan Alat

Gambar 9. Metode Pelaksanaan Program

1.

2.

3.

4.

5.

..
Survey Lapangan
Dalam menganalisa suatu permasalahan, tidaklah cukup hanya dengan
mempelajari dari kasus-kasus yang sudah ada. Tetapi juga perlu
dilakukan survey lapangan guna memperoleh data-data yang riil dan
menguatkan dalam menyusun suatu ide. Kami telah melakukan survey ke
daerah Karangploso, Batu, Batu, Jawa Timur guna mendapatkan fakta
tentang permasalahan pengolahan produksi pasca panen yang dialami
Gapoktan dan belum ditemukan solusinya.
Study Literatur
Study literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian
sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi
dan menjadi pakem atau acuan dalam penulisan PKMT ini. Study
literature bertujuan untuk memperoleh teori-teori penunjang yang
melandasi pemecahan masalah di lapangan, baik itu bersumber dari buku,
web site, ataupun jurnal.
Perancangan dan Pembuatan
Untuk membangun atau membuat sebuah alat pengering cabe diperlukan
sebuah konsep yang sistematis dan terukur menggunakan metode
standard yang sudah ditetapkan. Dimana nantinya menguntungkan bagi
penggunanya, yakni Gapoktan Karangploso. Keuntungan tersebut antara
lain mempercepat proses pengeringan dengan hasil yang optimal. Metode
perancangan alat pengering tersebut melalui beberapa tahap yang
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perancangan sensor thermocouple pada tabung fluida yang
dilengkapi dengan sensor pemanas.
2. Perancangan motor DC sebagai penggerak konveyor dan penghasil
getaran pada layer.
3. Perancangan mekanik radiator yang terhubung dengan tabung fluida.
4. Perancangan Konveyor dan peletakannya.
Pengujian
Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masingmasing komponen pemanas dari pembuatan mesin pengering cabe yang
dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Untuk proses pengujian
alat dilakukan melalui percobaan di lapangan yakni tempat pengumpulan
cabe oleh para Gapoktan. Dengan pencatatan data-data sehingga mudah
dalam melakukan analisa perbaikan berikutnya.
Evaluasi dan Penyempurnaan Alat
Pada tahap ini data hasil evaluasi pada saat pengujian digunakan sebagai
acuan untuk penyempurnaan alat. Pengerjaan-pengerjaan kontrol dengan
program yang lebih sederhana dan memudahkan penggunaan alat
pengering senantiasa dievaluasi dan dicari hasil akhir yang terbaik.

I. Jadwal Pelaksanaan
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Diskripsi

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Survei material
Pembuatan proposal
Proses administrasi
Perancangan Desain
Proses
pembuatan
prototype
Monitoring dan uji coba
Perbaikan
dan
Penyempurnaan
Pembuatan laporan akhir
dan pengumpulan hasil
karya
J. Rancangan biaya
No
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Jenis Pengeluaran

Jumlah

Pembelian Bahan Elektronik


ATMega32
5
Resistor
50
Kapasitor
20
Pin Sisir
20
IC Regulator
6
PCB Fiber
2000
Crystal
10
Kabel Pelangi
5
Pelarut Feriklorida
300
(fecl3)
Push Button
12
LCD 16x2
5
Switch ON/OFF
6
Downloader
2
ATMega32
Rangkaian Catu Daya
3
Transformator 1A
3
LED hijau
10
Jack 220V
3
DB9 serial
5

Satuan

Harga Satuan
(RP)

Total (Rp)

Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Cm2
Buah
Meter

Rp 70.000,Rp 200,Rp 2.500,Rp 5.000,Rp 2.500,Rp 40,Rp 10.000,Rp 3.000,-

Rp 350.000,Rp 10.000,Rp 50.000,Rp 100.000,Rp 15.000,Rp 80.000,Rp 100.000,Rp 15.000,-

Gram

Rp 3.000,-

Rp 9.000,-

Buah
Buah
Buah

Rp 750,Rp 90.000,Rp 4.000,-

Rp 9.000,Rp 450.000,Rp 24.000,-

Buah

Rp 250.000,-

Rp 500.000,-

Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

Rp 100.000,Rp 26.000,Rp 500,Rp 3.000,Rp 10.000,-

Rp 300.000,Rp 78.000,Rp 5.000,Rp 9.000,Rp 30.000,-

20.
21.
22.

Kabel serial
Thermocouple
Lampu indicator
Jumlah

B.
1.
2.

Pembelian Bahan dan Alat Mekanik


Akrilik
1
m2
Alumunium
5
meter
Bahan Body
1
Buah
Konveyor
Belt Konveyor
5
meter
Motor DC
1
Buah
Pompa
1
Buah
Valve
4
Buah
Fan AC
4
Buah
Besi siku
5
meter
Mur
1
Set
Paku
3
Kg
Jumlah

3.
4.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Rp. 20.000,Rp 750.000,Rp 5000,-

Rp. 100.000,Rp 1.500.000,Rp 50.000,Rp 3.784.000,-

Rp 250.000,Rp 50.000,-

Rp 250.000,Rp 250.000,-

Rp 1.000.000,-

Rp 1.000.000,-

Rp 50.000,Rp250.000,Rp 350.000,Rp 20.000,Rp 500.000,Rp 40.000,Rp 50.000,Rp 30.000,-

Rp 250.000,Rp 250.000,Rp 350.000,Rp80.000,Rp 2.000.000,Rp 200.000,Rp 50.000,Rp 90.000,Rp 4.770.000,-

Buah
Set
Buah
Rol
Buah
Buah
Set
Set

Rp 50.000,Rp 25.000,Rp 25.000,Rp 30.000,Rp 75.000,Rp 17.000,Rp 55.000,Rp 50.000,-

Rp50.000,Rp 25.000,Rp 50.000,Rp 30.000,Rp 75.000,Rp 17.000,Rp 55.000,Rp 50.000,Rp 352.000,-

Rp 50.000,-

Rp 50.000,-

Rp 300.000,-

Rp 300.000,-

Pembelian Peralatan Kerja


Gergaji Besi
1
Obeng
1
Solder
2
Timah
1
Multimeter
1
Penyedot timah
1
Bor + Mata Bor
1
Tang
1
Jumlah

D. Biaya Pengerjaan
1. Pemotongan akrilik
Pembubutan dan
2.
pengelasan
Jumlah
E.
1.
2.

5
2
10

Biaya Perjalanan
Survei data
Survei mitra

Buah
Buah
Buah

Rp 350.000,-

Rp 150.000,Rp 500.000,-

Rp 150.000,Rp 500.000,-

10

Jumlah
F.
1.
2.

Rp 650.000,-

Biaya Pengumpulan Data dan Refrensi


Browsing
Fotokopi
-

Rp 50.000,Rp 25.000,Jumlah

Rp 50.000,Rp 25.000,Rp 75.000,-

Jumlah Keseluruhan

Rp 9.981.000,-

K. DAFTAR PUSTAKA
1.
Zaenuri.
Usaha
Budidaya
Cabe
Merah.
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/407624E9-3D21-471A-8099C3812AC4ED2B/16053/BudidayaCabeMerahSyariah.pdf. Diambil 30
Juni 2010.
2.
Haryono,
Nono.
Sensor
Pengukur
Suhu
Thermocouple.
http://otosensing.blogspot.com/2010/10/sensor-pengukur-suhuthermocouple.html. Diambil 7 Oktober 2011.
3.
UNEP. Energy Efficiency Guide For Industry in Asia.
http://www.energyefficiencyasia.org/. Diambil 7 Oktober 2011.
4.
Satyoadi, I. Sistem Konveyor Masukan Acak dengan Keluaran Teratur.
http://www.eepis-its.edu/id/proceeding/290/Sistem-Konveyor-MasukanAcak-Dengan-Keluaran-Teratur. 2 Juni 2010.
5.
Andrian, Heri. Pemrograman Mikrokontroller AVR ATMEGA16
Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Infomedia. Bandung.
2008.
7.
Wasito. Vademakum Elektronika. Gramedia. Jakarta,1984.
9.
Fauzy, Rizky Fitria, Rancang Bangun Mesin Pengering Cabe skala
pedesaan, Tugas Akhir, Program D3 Jurusan Elektro ITS, Surabaya,
2010
L. Lampiran
1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Ketua Kelompok
Nama Lengkap
: Rizky Fitria Fauzy
Nama Panggilan
: Kiky
NRP
: 2210105044
Tempat/ Tanggal Lahir
: Surabaya, 7 Mei 1989
Alamat Asal
: Perum jetis indah D.42 Lamongan
No. HP
: 085648011765
E-mail
: kiky.fauzy@gmail.com
Asal Perguruan Tinggi
: ITS
Fakultas/ Jurusan
: FTI/ Teknik Elektro

11

Konsentrasi
Program Studi

: Sistem Pengaturan
: S1
Mahasiswi
(Rizky Fitria Fauzy)

Anggota 1
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NRP
Tempat/ Tanggal Lahir
Alamat Asal

:
:
:
:
:

No. HP
E-mail
Asal Perguruan Tinggi
Fakultas/ Jurusan
Konsentrasi
Program Studi

:
:
:
:
:
:

Zulvah
Zulvah
2510 100 075
Tuban, 8 Maret 1992
Desa Bulujowo RT 3 RW VII, Bancar,
Tuban
085731830254
zulvah10@mhs.ie.its.ac.id
ITS
FTI/ Teknik Industri
Teknik Industri
S1
Mahasiswa
(Zulfah)

Anggota 2
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NRP
Tempat/ Tanggal Lahir
Email
Alamat Asal
No. Hp
Asal Perguruan Tinggi
Fakultas/ Jurusan
Konsentrasi
Program Studi

: Yuandhika Adhi Widhyatmaka.


: Yuan
: 2210106028
: Surabaya / 05 Juni 1989
: yuandhika.adhi@gmail.com
: Jl. Semampir Kelurahan 86 Surabaya
: +6283857520307
: ITS
: FTI/ Teknik Elektro
: Teknik Telekomunikasi dan Multimedia
: S1
Mahasiswa
(Yuandhika A.W)

Anggota 3
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NRP
Tempat/ Tanggal Lahir

: Arizal Lebda Septyantono.


: Ngawi
: 2210106005
: Kediri / 14 Agustus 1989

12

Email
Alamat Asal
No. Hp
Asal Perguruan Tinggi
Fakultas/ Jurusan
Konsentrasi
Program Studi

: rizalkaka@gmail.com
: Perumnas Perandon Permai Ngawi
: +6283857520307
: ITS
: FTI/ Teknik Elektro
: Teknik Telekomunikasi dan Multimedia
: S1
Mahasiswa
(Arizal Lebda S.)

Anggota 4
Nama Lengkap
Nama Panggilan
NRP
Tempat/ Tanggal Lahir
Alamat Asal
No. HP
E-mail
Asal Perguruan Tinggi
Fakultas/ Jurusan
Konsentrasi
Program Studi

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Suhartono
Suhartono
2209105008
Gresik, 26 Agustus 1985
Bunderan 1/30 Sidayu Gresik
085733541216
suhartono@mhs.ee.its.ac.id
ITS
FTI/ Teknik Elektro
Sistem pengaturan
S1
Mahasiswa
(Suhartono)

2.

Biodata Dosen Pembimbing


Nama Lengkap
:
NIP
:
No. HP
:
E-mail
:
Jabatan Fungsional
:
Fakultas/ Program Studi
:
Perguruan Tinggi
:

Dr. Widya Utama, DEA


196110241988031001
0818370634
widutama@yahoo.fr
Kepala Jurusan Program Studi Geofisika
FMIPA / Fisika
ITS

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dr. Widya Utama, DEA


NIP. 196110241988031001

13

4. Denah Lokasi

Anda mungkin juga menyukai