BAB 1 Mutu Pelayanan
BAB 1 Mutu Pelayanan
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. LALE EKA BUDIANI
2. HUZAEFI
3. NINDYA ATIKA PUTRI
4. L.M.ZAINUL JIHAD
5. ANGGUN PRATIWI
6. KADEK DESY SUSANTI
7. BQ. NURLAELA SUMAWARDANI
8. WIDIA SUKMAWATI
9. SARI NINGSIH
10. ARYA JAYA
11. DIAH FITRIANI
12. NOVRIZAL ZAENSYAH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mutu
Asuhan Keperawatan, tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini juga merupakan penugasan dari mata kuliah
Manajemen keperawatan. Penulis mengucap kan terimakasih kepada dosen
pembimbing dalam pembuatan makalah ini dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini, serta rekanrekan lain yang membantu pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu
mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini.
Mataram,
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................
B. Tujuan Penulisan........................................................
1
1
TINJAUAN TEORITIS
A.
B.
C.
D.
E.
F.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari pelayanan
rumah sakit. Hal ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama
24 jam kepada pasien yang membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan
medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang hanya membutuhkan waktu
yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada kliennya.
Dengan demikian pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan kualitasnya
secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga pelayanan rumah sakit
akan meningkat juga seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan. (Ritizza, 2013)
Kualitas pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh proses, peran
dan fungsi dari manajemen pelayanan keperawatan, karena manajemen
keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
manajer/
pengelola
keperawatan
yang
meliputi
perencanaan,
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pengertian Menejemen Mutu dalam
Pelayanan Keperawatan
b. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Dimensi Mutu
c. Mahasiswa mampu mengetahui Ciri Mutu Asuhan Keperawatan
d. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pengertian Dan Tujuan Standar
Keperawatan
e. Mahasiswa Mampu
Menjelaskan
Komponen
Standar
Asuhan
Keperawatan
f. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pelaksanaan Evaluasi Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
(1996)
menjelaskan
bahwa
mutu
adalah
tingkat
yang
dihasilkan
oleh
suatu
organisasi
dapat
b. Keperawatan
Keperawatan sudah banyak didefinisikan oleh para ahli, dan
menurut Herderson (1966, dalam Kozier et al, 1997) menjelaskan
keperawatan sebagai kegiatan membantu individu sehat atau sakit
dalam melakukan upaya aktivitas untuk membuat individu tersebut
sehat atau sembuh dari sakit atau meninggal dengan tenang (jika tidak
dapat disembuhkan), atau membantu apa yang seharusnya dilakukan
apabila ia mempunyai cukup kekuatan, keinginan, atau pengetahuan.
Sedangkan Kelompok Kerja Keperawatan (1992) menyatakan bahwa
keperawatan adalah suatu bentuk layanan profesional yang merupakan
bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk layanan bio-psikososio-spiritual yangm komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat, yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Layanan keperawatan diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
serta kurangnya kemauan dalam melaksanakan kegiatan hidup seharihari secara mandiri.
Pelayanan Keperawatan yang diberikan kepada pasien
menimbulkan adanya interaksi antara perawat dan pasien, sehingga
perlu diperhatikan kualitas hubungan antara perawat dan pasien.
Hubungan ini dimulai sejak pasien masuk rumah sakit. Kozier et al
(1997) menyatakan bahwa hubungan perawat-pasien menjadi inti
dalam
pemberian
asuhankeperawatan,
karena
keberhasilan
yang berbasis orang (people based) yaitu berbasis pada pasien baik
sakit maupun sehat akibat ketidaktahuan, ketidakmampuan, atau
ketidakmauan dengan menyediakan layanan keperawatan oleh tenaga
perawat profesional berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Sebagai suatu praktek keperawatan yang profesional,
dalam pelayanannya menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang merupakan metode yang sistematis dalam memberikan asuhan
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
evaluasi.
Namun
dalam
penjelasan
mengenai
mutu
dan
pelayanan
dan
memberikanpelayanan
yang
cepat/tanggap.
kepastian
dimaksudkan
bagaimana
perawat
dapat
pasien
secara
individual.
Sehingga
dalam
pelayanan
demikian,
standar
asuhan
keperawatan
harus
dapat
10
mengevaluasi
kemajuan
pasien
terhadap
tindakan
menuntut
komitmen
perawat
untuk
terus
menerus
Kriteria Struktur
13
14
b.
c.
d.
kurang
4) Pemberian umpan balik dan rencana tindak lanjut.
Penetapan mekanisme dan alat penilaian kinerja
Pengkajian kinerja berdasarkan kriteria yang ditetapkan
Perumusan hasil penilaian kinerja meliputi area yang baik dan yang
e.
f.
kurang
Pemberian umpan balik dan rencana tindak lanjut
Praktek keperawatan didasari pengetahuan professional yang mutakhir
g.
dan sesuai dengan standar praktek dan tata hukum yang berlaku.
Perawat memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki dan
4.
mempertahankan kinerja.
Kriteria Hasil
a. Adanya peningkatan kinerja
b. Adanya perbaikan terhadap kesenjangan yang diidentifikasi melalui
kegiatan penilaian kinerja.
Standar IV : Kesejawatan
Perawat berkontribusi dalam mengembangkan professionalisme dari sejawat
sebagai kolega.
1. Rasional
Evaluasi tentang kualitas asuhan keperawatan melalui pembahasan praktek
keperawatan oleh para perawat merupakan suatu cara untuk memenuhi
kewajiban professi untuk menjamin konsumen diberikan asuhan yang
prima.
2.
Kriteria Struktur
a. Tersedianya mekanisme untuk telaah sejawat pada tatanan praktek
b. adanya perawat yang berperan sebagai telaah sejawat yang
mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
c. Perawat berperan secara aktif dalam kolaborasi sejawat.
3. Kriteria Proses
a. Perawat berperan secara aktif dalam melaksanakan berbagi pengalaman
dalam pengetahuan dan keterampilan melalui mekanisme telaah
sejawat.
15
16
Perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan semua pihak terkait serta tim
multi disiplin kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan klien.
1. Rasional
Dalam pemberian asuhan membutuhkan pendekatan multi disiplin oleh
karena kompleksitasnya kolaborasi dengan klien, keluarga serta multi
disiplin mutlak diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
asuhan dan untuk membantu klien mencapai kesehatan optimal. Melalui
proses kolaboratif kemampuan professional dari masing-masing professi
kesehatan
digunakan
untuk
mengkomunikasikan,
merencanakan,
17
sebagai
professional
mempunyai
tanggung
jawab
untuk
standar
riset
yang
dapat
18
keperawatan
yang
lebih
efektif
dan
efisien.
Perawat
manajerial
keperawatan,
untuk
menerima,
mengatur,
penting
(termasuk
inform
consent)
dan
penanggulangan bahaya.
d. Tersedianya alat-alat yang dibutuhkan
3. Kriteria Proses
a. Perawat mengevaluasi faktor-faktor keamanan, ketersediaan sumbersumber dan efektifitas dalam menentukan pilihan terhadap 2 atau
lebih tindakan yang akan menghasilkan outcome yang sama.
b. Perawat membantu klien dan keluarga dalam mengidentifikasi dan
memilih pelayanan yang tersedia sesuai kebutuhan klien.
c. Perawat mendelegasikan tugas sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan dari perawat yang mendapat delegasi tugas.
d. Dalam mendelegasikan tugas perawat mengacu pada kebutuhan dan
kondisi klien, resiko kecelakaan kompleksitas tugas serta prediksi
hasil
19
keperawatan
sesuai
kebutuhan
dan
kemampuan klien
c. Terwujudnya Pendelegasian tugas yang jelas
d. Terlaksananya pemberian inform consent kepada klien
F. Pelaksanaan Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit,
telah disusun standar pelayanan rumah sakit yang diberlakukan melalui SK
Menkes No. 436/MENKES/SKVI/1993 dan Standar Asuhan Keperawatan
yang diberlakukan melalui SK Dirjen Yan Med No.YM.00.03.2.6.7637 tahun
1993.
Standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut harus
diterapkan secara bertahap. Standar pelayanan dan standar asuhan
keperawatan tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui,
memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan keperawatan yang
diselenggarkan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi persyaratanpersyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut. Bila pelayanannya sudah
mengikuti dan sesuai dengan persyaratan maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan paling sedikit sudah dapat dipertanggungjawabkan maka dapat
dikatakan bahwa mutu pelayanannya juga harus dianggap baik.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan standar ini, perlu
dilakukan penilaian secara obyektif dengan menggunakan metode dan
instrumen penilaian yang baku. Instrument evaluasi penerapan standar asuhan
keperawatan ini terdiri dari :
1) Pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan yang selanjutnya
disebut instrumen A,
2) Angket yang ditujukan kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh
gambaran tentang persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan
yang selanjutnya disebut instrument B.
20
pengelola
keperawatan
yang
meliputi
perencanaan,
21
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Lestari.2014. Kepemimpinan Dan Menejemen Keperawatan
Manajemen
Mutu
Dalam
Pelayanan
Keperawatan
Standar
Praktik
Keperawatan
Komunitas
Antonius
.2011.
penilaian
kinerja
perawat-Antonius.w
http://penilaiankineerjaperawat.blogspot.com/2011/01/penilaian-kinerjaperawat-antoniusw.html
22