BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isolator
2.2 Bahan atau Benda Bersifat Isolator
BAB 3.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
BAB 4.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pembelajaran mengenai energi listrik, tentu kita mengenal istilahistilah yang tidak asing lagi terutama yang mengenai atau yang
berubungan dengan listrik dan elektronika. Hal-hal dasar atau istilah-istilah
yang umum kita degar seprti Konduktor, Isolator, Semikonduktor dan lainlain.
Di dalam makalah ini kami akan membahas ISOLATOR, sebagai salah
satu bahan acuan pembelajaran energi listrik, Isitilah Isolator sudah tak
asing lagi bagi telinga kita, mukin sudah banyak yang mengetahui apa itu
Isolator, dan adapun yang masih minim pengetahuan mengenai Isolator,
untuk
itu
saya
akan
membahas
Isolator
untuk
menambah
dan
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isolator
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan
muatan
elektronnya terikat
dipergunakan
listrik.
kuat
dalam
Dalam
pada
alat-alat
bahan
atom-atomnya.
elektronika
isolator valensi
Bahan-bahan
sebagai
isolator,
ini
atau
benda
bahan
seperti
kaca,
karet,
kertas,
kayu,
atau teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan
sintetis juga "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel.
Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator
kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa
menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan
volt).
2.3 Klasifikasi Isolator
Secara umum isolasi dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu isolasi padat,
cair dan gas. Kemampuan isolasi dalam menahan tegangan mempunyai
3
laboratorium
tegangan
tinggi.
Contoh
kelembabanudara tetapiberbanding
terbalik
dengan
kenaikan
temperatur.
1. I S O L A T O R P A D A T
Isolator padat yang digunakan dalam peralatan sistem tenaga listrik
adalah bahan organis, anorganis dan polimer sintetis. Contoh bahan
organis adalah kertas, kayu, dan karet, sedang bahan anorganis
adalah keramik danmika. Contoh polimer sintetis adalah
polyvinyl chloride
2. I S O L A T O R C A I R
Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan
sepertitransformator,pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi
cair memiliki duaf u n g s i y a i t u s e b a g a i p e m i s a h
antara bagian yang bertegangan
a t a u pengisolasi dan juga sebagaipendingin. Pers
y a r a t a n a g a r b a h a n c a i r dapat digunakan sebagai bahan
isolasi adalah mempunyai tegangan tembusdan daya hantar panas
yang tinggi .
Beberapa alasan digunakannya bahan isolasi cair adalah sebagai
berikut:
1. Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali lebih dibandingkan
dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang
lebih tinggi menurut hukum Paschen.
2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi
dan secaraserentak melalui proses konversi menghilangkan
panas yang timbul akibat rugi energi.
3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri
(self healing) jika terjadi pelepasan muatan (discharge). Namun
kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.
Penerapan Isolasi Cair
1. Minyak Transformator adalah minyak mineral yang diperoleh
dengan permunian minyak mentah
D a l a m p e m a k a i a n n y a , minyak ini karena pengaruh panas
dari rugi-rugi di dalam transformatorakan timbul hidrokarbon.
Selainberasal dari minyak mineral, minyak transformator
dapat pula dibuat dari bahan organik, misalnya minyak
trafo piranol, silicon. Sebagai bahan isolasi,minyak
transformator harus mempunyai tegangan tembus yang
tinggi. Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan
intinyadirendam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga
yangberkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat
9
Berdasarkan standart yang dikeluarkan oleh ASTM yakni dalam standart D 877
disebutkan bahwa suatu bahan isolasi harus memiliki tegangan tembus sebesar
kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm, dengan kata lain kekuatan
dielektrik bahan iolsi kurang lebih 30kV/mm. Sedangkan menurut standart ASTM D
1816 suatu bahan isolasi harus mampu menahan tegangan sebesar 28 V untuk
suatu lebar sela elektroda sebesai 1.2 mm. Standart ini merupakan standart yang
diterima secara internasional dan harus dipenuhi oleh suatu bahan yang
sebagai suatu bahan isolasi.Kegunaan minyak trafo adalah selain untuk bahan isolasi
jugasebagai media pendingin antara kumparan kawat atau inti besi dengansirip pendingin.
Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformatorberkapasitas > 1 MVA atau
bertegangan >30 kV.
Minyak Transformator
12
13
merupakan
bahan
isolasi
yang
mudah
SF + 262 kkal
Molekul
Terlihat pada gambar bahwa molekul
SF6Sulphur hexa fluorida
tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau. SF6 juga merupakanbahan isolasi yang baik
yaitu 2,5 kali kemampuan isolasi udara.Perbandingan SF6
dengan beberapa gas lain seperti tercantum pada tabel:
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa untuk pembentukan SF6 timbul panas, ini berarti
bahwa pada pemisahan SF6 menjadi Sulphur danFluor memerlukan panas dari sekelilingnya
sebesar 262 k . kalori/ molekul. Hal ini tepat sekali digunakan untuk bahan pendinginan
padaperalatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api pada waktubekerja, misalnya :
sakelar pemutus beban. Sifat dari SF6 sebagai mediapemadam busur api dan relevansinya
pada sakelar pemutus beban adalah:
a.
b.
Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api maupun sebagaipengisolasi dapat dengan
mudah dideteksi.
c.
d.
e.
f.
Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama operasi pemutusandan dengan adanya
hal ini busur api akan dipadamkan pada saatnilai arusnya rendah.c . G a s - g a s
l a i n Gas bentukan fluoro organic misalnya C7F14, C7F8, C14, F24 mempunyai
tegangan tembus yang tinggi, berkisar antara 6 10 kalitegangan tembus udara.
Pemakaian gas ini cocok untuk bahan isolasipada alat-alat pemutus.Gas karbon
dioksoda (CO2) dapat digunakan sebagai gas residupada bahan dielektrik cair (minyak)
pada alat-alat tegangan tinggi, antaralain: kabel dan trafo.Gas neon adalah salah satu
gas mulia yang banyak digunakansebagai bahan pengisi lampu-lampu tabung.
Penerapan Isolator Gas Pada Sistem Kelistrikan
Berikut ini adalah beberapa penerapan penggunaan isolator gas
padasistem kelistrikan.
a. P a d a g a r d u i n d u k K o n v e n s i o n a l Mengacu pada arti
dasar isolasi sebenarnya yaitu pemisah antarabagian
bertegangan yang satu dan bertegangan yang lainnya,
berartig a r d u i n d u k k o n v e n s i o n a l ( g a r d u i n d u k d e n g a n
i s o l a s i u d a r a ) a d a l a h gardu induk di mana antar gardu induk
tersebut terpisah oleh udarasebagai isolasinya sehingga
diperlukan tempat pembangunan gardu yang luas.Udara yang
dimaksud di sini adalah udara biasa di mana tempat
kitabernapas menghirup.
b. Gas Insulated Substation / Gas Insulated Switchgear
( GIS )Gardu induk ini menggunakansebagai bahan
isolatornya yangdiletakkan di antara kedua substrat yang
bertegangan, maupun antarasubstrat yang bertegangan satu
denganyang tidak bertegangan. Perludiketahui bahwa
kriteria gasini tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun,
tidak terakar, tidak larut dalam air, dan merupakan bahanisolator
yang baik yang mampu mengisolasi 8,9. Pembangunan
gardu ini juga tidak memerlukan area yang luas.
17
19
b. M e k a n i s m e K e g a g a l a n S t r e a m e r
Ciri utama kegagalan streamer adalah postulasi sejumlah
besarfoto ionisasi molekul gas dalam ruang di depan streamer
dan pembesaranmedan listrik setempat oleh muatan ruang ion
pada ujung streamer.Muatan ruang ini menimbulkan distorsi
medan dalam sela. Ion positif dapat dianggap stasioner
dibandingkan elektron-elektron yang begerak
Cepat dan banjiran elektron terjadi dalam sela dalam awan
elektron yangmembelakangi muatan ruang ion positif. Medan Er
yang dihasilkan olehmuatan ruang ini pada jari jari R adalah :
Pada jarak dx, jumlah pasangan x dx sehingga : elektron
yang dihasilkan adalah R adalah
jari jari banjiran setelah menempuh
jarak x, dengan rumus diffusi R= (2Dt). Dimana t = x/V sehingga,
dimana :
21
BAB 3.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Isolator biasa disebut juga penyekat ,Penyekatan listrik terutama
dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat mengalir.
Bahan / benda yang bersifat isolator ialah akan menghambat arus listrik
karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya
memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada
bahan islotor tidak mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi
tegangan listrik tidak akan membuat elektron -elektronnya bergerak..
3.2 SARAN
Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah iniagar
pada penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan
BAB 4.
DAFTAR PUSTAKA
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/isolator-bentuk-cair.html
https://www.scribd.com/doc/195982010/Isolator-pdf
http://mawarputi.blogspot.com/2011/12/isolator-ilmu-bahanelktronika.html#sthash.f3bgdyfb.dpuf
22
http://ancharyu.wordpress.com/2010/02/27/isolator-cair/ http://adykhulu.blog
spot.com/2008/12/isolator-gas.html
23