Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah memberikan petunjuk dan
bimbingan kepada
kemampuan
penulis
sangat
terbatas,
maka
penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi untuk mencapai
kesempurnaan dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalam......
Dedi Sahputra
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Tujuan ....................................................................................1
1.2 Sumber Data ..........................................................................1
1.3 Metode Penulisan ...................................................................1
1.4 Ruang Lingkup ......................................................................1
BAB II
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB IV
DIAGRAM GAMBAR................................................................24
1. Panel Control Pandangan depan ...............................................24
2. Detail Panel Penerangan ...........................................................25
3. Pandangan belakang pintu panel................................................26
4. Pintu panel depan ......................................................................27
5. Pemasangan Bus Bar ................................................................28
6. Pintu belakang panel..................................................................29
7. Instalasi penerangan ..................................................................30
8. Pengawatan grup I ....................................................................31
9. Pengawatan grup II ...................................................................32
10. Pengawatan grup III ................................................................33
11. Pengawatan grup IV ................................................................34.
12. Rangkaian Kontrol ..................................................................35
BAB V
BAB VI
ANALISA ....................................................................................41
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan praktek bengkel listrik semester III ini yaitu
untuk
semester III
penulis
membahas mengenai
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
a. Ketentuan Teknik
Ketentuan
teknik
ini
dimaksudkan
agar
dapat
terwujudnya
2.2.
PERLENGKAPAN INSTALASI
2.2.1. KABEL INSTALASI
Kabel rumah dan instalasi, jenis hantaran yang biasa digunakan adalah
kabel NYA, NYM, dan NGA berlaku ketentuan berikut :
1.Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan NYA dan NGA harus
dilindungi dengan pipa instalasi.
2.Di ruang lembab NYA ddan NGA harus juga dilindungi dengan pipa PVC.
3.NYA dan NGA tidak boleh dipasaang langsung pada plaster atau kayu atau
ditanam langsung dalam tanah tapi harus dilindungi dengan pipa PVC.
4.Kalu dipasang di luar jangkauan tangan NYA dan NGA boleh dipasang
terbuka dan memakai isolator jepit atau rol isolator.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
5.Kabel NYM boleh dipasang langsung menempel pada plasteran atau kayu
atau ditanam langsung dalam plasteran, juga di ruang lembab / basah di
tempat kerja/gudang dengan bahaya kebakaran/tidak.
6.NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian lain dari bangunan,
kontruksi, rangka, dan sebagainya asalkan cara pemasangannya tidak
merusak selubung luar kabel.
7.NYM tidak boleh dipasang di bawah tanah. Untuk pemasangannya
digunakan klem dengan jarak yang cukup rapat sehingga kabelnya
terpasang rapi dan lurus, dan kalau dipasang di ruang lembab harus
digunakan kontak sambung yang kedap air dan kedap lembab.
8.Selain kabel di atas masih banyak lagi jenis kabel yang lain seperti : kabel
NYY, NMH, NYRGBY, NAYFGBY, NYFGBY, NYLZ, dan lain-lain.
Namun tidak dijelaskan dalam hal ini .
a. Kabel NYA
Kabel NYA adalah kabel standar berpenghantar tembaga berisolasi PVC
dan berinti tunggal. Sampai diameter 10 mm2, penghantarnya terdiri dari kawat
pejal, di atas diameter tersebut, terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin menjadi
satu.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
(NYA)
N
o
Luas
Diameter
penampang
luar maks
pipa (mm)
nominal
(mm)
(mm2)
1,5
3,3
11
13
13
2,5
3,9
10
11
13
14
16
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
4,4
11
13
14
16
17
2,4
14
16
17
20
21
10
6,8
10
17
19
22
24
27
16
8,0
13
20
22
26
29
34
25
9,8
14
24
27
34
35
38
35
11,0
16
27
34
35
40
44
50
13,0
19
34
35
44
46
56
10
70
15,0
22
36
44
48
56
11
95
17,0
24
44
48
56
12
120
19,0
27
48
56
13
150
21,0
34
56
2.2.3. PENGAMAN
1. Sekering
Sekering berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi
hubung singkat atau mengalirnya arus yang berlebihan.
2. Pentanahan
Pemasangan alat pentanahan dimaksudkan untuk dapat menyalurkan arus
bocor kedalam tanah. Arus bocor yang dimaksud ialah adanya arus/tegangan pada
bagian listrik yang pada keadaan normal bagian tersebut tidak bertegangan.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
N
PE
L
c. Saklar tukar
Pengaturan saklar tukar ini adalah untuk melayani beberapa buah
lampu yang dinyalakan dari satu tempat, misalnya untuk lampu 1 saklar
pada posisi 1, untuk lampu 2 saklar pada posisi 2 dan seterusnya.
Pengaturan saklar silang ini digunakan untuk melayani satu buah lampu
yang dihidupkan dari dua tempat misalnya untuk menerangi sebuah lorong yang
panjang lampu berada ditengah dan saklar silang berada pada pintu masuk dan
pintu keluar, juga pada sebuah tangga, dan lain-lain. Saklar ini dapat dihidupkan
dipintu masuk dan dimatikan dipintu keluarnya dan daapat juga dihidupkan
sebaliknya.
2.2.6 KOTAK-KONTAK
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
alat-alat.
Kawat
dimasukkan
dalam
terminal
dengan
lintasan
melengkung. Keuntungannya bila suatu ketika perlu pemindahan klem atau terjadi
kawat putus, masih mempunyai kelebihan panjang.
2.3.4 TERMINAL STRIP/ TERMINAL BLOCK
Untuk menghubungkan (tempat sambungan ) kabel dari dalam Panel ke
pintu panel maupun dari dalam panel kel luar panel, digunakan terminal
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
A1
A2
13
11
14
12
22
21
23
24
A1 A2
1, 3, 5,
2, 4, 6
13, 14
= Kontak Bantu NO
11, 12
= Kontak Bantu NC
21, 22
= Kontak Bantu NC
23, 24
= Kontak Bantu NO
tersebut memiliki penguci maka lampu akan menyala terus dan mati jika tombol
ditekan lagi.
3. Timer
Timer adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan seting waktu yang ada
pada timer tersebut, dan timer ini bekerja secara otomatis untuk menghubungkan
dan memutuskan rangkaian, timer ini bekarja 12 jam sekali selama batas waktu
yang kita inginkan / tentukan.
Timer ini tidak membutuhkan peralatan lain untuk beroperasi, timer dapat
berdiri sendiri.
Cara pengaturan waktu dari timer adalah seebagai berikut :
Pengaturan waktu operasi dari timer dengan cara mengangkat gerigi yang
ada pada timer. Dibawah ini menunjukkan symbol dari timer beserta anak
kontaknya :
A1
55
67
A2
56
68
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Prinsip kerjanya ;
Pada saat gerigi terangkat dari posisi semula maka timer beroperasi, di
dalam timer juga dilengkapi dengan jarum penunjuk lamanya waktu bekerja,
setelah jarum penunjuk pada timer tersebut berada pada posisi yang telah
ditentukan, maka timer akan memutuskan arus (tidak bekerja / off).
Timer ini didesign sedemikian rupa sehingga dapat dialiri arus selama 24
jam tanpa mengganggu kerja dari timer ini.
4. Saklar Impuls
Saklar impuls adalah kontak tekan dengan kontak NO pengoperasian
langsung ditekan kembali ke posisi semula setelah tekanan di lepas Saklar impuls
juga bisa disebut saklar impuls arus; relai bertahap.
Prinsip kerjanya:
Ketika saklar tekan ditekan maka coil akan menarik anak kontak yang ada
padanya dan menyalurkan arus ke lampu sehingga lampu menyala dan arus
kembali ke netral / nol.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB III
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Cabang T (kir)
9.
Tole union
10.
Klem aluminium 16 mm
11.
12.
13.
14.
15.
Satuan
Keterangan
3,6
Meter
Lokal
1,9
Meter
Lokal
1,25
Meter
Import/tender
Buah
Buah
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
16
Buah
Lokal
40
Buah
Lokal
12
Buah
Import/tender
14
Buah
Lokal
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
B.
Jumlah
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
NO
Jumlah
Satuan
Keterangan
1 (+1 spare)
Buah
Import/tender
16.
Saklar seri
17.
Buah
Import/tender
18.
Buah
Import/tender
19.
Buah
Import/tender
20.
Lampu tanda
1 (+2 spare)
Buah
Import/tender
21.
Kotak hubung
Buah
Import/tender
22.
Buah
Import/tender
23.
Fiting duduk
Buah
Lokal
24.
Roset kayu
Buah
Lokal
25.
Buah
Lokal
26.
Saklar tekan
Buah
Import
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
C. Panel
27.
28.
29.
30.
31.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Buah
NO
32.
Jumlah
Satuan
Buah
Keterangan
Tender DRA 0033
K4 T import
280
Mm
33.
Profil C 22 s 12 mm alu
34.
100
Mm
Lokal
35.
150
Mm
Lokal
36.
Terminal 4 mm2
200
Mm
Import/tender
37.
Penahan terminal
15
Buah
Import/tender
Buah
Import/tender
38.
K6 T import
Treepleks,
Set screw
Asbes flapon,
Lembar
Lembar
Lembar
Asbes flapon,
Lebar x panjang x tebal :
353 x 603 x 8 mm,
Sekrup kayu rata terpasang
41.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
NO
Jumlah
Satuan
Buah
Keterangan
Import/tender
42.
Terminal 6 mm2
43.
Buah
Import/tender
44.
Buah
Import/tender
45.
Saluran kabel
Buah
Import/tender
46.
400
Meter
Import/tender
10
Buah
Lokal
3,4
Meter
Lokal (pejal)
1,0
Meter
Lokal (pejal)
17,0
Meter
Lokal (pejal)
12
Meter
Lokal (pejal)
13
Meter
Lokal (pejal)
13,5
Meter
Lokal (pejal)
8,5
Meter
Lokal (pejal)
0,1
Kg
Serie
Import/tender
Buah
Lokal
47.
(cover)
warna untuk
2 ph + N
48.
49.
NYA coklat, putih, dan merah jambu
50.
NYA biru tua 1,5 mm
51.
NYA hijau / kuning 1,5 mm
52.
NYA hijau 1,5 mm
53.
Dempul untuk kayu (putty)
54.
Nomor-nomor untuk terminal blok
55.
Lokal
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
NO
Jumlah
Satuan
Keterangan
2,0
Meter
Lokal
100
Buah
Lokal
40
Buah
Lokal
20
Buah
Lokal
10
Buah
Lokal
Buah
Lokal
Buah
Lokal
Buah
Lokal
20
Buah
Lokal
Buah
Lokal
Buah
Lokal
Buah
Persiapan (housing)
Buah
Persiapan (frame)
Buah
Lokal
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
Mur baut M4 x 10
Mur baut M4 x 50
Mur baut M4 x 15
Rumah kontrol panel (housing)
Bingkai panel (multiplex)
Mur geser M4
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB IV
DIAGRAM GAMBAR
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB V
LANGKAH KERJA
Pengerjaan praktek di bengkel instalasi listrik semester III ini mengikuti sesuai
dengan jadwal berikut:
WAKTU PELAKSANAAN
NO
URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 18
0 1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
2 MENGGAMBAR LAY OUT
3 MEMASANG PERALATAN
4 MEMASANG PIPA
5 PENGAWATAN KABEL
6 PENYAMBUNGAN PADA
TERMINAL/PERALATAN
7 PEMBUATAN PANEL
8 PEMASANGAN PERALATAN
PADA PANEL
9 PENYAMBUNGAN PADA
PANEL
10 PENGETESAN
11 TROBLE SHOTTING
12 PEMBONGKARAN
13 LAPORAN
5.1 PERSIAPAN
Mempersiapkan tempat kerja dan papan kerja yang akan dipakai, yakni
ditempel pada dinding.
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
5.10 PENGETESAN
Pengetesan dilakukan oleh instruktur / pembimbing.
5.11 PEMBONGKARAN
Membongkar rangkaian/semua peralatan yang ada pada papan kerja dan
mengembalikannya ke pada kasi lab.
5.12. MEMBUAT LAPORAN HASIL PRAKTEK
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB VI
ANALISA PRAKTEK
Dalam praktek bengkel teknik listrik semester III ini rangkaian instalasi
penerangan dan control, Penyambungan antara penghantar dan hubungan
penghantar dengan komponen harus dilakukan dengan baik dan kuat. Sehingga
tahanan terhadap beban terus-menerus ataupun keadaan hubungan pendek yang
mungkin terjadi.
Bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk penyambungan dan
penghubungan
harus
memenuhi
pesyaratan
yang
ditentukan.
Terminal
penghubung pada saklar atau stop kontak, tidak boleh digunakan lebih dari satu
inti, apabila ada beberapa penghantar disambungkan / dihubungkan, misalnya
Jumlah inti, luas penampang penghantar dan macam isolasinya.
Terminal perlengkapan lampu tidak boleh digunakan untuk menyambung
penghantar. Penghantar utama tetap diluar perlengkapan tersebut.
Penghantar yang boleh dipasang dalam pipa instalasi adalah penghantar
yanga memiliki isolasi yang baik. Di dalam pipa instalasi tidak boleh ada
sambungan. Bila ada maka harus dilakukan dalam kotak sambung atau kotak
cabang yang diperuntukkan bagi tujuan tersebut (ayat 743.A.2).
Penghantar yang berisolasi PVC, seperti NYA harus dipasang dalam pipa
instalasi harus diusahakan penghantar tidak dipasang didalam atau pada kayu dan
tidak boleh pula langsung di dalam atau di bawah plasteran penghantar tersebut
dipasang sedemikkian sehingga jarak minimum 1 cm terhadap dinding bangunan
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
(ayat 742.A.2) Penghantar instalasi tidak boleh dipasang dalam pipa sebelum
pekerjaan kasar seperti pembetonan, dan plasteran diselesaikan. Penghantar
hannya boleh dimasukan / ditarik dalam pipa instalasi setelah pipa untuk setiap
bagian telah terpasang lengkap.
Jumlah penghamtar berisolasi PVC NYA yang dipasang dalam pipa harus
memungkinkan penarikan dengan mudah Jumlah peghantar yang diijinkan dalam
pipa.
Pada Praktek ini melakukan pemasangan instalasi listrik pada papan
praktek yang terbagi atas 4 group. Dimana masing-masing group diamankan oleh
sebuah Fuse dan pemasangan instalasi dilakukan di permukaan papan praktek
yang tentunya tidak lepas dari pemasangan pipa beserta penghantarnya.
6.1 PERAKITAN PANEL
Dalam merakit panel, bahan bahan yang merupakan bahan yang harus
dipasang hendaknya sudah harus siap. Dikarenakan pada praktek ini tidak
melakukan pembuatan kotak panel maka semua hal-hal yang berkaitan dengan
pembuatan panel tidak mengalami pembahasan disini. Pertama adalah mengambil
panel dan memasang panel pada papan kerja. Ukuran-ukuran pemasangan panel
hendaknya sudah diukur dan dilubangi atas panel/ langit langit panel guna
mempermudah
pemasangan
pipa
pada
dilanjutkan
panel
dengan
pemasangan tutup kotak panel. Pemasangan berikutnya adalah pemasangan profilprofil yang
langsung diikatkan dengan papan pertinax dan diikatkan dengan mur geser pada
profil C.Perlu diingat bahwa bus bar yang terpasang ada dua buah yaitu bus bar
untuk netral dan PE. Khusus yang PE, bus barnya mesti tidak terhalang oleh
isolator apapun termasuk pertinax sebab bus bar PEmesti terhubung langsung
dengan badan kotak panel.Setelah itu dengan pemasangan peralatan seperti rumah
relay, , K4T, K6T, K7, K9A, line up terminal, terminal blok sumber.Sampai disini
perakitan panel sudah dapat dianggap selesai.Langkah berikutnya adalah
pemasangan pipa, saklar-saklar, Fitting,Tombol, Stop Kontak, dan LDR. Tentu
setelah semua ukuran telah ditetapkan.Guna mempermudah pemasangan dan
pengawatan disarankanagar pada pemasangan peralatan tersebut diatas dan
pemasangan
pipa
mengalamikesulitan
diikuti
bila
oleh
pengawatan
nantinya
sudah
kabel
dipasang
sehingga
pipa
tidak
terlebih
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
BAB VII
PENUTUP
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
7.1.
Kesimpulan
Dari analisa praktek Bengkel III yang penulis bahas tidak terlepas
dari peraturan PUIL 2000, hal tersebut merupakan suatu panduan dasar
pembahasan dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam instalasi
listrik, baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
Sehingga kita dapat menyadari bahwa untuk merancang dan memasang
instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL 2000, sehingga tidak terjadi
DAFTAR PUSAKA
Buku Panduan Mahasiswa Latihan Bengkel Listrik Semester III
TGA Muhammad Iqbal.2012 Perencanaan Ulang Instalasi Listrik Gedung
Utama Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Lhokseumawe
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014
Dedi Sahputra
Politeknik Negeri Lhokseumawe 2014