Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 UMUM
Kompresor adalah mesin kerja yang digunakan untuk meningkatkan
energi fluida gas dengan input energi poros yang dimasukkan pada mesin yang
bersangkutan. Jadi pada prinsipnya kompresor sama dengan pompa, kecuali
fluida kerjanya. Pada pompa, fluida kerja yang ditingkatkan energinya bersifat
inkompresibel sedang kompresor bersifat kompresibel.
Untuk tujuan yang tidak memerlukan ketelitian yang sangat tinggi, gas
yang dikompres dapat dianggap berkelakukan seperti gas sempurna dengan
harga panas jenis tetap (harga rata-rata). Panas jenis gas sempurna sebetulnya
masih merupakan fungsi temperatur.
Persamaan Gas Sempurna

p. = R.T

p.

= R.T

Perubahan enthalpi

h2 - h1 = cp.(T2 - T1)

Hubungan cp, cv, dan R

cp - cv = R

Hubungan R dan R

R = R/BM

tekanan (Pa)

volume spesifik (m3/ kg)

konstanta gas parsial (J/kg.K)

temperatur (K)

volume spesifik molal (m3/mole)

konstanta gas universal (8314,34 J/mole.K)

enthalpi (J/kg)

cp

panas jenis tekanan tetap (J/kg.K)

cv

panas jenis volume tetap (J/kg.K)

BM :

berat molekul (kg/mole)

1.2 PENGGOLONGAN KOMPRESOR


Seperti halnya pompa, kompresor dapat digolongkan menjadi kelompok
kompresor volumetrik dan kompresor dinamik.
I-1

Kompresor volumetrik (positive displacement compressor), pada dasarnya


hanya mengurung, mengkompres dan mengarahkan gas ke sisi pengeluaran.
Ada kompresor volumetrik yang rortornya bergerak bolak-balik (reciprocating)
ada jenis lain yang berputar (rotary). Beberapa kompresor volumetrik adalah
kompresor membran, kompresor bilah (vane compressor) dan lain-lain.
Kelompok kompresor dinamik dapat digolongan lebih lanjut menjadi
kelompok kompresor sentrifugal atau radial dan kelompok kompresor aksial.
Baik jenis sentrifugal maupun aksial, kedua-duanya bekerja atas dasar dinamik
aliran.
Kompresor sentrifugal atau radial dirancang sedemikian rupa sehingga
gas masuk dari tengah-tengah rotor, melalui bilah-bilah secara radial yang
disebut impeller. Impeller melempar gas keluar secara radial dengan gaya
sentrifugal, kemudian sebelum diarahkan ke impeller berikutnya, gas dilewatkan
melalui difusor yang mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Kompresor sentrifugal umumnya beroperasi pada kecepatan putar yang tinggi
(20.000 rpm) bahkan ada yang mencapai antara 50.000 sampai 100.000 rpm.
Kapasitas minimum dibatasi oleh aliran pada sisi keluar tingkat terakhir. Secara
praktis untuk jenis horizontal split, harganya antara 160 lps (liter per sekon).
Kompresor aksial mempunyai konstruksi yang dirancang sedemikian rupa
sehingga gas atau udara mempunyai arah aliran yang aksial, melalui bilah-bilah
tetap dan bilah-bilah putar. Kompresor aksial digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kapasitas konstan yang besar dan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Umumnya kapasitas minimum sekitar 15 cms (meter kubik per sekon).
Kompresor aksial, untuk kapasitas yang sama, mempunyai diameter yang lebih
kecil dari pada kompresor sentrifugal, sehingga dapat dioperasikan pada
kecepatan putar yang lebih tinggi (25%).

1.3 TINGKAT KEADAAN UDARA ATMOSFIR


Tekanan udara atau gas keluar kompresor, selain tergantung pada
kompresornya, masih tergantung juga pada tingkat keadaaan awal udara atau
gas sebelum masuk kompresor. Tingkat keadaan udara pada lingkungan sekitar,
selain tergantung pada cuaca setempat, juga tergantung pada lokasi dan

I-2

ketinggian (elevasi atau altitude). Sifat-sifat atmosfir baku dicantumkan pada


tabel 1.1
Tabel 1.1 Atmosfir Baku (1962)

Ketinggian
(m)

Tekanan
(bar)

Temperatur
(0C)

Massa jenis
(kg/m3)

1,013

15,0

1,225

100

1,001

14,4

1,213

200

0,989

13,7

1,202

300

0,977

13,1

1,190

400

0,966

12,4

1,179

500

0,955

11,8

1,167

600

0,943

11,1

1,156

800

0,921

9,8

1,134

1000

0,899

8,5

1,112

Perhitungan energi pada kompresor dilakukan dengan langkah sebagai


berikut :
1. proses dianggap adiabatik reversibel (isentropik)
2. dilanjutkan dengan koreksi
Kompresi isentropik menyebabkan temperatur gas naik menjadi :
T2 s T1.(rk )( k 1)

T2S : temperatur teoritik gas keluar kompresor (K)


T1 : temperatur gas masuk kompresor (K)
rk :

angka perbandingan tekanan (p 2/p1) atau compression-ratio

: cp/cv gas

Karena pada waktu melewati kompresor gas mengalami gesekan, maka proses
tidak mungkin isentropik. Temperatur teoritik (T 2S) tersebut perlu dikoreksi
dengan memasukkan efisiensi isentropik. Bila efesiensi isentropik kompresor
dinyatakan S, maka temperatur gas atau udara keluar kompresor menjadi :
T2 T1

T2 s T1
s

I-3

T2 menyatakan temperatur gas sebenarnya dan T 2S menyatakan temperatur


teoritik bila kompresi berlangsung secara isentropik.
1.4 TRANSFER ENERGI KERJA KOMPRESOR
Kompresi yang dilakukan pada gas oleh kompresor memerlukan sejumlah
energi kerja dari impeller. Karena proses kompresi berlangsung cepat, maka
proses dianggap adiabatik.
Kerja yang diperlukan oleh setiap kg gas untuk menaikkan tekanan dari
p1 menjadi p2, dengan anggapan proses isentropik, adalah sebagai berikut :
wS = cp.(T2S - T1)
wS = k/(k -1).p1.1.( rk m - 1)
atau

m = (k - 1)/k

Untuk proses sebenarnya, bila efisiensi isentropik dinyatakan C, kerja yang


diterima gas (J/kg) adalah sebagai berikut :
w = cp.(T2S - T1).c
atau

w = cp.(T2 - T1)

atau

w = k/(k - 1).p1.1.( rk m - 1).(1/C )

atau

w = k/(k - 1).(R.T 1).( rk m - 1).(1/C )

Daya kompresor (energi yang diberikan rotor per detik) dinyatakan


dengan persamaan berikut :
NC =

W
c = M.w k

adalah laju aliran massa gas. Daya poros yang harus diberikan mesin
M

penggerak
Nporos = NC/m
m menyatakan efisiensi mekanik dan harganya tergantung pada jenis dan
keadaan bantalan dan alat bantu.

I-4

Anda mungkin juga menyukai