Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Di zaman era globalisasi saat ini ditemukan berbagai macam
penyakit yang mematikan. Salah satu penyakit yang sering dijumpai
yaitu diabetes melitus yang dapat menyerang segala macam
kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua, bahkan pada
orang lansia sekalipun. Diabetes melitus umumnya lebih banyak
diderita oleh kaum wanita terutama bagi mereka yang memiliki
masalah pada berat badannya.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah akibat dari
rusaknya sel betha pangkreas yang menyebabkan defisiensi insulin
baik secara relatif ataupun secara absolut.
Dalam keadaan normal, kira-kira 50 % glukosa yang dimakan
mengalami metabolisme sempurna menjadi CO 2 dan air 5% diubah
menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak. Pada
diabetes melitus semua proses tersebut terganggu, glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel, sehingga energi terutama di peroleh dari
metabolisme protein dan lemak.
Pengobatan diabetes dapat dilakukan dengan cara pemberian
insulin ataupun obat-obat hipoglikemik oral seperti golongan
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Diabetes militus, penyakit gula atau kencing manis adalah
suatu gangguan kronis yang khususnya menyangkut metabolisme
hidratarang (glukosa) di dalam tubuh. Tetapi metabolisme lemak dan
protein juga terganggu (Lat. Diabetes = penerusan, mellitus = manis
madu). Penyebabnya adalah kekurangan hormon insulin, yang
berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan
mensintesa lemak. Akibatnya ialah glukosa bertumpuk didalam darah
(hiperglikemia) dan akhirnya dieksresikan lewat kemih tanpa
digunakan (glycosuria). Karena itu produksi kemih sangat meningkat
dan pasien harus kencing, merasa amat haus, berat badan menurun
dan berasa lelah (Tjay, 2002).
Pankreas adalah suatu kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon peptide insulin, glukagon dan somatostatin, dan suatu
kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan. Hormon
peptide diskeresikan dari sel-sel yang berlokasi dalam pulau-pulau
Langerhans (A atau sel-B yang menghasilkan insulin , atau sel-A
yang menghasilkan glukogen, dan , atau sel-D yang menghasilkan
somatostatin). Hormon-hormon ini memegang peranan penting
dalam pengaturan aktivitas metabolic tubuh, dan dengan demikian,
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
penyerapan
glukosa
ke
dalam
sel
terhambat
serta
dari
metabolisme
protein
dan
lemak.
Sebenarnya
Antidiabetes Melitus
Karena
adanya
dehidrasi,
maka
badan
berusaha
dari
metabolisme
protein
dan
lemak.
Sebenarnya
Karena
adanya
dehidrasi,
maka
badan
berusaha
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
intrsel
yang
nyata
berbahaya
ialah
glikosuria
yang
Antidiabetes Melitus
beta
tidak
mampu
mengimbangi
resistensi
insulin
ini
lain
yang
mungkin
dikeluhkan
adalah
lemah,
kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria. Kadar
glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik
digunakan sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM. Bila
Antidiabetes Melitus
didapatkan kadar glukosa darah sewaktu kurang lebih 200 mg/dI dan
kadar glukosa darah puasa kurang lebih 126 mg/dI sudah cukup
untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus (Sudoyo, 2007).
Pada saat makanan masuk ke dalam tubuh kita, glukosa akan
diabsorbsi oleh darah. Kemudian oleh kerja insulin glukosa dibawa
ke hati untuk disimpan dalam bentuk glikogen. Akan tetapi pada
kondisi diabetes melitus terjadi gangguan fungsi insulin sehingga
glukosa banyak menumpuk di dalam darah. Keadaan ini disebut
sebagai hiperglikemi (Guyton dan Hall, 1996).
II.2 Uraian Bahan
1. Air Suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi
: AQUA DESTILLATA
Sinonim
: Air suling, aquadest
RM/BM
: H2O / 18,02
Rumus bangun : H O H
Pemerian
: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertrutup baik.
Kegunaan
: Sebagai pelarut
2. Glukosa (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi
: Glucosum
Nama Lain
: Glukosa
Rumus molekul : C6H12O22H2O
Pemerian
Kelarutan
Antidiabetes Melitus
Penyimpanan
Kegunaan
3. Na-CMC (Dirjen
Nama Resmi
Nama lain
Pemerian
POM, 1979)
: NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
: Natrium karboksimetil selullosa
: Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning
gading; tidak berbau atau hampir tidak
Kelarutan
berbau hidrofobik .
: Mudah mendispersi dalam air, tidak larut
dalam etanol (95%) eter P dan pelarut
Penyimpanan
Kegunaan
organik lain.
: Dalam wadah tertutup rapat.
: Kontrol
Produksi
No. Reg
Kontraindikasi
captab
: Indofarma
: GKL 9520904004 A1
: Glibenklamida tidak boleh diberikan pada
diabetes mellitus juvenil, prekoma dan koma
diabetes,
gangguan
fungsi
ginjal
berat,
Antidiabetes Melitus
2. Metformin tablet
Nama sediaan : Tablet
Nama paten
: Eraphage, Glucophage, Glucotica
Indikasi
: a. Pengobatan penderita diabetes yang baru
terdiagnosis setelah dewasa, dengan atau
tanpa jelebihanberat badan dan bila diet
taidak berhasil
b. Sebagai kombinasi terapi pada penderita
yang
tidak
responsif
terhadap
terapi
obat
dosis
pembantu
insulin
untuk
apabila
dibutuhkan
: Metformin 500 : Kotak, 10 strip @ 10 tablet
salut selaput, Metformin 850 : Kotak, 10
Produksi
No. Reg
Kontra indikasi
ketoasidosis,
infark
miokardial,
Antidiabetes Melitus
asidosis
laktat
seperti
syok,
dari
kasusu
hipoglikemia
yang
: Plantae
Subdivisi
: Traceheobionta
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Family
: Rubiaceae
Genus
: Myrmecomedia
Spesies
: Myrmecomedia tuberosa
Antidiabetes Melitus
yang kadang
tempat
tinggal
koloni
semut.
Daun
tunggal,
: Animalia
Phylum
: Cordata
Sub Phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Family
: Muridae
Genus
: Rattus
Spesies
: Rattus Novergicus
Antidiabetes Melitus
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat Yang digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Batang pengaduk
Gelas kimia
Glukometer
Kandang tikus
Kanula
Sendok tanduk
Spoit 5 ml
Sarung tangan
Timbangan analitik
Air suling
Betadine
Glibenklamid
Infus sarang semut 9%
Metformin
Na-CMC 1%
Tissue
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
BAB IV
Abd. Rahman Munir
150 2011 0296
Antidiabetes Melitus
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data Pengamatan
IV.1.1 Tabel Pengamatan
N
o
1
2
3
4
Vp (ml)
Awal
Induksi
Akhir
%
Penuruna
n
4,25
353
273
328
-20,15
Metformin
218
119
149
-25,21
131
91
45
50,5
3,9
419
421
597
-41,81
Perlakuan
Glibenklamid
Infus sarang
semut
Infus sarang
semut
X 100 %
Kadar darah Induksi
273 - 328
X 100 %
273
= -20,15 %
Tikus 2 (Metformin)
Antidiabetes Melitus
X 100 %
Kadar darah Induksi
119 - 149
X 100 %
119
= -25,21%
Tikus 3 (Infus sarang semut)
Kadar darah Induksi kadar darah akhir
Rumus
X 100 %
Kadar darah Induksi
91 - 45
X 100 %
91
= 50,5 %
Tikus 4 (Infus sarang semut)
Kadar darah Induksi kadar darah akhir
Rumus
X 100 %
Kadar darah Induksi
421 - 597
X 100 %
421
= -41,81 %
BAB V
PEMBAHASAN
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
BAB VI
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Antidiabetes Melitus
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi III.
Universitas Muslim Indonesia: Makassar
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Depkes RI. Jakarta
Ganiswarna, 1995. Farmakologi dan Terapi, Edisi IV. UI-Press. Jakarta
Guyton AC, Hall EJ., 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor :
Setiawan I, EGC : Jakarta
H.T.Tan., & Raharja.K. 2008. Obat-Obat Penting Edisi VI, PT.Elex Media
Komputindo Gramedia, Jakarta
Malole, 1989. Penanganan Hewan Coba. Depkes RI. Jakarta
Mansjoer, A., 2001. Kapita Selecta Kedokteran. Media Aesculapius.
Jakarta
Abd. Rahman Munir
150 2011 0296
Antidiabetes Melitus
Antidiabetes Melitus
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
4 ekor tikus
Di induksi glukosa 9 %
Pemberian obat
Metmorfin
Na-CMC 1%
Glibenklamid
Infus sarang
semut
Antidiabetes Melitus
: 5 mg
Berat etiket
: 5 mg
x 0,09 mg
200 g
= 0,045 mg
Larutan stok 100 ml
Larutan stok yang dicari =
x Dosis max
Vp maksimal
100 ml
x 0,09 g
5 ml
= 1,8 g / 100 ml
Larutan stok
BYD
x Berat rata-rata
BE
1,8
x 0,2018 g
5
= 0,0726 g
b. Metformin
Abd. Rahman Munir
150 2011 0296
Antidiabetes Melitus
Dosis
: 500 mg
Berat etiket
: 500 mg
x 9 mg
200 g
= 4,5 mg
Larutan stok 100 ml
Larutan stok yang dicari =
x Dosis max
Vp maksimal
100 ml
x 9 mg
5 ml
= 180 g / 100 ml
Larutan stok
BYD
x Berat rata-rata
BE
180
x 0,5367 g
500
= 0,1932 g
Antidiabetes Melitus
Berat tikus
Volume Pemberian
x Volume maksimal
Berat max tikus
x 5 ml
200 g
= 4,25 ml
b. Untuk Tikus II (298 g)
c. Untuk tikus III (233 g)
d. Untuk Tikus IV (157 g)
157 g
Volume Pemberian
x 5 ml
200 g
= 3,93 ml
Catatan