EPISTAKSIS
EPISTAKSIS
IDENTITAS PASIEN
NAMA
: Ny. S.W
JENIS KELAMIN
: Perempuan
USIA
: 32 tahun
AGAMA
: Islam
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
:-
ALAMAT
ANAMNESIS
Secara
: Autoanamnesa
KELUHAN UTAMA
Keluar darah dari hidung dan mulut.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke IGD RS MRM dengan keluhan keluar darah dari hidung dan
mulut. Keluhan dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan
terus menerus tidak berhenti. Saat duduk tegakpun pasien terus mengeluarkan darah yang
mengalir terus menerus di tenggorokannya dan keluar melalui mulut Keluhan ini baru
dialami pertama kali, dan pasien mengaku perdarahan tersebut terjadi tiba-tiba ketika pasien
sedang memasak. Sebelumnya pasien mengaku merasakan sering pusing dan sakit kepala
berdenyut di kepala bagian tengah atas, kurang lebih seminggu SMRS. Pasien
menyangkal mengorek-ngorek hidung atau adanya trauma sebelumnya. Pasien menyangkal
adanya demam, mual, dan muntah. Pasien tidak memiliki riwayat perdarahan gusi atau dari
perdarahan lainnya. Pasien sudah mencoba memberhentikan perdarahan hidungnya dengan
tisu namun tetap tidak berhenti.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien.
Riwayat Kebiasaan Dan Gaya Hidup
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
KESADARAN
: Compos Mentis
TANDA VITAL :
Tekanan darah
: 170/100
Frekuensi nadi
: 100 x/menit
Pernafasan
Suhu
: 22 x/menit
: 36,7C
STATUS GENERALIS
KEPALA
: Normocephal
MATA
KONJUNGTIVA
: Anemis +/+
SKLERA
: Ikterik -/-
PUPIL
LEHER
THORAX
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI
Cor : BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-
EKSTREMITAS
ABDOMEN
INSPEKSI
: Simetris datar
AUSKULTASI: Normal
PALPASI :
Supel, nyeri tekan (-), hepar
dan lien tidak teraba
PERKUSI
: Timpani
EDEMA : SIANOSIS
:-
NEUROLOGIS
REFLEK FISIOLOGIS : +/+
REFLEK PATOLOGIS : -/-
GENITALIA :
Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
Bagian
Preaurikuler
A. TELINGA
Kelainan
Kanan
Kiri
Bentuk
(-)
(-)
Warna
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
(-)
(-)
Bentuk
(-)
(-)
Warna
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Nyeri Tarik
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Sikatriks
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Bentuk
(-)
(-)
Kulit
(-)
(-)
Sekret
(-)
(-)
Cerumen
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
(-)
(-)
Nyeri
tekan
tragus
Aurikuler
Retroaurikuler
CAE
Jaringan granulasi
MEMBRAN
TIMPANI
Warna
Intak
Refleks Cahaya
Putih perak
Putih perak
(+)
(+)
(+) pukul 5
(+) pukul 7
GAMBAR
CAVUM TIMPANI
TES PENDENGARAN
KIRI
TES RINNE
TES WEBER
TES SWABACH
TIDAK DILAKUKAN
B. HIDUNG
PEMERIKSAAN
KELAINAN
Keadaan luar
KIRI
normal
normal
Hiperemis
Hiperemis
Sekret
(+) lendir
Krusta
(-)
(-)
Eutrofi
Eutrofi
Mukosa
Konka inferior
Rhinoskopi Anterior
KANAN
Septum deviasi
(-)
Polip tumor
(-)
(-)
Pasase udara
(+) Menurun
(+) Menurun
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Gambar
Rhinoskopi Posterior
BAGIAN
KETERANGAN
Mukosa
Normal
Lidah
Normal
Gigi geligi
Normal
Uvula
Pilar
Halitosis
(-)
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Tenang
T2-T2
Dalam batas normal
-/-/-
FARING
Mukosa
Merah muda
Granula
(+)
(+) Darah
LARING (tidak
diperiksa)
1. Epiglotis
2. Kartilago
arytenoid
3. Plika vestibularis
4. Plika vokalis
5. Plika
aryepiglotika
6. Rima glotis
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
Maxillofacial
KETERANGAN
Bentuk
Simetris
Parese
(-)
N.Cranialis
E. LEHER
BAGIAN
Leher
KETERANGAN
Bentuk
Massa
(-)
Trakea
ditengah
KGB
submandibula
tidak
membesar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
HITUNG JENIS
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
KIMIA DARAH
GDS
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
10,6 g/dL
9.7 ribu/L
359.000/L
33%
0%
0%
2%
71%
26%
1%
114 mg/dl
141
3.5
105
RESUME
keluar darah dari
hidung. Keluhan
dirasakan sejak 1
hari
mulut
Pada
rhinoskopi
anterior
berupa darah.
PERMASALAHAN
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Rhinoskopi
anterior
didapatkan
DIAGNOSIS
Epistaksis Posterior
Diagnosis Banding
Epistaksis Anterior
IPDX
o Endoskopi / Rhinoskopi
o Rontgen / CT Scan
o Cek Lab BT,CT,Cholesterol
IPTX
1. Konservatif
Perbaiki keadaan umum. Jika syok atau anemis berikan cairan intravena
Pasang Tampon anterior dan tampon bellocq
Berikan Asam Traneksamat
Berikan Antibiotik broadspectrum
Berikan Vitamin K
Atasi Hipertensi (Captopril, Valsartan, Adalat oros)
2. Terapi Bedah
Kauterisasi sumber perdarahan
Ligasi arteri
MONITOR
o Subjektif :
Memantau keluhan-keluhan seperti keluarnya cairan di Hidung, dan efek
samping obat yang diberikan kepada pasien. Memantau keluhan tersebut
membaik/ berkurang atau bertambah buruk.
o Objektif :
Memantau Tek.Darah dan Hasil laboratorium,endoskopi,rontgen
pasien
Evaluasi pemasangan tampon
EDUKASI
Minum obat hipertensi teratur, kontrol ke dokter bila obat habis.
Kontrol ke dokter bila terjadi epistaksis yang berulang.
Hindari makanan atau minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Jangan mengkorek-korek hidung.
KOMPLIKASI
Epistaksis
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
: Dubia ad bonam
TERIMA KASIH.