Anda di halaman 1dari 4

Citaku Tergapai

Awan mendung di pagi itu menyapa lamunan Risa. Entah apa yang sedang
dipikirkan Risa di pagi hari itu.Tiba-tiba jeritan suara sahabatnya si Tara membuat Risa
terkejut.
Hai Sa, pagi-pagi gini kok melamun sih!
Ga kok kan aku cuma diam saja. Tumben kesini pagi-pagi Ra, emangnya ada apa?
Gini Sa, kemarin aku lihat poster di mading kampusku. Nah pas aku lihat sepertinya
sesuai sama cita-citamu. Kan kiranya kamu bisa belajar dari acara itu, untuk
mengembangkan cita-citamu yang belum tersalurkan.
Hehe... memangnya acara apaaan sih, aku jadi penasaran banget. Risa penuh tanda
tanya.
Di poster itu terdapat acara pengabdian pada negeri. Acaranya terdiri dari mengajar
anak-anak SD, penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat, ya intinya kegiatan yang
kamu sukai banget lah. Kan kamu dulu bilang kalau kamu ingin ada acara seperti itu.
Masih ingat saja sih kamu, bisa ga kamu tunjukkin posternya ke aku? Kamu foto atau
dicatat gitu terserah kamu deh, yang penting infonya lengkap banget. Tapi maaf ya
sebelumnya kalau aku ngrepotin kamu.
Santai aja Sa, aku kan juga tau kalau kamu ingin beneran belajar mengabdi pada
masyarakat. Hal itu ga mudah juga kan. Kalau ga dilatih kapan kamu akan
mengabdinya. Hehe.. Asyik tawa sendiri.
Terima kasih sahabatku, kamu memang sahabat terbaikku.kamu ikutan juga ya, biar
kita bisa sama-sama belajar mengabdi pada negeri.

Pasti dong, buat hal seperti ini aku ga kan lewatin, karena ilmu itu bisa di ambil dari
mana saja. Dari lingkungan jugakan,, copas perkataan dosen kemarin. Hehe..
Ah kamu bisa saja. Komitmen, disiplin ,tanggung jawab, dan dapat dipercaya harus
mulai kamu junjung tinggi juga lho. Ini acara masyarakat. Kalau mereka sudah merasa
kecewa, mereka akan berubah pola pikir kepada kita generasi penerus bangsa.
Widih..ini nih yang buat aku semakin semangat. Sahabatku yang ini benar-benar
penerus bangsa.
Hehe.. biasa saja lah. Aku cuma ingin mengamalkan apa yang sudah aku dapatkan
selama aku menuntut ilmu. Jangan lupa fotoin posternya ya,, aku tunggu info darimu!
Siap bos, aku balik kos dulu ya, ada kuliah nanti jam 10.
Malam harinya, si Risa main ke kos Tara untuk meminta foto poster yang
dijanjikan tadi pagi. Si Risa pun nyelonong masuk kekamar Tara.
Eh Ra ,mana fotonya?sambil tiduran di kasur.
Ih kamu ni ga sabaran banget, baru dateng aja udah nanyain itu, hehe.. udah aku foto
kok. nih fotonya. Sambil menunjukkan tabletnya ke Risa.
Wah seru banget nih acaranya.. aku ingin segera terlaksana nih acara .
Ya sabar to neng, kan ada waktunya sendiri tuh di poster. Jawab nadia sambil tertawa.
Sahut Risa, oke oke.. unduh form pendaftaran dulu yuk, ntar segera kirimin ke alamat
yang tertera.
sip, oke- oke.. Kita untuk Masyarakat. Sahut Tara sambil bersemangat.

Formulir pendaftaran pun sudah dikirim, beberapa hari kemudian mereka


mendapat SMS dari panitia yang mengadakan acara Pengabdian untuk Negri. Mereka
diminta hadir di acara TM ( tehnical meeting ). Ketika acara TM, mereka berdua
mendapatkan bekal untuk pelaksanaan acara. Si Risa sendiri mendapatkan amanah
untuk menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan yang di adakan panitia.
Awalnya Risa ragu, namun dia berpikir kembali untuk menerima amanah itu guna
belajar menjadi seseorang yang benar-benar berkembang. Dan dia pun berusaha berlatih
untuk menjadi pembawa acara yang profesional. Setelah acara TM selesai, mereka pun
segera pulang ke kos masing- masing untuk menyiapkan beberapa peralatan yang akan
di bawa ke tempat acara.
Pada hari H acara itu, mereka berkumpul ditempat yang telah ditetapkan oleh
panitia. Mereka menunggu peserta lain yang juga berpartisipasi untuk pengabdian.
Pukul 15.00 WIB, bus yang akan membawa mereka harus sudah mulai melaju.
Sedangkan peserta yang baru datang hanya ada 10 orang. Ternyata banyak peserta yang
membatalkan ikut pada acara itu tanpa konfirmasi dahulu kepada panitia yang
bersangkutan. Dan mereka tidak takut dengan keterbatasan peserta. Karena disana akan
dibangun sebuah keluarga yang saling bertumpu dan saling mengisi guna kelancaran
acara.
Bus pun melaju tepat pukul 15.00 WIB. Peserta yang mengikuti acara hanya 12
orang. Sampai ditempat tujuan, mereka terkejut yang harus menyebrangi laut dan
tempatnya pelosok. Tak disangka tempat pengabdiannya sangat diluar pikiran. Tetapi
semangat Risa dan Tara sangatlah luar biasa. Mereka sangat antusias dalam mengikuti
acara tersebut.

Acara dimulai pada malam hari, yaitu pembukaan oleh ketua panitia sekaligus
dari kepala desa. Si Risa pun membawakan acara dengan profesional. Yang merupakan
pengalaman pertama menjadi pembawa acara di suatu acara. Keesokkan hari, para
peserta disambut dengan beberapa acara yang saling bertabrakan waktunya. Dan mereka
harus berpisah demi suksesnya acara. Ada yang mengadakan penyuluhan di SD,TK, dan
ada yang menjadi penyiap acara selanjutnya. Antusias Risa dalam memberi penyuluhan
PHBS pada anak-anak SD sangatlah besar. Anak-anak SD yang kurang bisa di atur, lari
sana sini, membuat lantai kelas kotor. Namun Risa tetap sabar menghadapi anak-anak
SD tersebut guna bisa mencapai tujun dari kedatangan mereka kesana.
Setelah melakukan penyuluhan, beberapa menit kemudian Risa dipanggil
menjadi pembawa acara pada acara penyuluhan pegolahan ikan untuk masyarakat
sekitar. Dua jam menunggu masyarakat yang datang, karena mereka harus bekerja di
sebrang desa. Risa pun menguatkan motivasinya dengan salat dhuhur terlebih dahulu.
Kemudian dia bawakan acara penyuluhan tersebut. Acara selanjutnya yaitu penyuluhan
juga praktek pengolahan sampah bekas menjadi tas yang unik. Rasa lelah yang
dirasakan Risa hampir tak terasa karena antusiasnya disetiap acara.
Hari selanjutnya, Risa dan peserta lainnya dor to dor mengajak warga untuk
senam bersama dan kerja bakti bersama. Risa juga mengajak anak-anak sekitar untuk
ikut kerja bakti. Melatih mereka untuk membedakan sampah organik dan non organik.
Risa sangat senang dengan antusias masyarakat didesa itu. Di antara itu juga ada
pemeriksaan kesehatan oleh peserta lain. Acara

terakhir di meriahkan dengan

pembagian hadiah atas kupon yang di dapatkan saat kerja bakti.Sungguh pelajaran yang
sangat menyenangkan bagi Risa bisa mengabdi di tengah masyarakat yang sangat
antusias.

Anda mungkin juga menyukai