Abstrak
Secara administrasi, Kompleks Gunungapi Ciremai terletak di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan
Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Luas daerah pemantauan hasil cropping citra Landsat-7 ETM+
Kompleks Gunungapi Ciremai yaitu seluas 31.719,2 hektar. Secara astronomis, daerah pemantauan terletak pada
koordinat 64713.4 LS - 65715.67 LS dan 1082033- 1082946.16 BT.
Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG), Gunungapi Ciremai dalam catatan
sejarahnya mulai meletus pada tahun sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat
terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Hingga saat ini G. Ciremai telah beristirahat selama 61 tahun dan selang
waktu tersebut belum melampaui waktu istirahat terpanjang. Kejadian gempa tahun 1990 dan tahun 2001 merusak
sejumlah bangunan di daerah Maja dan Talaga sebelah barat G. Ciremai tahun.
Hasil analisis geomorfologis terhadap kawasan Gunungapi Ciremai dari data Landsat ETM+ tanggal 25 Agustus
2001 dan 13 September 2002, Kompleks Gunungapi Ciremai dikelompokkan ke dalam dua belas bentuklahan. Ke 12 bentuklahan tersebut yaitu Kawah aktif (V.02.a), Kawah tidak aktif (V.02.c), Kerucut gunungapi cinder (V.04.a),
Medan lava (V.08.a) dibedakan menjadi Medan lava muda dan Medan lava tua, Gunungapi bocca (V.10.a), Leher
gunungapi (V.12.a), Lereng gunungapi (V.05.a), Lereng gunungapi atas (V.05.b), Kaki gunungapi (V.06.a), Lembah
Baranco (V.05.e), Dataran kaki gunungapi (V.06.b), dan Dataran fluvio gunungapi (V.07.b).
Arah aliran lava pijar dan piroklastik hasil letusan Gunungapi Ciremai sangat dipengaruhi oleh kondisi geomorfologi
kawasan gunungapi tersebut. Tiap-tiap bentuklahan mempunyai tingkat potensi yang berbeda-beda untuk dilalui aliran
lava pijar dan piroklastik Tingkat potensi tersebut dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu sangat tinggi, tinggi,
agak tinggi dan rendah. Bentuklahan yang mempunyai potensi sangat tinggi meliputi Kawah aktif, Medan lava muda
dan Lereng gunungapi atas. Bentuklahan yang mempunyai potensi tinggi meliputi Medan lava tua, Kawah tidak aktif,
Lereng gunungapi, dan Lembah Baranco. Bentuklahan yang mempunyai potensi sedang meliputi Kerucut gunungapi
cinder, Gunungapi bocca, dan Kaki gunungapi. Sedangkan bentuklahan yang mempunyai potensi rendah meliputi
Leher gunungapi, Dataran kaki gunungapi, dan Dataran fluvio gunungapi.
Kata kunci : Analisis, Arah Aliran, Lava Pijar, Piroklastik, Geomorfologi, Mitigasi
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Letusan gunungapi merupakan bencana alam
klasik yang sudah ada sejak zaman manusia purba,
MBA - 19
MBA - 20
MBA - 21
MBA - 22
MBA - 23
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gambar 2. Peta Bentuklahan dan aliran lava pijar dan
piroklastik Gunungapi Ciremai, Provinsi Jawa Barat
9.
10.
11.
No.
12.
13.
Bentuklahan
(landforms)
Kawah aktif
Lereng gunungapi atas
Medan lava muda
Medan lava tua
Kawah tidak aktif
Lereng gunungapi
Lembah baranco
Kerucut gunungapi
cinder
Gunungapi bocca
Kaki gunungapi
Leher gunungapi
Bentuklahan
(landforms)
Dataran kaki gunungapi
Dataran
fluvio
gunungapi
Tingkat
Potensi
ST
ST
ST
T
T
T
T
S
Daerah
Bahaya
DT
DT
DT
DT
DB 1
DB 1
DB 1
DB 2
S
S
R
Tingkat
Potensi
R
R
DB 2
DB 2
DA
Daerah
Bahaya
DA
DA
Ket :
ST= Sangat Tinggi, T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah
DT=Daerah Terlarang, DB 1=Daerah Bahaya 1,
DB 2=Daerah Bahaya 2, DA=Daerah Aman
4. KESIMPULAN
MBA - 24
MBA - 25