Anda di halaman 1dari 26

EPISTAKSIS

Muhammad Ario Akbar


1102010177

IDENTITAS PASIEN
NAMA

: Ny. S.W

JENIS KELAMIN

: Perempuan

USIA

: 32 tahun

AGAMA

: Islam

PEKERJAAN

: Ibu Rumah Tangga

PENDIDIKAN

:-

ALAMAT

: JL. Penggalang IV 008

TGL PEMERIKSAAN: 28 Oktober 2014

ANAMNESIS
Secara

: Autoanamnesa

KELUHAN UTAMA
Keluar darah dari hidung dan mulut.

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

Pasien datang ke IGD RS MRM dengan keluhan keluar darah dari hidung dan

mulut. Keluhan dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan
terus menerus tidak berhenti. Saat duduk tegakpun pasien terus mengeluarkan darah yang
mengalir terus menerus di tenggorokannya dan keluar melalui mulut Keluhan ini baru
dialami pertama kali, dan pasien mengaku perdarahan tersebut terjadi tiba-tiba ketika pasien
sedang memasak. Sebelumnya pasien mengaku merasakan sering pusing dan sakit kepala
berdenyut di kepala bagian tengah atas, kurang lebih seminggu SMRS. Pasien
menyangkal mengorek-ngorek hidung atau adanya trauma sebelumnya. Pasien menyangkal
adanya demam, mual, dan muntah. Pasien tidak memiliki riwayat perdarahan gusi atau dari
perdarahan lainnya. Pasien sudah mencoba memberhentikan perdarahan hidungnya dengan
tisu namun tetap tidak berhenti.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit Hipertensi diakui pasien sejak melahirkan anak pertama.


Riwayat Diabetes melitus, Asma, epistaksis sebelumnya disangkal.
Riwayat Alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien.
Riwayat Kebiasaan Dan Gaya Hidup

Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang asin dan mengandung lemak.

PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
KESADARAN

: Tampak Sakit Sedang

: Compos Mentis

TANDA VITAL :

Tekanan darah

: 170/100

Frekuensi nadi

: 100 x/menit

Pernafasan
Suhu

: 22 x/menit

: 36,7C

STATUS GENERALIS
KEPALA

: Normocephal

MATA
KONJUNGTIVA

: Anemis +/+

SKLERA

: Ikterik -/-

PUPIL

: Bulat, Isokor,Reflek Cahaya +/+

LEHER

: Pembesaran kelenjar limfe (-)

THORAX
INSPEKSI

: Simetris hemitoraks kanan dan kiri.

PALPASI

: Simetris hemitoraks kanan dan kiri

PERKUSI

: Sonor di seluruh lapang paru

AUSKULTASI
Cor : BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-

EKSTREMITAS
ABDOMEN
INSPEKSI

: Simetris datar
AUSKULTASI: Normal
PALPASI :
Supel, nyeri tekan (-), hepar
dan lien tidak teraba
PERKUSI
: Timpani

EDEMA : SIANOSIS

:-

NEUROLOGIS
REFLEK FISIOLOGIS : +/+
REFLEK PATOLOGIS : -/-

GENITALIA :

Tidak diperiksa

STATUS LOKALIS

Bagian
Preaurikuler

A. TELINGA

Kelainan

Kanan

Kiri

Bentuk

(-)

(-)

Warna

(-)

(-)

Massa

(-)

(-)

(-)

(-)

Bentuk

(-)

(-)

Warna

(-)

(-)

Massa

(-)

(-)

Edema

(-)

(-)

Nyeri Tarik

(-)

(-)

Hiperemis

(-)

(-)

Sikatriks

(-)

(-)

Fistula

(-)

(-)

Bentuk

(-)

(-)

Kulit

(-)

(-)

Sekret

(-)

(-)

Cerumen

(-)

(-)

Edema

(-)
(-)

(-)
(-)

Nyeri

tekan

tragus
Aurikuler

Retroaurikuler

CAE

Jaringan granulasi

MEMBRAN
TIMPANI

Warna
Intak
Refleks Cahaya

Putih perak

Putih perak

(+)

(+)

(+) pukul 5

(+) pukul 7

GAMBAR

CAVUM TIMPANI
TES PENDENGARAN

Tidak dapat dinilai


KANAN

KIRI

TES RINNE
TES WEBER
TES SWABACH

TIDAK DILAKUKAN

B. HIDUNG
PEMERIKSAAN

KELAINAN

Keadaan luar

Bentuk dan ukuran

KIRI

normal

normal

Hiperemis

Hiperemis

Sekret

(+) Encer darah

(+) lendir

Krusta

(-)

(-)

Eutrofi

Eutrofi

Mukosa

Konka inferior
Rhinoskopi Anterior

KANAN

Septum deviasi

(-)

Polip tumor

(-)

(-)

Pasase udara

(+) Menurun

(+) Menurun

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Gambar

Rhinoskopi Posterior

C. CAVUM ORIS DAN OROFARING

BAGIAN

KETERANGAN

Mukosa

Normal

Lidah

Normal

Gigi geligi

Normal

Uvula

Dalam batas normal

Pilar

Tenang, simetris +/+

Halitosis

(-)

Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan

Tenang
T2-T2
Dalam batas normal
-/-/-

FARING
Mukosa

Merah muda

Granula

(+)

Post nasal drip

(+) Darah

LARING (tidak
diperiksa)
1. Epiglotis
2. Kartilago
arytenoid
3. Plika vestibularis
4. Plika vokalis
5. Plika
aryepiglotika
6. Rima glotis

D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
Maxillofacial

KETERANGAN

Bentuk

Simetris

Parese

(-)

N.Cranialis

E. LEHER
BAGIAN
Leher

KETERANGAN

Bentuk

Simetris, tidak ada deviasi trakea

Massa

(-)
Trakea
ditengah

KGB
submandibula
tidak
membesar

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit

HITUNG JENIS
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit

KIMIA DARAH
GDS
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida

10,6 g/dL
9.7 ribu/L
359.000/L
33%

0%
0%
2%
71%
26%
1%

114 mg/dl
141
3.5
105

RESUME
keluar darah dari
hidung. Keluhan
dirasakan sejak 1
hari

Pasien duduk tegak dan mengeluarkan

Sering pusing dan sakit kepala

darah yang mengalir terus menerus di

berdenyut di kepala bagian tengah

tenggorokannya dan keluar melalui

atas, kurang lebih seminggu SMRS.

mulut

Px. Faring : post

Pada

rhinoskopi

anterior

nasal drip yang

didapatkan mukosa hiperemis,

berupa darah.

terdapat sekret encer darah

Pada pemeriksaan fisik


ditemukan tekanan darah
170/100

PERMASALAHAN
Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Keluar darah dari hidung dan TD 170/100


mulut.

Rhinoskopi

anterior

didapatkan

mukosa hiperemis dan sekret lender


dan darah
Pada faring adanya post nasal drip
yang berupa darah

DIAGNOSIS
Epistaksis Posterior
Diagnosis Banding
Epistaksis Anterior

IPDX
o Endoskopi / Rhinoskopi
o Rontgen / CT Scan
o Cek Lab BT,CT,Cholesterol

IPTX
1. Konservatif
Perbaiki keadaan umum. Jika syok atau anemis berikan cairan intravena
Pasang Tampon anterior dan tampon bellocq
Berikan Asam Traneksamat
Berikan Antibiotik broadspectrum
Berikan Vitamin K
Atasi Hipertensi (Captopril, Valsartan, Adalat oros)
2. Terapi Bedah
Kauterisasi sumber perdarahan
Ligasi arteri

MONITOR
o Subjektif :
Memantau keluhan-keluhan seperti keluarnya cairan di Hidung, dan efek
samping obat yang diberikan kepada pasien. Memantau keluhan tersebut
membaik/ berkurang atau bertambah buruk.
o Objektif :
Memantau Tek.Darah dan Hasil laboratorium,endoskopi,rontgen
pasien
Evaluasi pemasangan tampon

EDUKASI
Minum obat hipertensi teratur, kontrol ke dokter bila obat habis.
Kontrol ke dokter bila terjadi epistaksis yang berulang.
Hindari makanan atau minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Jangan mengkorek-korek hidung.

KOMPLIKASI
Epistaksis

Aspirasi darah ke dalam sal.nafas bawah


Syok
Anemia
Iskemi cerebri, insufisiensi koroner dan infark miocard
Sinusitis (karena ostium sinus tersumbat)
Air mata yang berdarah (bloody tears)
Otitis media, haemotympanum, serta laserasi palatum mole

PROGNOSIS
QUO AD VITAM

: Dubia ad bonam

QUO AD FUNCTIONAM : Dubia ad bonam

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai