Konsep Dan Pendekatan Penganggaran Sektor Publik
Konsep Dan Pendekatan Penganggaran Sektor Publik
SEKTOR PUBLIK
Makalah ini akan membahas konsep dan pendekatan perencanaan dan penganggaran
sektor publik, mulai dari definisi anggaran sektor publik, prinsip-prinsip anggaran
sektor publik, fungsi anggaran sektor publik sampai dengan pendekatan penyusunan
anggaran sektor publik. Aspek perencanaan memiliki peranan yang penting bagi
suatu organisasi, baik bagi organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba.
Aktivitas organisasi akan terlaksana dengan lebih baik jika seluruh tahapan proses
perencanaan dilaksanakan secara konsekuen. Perencanaan strategik mendorong
pemikiran ke depan dan menjelaskan arah yang dikehendaki di masa yang akan
datang. Perencanaan strategik merupakan upaya pengimplementasian pencapaian
tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya melalui pengembangan
strategi-strategi (program dan kebijakan umum). Perencanaan strategik memiliki
peranan yang penting bagi organisasi, karena didalam perencanaan strategi
tergambarkan program-program organisasi yang akan menjadi acuan bagi organisasi
dalam menyusun anggaran.
Anggaran sektor publik menjadi instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran
yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang
diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan
dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar
fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem
anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan
cermat dan sistematis.
PENGERTIAN PERENCANAAN
Istilah perencanaan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi, sudah biasa
terdengar dalam pembicaraan sehari-hari. Akan tetapi, perencanaan diartikan
berbeda-beda dalam berbagai literatur yang berbeda. Conyers & Hills (1994)
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses yang berkesinambungan, yang
mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan atas berbagai alternatif
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang
akan datang. Definisi tersebut mengedepankan 4unsur dasar perencanaan, yaitu:
1. Pemilihan, merencanakan berarti memilih, perencanaan merupakan proses
memilih di antara berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang
diinginkan itu dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan.
2. Sumber daya, perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya.
Penggunaan istilah sumber daya, menunjukkan segala sesuatu yang dianggap
berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber daya mencakup sumber
daya manusia; sumber daya alam (tanah, air, hasil tambang, dan sebagainya);
sumber daya modal dan keuangan. Perencanaan mencakup proses pengambilan
keputusan tentang bagaimana sumber daya yang tersedia itu digunakan sebaikbaiknya.
1
tahun;
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan;
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusunan anggaran; dan
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
Komprehensif/komparatif
Terintegrasi dan lintas departemen
Proses pengambilan keputusan yang rasional
Berjangka panjang
Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
Analisis total cost dan benefit, termasuk opportunity cost
Berorientasi output, dan outcome (value for money), bukan sekedar input.
Adanya pengawasan kinerja.
Kekurangannya :
a. Tidak banyak personal bagian anggaran atau akuntasi yang memiliki
kemampuan yang memadai untuk mengindentifikasi unit pengukuran dan
menlakukan analisis biaya
b. Terkandang terdapat kondisi sulit bahkan tidak memungkinkan pengukuran
kinerja mengingat banyaknya asset dan aktifitas organisasi sector publik yang
tidak dapat langsung terukur dalam satuan unit output atau biaya per unit
yang dapat dimengerti
c. Sering terjadi aktifitas yang langsung diukur biayanya secara detail dan
dilakukan pengukuran secara detai lainya tanpa pertimbangan memadai yang
diberikan pada aktifitas tersebut.
Selain kelebihan dan kekurangan di atas pendekatan kinerja juga mengunakan
indicator sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingka
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditentukan dengan memperhatikan
indicator masukan ( input ), keluaran ( output ), hasil (outcome ), manfaat ( benefit )
dan dampak ( impact ) dengan criteria : clear, relevant, economic, adequate, dan
monitorable.
Pendekatan Sistim Perencaraan Program dan Perencanaan Terpadu ( Planning,
Programming and Budjeting system ).
Pendekatan ( PPBS ) ini dikembangkan untuk mengatasi ketidakpuasan terhadap
sistim penganggaran tradisional dan penganggaran berbasis kinerja. Karakteristik
dari pendekatan ini :
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas ( program ) untuk mencapai tujuan
2. Dirumuskan dalam bentuk program atau aktivitas yang diderivikasi dari visi,
misi dan tujuan dalam dokumen perencanaan
3. Indicator kinerja disusun dan dikembangkan secara terintegrasi dengan
sasaran strategis yang ada dalam dokumen perencanaan
4. Dalam tingkat yang lebih maju, pendekatan ini memperhitungkan kebutuhan
biaya dalam jangka menengah sebagai upaya konsistensi dengan sasaran
stategis.
Kelebihan PPBS :
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak
ke manajemen menengah
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya dalam
perencanaan program
4. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan
pencapaian organisasi
5. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi
sumber daya secara optimal
Kelemahannya :
1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih, ketersediaan data,
adanya system pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi
2. PPBS bagus secara teori tapi sulit dalam implementasi
3. PPBS mengabaikan realitas politik dan rialitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks
4. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis.
PENDEKATAN ZERO BASED BUDGETING ( ZBB )
Pendekatan ini merupakan setiap aktivitas atau program yang telah diadakan ditahun
sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan melainkan harus terus di evaluasi
setiap tahunnya.
Keunggulan ZBB :
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi
sumber daya secara efisien
2. ZBB berfokus pada value for money
3. Memudahkan
untuk mengindentifikasi
terjadinya
efisiensi dan
ketidakefektifan biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningkatkan partsipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan
anggaran
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu mengujialternatif aktivitas dan pola perilaku biaya
serta tingkat pengeluaran
Kelemahannya :
1. Prosesnya memakan waktu lama ( time consuming ), terlalu teoritis dan tidak
praktis, membutuhkan biaya yang besar
2. ZBB cendrung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologgi yang maju
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses merengking dan
mereview paket keputusan, mereview begitu banyak paket keputusan sangat
melelahkan dan membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan
5. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.