ETIOLOGI
Faktor faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah factor ovum sendiri, factor
ibu dan factor bapak.
1. Kelainan ovum
Menurut HERTIG dkk pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus
spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus spontan, maka 48,9 %
disebabkan karena ovum yang patologis : 3,2 % disebabkan oleh kelainan letak
embrio, dan 9,6 % disebabkan karena plasenta yang abnormal.
Pada ovum abnormal 6 % diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus
spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang kemungkinannya
kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat
terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum (50-80
%).
2. Kelainan genetalia Ibu
Misalnya pada ibu yang menderita :
- Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus biroknis, dll)
- Kelainan letak dari uterus seperti terfleksi uteri fiksota.
- Tidak sempurnannya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah
dibuahi, seperti kurangnya progesteran atau estrogen, endometritis, mioma
submokosa.
- Uterus cepat terenggang (kehamilan ganda. Mola)
- Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis.
3. gangguan sirkulasi Plasenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia,
gravidorum, anomaly plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.
4. Penyakit-penyakit Ibu
Misalnya pada :
- Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid,
pielitis, rubeola, demam molta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin
dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus.
- Keracanan Pb, vikotin, gas racun, alcohol, dll.
- Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemia
grvis.
- Manultrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipertiroid, kekurangan
vitamin A, C, atau E, diabetes militus.
5. Antagonis Rhesus
Pada antagonis thesusu, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus
sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atronis, atau factor serviks yaitu
inkompetensi serviks, servitis.
7. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
Umpamanya : sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan , Caporatomi, dll.
Atau dapat juga karena trauma langsung terhadap fetus, selaput janin rusak langsung
karena instrumen, benda dan obat-obatan.
8. Penyakit Bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi,
netrisi, sifilis, keracunan (alcohol, nikotin, Pb, sinar rontgen, avitaminosis).
PATOLOGI
Pada pemulaan, terjadi pendarahan dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan
sekitarnya, kemudian sebagaian seluruh hasil konsepsi terlepas , karena dianggapnya
benda asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan
dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum
menembus desidua terlalu dalam.sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan
tertinggal, karena itu akan banyak terjadi pendarahan.
KLASIFIKASI
ABORTUS INKOMPLETUS
Abortus Inkomplet hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang
tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Gejala : Didapati antara lain adalah amanorea, sakit perut dan mules-mules,
pendarhan yang bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa stolsel (darah beku),
sudah ada keluar fetus atau jaringan, beda abortus yang sudah lama terjadi atau pada
abortus provokatus yang dialkukan oleh orang yang tidak ahli, sering terjadi infeksi.
Pada pemeriksaan dalam (V.T) untuk abortus yang baru terjadi di dapati serviks
terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan dalam kanolis servikalis atau
kavum uteri, serta uterus yang berukuran lebih kecil dari seharusnya.
Terapi : Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan
tranfusi darah, kemudian dikeluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode
digital dan kuretase. Setelah itu diberi obat-obatan uterotonika dan antibiotika.
PENANGGANAN
Penilaian Awal
Untuk penangganan yang memadai, segara lakukan penilaian dari :
- Keadaan umum pasien
- Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistalik < 90 mmHg,
nadi > 112 x/menit).
Bila syok disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah, adanya cairan
bebas dari kavum pelpis, pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang terganggu
- Tanda-tanda infeksi atau sepsis (deman tinggi, secret berbau pervaginam, nyeri
perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang porsiodehidrasi, gelisah, atau
pingsan).
- Tentukan melalui evakuasi medik apakah pasien dapat ditotalaksana pada fasilitas
kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi).
Penangganan Spesifik
- Tentukan besar uterus (taksin usia gestasi). Kenali dan atasi setiap komplikasi
(pendarahan hebat, syok, infeksi/sepsis).
- Hasil konsepsi yang terperangkap pada servis yang disertai pendarahan hingga
ukuran sedang, dapat dilakukan secara digital atau cunam ovum.
Setelah itu evaluasi pendarahan :
- Bila pendarahan berhenti, beri ergometri 0,2 mg im atai misoprastal 400 mg peroral.
- Bila pendarahan terus berlangsung evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau
D&K (pilih tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagianbagian janin).
- Bila tak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika protelaksis (Ampisilin 500 mg oral
atau doksisiklin 100 mg).
- Bila terjadi infeksi, beri ampisilin 1 g dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.
- Bila terjadi pendarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu segera lakukan
evakuasi dengan AVM.
- Bila pasien nampak anemic, berikan sulfas ferosus 600 mg perhari selama 2 minggu
(anemi sedang) atau tranfusi darah (anemi berat).
Pada beberapa kasus, abortus inkomput erat kaitannya dengan abortus tidak aman,
oleh sebab itu perhatikan hal-hal berikut ini :
- Pastikan tidak ada komplikasi berat seperti sepsis, perforasi uterus atau cadera intraabnomen (mual/muntah, nyeri punggung, demam, perut kembung, nyeri perut bawah,
dinding perut tegang, nyeri ulang lepas).
- Bersihkan ramuan tradisional, jamu, bahan kaustik, kayu atau benda-benda alinnya
dari regio genetalia.
- Berikan boster tetanus taksoid 0,5 ml bila tampak luka kohor pada dinding vagina
atau kanolis servisis.
- Konseling untuk kontrasepsi paskokeguguran dan pemantauan lanjut.