A. TARGET LUARAN
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan arang aktif yang memiliki
daya serap optimum sehingga toksisitas minyak biji karet menurun. Toksisitas
minyak biji karet disebabkan adanya kandungan sianida sebesar 0,33 % (Zuhra,
2006). Senyawa sianida yang terdapat dalam biji karet dapat diminimalisasi
melalui proses adsorpsi oleh arang aktif tempurung kelapa.
Biji karet mengandung beberapa jenis asam lemak, yaitu asam linoleat 3538 %, asam linolenat 21-24 %, asam oleat 17-21 %, asam palmitat 9-12 %, asam
stearat 5-12 % dan asam arakhidat 1 % menunjukkan bahwa biji karet berpotensi
sebagai sumber minyak nabati. Biji karet memiliki kandungan protein sebesar
22,17 % sehingga penurunan toksisitas sianida bertujuan agar minyak biji karet
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng berprotein
tinggi.
Pembuatan arang aktif melalui aktivasi kimia memerlukan kondisi
optimum untuk menghasilkan adsorben dengan daya serap optimum terhadap
sianida. Kondisi itu meliputi variasi aktivator dan konsentrasinya, yaitu
CH3COOH 1 M; 1,5 M; 2 M; 2,5 M dan 3 M.
B. METODE
B.1. Isolasi Minyak Biji Karet
Isolasi minyak biji karet dilakukan dengan metode sokletasi. Biji karet
dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian ditumbuk halus. Labu ekstraktor
soklet diisi dengan 100 g biji karet kering dalam thimble. Sokletasi dilakukan
pada suhu 69 oC dan menggunakan pelarut dimetil eter. Minyak dipisahkan dari
pelarut dimetil eter dengan rotary evaporator kemudian dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat. Selanjutnya minyak yang diperoleh ditimbang untuk
menentukan rendemen minyak biji karet yang diperoleh. Tahap isolasi ini
menghasilkan minyak biji karet berwarna kuning kecoklatan.
dengan
cara,
yaitu
uji
kadar
air,
karakterisasi
dengan
spektrofotometer FTIR dan penentuan daya adsorpsi arang aktif terhadap iod.
Hasil uji kadar air yang didapat adalah sebesar 0 %, sedangkan persyaratan arang
aktif menurut SII No.0258 -79 menyatakan bahwa kadar air pada arang maksimal
10 %. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan gugus aktif yang ada dalam arang
aktif tempurung kelapa. Pada semua variasi arang aktif muncul serapan pada
daerah 3425,58 cm-1 menunjukkan adanya gugus hidroksil (-OH). Pada arang
dengan aktivasi 1,5 M dan 3 M muncul serapan pada daerah 1705,07 cm-1
menunjukkan adanya gugus C=C. Jadi, gugus aktif yang berperan dalam arang
aktif ini adalah gugus hidroksil (-OH) dan gugus C=C. Hasil penentuan daya
adsorpsi arang aktif terhadap iod dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Penentuan Daya Adsorpsi Arang Aktif Terhadap Iod
No. Kondisi Arang Angka Iod
Angka Iod Berdasarkan SII No.0258 -79
1.
1M
12,69 %
2.
1,5 M
19,04 %
3.
2M
Maksimal 20 %
6,35 %
4.
2,5 M
6,35 %
5.
3M
12,69 %
Berdasarkan hasil uji kualitas arang aktif dapat disimpulkan bahwa arang aktif
tempurung kelapa pada penelitian ini layak untuk digunakan sebagai adsorben
karena telah memenuhi persyaratan arang aktif menurut SII No.0258 -79.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif dengan aktivator
CH3COOH 1,5 M dan 3 M memiliki daya serap optimum terhadap sianida. Hal ini
terlihat dari hasil titrasi argentometri pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Interpretasi Hasil Titrasi Argentometri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Kondisi
Arang
1M
1,5 M
2M
2,5 M
3M
Kadar
Sianida Awal
0,324 %
Kadar Sianida
Setelah
Bleaching I
0,216 %
0,162 %
0,216 %
0,270 %
0,162 %
Kadar Sianida
Setelah
Bleaching II
0,108 %
0,00162 %
0,162 %
0,162 %
0,00108 %
Kemampuan
Adsorpsi terhadap
Sianida
66,67 %
99,50 %
50 %
50 %
99,67 %
Hal ini dapat terlihat dari hasil karakterisasi arang aktif dengan
spektrofotometer FTIR. Pada aktivasi menggunakan CH3COOH 1,5 M dan 3 M,
muncul spektra pada daerah bilangan gelombang 2299,15cm-1 yang menunjukkan
gugus C=C.
Analisis kuantitatif terhadap kandungan protein minyak biji karet
dilakukan dengan titrasi formol. Analisis ini dilakukan pada 2 minyak berbeda,
yaitu minyak goreng biji karet dan minyak goreng ber-merk yang ada di pasaran.
Setelah itu, kandungan protein minyak biji karet dibandingkan dengan minyak
goreng pasaran. Hasil analisis ini dapat dilihat dari tabel 3 berikut.
Tabel 3. Perbandingan Kadar Protein Minyak
Jenis Sampel
4-5 %
1,5 %
ppm, sedangkan batas aman konsumsi sianida adalah kurang dari 54 ppm
sehingga minyak goreng hasil penelitian layak untuk dikomsumsi. Dengan
demikian, target luaran penelitian ini telah tercapai.
E. PENGGUNAAN BIAYA
Tanggal
22-01-2010
25-01-2010
28-01-2010
Pemasukan
-
Pengeluaran
5 kg tempurung - Rp.
kelapa
10.000
- Rp.
- Rp.
- Rp.
75.000
2.500
5.000
01-02-2010
10 L akuades
1 dirigen air
- Rp.
- Rp.
3.500
12.000
02-02-2010
Kertas saring
Whatman
Kertas saring
biasa
Pipet tetes
- Rp.
28.000
- Rp.
6.000
- Rp.
2.400
Selang
1 pompa
1 gunting
1 baskom
1 pack plastik
1 kain pel
- Rp.
- Rp.
- Rp.
- Rp.
- Rp.
- Rp.
8.000
40.000
3.500
3.500
2.200
4.000
2 botol eter
- Rp.
90.000
19-02-2010
23-02-2010
2 botol eter
Reagen Na2S2O3
- Rp.
- Rp.
90.000
5.000
01-03-2010
- Rp. 630.000
- Rp. 100.000
03-03-2010
Analisis FT-IR
Transportasi
SemarangJogjakarta (PP)
Reagen I2
Reagen amilum
4 botol eter
Konsumsi
pengambilan
sampel
Botol vial
Meterai
Pengembalian
pinjaman dana
dari universitas
Reagen AgNO3
Reagen KI
4 botol eter
Kertas saring
- Rp.
6.000
- Rp. 1.000.000
Analisis GC-MS
Analisis FT-IR
Transportasi
SemarangJogjakarta (PP)
Konsumsi
penelitian
1 g AgNO3
Analisis FT-IR
Analisis FT-IR
Transportasi
- Rp. 1.550.000
- Rp. 350.000
- Rp. 100.000
10-02-2010
14-02-2010
Pinjaman
dana dari
Fakultas
Rp. 1.000.000
13-03-2010
29-03-2010
05-04-2010
14-04-2010
16-04-2009
Pinjaman
dana dari
Universitas
- Pencairan
70 % dana
total PKMP
Rp. 1.000.000
Rp. 4.900.000
17-04-2010
23-04-2010
28-04-2010
30-04-2010
07-05-2010
- Rp. 45.000
- Rp.
9.000
- Rp. 180.000
- Rp. 27.800
- Rp.
4.000
- Rp. 45.000
- Rp.
9.000
- Rp. 180.000
- Rp.
6.000
- Rp.
28.000
- Rp. 45.000
- Rp. 250.000
- Rp. 150.000
- Rp. 380.000
Jumlah
Rp. 6.900.000
SALDO
SemarangBandung (PP)
Jumlah
Rp. 5.235.400
Rp. 1.664.600
F. DOKUMENTASI KEGIATAN
10
Minyak
M
Hassil Bleaching
g
Tittrasi Argentoometri
Produk:
P
(a)
(b)
Keterangan:
K
(a) Minyak
M
sebeelum bleachiing dan adso
orpsi mengguunakan arangg aktif
teempurung kelapa
k
(b) Minyak
M
setellah bleachingg dan adsorppsi menggunnakan arang aktif
teempurung kelapa
k