Pil adalah sediaan berbentuk bulat atau bulat telur dibuat menggunakan massa pil. Massa
pil dibuat dengan mencampur satu atau lebih bahan obat dengan zat tambahan yang
cocok, dicampur, dibasahi dengan pembasah yang cocok, diaduk dan ditekan hingga jadi
massa yang mudah digulung ( Formularium Nasional ).
Farmakope Indonesia : Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung satu
atau lebih bahan obat.
Sediaan pil dibuat untuk bahan obat yang mempunyai bau dan rasa yang tidak enak,
untuk obat yang bekerja disaluran usus, diberi bersalut.
Menurut beratnya pil dapat dibedakan sebagai berikut :
- Bolus /boli
: beratnya lebih besar dari 300 mg
- Pil
: beratnya antara 60 300 mg
- Granul
: beratnya 30 mg ( lebih kecil dari 60 mg )
Syarat-Syarat Pil :
-
Keseragaman Bobot
Berat pil bila dibandingkan dengan berat pil rata-rata tidak boleh menyimpang dari
ketentuan Farmakope. Menurut Farmakope ed III :
Timbang 20 pil satu persatu kemudian hitung bobot rata-rata :
Bobot rata-rata
100 250 mg
250 500 mg
2 pil
20 %
Keterangan :
Tidak boleh lebih dari 18 pil yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar
dari harga yang tercantum pada kolom.
Bahan-Bahan Pembentuk Pil :
1. Bahan Obat Berkhasiat
2. Bahan Pengisi
3.
4.
5.
6.
Bahan Pengikat
Bahan Pembasah
Bahan Penabur
Bahan penyalut
KMnO4
4
Bolus alba
Na Bikarbonat
Adeps lanae
M f pil
aa
6
qs
No.60
3. Bahan Pembasah : ditambahkan untuk memperoleh massa pil yang baik sehingga
dapat digulung dan dicetak. Pembasah yang sering dipakai:
a. aqua gliserinata
b. sirup simpleks
c. madu dan campuran bahan tersebut
Pembasah yang paling baik yaitu aqua gliserinata karena pada waktu pil
mengering gliserin masih tertinggal pada pil sehingga sediaan tidak menjadi keras.
4. Bahan Penabur : berfungsi untuk mencegah pil melekat satu dengan yang lainnya
atau masa pil tidak melekat pada alat pemotong pil. Bahan penabur yang biasa
dipakai lycopodium, talk dan bahan lain yang cocok.
Penabur lycopodium untuk pil-pil yang berwarna dan tidak mengandung
lemak
Talk untuk pil berlemak atau pil yang berwarna putih dan pil-pil dengan
bahan obat oksidator
Bahan penabur tidak diperlukan untuk pil yang diberi penyalut, hanya dapat
diberi sedikit talk supaya tidak melekat satu dengan yang lainnya.
5. Bahan Penyalut : gunanya
a. Untuk menutupi rasa obat yang tidak enak
b. Supaya permukaan pil lebih bagus
c. Melindungi isi pil terhadap udara terutama pengaruh oksidasi
d. Untuk mencegah pecahnya pil didalam lambung terutama untuk
obat yang diharapkan pecah dalam usus bukan dilambung
misalnya salut enteric
Jenis-jenis penyalut :
- Argentum foliatum
- Balsem tolutanum dalam chloroform ( 10 % tolubalsem dalam chloroform )
- Collodium
- Gelatin
- Gula
- Keratin
- Salol
- Schellak
Pembuatan Pil
Bahan-bahan obat yang telah dihaluskan dicampur dengan bahan tambahan lain seperti
bahan pengisi dan bahan pengikat setelah homogen, tambahkan sedikit-sedikit bahan
pembasah dengan pipet tetes ( pembasah aqua gliserinata ) sampai diperoleh massa yang
baik dan kompak. Massa pil digulung menjadi batangan diatas papan pil yang sudah
ditaburi sedikit talk ukur panjangnya sesuai dengan jumlah pil yang dikehendaki dan
potong dengan alat pemotong pil. Kemudian dibulatkan dengan alat pembulat pil.