Anda di halaman 1dari 13

MENULIS KARYA

ILMIAH

Standart Kompetensi:
9.1 Mengungkapkan informasi dalam bentuk ringkasan/rangkuman, notulen rapat,
dan karya ilmiah
Kompetensi Dasar:
Menyusun karya ilmiah berdasarkan kajian buku atau hasil penelitian sederhana

Indikator:
1.
2.
3.
4.
5.

Siswa memahami hakekat karya ilmiah


Siswa memahami unsur-unsur karya ilmiah
Siswa memahami jenis-jenis karya ilmiah
Siswa memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah berupa makalah
Siswa mengembangkan kerangka karya ilmiah menjadi laporan sederhana
(makalah)

A. Hakekat Karya Ilmiah

1. Pengertian

Karya ilmiah sudah tidak asing lagi di telinga


kita. Mungkin juga, kamu salah satu orang yang
gemar menulis karya ilmiah. Akan tetapi, banyak
yang menganggap menulis karya ilmiah itu
sulit. Apakah benar seperti itu? Mari kita pelajari
bersama
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya,
disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, serta
menggunakan bahasa ragam ilmiah.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang
mendalam sebagai hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal
ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian
ilmiah. Tulisan yang berupa petunjuk teknis atau bahkan cerita
pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian
ilmiah tetapi disajikan dengan metode ilmiah, dapatlah dikatakan
karya ilmiah. Contohnya saja tulisan tentang bagaimana bercocok
tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es,
dapat disajikan secara ilmiah.
Karya ilmiah Sudjana

(2001:21)

menyatakan

pada

hakikatnya karya ilmiah merupakan produk manusia atas dasar


pengetahuan, sikap dan cara berpikir ilmiah. Pendapat tersebut
sesuai

dengan

mengungkapkan
mengandung ilmu

pernyataan
karya

ilmiah

pengetahuan

Dewanto,
adalah
dan

dkk

suatu
kebenaran

(2007) yang
karangan

yang

ilmiah

yang

meyajikan fakta dan disusun secara sistematis menurut metode


penulisan dengan menggunakan bahasa ragam ilmiah. Penyataan
tersebut diperkuat oleh pendapat Doyin dan Wagiran (2009) bahwa
karangan

ilmiah

adalah

karangan

menyajikan fakta umum yang

ilmu

pengetahuan

yang

dapat dibuktikan kebenarannya,

disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar,


serta menggunakan bahasa ragam ilmiah.
Imnis (2008) menyampaikan karya tulis ilmiah berisi tentang
tinjauan atau ulasan ilmiah. Karya tulis disusun oleh seseorang yang
membahas suatu pokok

bahasan

sebagai

hasil

penelitian.

Penyusunan karya tulis selalu dilengkapi bahan acuan yang harus


ditulis menurut kaidah penulisannya. Sebuah karya tulis ilmiah
biasanya diperoleh dari hasil penelitian seperti yang diungkapkan
oleh Firman yang menyatakan bahwa karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Namun, ada juga yang dperoleh dari hasil kajian pustaka seperti
makalah.

Berdasarkan penjelasan di atas coba


simpulkan menurut kalian msaingmasing pengertian karya tulis ilmiah !

2. Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Setelah kalian memahami pengertian karya tulis


ilmiah, mari belajar ciri-ciri karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karangan atau tulisantulisan yang


lainnya.Karya tulis ilmiah memiliki karakteristik tersendiri sehingga dinamai
karya tulis ilmiah. ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat
aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta
penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab
atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. Doyin dan Wagiran
(2009 : 25) secara umum karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau meyajikan aplikasi hukum
alam pada situasi spesifik.
b. Penulisnya cermat, tepat, benar, dan tulus. Tidak memuat terkaan.
Peryataan yang disampaikan tidak mengandung penafsiran pribadi dan
tidak berefek samping.

c. Tidak mengejar keuntungan pribadi yakni berambisi agar pembaca


berpihak kepadanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan
sesuatu. Penulis ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
d. Karangan ilmiah bersifat sistematis, tiap langkah direncanakan secara
sistematis terkendali, secara konseptual, dan prosedural.
e. Karangan ilmiah tidak bersifat emotif, tidak menonjolkan perasaan.
f. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali hipotesis
kerja.
g. Ditulis secara tulus dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing
pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
h. Karangan ilmiah tidak bersifat argumenatif. Karangan yang ilmiah
mungkin mencapai simpulan tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara
sendiri.
i. Karangan ilmiah tidak bersifat persuatif.
j. Karangan ilmiah tidak melebih-lebihkan sesuatu dalam karangan
ilmiah hanya menyajikan kebenaran fakta.melebih-lebihkan sesuatu itu
umumnya didorong oleh motif mementingkan diri-sendiri.

Tugas individu:
Coba sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari
makalah

B. Sistematika Karya Ilmiah


Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian Secara
umum, sistematika suatu laporan penelitian yang lengkap terdiri dari 3
bagian pokok, yaitu : (1) bagian pembuka (2) bagian inti dan (3) bagian
penutup. Bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus

mengandung komponen-komponen berikut ini. Judul. Halaman judul.


Halaman pengesahan. Halaman penerimaan. Kata pengantar. Abstrak.
Daftar isi. Daftar tabel. Daftar grafik, bagan atau skema. Daftar singkatan
dan lambang.

Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan

penelitian merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk


laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak
seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian inti
merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang
ingin

disampaikan.

Pada

bagian

inti

inilah

seluruh

komponen

pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian,


hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.
Pendahuluan Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk
memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian
yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca
untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Kajian Pustaka
dan Kerangka Teori Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasilhasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama
atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat
membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan
variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.
Metodologi Penelitian Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci
mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode
pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian. Hasil dan

Pembahasan Hasil dan pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari


sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat
hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan
kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Simpulan
dan Saran Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan
relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Simpulan
diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah
dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan,
penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa
yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari
pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian
akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut
yang dapat dilakukan Bagian penutup pada umumnya terdiri dari (1) daftar
pustaka, (2) lampiran, serta (3) daftar indeks dan atau glosarium. Daftar
pustaka merupakan hal yang wajib dicantumkan, sedangkan lampiran dan
daftar indeks hanya dituliskan apabila diperlukan. Daftar pustaka yang
dimasukkan adalah hanya yang signifikan dan terkait dengan penelitian,
baik dalam bentuk bahan cetakan, elektronik atau seminar. Daftar Pustaka
yang disusun sesuai standar internasional yang paling banyak digunakan,
yaitu standar dari Association of American Psychology (APA). Lampiran
dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrumen penelitian, seperti
kuesioner atau daftar checklist untuk observasi, dan bentuk lain yang
terkait dengan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat pada laporan. Penulisan
indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang
akan dituliskan. Penulisan Indeks ditujukan agar pembaca dapat dengan
cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan
tersebut. Kegiatan Belajar 2: Sistematika dan Cara Penyusunan Makalah
Rangkuman Makalah pada dasarnya merupakan bentuk karya ilmiah yang
paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991)
makalah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirisobjektif. Makalah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun
mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah, yang juga
terdiri dari bagian pembuka, inti dan penutup. Bagian pembuka pada
penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya dituangkan dalam
halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya antara 520 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan maka pada
makalah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya Daftar Isi dan
Kata Pengantar. Bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya
pada laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi
penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta
simpulan

dan

saran.

Perbedaannya

dengan

laporan

penelitian,

penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi


yang lebih singkat. Daftar TUGAS
Pustaka
setelah memahami
sistematika kaya ilmiah,
sekarang buatlah kerangka
penulisan karya ilmiah berupa
makalah tentang kesehatan

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Jenis karya ilmiah ada bermacam-macam. Dalam bukunya DasarDasar Penulisan Karya Ilmiah, Arifin (2008:1) membagi jenis karya ilmiah
menjadi (1) makalah, (2) skripsi, (3) kertas kerja,(4) laporan penelitian, (5)
tesis, dan (6) disertasi.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah
yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirisobjektif. Biasanya makalah disusun

untuk melengkapi tugas-tugas di

sekolah/mata kuliah. Selain itu juga untuk memberikan saran pemecahan


tentang suatu masalah secara ilmiah. Jika dilihat bentuknya, makalah
adalah bentuk yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah yang lain.
Jenis yang kedua adalah kertas kerja. Seperti halnya makalah,
kertas kerja juga menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris objektif. Hanya saja, analisis dalam kertas kerja lebih
serius dari pada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk
disajikan dalam suatu seminar atau

lokakarya. Jadi tujuan utamanya

adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.

Jenis karya ilmiah yang ketiga adalah skripsi. Skripsi merupakan


karya tuls ilmiah yang ditulis untuk persyaratan guna mendapatkangelar
diploma atau sarjana dan peyusunannya dibimbing oleh seorang dosen
atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi. Skripsi
adalah karya tulis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung dengan data
atau fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung maupun
penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri. Dengan kata lain, tesis membahas suatu pernyataan atau
teori yang didukung oleh sejumlah argumen yang dapat dipertanggung
jawabkan. Tesis ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana strata
dua.
Jenis karya ilmiah yang terakhir adalah disertasi. Disertasi
merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan
analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu
pendidikan tinggi. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berapa temuan orisinil. Disertasi ditulis untuk memperoleh gelar doktor.
D. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1. Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan seseorang yang akan membuat karya


tulis ilmiah maka hal-hal yang dilakukan adalah :
a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan topik
yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis. Topik yang
di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan
terbatas. Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang
bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan topik atau penentuan judul. Pembatasan topik
harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya
ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari
pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what
(apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how
(bagaimana).
c. Pembuatan kerangka karangan (outline).Membimbing untuk
memulai menyusun kerangka karangan. Membuat pedoman
penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih
dalam penulisannya. Pembuatanrencana daftar isi dari karya
ilmiah.
2. Tahap Pengumpulan data.
a. Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi. b.
Pengumpulan

keterangan

dari

pihak-pihak

yang

mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya


ilmiah. c. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang
akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah. d.
Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di
lapangan
3. Tahap Pengorganisasian.
Tahap selanjutnya dalah tahap pengorganisasia yaitu meliputi;
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana
yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah
terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn
sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan
4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap
ini bertujuan untuk : a. Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. b. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak
relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk
menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau
terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang
lain. d. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah
untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian

kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah


ejaan sesuai EYD
5. Tahap Penyajian.
Tahap Penyajian meliputi; Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan Segi kerapian dan kebersihan, Tata letak (layout)
unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka,
halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar
pustaka, Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah,
missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan
penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

Anda mungkin juga menyukai