Anda di halaman 1dari 2

Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang

merupakan
suatu
jaringan saraf
berhubungan satu
dengan yang
menafsirkan

lain.

yang

Fungsi

kompleks,

sistem

saraf

sangat
antara

khusus
lain

dan

saling

mengkoordinasi,

dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.


Sistem
saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem
saraf tepi
(SST). Pada sistem
cahaya, dan

syaraf

pusat,

rangsang

seperti

sakit,

panas,

rasa,

suara mulamula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan


sumsum tulang belakang. Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya
oleh
penekan saraf pusat yang tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik. Obat
yang
dapat merangsang SSP disebut analeptika.

Hipnotik sedatif adalah istilah untuk obat-obatan yang mampu mendepresi


sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki aktifitas moderat
yang memberikan efek menenangkan, Pemakaian sedativa dalam dosis kecil
dapat menenangkan , dan dalam dosis besar dapat membuat orang yang
memakainya tertidur. Obat-obat penekan susunan saraf pusat memperlihatkan
efek yang sangat luas. Obat tersebut mungkin merangsang atau menghambat
aktivitas SSP secara spesifik atau secara umum. Beberapa kelompok
memperlihatkan selektivitas yang jelas seperti analgetik-antipiretik yang khusus
mempengaruhi dan mengatur pusat pengatur suhu tubuh dan pusat nyeri tanpa
pengaruh yang jelas terhadap pusat lain. Sebaliknya anestesi dan hipnotik
sedatif merupakan penghambat SSP yang bersifat umum sehingga dosis yang
melampaui selalu disertai koma. Obat yang efek utamanya terhadap SSP yaitu
anestesi umum, hipnotik sedatif, psikofarmaka, antikonvulsi, pelemas otot yang
bekerja sentral, analgetik antipiretik, analgesik narkotika dan perangsangan SSP.
Obat yang mempengaruhi SSP lainnya antara lain amfetamin dan antihistamin.
Sedatif relatif tidak selektif mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan kantuk
atau tenang, menidurkan hinga yang berat (kecuali benzodiazepin)
menyebabkan hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati
bergantung pada dosis. Penggolongan obat yang bekerja dengan mekanisme
penekanan sistem saraf pusat dilihat berdaasrkan efek terapeutiknya adalah

Depresan sistem saraf pusat umum, Rangsang sistem saraf pusat umum, dan
Obat sistem saraf pusat selektif.

Penggunaan klinis kedua golongan obat-obatan ini telah digunakan secara luas
seperti untuk tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anestesia,
penatalaksanaan
kejang, serta insomnia. Pentingnya penggunaan
obatobatan ini
dalam
tindakan anestesi memerlukan
pemahaman
mengenai
farmakologi obat-obatan kedua obat.

Anda mungkin juga menyukai