Anda di halaman 1dari 12

1

Skenario 1
Cara Belajar Mahasiswa Kedokteran
Seorang

mahasiswa

kedokteran

semester

satu

menyadari

bahwa

pembelajaran di kampusnya menggunakan pendekatan problem based learning


(PBL). Mahasiswa tersebut nberfikir tentang bagaimana menerapkan prinsip adult
learning dalam proses belajarnya sehingga ia dapat berhasil. Setelah berkonsultasi
dengan dosen wali, ia menyadari harus dapat menerapkan self directed learning
dan critical thinking dalam proses belajarnya. Selain itu, penggunaan strategi
belajar deep learning dan gaya belajar yang tepat, serta study skills dapat berperan
penting dalam pembelajaran.

STEP 1
1. Adult learning
Adult learning adalah pembelajaran yang di lakukan oleh orang dewasa
berupa kegiatan belajar mengajar yang di laksanakan di perguruan tinggi baik
formal maupun nonformal dan berdasarkan kasus (andragogy) serta dapat di
aplikasikan ke kehidupan nyata.
2. Problem based learning
Problem based learning adalah metode pembelajaran berdasarkan masalah
dengan menggunakan jawaban dan permasalahan di dalam suatu diskusi yang
menjadikan mahasiswa sebagai student center.
3. Critical thinking
Critical thingking adalah berpikir secara bijak dalam menghadapi suatu
masalah, kemampuan mahasiswa dalam menghadapi nsuatu masalah.
4. Deep learning
Deep learning adalah metode pembelajaran dengan cara mendalami suatu
masalah, berfikir secara radikal (berpikir secara keseluruhan) di dalam suatu
diskusi dan merefleksikannya.
5. Self directed learning
Self directed learning adalah proses pembelajaran mahasiswa di mana
mahasiswa memiliki inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain (mandiri)

untuk menganalisis, merumuskan tujuan,mengidentifikasi, memilih dan


melaksanakan strategi belajar.
6. Study skills
Study skills adalah kemampuan belajar seseorang dalam memanage stress dan
memanage waktu untuk menghadapi pembelajarannya.

STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bagaimana metode pembelajaran deep learning?


Bagaimana menerapkan self directed learning?
Keunggulan PBL?
Apa saja metode study skills?
Mengapa kita harus menerapkan critical thinking?
Bagaimana proses pembelajaran self directed learning?
Gaya belajar seperti apa yang di terapkan anak fakultas kedokteran?

STEP 3
1. Metode pmbelajaran deep learning:
a. Memahami permasalahan
b. Mendalami
c. Mendiskusikan
d. Merefleksikan
2. Penerapan self directed learning:
a. Menganalisis
b. Merumuskan masalah
c. Memilih strategi belajar yang sesuai
d. Mengevaluasi
e. Mengidentifikasi sumber sumber belajar
3. Keunggulan PBL diantaranya:
a. Di dorong mengeksplorasi pengetahuan yang di miliki
b. Lalu menegmbangkan keterampilan belajar berdasarkan masalah yang di
temukan
c. Memacu mahasiswa untuk berfikir kritis
d. Mahasiswa dapat mengeluarkan ide yang di milikinya
e. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan penalaran
4. Metode study skills:
a. Note taking
b. Manajemen stress
c. Manajemen waktu
d. Efektif reading
e. Test preparation
5. Alasan penerapan critical tingkingking:
a. Karena kita sebagai mahasiswa yang sudah di anggap dewasa.

b. Untuk mengevaluasi dan merefleksikan apa yang sudah kita dapatkan agar
dapat di gunakan ditingkat selanjutnya.
c. Karena kita di tuntut untuk menyelesaikan masalah nyata.
6. Proses pembelajaran deep learning:
a. Mencari bahan pembelajaran dan sumber sumber untuk di pelajari
b. Masalah sebagai sumber utama dalam pembelajaran dan dosen sebagai
fasilitator dalam pembelajaran.
7. Tergantung kepada individu masing-masing, adapun gaya belajar itu:
a. Visual
b. Audio
c. Kinestetik
d. Campuran
STEP 4
1. Metode pmbelajaran deep learning:
a. Memahami permasalahan: dipahami masalah nya lebih lanjut
b. Mendalami
c. Mendiskusikan: diskusikan dengan kelompok
d. Merefleksikan: refleksikan terhadap diri sendiri.
2. Penerapan self directed learning:
a. Menganalisis
b. Merumuskan masalah
c. Memilih strategi belajar yang sesuai
d. Mengevaluasi
e. Mengidentifikasi sumber sumber belajar
3. Keunggulan PBL diantaranya:
a. Di dorong mengeksplorasi pengetahuan yang di miliki
b. Lalu menegmbangkan keterampilan belajar berdasarkan masalah yang di
temukan
c. Memacu mahasiswa untuk berfikir kritis
d. Mahasiswa dapat mengeluarkan ide yang di milikinya
e. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan penalaran
4. Metode study skills:
a. Note taking (membuat catatan)
b. Manajemen stress
c. Manajemen waktu (mengatur waktua agar lebih efekif)
d. Efektif reading adalah aktif membaca, dimana proses ini dibagi atas:
1) Scanning : membaca cepat secara keseluruhan
2) Scamming : membaca cepat tetapi hanya mengambil intinya saja
e. Test preparation
5. Alasan penerapan critical tingkingking:
d. Karena kita sebagai mahasiswa yang sudah di anggap dewasa.
e. Untuk mengevaluasi dan merefleksikan apa yang sudah kita dapatkan agar
dapat di gunakan ditingkat selanjutnya.
f. Karena kita di tuntut untuk menyelesaikan masalah nyata.
6. Proses pembelajaran deep learning:

c. Mencari bahan pembelajaran dan sumber sumber untuk di pelajari


d. Masalah sebagai sumber utama dalam pembelajaran dan dosen sebagai
fasilitator dalam pembelajaran.
7. Tergantung kepada individu masing-masing, adapun gaya belajar itu:
a. Visual (melihat)
b. Audio (mendengar)
c. Kinestetik (gerak)
e. Campuran

Mind Map

Cara belajar mahasiswa


keekedokteran

PBL

Critical
thinking

Note
taking

Deep
learnin
g

Adult
learning
Study
skills

Self
directed
learning
Manajemen
stress
Efektif
reading

Manajemen
waktu

STEP 5
1. Mahasiswa dapat menjelaskan macam gaya belajar?
2. Mahasiswa dapat menjelaskan learning approach? Lalu di hubungkan dengan
gaya belajar?
3. Menerapkan PBL dengan teori belajar?
4. Prinsip pendekatan adult learning dan self directed learning dalam mencapai
tujuan termasuk peran dan critical thinking untuk menilai sumber belajar?

STEP 6
Belajar mandiri

STEP 7
1. Mahasiswa dapat menjelaskan gaya belajar
Setiap mahasiswa tentunya mempunyai gaya belajar yang berbedabeda. Gaya belajar sendiri mempunyai peran sangat penting dalam hidup
seseorang karena dengan mengetahui gaya belajar tersebut mereka akan
mengintegrasikan dan menyesuaikan dengan proses belajar sehingga mereka
akan cepat, dan mudah menyerap informasi atau pelajaran.
a. Definisi gaya belajar
Gaya belajar adalah kecenderungan atau cara mahasiswa menyampaikan
dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif yang di representasikan
pada pola bicara, cara belajar, cara mengerjakan tugas dan kegiatan lain
yang disukai. (Budiningsih, 2005)
b. Macam-macam gaya belajar (Haling, 2007)
1) Gaya belajar visual
Gaya belajar visual adalah dengan menerima dan memahami
informasi saat belajar dengan cara melihat atau berbentuk visual.
Mereka akan lebih mudah memahami melalui gambar, bahasa tubuh,
video atau diagram.
2) Gaya belajar audiotorial

Gaya

belajar

audiotorioal

yaitu

biasanya

senang

sekali

jika

pembelajaran dilakukan dalam bentuk cerita, lagu syair atau senandung.


3) Gaya belajar kinestetik
Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima
pelajaran yang diringin dengan aktifitas motorik, seperti dalam konsep
penerapan/ percobaan, drama dan gerak.
c. Ciri-ciri gaya belajar (Haling, 2007)
1 Gaya belajar Visual
a) Rapi dan teratur
b) Berbicara lebih cepat
c) Pengaturan jangka panjang lebih baik
d) Teliti dan detail dalam berbagai hal
e) Memperhatikan penampilan
f) Banyak mengingat dari apa yang di dengar
2 Gaya belajar audiotorial
a) Sering bicara sendiri ketika bekerja
b) Mudah ternganggu oleh kegaduhan
c) Menggerakan bibir ketika membaca
d) Senang membaca dengan suara keras
e) Senang mendengarkan pelajaran
3 Gaya belajar kinestetik
a) Berbicara perlahan dan hati-hati
b) Menanggapi perhatian fisik
c) Sering menyentuh orang agar mendapatkan perhatian mereka
d) Saat membaca menggunakan jari sebagai penunjuk
Menurut Denis (2003) gaya belajar dibagi menjadi beberapa dimensi yang
memiliki bagian yang berbentuk dikotomi, diantaranya:
a Dimensi input yang memuat dikotomi antara input visual dan herbal, input
visual menunjukkan adanya aktivitas belajar lebih berorientasi pada
gambar,diagram, dan demonstrasi. Sedangkan inout verbal berorientasi
b

pada suara, tulisan, kata-kata dan rumus.


Dimensi
organisasi
yang
menunjukkan

begaimana

individu

mengoragnisasikan informasi yang didapatkan. Dimensi ini memuat


dikotomi antara organisasi induksi dan deduksi. Organisasi induksi lebih
mengarah kepada fakta terlebih dahulu kemudian dilanjut dengan
menyimpulkan prinsip. Sedangkan organisasi deduksi mengarah pada
c

tahap prinsip terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan praktek.


Dimensi pemrosesan yang menunjukan bagaimana individu memroses
informasi menjadi dua. Yaitu pemrosesan aktif dan pemrosesan reflektif.
Pada

pemrosesan

aktif

individu

lebih

cenderung

belajar

dari

pengalamandan bekerjasama dengan individu lain. Sedangkan pemrosesan


reflektif menujukkan orientasi individu pada penalaran dan mendalam
d

mengenai informasi dan cenderung bekerja secara individual.


Dimensi pemahaman yang menunjukan bagaimana cara individu
memahami informasi. Dimensi ini dibagi menjadi dua antara kutub

sekuensi dan kutub global.


2. Mahasiswa dapat menjelaskan learning approach? Lalu di hubungkan dengan
gaya belajar?
Learning aproach merupakan pendekatan yang dilakukan mahasiswa dalam
proses belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.
didalamnya terdiri dari dua aspek yaitu motif dan strategi, Learning approach
dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu surface approach dan deep approach.
a. Surface approach adalah memusatkan perhatian hanya pada materi yang
dianggap penting saja dan hanya sekedar menghafal.
b. Deep approach adalah berusaha untuk memahami materi secara
mendalam, menghubungkan pengetahuan yang telah didapatkan dengan
pengetahuan

yang

diperoleh

sebelumnya,

serta

mendefinisikan

pemahaman yang telah didadapatkan dalam menyelesaikan kasus dan


membuat suatu laporan kepribadian.(Adelina: 2009)
Learning approach ada dua aspek yaitu motif dan strategi dan untuk memilih
strategi mana yang cocok dengan seseorang maka harus memilih dulu gaya
belajar, apakah seseorang tersebut lebih cocok dengan surface approach dan
deep aproach.Learning approach atau pendekatan belajar termasuk kedalam
cara belajara atau gaya belajar, menurut andreas herata penedekatan belajar
dibagi menjadi tujuh.
a. Pendekatan dengan sentuhan fisik, pada intinya ini juga menghubungkan
dengan gaya belajar. Gaya belajar pada pendekatan ini sangat
menggunakan gerakan tubuh (kinestetik).
b. Pendekatan interpersonal, mahasiswa

yang

berkelompok

akan

memecahkan masalahnya bersama temannya secara bersama adalah


mereka yang belajar dengan gaya ini
c. Pendekatan intrapersonal, mahasiswa denga metode ini lebih suka sendiri
d. Pendekatan bahasa, dimetode ini mahsiswa lebih suka membaca dan
menulis.
e. Pendekatan matematis, dimetode lebih suka hitungan
f. Pendekatan music, dimetode ini lebih suka mendengarkan music

g. Pendekatan visual, dimetode ini lebih suka tampilan dalam bentuk gambar.
(Pratama:2012)
Learning approach terdiri dari empat langkah kunci:
a. Memunculkan prasangka yang relevan
b. Mengklarifikasi prasangka
c. Menguji hipotesis sendiri atau proposisi yang dihadapi
d. Memutuskan apakah akan menerima hipotesis atau proposisi. (Norman:
2011)
3. Menerapkan PBL dengan teori belajar?
Terdapat paling sedikit empat teori belajar yang melandasi model
Problem Based Learning. Keempat teori belajar itu adalah teori belajar dari
Jean Piaget dan pandangan konstruktivismenya, teori belajar David Ausubel,
teori belajar Vygotsky dan teori belajar dari Jerome Bruner dengan
pembelajaran penemuan. Selanjutnya masing-masing teori belajar dijelaskan
sebagai berikut:
a

Teori Belajar Jean Piaget dan Pandangan Konstruktivisme.


Piaget terkenal dengan teori belajarnya yang biasa disebut
perkembangan mental manusia atau teori perkembangan kognitif atau
disebut juga teori perkembangan pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri,
baik secara personal maupun secara social pengetahuan tidak dipindahkan
dari guru ke siswa, kecuali hanya dengan keaktifan siswa sendiri untuk
bernalar; siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga
terjadi pemahaman konsep ilmiah; guru sekedar membantu menyediakan
sarana dan situasi agar proses pembentukan pengetahuan siswa dapat
terjadi dengan mudah.
Intelektual yang berkenaan dengan kesiapan anak untuk mampu
belajar (Runi, 2005:30). Sedangkan dalam kaitannya dengan teori belajar
konstruktivisme,

Piaget

dikenal

sebagai

konstruktivis

pertama,

menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak. Menurut


Suparno

(dalam

Runi,

2005:

31),

secara

garis

besar

prinsip

konstruktivisme yang diambil adalah:


Kaitan antara teori belajar Piaget dan pandangan konstruktivisme
dengan PBL adalah prinsip-prinsip PBL sejalan dengan pandangan teori
belajar

tersebut.

Siswa

secara

aktif

mengkonstruksi

sendiri

pemahamannya, dengan cara interaksi dengan lingkungannya melalui


proses asimilasi dan akomodasi.
b

Teori Belajar David Ausubel


Teori
bermaknanya.

belajar

David

Menurut

Ausubel

Ausubel

terkenal

(Runi,

2005:

dengan
32)

belajar

belajardapat

diklasifikasikan kedalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan


dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa melalui
penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat
mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang sudah ada. Struktur
kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi
yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.Ausubel dalam Suparno
(1997), membedakan belajar bermakna (meaningful learning) dan belajar
menghapal (rote learning). Belajar bermakna adalah proses belajar dimana
informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah
dipunyai seseorang yang sedang belajar. Sedangkan belajar menghapal
diperlukan bila seseorang memperoleh informasi baru dalam pengetahuan
yang

sama

sekali

tidak

berhubungan

dengan

yang

telah

diketahuinya.Belajar bermakna Ausubel erat kaitannya dengan belajar


berbasis masalah (PBL), karena dalam pembelajaran ini pengetahuan tidak
diberikan dalam bentuk jadi melainkan siswa menemukan kembali. Selain
itu pada pembelajaran ini, informasi baru dikaitkan dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki siswa.
c

Teori Belajar Vygotsky.


Teori belajar Vygotsky sejalan dengan teori belajar Piaget yang
meyakini bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat individu
berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang, dan ketika mereka
berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. Dalam upaya
mendapatkan

pemahaman,

individu

yang

bersangkutan

berusaha

mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah


dimilikinya kemudian membangun pengertian baru (Ibrahim dan Nur,
2000: 18).

10

Tetapi lebih lanjut dikatakan oleh Ibrahim dan Nur (dalam Runi,
2005:33) bahwa dalam hal lain keyakinan Vigotsky berbeda dengan
Piaget, dimana Vygotsky memberi tempat yang lebih penting pada aspek
sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual siswa.Prinsip-prinsip teori Vygotsky tersebut di
atas merupakan bagian dari kegiatan PBL melalui bekerja dan belajar pada
d

kelompok kecil.
Teori Belajar Jerome S. Bruner.
Bruner terkenal dengan metode penemuannya, yang dimaksud dengan
penemuan disini adalah siswa menemukan kembali, bukan menemukan
yang sama sekali benar-benar baru. Kaitannya dengan belajar, Bruner
memandang

bahwa

belajar

penemuan

sesuai

dengan

pencarian

pengetahuan secara aktif oleh manusia, dengan sendirinya memberikan


hasil yang paling baik, berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah
serta didukung oleh pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar bermakna (Dahar dalam Runi, 2005:33).
Konsep lain dari Bruner yang ada kaitannya dengan PBL yaitu scaffolding
dan interaksi sosial di kelas maupun diluar kelas. Menurut Bruner
scaffolding merupakan suatu proses untuk membantu siswa menuntaskan
masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya melalui bantuan
guru, teman atau orang lain yang memiliki kemampuan lebih.
4. Prinsip pendekatan adult learning dan self directed learning dalam mencapai
tujuan termasuk peran dan critical thinking untuk menilai sumber belajar?
Menurut Gunawan (2004) adalah seorang pakar mind technology dan
transformasi diri yang dalam bukunya Born to be genius merangkum
ketujuh cara belajar tesebut,berikut:
a. Pendekatan berdasarkan pada pemrosesan informasi:menetukan cara yang
berbeda dalam memandang dan memproses informasi yang baru.
b. Pendekatan berdasarkan kepribadian:menentukan tipe karakter yang
berbeda-beda.
c. Pendekatan berdasarkan pada modalitas sensori:menentukan tingkat
ketergantung terhadap indera tertentu.
d. Pendekatan berdasarkan pada lingkungan;menentukan respon yang
berbeda terhadap kondisi fisik,psikologis,sosial,dan instruksional.

11

e. Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial;menentukan bakat yang


berbeda dalam berhubungan dengan orang lain.
f. Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan menentukan bakat yang berbeda.
g. Pendekatan berdasarkan wilayah otak;menetukan dominasi relatif dari
berbagai bagian otak.

12

Daptar Pustaka
Adelina, I. (2009). studi deskriptif mengenai learning approach pada
mahsiswa,jurnal learning approach, vol.1. no. 06 hal 12.
Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cita.
Denis, J. 2003. Problem Based Learing in Online vs Face-to-Face Enviroments.
Education for Health: Change in Learning & Practice, 16[2], 198-210.
Gunawan,A . 2004. Born to be genius. Jakarta: PT Gramedis Pusta Utama.
Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makasar: Badan Penerbit UNM.
Ibrahim, M. Dan Nur, M., 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Norman, A. 2011. esocratic method approach to learning and its benets. [on
time]: tersedia:http://repository.emu.edu/hsshonors.[15 september2015}
Pratama, 2012. Learning approach, jurnal androgogi dan learning approach, vol.1
hal 6.
Runi. 2005. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Mata
Pelajaran Sains Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas VII SMP
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Tesis
pada PPS UPI: Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai