Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah

BAB 2.

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isolator
2.2 Bahan atau Benda Bersifat Isolator

BAB 3.

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

BAB 4.

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pembelajaran mengenai energi listrik, tentu kita mengenal istilahistilah yang tidak asing lagi terutama yang mengenai atau yang
berubungan dengan listrik dan elektronika. Hal-hal dasar atau istilah-istilah
yang umum kita degar seprti Konduktor, Isolator, Semikonduktor dan lainlain.
Di dalam makalah ini kami akan membahas ISOLATOR, sebagai salah
satu bahan acuan pembelajaran energi listrik, Isitilah Isolator sudah tak
asing lagi bagi telinga kita, mukin sudah banyak yang mengetahui apa itu
Isolator, dan adapun yang masih minim pengetahuan mengenai Isolator,
untuk

itu

saya

akan

membahas

Isolator

untuk

menambah

dan

memperdalam pegetahuan tentang Isolator


1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk membahas dan memperdalam
mengenai apa itu Isolator, dan memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
rangkaian listrik.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa itu Isolator ?
2. Apa Benda atau Bahan bahan Isolator ?
3. Apa sajakah Klasifikasi Isolator ?

BAB 2.

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isolator
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan

muatan

elektronnya terikat
dipergunakan

listrik.

kuat

dalam

Dalam

pada

alat-alat

bahan

atom-atomnya.
elektronika

isolator valensi
Bahan-bahan

sebagai

isolator,

ini
atau

penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai


penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya
arus mengalir ke luar atau atara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan
untuk menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi
listrik pada tiang listrik
2.2 Bahan atau Benda Bersifat Isolator
Bahan - bahan yang bersifat isolator ialah bahan - bahan yang akan
menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan.
Bahan-bahan ini biasanya tidak dapat menghantar listrik.
Beberapa

benda

bahan

seperti

kaca,

karet,

kertas,

kayu,

atau teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan
sintetis juga "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel.
Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator
kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa
menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan
volt).
2.3 Klasifikasi Isolator
Secara umum isolasi dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu isolasi padat,
cair dan gas. Kemampuan isolasi dalam menahan tegangan mempunyai
3

batas-batas tertentu sesuai dengan material penyusun dan lingkungan


sekitarnya. Apabila tegangan yang diterapkan melebihi kuat medan isolasi
maka akan terjadi tembus atau breakdown yang menyebabkan terjadinya
aliran arus antara peralatan tegangan tinggi. Kekuatan isolasi gas
dipengaruhi beberapa hal antara lain temperatur, kelembaban, angin,
tingkat kontaminasi udara dan besar tegangan yang diterapkan. Adanya
kondisi hujan asam, hujan basa, hujan garam, serta hujan di pegunungan
akan mempengaruhi kekuatan isolasi dalam mencegah terjadinya tembus
antar dua peralatan tegangan tinggi yang diisolasi. Pemodelan peralatan
tegangan tinggi dengan elektroda jarum homogen dan elektroda bola
homogen digunakan untuk mengetahui tegangan tembus gas
antara

keduanya jika terjadi perubahan terhadap lingkungan sekitar,

selama pengujian isolasi di

laboratorium

tegangan

tinggi.

Contoh

penggunaan peralatan tegangan tinggiyang menyerupai elektroda jarum


adalah arcing horn (busur api) yang dipasangdi tiap ujung renteng isolator.
Teknik analisis data menggunakan cara analisisdata kualitatif interpretatif
dan analisis statistik secara elementer. Kedua metodeini digunakan sejak
awal penelitian dimulai, diantaranya dalam memilih obyek,sample,
mengklasifikasikan simbol hingga kesimpulan akhir penelitian. Analisisdata
secara statistik digunakan untuk menaksir prosentase tembus yang
terjadi.Hasil percobaan menunjukkan bahwa tegangan tembus udara
berbanding

lurusdengan tekanan, prosentase karbondioksida dan

kelembabanudara tetapiberbanding

terbalik

dengan

kenaikan

temperatur.
1. I S O L A T O R P A D A T
Isolator padat yang digunakan dalam peralatan sistem tenaga listrik
adalah bahan organis, anorganis dan polimer sintetis. Contoh bahan
organis adalah kertas, kayu, dan karet, sedang bahan anorganis
adalah keramik danmika. Contoh polimer sintetis adalah
polyvinyl chloride

dan resin epoksi.Bahan isolasi padat yang banyak digunakan adalah


mika, keramik, dan gelas.Kemampuan isolator sangat
dipengaruhi olehsifat bahan isolator dan besarpolutan yang
menempel pada permukaan bahan isolator. Polutan
akanmenyebabkan permukaan lebih konduktif. Konduktifitas yang
lebih besar iniakan menyebabkan aliran arus apabila diberi tegangan.
Besar arus yangmengalir tergantung pada besar polutan, nilai arus
yang mengalir padapermukaan isolator mempengaruhi nilai
Tegangan
Flashover, semakin besar nilai arus yang mengalir maka semakin kecil
nilai Tegangan
Flashover
.

Dalam hal ini intensitas polusi dinyatakan dalam


ESDD (Equivalent Salt DepositDensity).
Bahan Isolator Padat
Ada beberapa bahan isolasi bentuk padat yang dikenal dalam
bidangkelistrikan. Bahan-bahan tersebut antara lain:a .
a. Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan
bahan-bahan yang dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap
pada kondisiberongga. Kaca pada umumnya terdiri dari
campuran silikat danbeberapa senyawa antara lain : borat,
pospat. Kaca dibuat dengan caramelelehkan beberapa senyawa
silikat (pasir), alkali (Na dan K) denganbahan lain (kapur, oksida
timah hitam). Karena itu sifat dari kacatergantung dari komposisi
bahan-bahan pembentuknya tersebut. Massa jenis kaca berkisar
antara 2 hingga 8,1 g/cm2, kekuatan tekannya 6000hingga
21000 kg/cm2 , kekuatan tariknya 100 hingga 300 kg/cm2.Karena
kekuatan tariknya relatif kecil, maka kaca adalah bahan
yangregas. Walaupun kaca merupakan substansi berongga,
tetapi tidakmempunyai titik leleh yang tegas, karena
5

pelelehannya adalah perlahan-lahan ketika suhu pemanasan di


naikkan. Titik pelelehan kaca berkisarantara 500 hingga 17000 C.
Makin sedikit kandungan S1O2 nya makinrendah titik
pelembekan suatu kaca. Demikian pula halnya dengan
muaipanjangnya, makin banyak kadar S1O2 yang dikandungnya
akan makinkecil ? nya. Muai panjang untuk kaca berkisar antara
5,5-10-7 hingga150. 10-7 per derajat celcius
b. Sitol mempunyai bahan dasar kaca yang merupakan
pengembangan baru. Pemakaian sitol adalah sangat luas,
struktur dansifat-sifatnya adalah diantara kaca dan keramik. Sitol
juga disebutkeramik-kaca atau kaca kristal. Yang banyak
dijumpai dipasaran antaralain : pyroceram, vitoceram. Sitol
mempunyai struktur kristal yanghalus (hal ini yang
membedakannya dengan kaca biasa) tetapiberongga. Tidak
seperti halnya keramik biasa, sitol tidak dibuat
denganpembakaran tetapi cenderung dengan fusi dari bahanbahan mentahnyadengan menjadikannya meleleh dan kemudian
kristalisasi
c. Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang
sangatpenting dan luas penggunaannya. Istilah bahanbahankeramik adalah digunakan untuk semua bahan
anorganik yang dibakar denganpembakaran pada suhu tinggi dan
bahan asal berubah substansinya.Bahan dasar dari porselin
adalah tanah liat. Ini berarti bahan dasartersebut mudah
dibentuk pada waktu basah, tetapimenjadi tahanterhadap
air dan kekuatan mekaniknya naik setelah dibakar. Penggunaan
isolator dari porselin antara lain : isolator tarik, isolatorpenyangga,
rol isolator seperti dapat dilihat pada gambar.

Mekanisme Kegagalan Bahan Isolator Padat


6

Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri dari


beberapa jenissesuai fungsi waktu penerapan tegangannya. Hal ini
dapat dilihat sebagaiberikut :

Grafik kegagalan isolasi padat


Uraian masing masing jenis kegagalan pada bahan isolasi padat
adalahsebagai berikut :
a. Kegagalan asasi (intrinsik) adalah kegagalan yang
disebabkan oleh jenisdan suhu bahan ( dengan menghilangkan
pengaruh luar seperti tekanan,bahan elektroda, ketidakmurnian,
kantong kantong udara. Kegagalan initerjadi jika tegangan yang
dikenakan pada bahan dinaikkan sehinggatekanan listriknya
mencapai nilai tertentu yaitu 106 volt/cm dalam waktuyang sangat
singkat yaitu 10-8 detik
b. Kegagalan elektromekanik adalah kegagalan yang
disebabkan olehadanya perbedaan polaritas antara elektroda
yang mengapit zat isolasipadat sehingga timbul tekanan listrik
pada bahan tersebut. Tekanan listrik yang terjadi menimbulkan
tekanan mekanik yang menyebabkantimbulnya tarik menarik
antara kedua elektroda tersebut. Pada tegangan106 volt/cm
menimbulkan tekanan mekanik 2 s.d 6 kg/cm2.
c. Kegagalan streamer adalah kegagalan
yang terjadi sesudah suatu banjiran(avalance). Sebuah
elektron yang memasuki band conduction di katodaakan bergerak
7

menuju anoda dibawah pengaruh medan memperolehenergi


antara benturan dan kehilanganenergi pada waktu
membentur.Jika lintasan bebas cukup panjang maka tambahan
energi yang diperolehmelebihi pengionisasi latis (latice). Akibatnya
dihasilkan tambahanelektron pada saat terjadi benturan. Jika
suatu tegangan V dikenakanterhadap elektrodabola, maka
pada media yang berdekatan (gas atau udara) timbul
tegangan. Karena gas mempunyai permitivitas lebih rendahdari
zat padat sehingga gas akan mengalami tekanan listrik
yangbesar.Akibatnya gas tersebut akan mengalami kegagalan
sebelum zatpadat mencapai kekuatan asasinya. Karean
kegagalan tersebut maka
akan jatuh sebuah muatan pada permukaan zat padat sehingga
medan yangtadinya seragam akan terganggu. Bentuk muatan
pada ujung pelepasanini dalam kea daan tertentu dapat
menimbulkan medan lokal yangcukup tinggi (sekitar 10
MV/cm). Karena medan ini melebihi kekuatan intrinsikmaka akan
terjadi kegagalan pada zat padat. Proses kegagalan ini
terjadisedikit demi sedikit yang dapat menyebabkan kegagalan
total.
d. Kegagalan termal, adalah kegagalan yang terjadi jika
kecepatanpembangkitan panas di suatu titik dalam bahan
melebihi laju kecepatanpembuangan panas keluar. Akibatnya
terjadi keadaan tidak stabilsehingga pada suatu saat bahan
mengalami kegagalan.
e. K e g a g a l a n E r o s i , a d a l a h k e g a g a l a n
y a n g d i s e b a b k a n z a t i s o l a s i p a d a tidak sempurna,
karena adanya lubang lubang atau rongga dalam bahanisolasi
padat tersebut. Lubang/rongga akan terisi oleh gas atau
cairanyang kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan zat padat.

2. I S O L A T O R C A I R
Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan
sepertitransformator,pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi
cair memiliki duaf u n g s i y a i t u s e b a g a i p e m i s a h
antara bagian yang bertegangan
a t a u pengisolasi dan juga sebagaipendingin. Pers
y a r a t a n a g a r b a h a n c a i r dapat digunakan sebagai bahan
isolasi adalah mempunyai tegangan tembusdan daya hantar panas
yang tinggi .
Beberapa alasan digunakannya bahan isolasi cair adalah sebagai
berikut:
1. Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali lebih dibandingkan
dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang
lebih tinggi menurut hukum Paschen.
2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi
dan secaraserentak melalui proses konversi menghilangkan
panas yang timbul akibat rugi energi.
3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri
(self healing) jika terjadi pelepasan muatan (discharge). Namun
kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.
Penerapan Isolasi Cair
1. Minyak Transformator adalah minyak mineral yang diperoleh
dengan permunian minyak mentah
D a l a m p e m a k a i a n n y a , minyak ini karena pengaruh panas
dari rugi-rugi di dalam transformatorakan timbul hidrokarbon.
Selainberasal dari minyak mineral, minyak transformator
dapat pula dibuat dari bahan organik, misalnya minyak
trafo piranol, silicon. Sebagai bahan isolasi,minyak
transformator harus mempunyai tegangan tembus yang
tinggi. Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan
intinyadirendam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga
yangberkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat
9

sebagai mediapemindah panas (disirkulasi) danbersifat pula


sebagai isolasi (dayategangan tembus tinggi) sehingga berfungsi
sebagai media pendingin danisolasi.
Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Kekuatan isolasi tinggi.
b. Penyalur panas yang baik memiliki berat jenis yang kecil,
sehingga partikel partikel dalam minyak dapat mengendap
dengan cepat.
c. Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan
berkemampuan pendinginanmenjadi lebih baik.
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang
membahayakan.
e. Tidak merusak bahan isolasi padat.
f. Sifat kimia yang stabil sebagai bahan isolasi, minya
transformator
harus mempunyai tegangan tembus yangtinggi.Pengujia
n tegangan tembus minyak transformator
dapatdilakukandengan mengunakan
peralatan sepertiditunjukanpada gambar dibawah ini.

Alat pengujian tegangan tembus


minyak transformator

Jarak elektoda dibuat 2,5 cm, sedangkan tegangannya dapatdiatur dengan


menggunakan autotransformator sehingga dapat diketahuitegangan sebelum saat terjadinya
kegagalan isolasi yaitu terjadinyaloncatan bunga api. Loncatan bungaapi dapat dilihat lewat
lubang yangdiberi kaca. Selain itu dapat dilihat dari voltmeter tegangan tertinggisebelum
terjadinya kegagalan isolasi (karena setelah terjadinya kegagalanisolasi voltmeter akan
menunjukan harga nol). Tegangan tembus nominal minyak transformator untuk tegangan
kerja tertentu dapat dilihatpadatabel di bawah ini.
10

Tegangan tembus standar minyak transformator

Berdasarkan standart yang dikeluarkan oleh ASTM yakni dalam standart D 877
disebutkan bahwa suatu bahan isolasi harus memiliki tegangan tembus sebesar
kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm, dengan kata lain kekuatan
dielektrik bahan iolsi kurang lebih 30kV/mm. Sedangkan menurut standart ASTM D
1816 suatu bahan isolasi harus mampu menahan tegangan sebesar 28 V untuk
suatu lebar sela elektroda sebesai 1.2 mm. Standart ini merupakan standart yang
diterima secara internasional dan harus dipenuhi oleh suatu bahan yang
sebagai suatu bahan isolasi.Kegunaan minyak trafo adalah selain untuk bahan isolasi
jugasebagai media pendingin antara kumparan kawat atau inti besi dengansirip pendingin.
Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformatorberkapasitas > 1 MVA atau
bertegangan >30 kV.

Minyak Transformator

2. Minyak kabel juga merupakan salah satu hasil pemurnian


minyakbumi. Minyak kabel
digunakan untuk memadatkan penyekat kertas padakabel
11

tenaga ,kabel tanah, dan terutama kabel tegangan tinggi,


kecualiuntuk menguatkan baik daya sekat mekanisnya, penyekat
kertas, juga untuk menjaga atau menahan air supaya tidak
meresap. sekaligus sebagai elektrikum .
Pada dasarnya penyekat bentuk cair digunakan sebagai bahan
pembersih pada alat-alat listrik misalnya pada reustak. Hal ini
banyak difungsikan sebagai pengisolasi atau bahan
pengisi seperti pada minyak trafo yang
merupakan pemurni bahan-bahan mineral. Olehkarena itu
bahan isolasi bentuk cair banyak digunakan karena memiliki daya
tembus tinggi dan daya hantar yang kuat.
Adapun kendala-kendala yang biasamenghambat kerja yaitu
misalnya pada minyak trapobiasa terdapat airdan asam.
3. Cairan Sintesis disamping bahan bahan tersebut
di atas terdapat pula isolasi cairsintesis yang juga digunakan
pada teknik listrik. Isolasi cair sintesis yangsering digunakan pada
teknik listrik adalah cairan yang berisi chloor(hidrokarbon)
seperti difenil (CH) dimana 3 sampai5. Atom
hydrogendiganti dengan atom chloor .Bahan bahan ini
diantaranya adalah sovol,askarel, araclor, pyralen, shibanol.Sovol
adalah bahan cair yang agak kental ,tidak berwarna,
massa jenisnya. Lebih besar dari minyak trafo. dan
tegangan tembusnya hampir
sama dengan minyak trafo danpermiabilitasnya lebih ting
gi .
Sovol yang dicampur dengan sedikit trichlobenzena
(CHCL)untukmengurangi kekentalannya sehingga
diperoleh bahan baru yang disebutsovtol. Karena sovol
dan sovtol tidak terbakar bila dengan udara dantidak
menyebabkan ledakan. Maka itu trafo yang diisi sovtol
tidakberisiko kebakaran dan ledakan sehingga sovtol tidak

12

digunakan padaisolasi pada pemutus dan juga bahan ini beracun


sehingga penggunaanyaharus hati hati
Mekanisme KegagalanIsolator Cair
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang banyak
diketahuidibandingkan dengan teori kegagalan gas atau zat padat.
Hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini belum didapatkan
teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair yang
benar-benar sesuai antarakeadaan secara teoritis dengan keadaan
sebenarnya. Teori kegagalan zatisolasi cair dapat dibagi menjadi
empat jenis sebagai berikut :
a . T e o r i K e g a g a l a n E l e k t r o n i k Teori ini merupakan
perluasan teori kegagalan dalam gas, artinyaproses kegagalan
yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa denganyang terjadi
dalam gas. Oleh karena itu supaya terjadi kegagalan diperlukan
elektron awal yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron awal
inilah yang akan memulai proses kegagalan.
b . T e o r i K e g a g a l a n G e l e m b u n g Kegagalan gelembung atau
kavitasi merupakan bentuk kegagalan zat cair yang disebabkan
oleh adanya gelembung-gelembung gas didalamnya.
c . T e o r i K e g a g a l a n B o l a C a i r Jika suatu zat isolasi
mengandung sebuah bola cair dari jenis cairan lain, maka dapat
terjadi kegagalan akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam
medan listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola
cairyang tertahan didalam minyak yang memanjang searah medan
dan padamedan yang kritis tetesan ini menjadi tidak stabil. Kanal
kegagalan akan menjalar dari ujung tetesan yang memanjang
sehingga menghasilkan kegagalan total.
d . Teo r i K e g a g a l a n Tak M u r n i a n P a d a t

13

Kegagalan tak murnian padat adalah jenis kegagalan


yangdisebabkan oleh adanya butiran zat padat (partikel)
didalamisolasi cairyang akan memulai terjadi kegagalan.
3. I S O L A T O R G A S
Pada umumnya isolator gas digunakan sebagai media isolasi
danpenghantar panas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
isolator gas iniadalah ketidakstabilan temperatur, ketidaknormalan
sifat kedielektrikan padatekanan yang tinggi dan resiko ledakan dari
gas yang digunakan.
Klasifikasi Isolator Gas
Berdasarkan kekuatan dielektrik, rugi-rugi dielektrik, stabilitas
kimia,korosi, dll, isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :
a.Gas sederhana, contohnya :
Udara, Nitrogen, Helium, Hidrogen
b.Gas Oksida, contohnya :
Gas karbondioksida, Gas Sulphur dioksida
c.Gas Hidrokarbon, contohnya :
Methana, Ethana, Propana.
d. G a s E l e k t r o n e g a t i f , c o n t o h n y a :
Gas Sulphur hexaflorida, CH2Cl2
Bahan isolasi gas adalah digunakan sebagai pengisolasi dan
sekaligussebagai media penyalur panas. Bahan isolasi gas yang
dibahas dalam makalahini adalah: udara, sulphur hexa fluorida (SF6)
sebagai titik berat di dampinggas-gas lain yang lazim digunakan
didalam teknik listrik.
a. Udara

merupakan

bahan

isolasi

yang

mudah

didapatkan,mempunyai tegangan tembus yang cukup besar yaitu


30 kV/ cm. Contohyang mudah dijumpai antara lain : pada JTR,
JTM, dan JTT antarahantara yang satu dengan yang lain
14

dipisahkan dengan udara. Hubunganantara tegangan tembus


dan jarak untuk udara tidak linier sepertiditunjukkan pada gambar
berikut:

Vt = f (celah udara) pada p = 1 atm, F=50Hz

b. Sulphur Hexa Fluorida (SF+) merupakan suatu gas bentukan


antaraunsur sulphur dengan fluor dengan reaksi eksotermis:
S + 3 F2 -----------

SF + 262 kkal

Molekul
Terlihat pada gambar bahwa molekul
SF6Sulphur hexa fluorida

mempunyai 6 atom Fluoryang mengelilingi sebuah atom Sulphur, di sini masing-masing


atomFluo mengikat 1buah elektron terluar atom Sulphur. Dengan demikianmaka SF6 menjadi
gas yang inert atau stabil seperti halnya gas mulia. Sampai saat ini SF6 merupakan gas
terberat yang mempunyai massa jenis6,139 kg/m3 yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu
00 celsius dantekanan 1 atmosfir. Sifat lainnya adalah : tidak terbakar, tidak larut padaair,
15

tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau. SF6 juga merupakanbahan isolasi yang baik
yaitu 2,5 kali kemampuan isolasi udara.Perbandingan SF6
dengan beberapa gas lain seperti tercantum pada tabel:

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa untuk pembentukan SF6 timbul panas, ini berarti
bahwa pada pemisahan SF6 menjadi Sulphur danFluor memerlukan panas dari sekelilingnya
sebesar 262 k . kalori/ molekul. Hal ini tepat sekali digunakan untuk bahan pendinginan
padaperalatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api pada waktubekerja, misalnya :
sakelar pemutus beban. Sifat dari SF6 sebagai mediapemadam busur api dan relevansinya
pada sakelar pemutus beban adalah:
a.

Hanya memerlukan energi yang rendah untuk mengoperasikanmekanismenya. Pada


prinsipnya SF6 sebagai pemadam busur apiadalah tanpa memerlukan energi untuk
mengkompresikannya,namun semata-mata karena pengaruh panas busur api yang
terjadi.

b.

Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api maupun sebagaipengisolasi dapat dengan
mudah dideteksi.

c.

Penguraian pada waktu memadamkan busur api maupunpembentukannya kembali


setelah pemadaman adalah menyeluruh(tidak ada sisa unsure pembentuknya)

d.

Relatif mudah terionisasi sehingga plasmanya pada CBkonduktivitasnya tetap rendah


dibandingkan pada keadaan dingin.Hal ini mengurangi kemungkinan busur api tidak
stabil dengan demikian ada pemotongan arus dan menimbulkan tegangan antarkontak.

e.

Karakteristik gas SF6 adalah elektro negatif sehinggapenguraiannya menjadikan


dielektriknya naik secara bertahap.
16

f.

Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama operasi pemutusandan dengan adanya
hal ini busur api akan dipadamkan pada saatnilai arusnya rendah.c . G a s - g a s
l a i n Gas bentukan fluoro organic misalnya C7F14, C7F8, C14, F24 mempunyai
tegangan tembus yang tinggi, berkisar antara 6 10 kalitegangan tembus udara.
Pemakaian gas ini cocok untuk bahan isolasipada alat-alat pemutus.Gas karbon
dioksoda (CO2) dapat digunakan sebagai gas residupada bahan dielektrik cair (minyak)
pada alat-alat tegangan tinggi, antaralain: kabel dan trafo.Gas neon adalah salah satu
gas mulia yang banyak digunakansebagai bahan pengisi lampu-lampu tabung.
Penerapan Isolator Gas Pada Sistem Kelistrikan
Berikut ini adalah beberapa penerapan penggunaan isolator gas
padasistem kelistrikan.
a. P a d a g a r d u i n d u k K o n v e n s i o n a l Mengacu pada arti
dasar isolasi sebenarnya yaitu pemisah antarabagian
bertegangan yang satu dan bertegangan yang lainnya,
berartig a r d u i n d u k k o n v e n s i o n a l ( g a r d u i n d u k d e n g a n
i s o l a s i u d a r a ) a d a l a h gardu induk di mana antar gardu induk
tersebut terpisah oleh udarasebagai isolasinya sehingga
diperlukan tempat pembangunan gardu yang luas.Udara yang
dimaksud di sini adalah udara biasa di mana tempat
kitabernapas menghirup.
b. Gas Insulated Substation / Gas Insulated Switchgear
( GIS )Gardu induk ini menggunakansebagai bahan
isolatornya yangdiletakkan di antara kedua substrat yang
bertegangan, maupun antarasubstrat yang bertegangan satu
denganyang tidak bertegangan. Perludiketahui bahwa
kriteria gasini tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun,
tidak terakar, tidak larut dalam air, dan merupakan bahanisolator
yang baik yang mampu mengisolasi 8,9. Pembangunan
gardu ini juga tidak memerlukan area yang luas.
17

c. C i r c u i t B r e a k e r Pada CB, masih


menggunakankarena gas tersebut mampumemadamkan
busur api yang menjadi pemicu kerusakan komponenlistrik,
seperti terbakar, meledak, dan lain sebagainya. Berikut alasan
mengapa menggunakan:
a. Energi yangdiperlukan sedikit;
b. Tekanan gas mudah terdeteksi;
c. Tidak mengubah struktur zat, karena ketika terjadi
prosespembentukan dan penguraian akan sama seperti
semula;
d. Mudah terionisasi sehingga konduktivitasnya tetap rendah;
e. Akibat keelektronegatifan, menjadikan dielektriknya
naik secarabertahap ketika terjadi penguraian;
f. Busur api mudah dipadamkan.
d. Mesin-Mesin Listrik BesarMisalnya pada generator turbo dan
kondensator sinkron. Merekamenggunakan gassebagai
isolatornya. Hidrogen mampu bertindaksebagai pendingin sebab
memiliki konduktvitas termal yang relatif tinggisehingga dapat
mengurangi rugi-rugi pada belitannya. Kemudian,kebisingan dapat
diminimalisir sebab kepekatan hidrogen lebih rendahdibanding
udara. Namun, hati-hati dengan reaksi antara
hidrogendanudara karena pada perbandingan tertentu, dapat
mengakibatkan letusan.
e. Perangkat Tegangan Tinggi seperti Kabel dan TransformatorPada
kabel dan transforator, mereka
menggunakan gassebagaiisolator sebab tegangan
tembusnya rendah yaitu 157, sebagai gas residupada bahan
dielektrik cair, dan tahan tehadap suhu tinggi 6880
C / W/
f. Bahan Dielektrik KondensatorMenggunakansebagai pendingin
dengan resistivitas termal 10400C / W/pada suhu 30C dan
tegangan tembus 358 V cm.
18

g. Lampu TabungMenggunakan gas Ne dengantegangan


tembusnya sekitar 100V/cm, resistivitastermalnya 2150 C/W
h. K o m p o n e n y a n g d i i s i G a s Komponen yang diisi gas seperti
yang terdapat pada Live Tank CBdan Dead Tank CB. Pada Live Tank
CB, ketika kontaktor terbuka, makagas yang mengisolasi akan keluar
melalui nozzle sehingga busur apidapat dipadamkan. Sedangkan
pada Dead Tank CB, saat kontaktorterbuka maka katup gas ikut
terbuka menurunkan tekanan yangsemulanya tinggi, maka gas akan
masuk ke pipa dan nozzle pada tangkiutama sehingga tekanan di
tangki utama akan sedikit naik tapi tekananakan menurunkan dengan
memompa gas masuk ke reservoir bertekanantinggi.
i. Current Transformer dan Busbar Berikut gas-gas yang sering dipakai
pada alat ini adalah:

Mekanisme Kegagalan Isolator Gas

19

Mekanisme Kegagalan Isolasi Gas Dalam mekanisme tembus


listrikbahan isolasi, ada beberapa peristiwa/proses yang berperan di
dalamnya,antara lain:
a. Ionisasi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari ikatan atom
netralsehingga menghasilkan satu elektronbebas dan ion
positif
b. Deionisasi, yaitu peristiwa dimana satu ion positif menangkap
elektronbebas sehingga ion positif tersebut menjasi atom netral
c. Emisi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan
logammenjasi elektron bebas Proses dasar
dalamkegagalan isolasi gas adalahionisasi benturan oleh
elektron.Ada dua jenis proses dasar yaitu :
d. Proses primer, yang memungkinkan terjadinya banjiran electron
e. Proses sekunder, yang memungkinkan terjadinya peningkatan
banjiranelektron

Saat ini dikenal dua mekanisme kegagalan gas yaitu:


a . M e k a n i s m e K e g a g a l a n T o w n s e n d Pada proses
primer, elektron yang dibebaskan bergerak cepatsehingga
timbul energi yang cukup kuat untuk menimbulkan banjiran
elektron. Jumlah elektron Ne pada lintasan sejauh dx akan
bertambahdengan dNe, sehingga elektron bebas tambahan
yang terjadi Ne.dx .
Ternyata jumlah elektron bebas dalam lapisan dx adalah dNe = dNe
yang bertambah akibat proses ionisasi sama besarnya dengan
jumlah
Ne.(t).dt; ion positif dN+ baru yang dihasilkan, sehing
ga dNe = dN+ =dimana :koefisien ionisasi Townsend jumlah ion
positif baru yang dihasilkan Ne : jumlah total electronkecepatan
luncur elektron
20

konstan,Ne = N0, x = Pada medan uniform,x sehinggaNe =


NO Jumlah elektron yang menumbuk anoda per
detik sejauh d dari
katoda sama dengan jumlah ion positif yaitu N+ = N0 x
.
Arus ini akan naik terus sampai terjadi peralihan menjadi
pelepasan
yang bertahan sendiri. Peralihan ini adalah percikan dan d diikuti oleh
perubahan arus dengan cepat dimana karena >> d secara
teoritis menjadi
tak terhingga, tetapi O
1 maka dalam praktek hal ini dibatasi olehimpedansi rangkaian
yang menunjukkan mulainya percikan.

b. M e k a n i s m e K e g a g a l a n S t r e a m e r
Ciri utama kegagalan streamer adalah postulasi sejumlah
besarfoto ionisasi molekul gas dalam ruang di depan streamer
dan pembesaranmedan listrik setempat oleh muatan ruang ion
pada ujung streamer.Muatan ruang ini menimbulkan distorsi
medan dalam sela. Ion positif dapat dianggap stasioner
dibandingkan elektron-elektron yang begerak
Cepat dan banjiran elektron terjadi dalam sela dalam awan
elektron yangmembelakangi muatan ruang ion positif. Medan Er
yang dihasilkan olehmuatan ruang ini pada jari jari R adalah :
Pada jarak dx, jumlah pasangan x dx sehingga : elektron
yang dihasilkan adalah R adalah
jari jari banjiran setelah menempuh
jarak x, dengan rumus diffusi R= (2Dt). Dimana t = x/V sehingga,
dimana :
21

N : kerapatan ion per cm2,


e : muatan elektron ( C ),
: permitivitas ruang bebas
R : jari jari (cm),
V : kecepatan banjiran
D : koefisien diffusi.

BAB 3.

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Isolator biasa disebut juga penyekat ,Penyekatan listrik terutama
dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat mengalir.
Bahan / benda yang bersifat isolator ialah akan menghambat arus listrik
karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya
memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada
bahan islotor tidak mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi
tegangan listrik tidak akan membuat elektron -elektronnya bergerak..
3.2 SARAN
Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah iniagar
pada penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan

BAB 4.

DAFTAR PUSTAKA
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/isolator-bentuk-cair.html
https://www.scribd.com/doc/195982010/Isolator-pdf
http://mawarputi.blogspot.com/2011/12/isolator-ilmu-bahanelktronika.html#sthash.f3bgdyfb.dpuf
22

http://ancharyu.wordpress.com/2010/02/27/isolator-cair/ http://adykhulu.blog
spot.com/2008/12/isolator-gas.html

23

Anda mungkin juga menyukai