Geertz
Beberapa pengamat
menggunakan frasa ini untuk menggambarkan keadaan di lingkungan yang mendukungt kebebasan suatu
perusahaan untuk bertindak.
kualitas atau kepemilikan suatu perusahaan. Mereka mengatakan budaya sebagai sinonim dari citra,
karakter atau iklim.
menganggap budaya sebagai lebih dari sebuah variabel tunggal dalam penelitian perusahaan.
Budaya organisasi bukanlah bagian dari suatu teka teki ; tapi justru budaya itulah teka
tekinya.
Dari sudut pandang kita, budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh suatu
Ilmu ini bukanlah ilmu eksperimental dalam kajian ilmu hukum, namun merupakan ilmu
interpretasi dalam kajian arti. Pengamat perusahaan adalah setengah ilmuwan dan setengah kritikus drama.
Oleh karena itu Geertz menyebut Ethnography sebagai Deskripsi Mendalam. Deskripsi
ini menggambarkan jalinan lapisan arti umum / lazim tentang apa yang dikatakan dan dilakukan orang,
yang juga menggambarkan lapisan jaringan arti umum yang mendasari apa yang dilakukan dan dikatakan
orang.
Deskripsi mendalam dimulai dengan adanya kebingungan. Dan satu satunya cara untuk menguranginya
adalah dengan mengamati apakah seseorang merasa asing di tempatnya yang baru. Hal ini mungkin sulit
bagi seorang manager yang terjebak dalam budaya perusahaan tertentu. Lebih buruk lagi bila manager
tersebut berasumsi bahwa humor atau rumor di kantor memberi dampak yang sama baik terhadap orang
orang dalam lingkungan budaya ini maupun dengan lingkungan kerja yang terdahulu. Geertz berpendapat
dampaknya berbeda.
Metafora ; anggaplah bahasa sebagai sesuatu yang serius
Ketika digunakan oleh anggota suatu organisasi ( dan tidak hanya oleh pihak manajemen ), bagi
ethnographer metafora merupakan suatu awal untuk dapat mengakses arti budaya perusahaan yang terbagi.
Masing masing dari kita harus berkonsultasi dengan lembaga yang tepat, yang akan berbagi tanggung
jawab dalam mengambil setiap tindakan yang berpotensi untuk menimbulkan efek negatif terhadap
reputasi, kesuksesan atau kelangsungan perusahaan. Analoginya adalah, perusahaan adalah bagaikan
kapal laut yang kita tumpangi. Sebuah lubang di atas garis batas air bukanlah masalah serius, tapi
lubang di bawah garis batas air, dapat menenggelamkan kita.
Interpretasi simbolis sebuah cerita
Cerita yang selalu diulang ulang akan membuka jendela untuk melihat jaring budaya perusahaan.
Pacanowsky memfokuskan pada narasi kualitas yang menggarisbawahi peran pekerja dalam perjalanan
perusahaan. Walaupun pekerja dapat berimprovisasi, namun harus tetap di dalam jalur peran yang telah
ditetapkan untuk mereka.
Pacanowsky setuju dengan Geertz, bahwa beberapa ritual ( seperti adu ayam di Bali ) adalah teks yang
mewakili multi aspek dalam kehidupan berbudaya. Ritual ritual ini bersifat sakral dan usaha untuk
merubahnya sudah pasti akan menemui hambatan yang luar biasa.
Dapatkah manager menjadi pelopor perubahan budaya
Popularitas metafora budaya tidak dapat disangkal dipicu oleh keinginan para pemimpin bisnis untuk
membentuk interpretasi di dalam organisasi.
mengoperasikan forklift atau memproduksi barang ; mereka menciptakan visi, tujuan, informasi proses,
mengirim memo dan hal hal lain yang bersifat simbolis. Jika mereka percaya bahwa budaya adalah kunci
bagi komitmen pekerja, produktivitas dan penjualan, kemungkinan perubahan budaya akan menjadi
gagasan yang sangat menggoda.
organisasi, mendirikan suatu ritual, sepertinya akan menjadi cara yang ideal untuk menciptakan mitos
perusahaan yang akan memenuhi keinginan pihak manajemen.
Kritik ; apakah pendekatan budaya berguna?
Kini anda mengerti mengapa Geertz menganggap keinginan untuk mengubah budaya adalah tidak tepat dan
hampir tidak mungkin. Ini membuat Geertz dikecam oleh para konsultan perusahaan yang tidak hanya
ingin untuk mengerti komunikasi organisasi tapi juga ingin mempengaruhinya. Ketika para penasihat
bisnis tdak menganggap budaya sebagai metafora yang dapat sangat membantu, mereka menunjukkan
bahwa hampir seluruh pekerja bergabung dengan perusahaan lama setelah mereka mengenal nilai dari
masyarakat yang lebih besar. Mereka juga mengklaim bahwa budaya perusahaan yang baik sangatlah
langka.
Kebanyakan organisasi memiliki kesamaan dalam hal aturan dan prosedur birokratis yang
menggantikan interpretasi terbagi yang lekat dengan budaya milik Geertz dan Pacanowsky. Konsultan
yang pragmatis juga merasa tidak memiliki waktu dan dana untuk melakukan deskripsi mendalam dari
pandangan budaya milik Geertz.
Para pengkritik menentang pendekatan budaya karena Geertz dan Pacanowsky menolak untuk
mengevaluasi kebiasaan yang mereka gambarkan. Tujuan analisa simbolis adalah untuk menciptakan
pengertian yang lebih baik antar jaringan makna yang terbagi dalam organisasi sehingga orang dapat
mengerti apa yang harus dilakukan agar dapat berfungsi efektif di dalam suatu organisasi dan bukan untuk
mengubah organisasi itu sendiri. Di kebanyakan organisasi, anggota organisasi itu diberi kebebasan untuk
memutuskan apakah dia bersedia untuk melebur ke dalam organisasi itu atau tidak. Analisa simbolis yang
sensitif dapat membantu mereka membuat keputusan itu. Mungkin para manajer gagal untuk menghargai
nilai dari deskripsi mendalam karena mereka tidak berusaha untuk menggali keeratan jaringan di dalam
organisasi mereka.