Penerimaan Negara
Melalui Modul
Penerimaan Negara
Pada Bank/Pos Persepsi
Tanjungbalai, 24 Oktober 2013
No
Trans Reversal
data intranet
Perbendaharaan
Nilai
Trans
Reversal
Bank/Pos
Persepsi
Nilai
1.
97.597.214
(7)
97.597.214
2.
49.093.946
(11)
49.093.946
3.
154.647
(2)
154.647
4.
171.259.420
(14)
171.259.420
5.
596.584.009
(9)
596.584.009
6.
2.581.050
(3)
2.581.050
7.
370.999.238
(7)
370.999.238
8.
11.444.569
(5)
11.444.569
9.
18.773.210
(6)
18.773.210
1.341.716.303
(61)
1.341.716.303
Current Issue
Perpanjangan
Perjanjian
Jasa
Pelayanan
Perbankan/Pos Sebagai Bank Persepsi/Devisa
Persepsi/Pos
Persepsi
Dalam
Rangka
TSA
Penerimaan
antara
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan dengan Pimpinan Bank/Pos Pusat
(1 Juli 2013 s/d 30 Juni 2015)
Ketentuan tentang pelaksanaan dan pelaporan
transaksi Reversal oleh Bank/Pos Persepsi
Penutupan
Rekening
Penampungan/Antara/Sejenisnya pada Bank/Pos
Persepsi
Dasar Hukum
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-78/PB/2006
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-32/PB/2010
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER- 25/PB/2012
Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendahraan
Nomor SE-36/PB/2011
Surat Direktur PKN No.S-4572/PB.3/2013 Tgl.2 Juli
2013 hal : Perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan
sebagai Bank/Pos Persepsi Periode 2013 s.d. 2015
Tujuan
Menjamin tersedianya layanan loket
penerimaan negara pada Bank/Pos
Persepsi dapat beroperasi secara
penuh
Menjamin
terlaksananya
penatausahaan penerimaan negara
yang akurat, akuntabel, tepat jumlah,
tepat waktu.
Kewajiban Bank/Pos
Persepsi
Membuka loket Penerimaan Negara
pada setiap
hari kerja mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul
15.00 waktu setempat (Khusus Pos Pukul 08.00
14.00).
Menerima semua setoran Penerimaan Negara
termasuk dari wajib pajak/wajib bayar/wajib setor
yang bukan nasabah.
Menerima setiap setoran Penerimaan Negara baik
yang dilakukan melalui loket dan/atau secara
elektronis tanpa melihat/mempertimbangkan nilai
nominal setoran.
Melakukan perekaman terhadap setiap elemen
data Penerimaan Negara sesuai dengan surat
setoran.
Kewajiban Bank/Pos
Persepsi
Mengkredit setiap setoran Penerimaan Negara
ke
Kewajiban Bank/Pos
Persepsi
Menyampaikan laporan harian penerimaan disertai
bukti-bukti setoran Penerimaan Negara, Nota
Debet,
Nota
Kredit,
Completion
advice/Confirmation advice, Rekening Koran dan
ADK kepada KPPN mitra kerja selambatlambatnya pukul 09.00 waktu setempat hari
kerja berikutya termasuk yang diterima melalui
Kantor Cabang Pembantu/Kantor Layanan/ Unit
lainnya bank persepsi/devisa persepsi.
Melakukan perbaikan/update atas data Penerimaan
Negara.
Menyampaikan laporan lainnya sesuai permintaan
Kewajiban Bank/Pos
Persepsi
Melaksanakan
rekonsiliasi
jumlah
transaksi
Penerimaan Negara terkait imbalan jasa pelayanan
perbankan dengan KPPN mitra kerja setiap awal bulan
berikutnya paling lambat hari kerja kelima.
Menindaklanjuti Surat Peringatan yang disampaikan.
Menyetorkan sanksi denda ke Kas Negara.
Mengajukan permohonan tertulis kepada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat
untuk memperoleh ijin operasional/pelaksanaan
sebagai bank persepsi/devisa persepsi mitra kerja
KPPN dan penetapan KPPN yang menjadi mitra
kerjanya dalam hal cabang bank bersangkutan pada
saat perjanjian ditandatangani belum memperoleh ijin
untuk
melaksanakan
tugas
sebagai
bank
persepsi/devisa persepsi.
Larangan
Menutup loket Penerimaan Negara pada jam buka loket
Menolak menerima setoran Penerimaan Negara dari wajib
pajak/wajib bayar/wajib setor yang bukan nasabah.
Memungut biaya kepada wajib pajak/wajib bayar/wajib
setor atas jasa pelayanan perbankan yang diberikan oleh
Bank Persepsi/Devisa Persepsi
Melakukan reversal dengan tujuan perubahan data
Penerimaan Negara dalam LHP yang disampaikan kepada
KPPN secara sepihak setelah pukul 15.00 waktu setempat
Membatalkan/mengembalikan setoran Penerimaan Negara
yang telah mendapatkan NTPN dan tercatat pada rekening
Kas Negara persepsi KPPN
Mengkreditkan
Penerimaan
Negara
yang
telah
mendapatkan NTPN pada rekening selain Rekening
Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kewajiban
Gangguan Jaringan
Dalam hal terjadi gangguan sistem dan/atau
jaringan pada Bank Indonesia, Bank Persepsi
Pusat, atau Bank Persepsi/Devisa Persepsi Mitra
Kerja KPPN, PIHAK KEDUA wajib melaporkan
kepada PIHAK PERTAMA dan melakukan langkahlangkah tindak lanjut dengan baik.
Gangguan sistem dan/atau jaringan meliputi:
Gangguan
yang
mengakibatkan
Bank
Persepsi/Devisa Persepsi tidak dapat mengakses
Sistem MPN untuk mendapatkan NTPN lebih dari
1(satu) hari.
Gangguan yang mengakibatkan Bank Persepsi tidak
dapat melimpahkan penerimaan sesuai dengan
ketentuan.
Gangguan Jaringan
Dalam hal terjadi gangguan pada sistem dan/atau
jaringan
yang
mengakibatkan
Bank
Persepsi/Devisa Persepsi tidak dapat mengakses
sistem MPN untuk mendapatkan NTPN lebih dari
1(satu) hari:
wajib memberitahukan secara tertulis kepada KPPN mitra
kerja mengenai terjadinya gangguan tersebut pada hari
yang sama.
dapat melakukan perekaman secara offline dengan
memberikan NTB atas setoran yang diterima.
melakukan prosedur perekaman ulang tanpa merubah
NTB pada saat jaringan telah online dengan sistem MPN.
melimpahkan Penerimaan Negara dan menyampaikan
Laporan Harian Penerimaan hari bersangkutan kepada
KPPN sesuai dengan ketentuan.
Gangguan Jaringan
Dalam hal terjadi gangguan pada sistem dan/atau jaringan
yang mengakibatkan Bank Persepsi/Devisa Persepsi tidak
dapat melimpahkan Penerimaan Negara sesuai dengan
ketentuan, PIHAK KEDUA :
Sanksi Denda
Bank persepsi/devisa persepsi terlambat melimpahkan
Penerimaan Negara;
Bank persepsi/devisa persepsi tidak membuka loket
Penerimaan Negara pada waktu yang ditetapkan;
Bank persepsi/devisa persepsi
menolak setoran
Penerimaan Negara dari wajib pajak/wajib bayar/wajib
setor yang bukan nasabah PIHAK KEDUA;
Bank persepsi/devisa persepsi mengenakan biaya
kepada wajib pajak/wajib bayar/wajib setor atas jasa
pelayanan perbankan yang diberikan oleh Bank
Persepsi/Devisa Persepsi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5;
Melakukan Penerimaan Negara untuk Bank Cabang
yang
belum
memperoleh
ijin
sebagai
bank
persepsi/devisa persepsi.
dapat
dibebaskan
dari
Sanksi Peringatan
Bank
persepsi/devisa
persepsi
tidak
atau
terlambat
menyampaikan laporan harian penerimaan secara harian sesuai
ketentuan.
Bank persepsi/devisa persepsi tidak menyetorkan denda atas
keterlambatan pelimpahan Penerimaan Negara lima hari setelah
pengenaan denda oleh KPPN.
Melakukan reversal atas Penerimaan Negara yang tidak sesuai
dengan ketentuan.
Membatalkan/mengembalikan setoran Penerimaan Negara yang
telah mendapatkan NTPN dan tercatat pada rekening Kas Negara
persepsi KPPN.
Mengkreditkan Penerimaan Negara yang telah mendapatkan
NTPN pada rekening selain Rekening Penerimaan.
Hasil penelitian/penelusuran yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
atas terjadinya gangguan jaringan tidak sesuai dengan laporan
dari Bank Persepsi/Devisa Persepsi.
Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kewajiban.
Sanksi Peringatan
KPPN menyampaikan peringatan pertama kepada Bank/Pos
Persepsi mitra kerja atas pelanggaran yang dilakukan oleh Bank
Persepsi/Devisa Persepsi.
Apabila surat peringatan Pertama sebagaimana dimaksud pada
angka 1 dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak tanggal
diterimanya surat peringatan dimaksud tidak mendapatkan
tanggapan atau tanggapan yang disampaikan oleh pimpinan
Bank Persepsi/Devisa Persepsi tidak menyelesaikan masalah.
KPPN menyampaikan Surat Peringatan Kedua kepada Bank
Persepsi/Devisa Persepsi dengan laporan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Apabila surat peringatan Kedua sebagaimana dimaksud pada
angka 2 dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak tanggal
diterimanya surat peringatan dimaksud tidak mendapatkan
tanggapan atau tanggapan yang disampaikan oleh pimpinan
Bank Persepsi/Devisa Persepsi tidak menyelesaikan masalah.
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan
Peringatan Ketiga kepada Bank Persepsi/Devisa Persepsi.
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan
laporan
dan
dapat
memberikan
rekomendasi
penghentian/penutupan sementara layanan Penerimaan Negara
Pelaksanaan Reversal
Reversal merupakan pembatalan transaksi akibat
terjadinya kesalahan perekaman oleh petugas Bank/Pos
Persepsi.
Pembatalan transaksi oleh petugas Bank/Pos Persepsi
dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari atasan
langsung Petugas Bank/Pos Persepsi atau pejabat yang
bertanggung jawab atas penatausahaan transaksi
Penerimaan Negara.
Pelaksanaan reversal harus diikuti dengan pembuatan
transaksi baru sebagai pengganti transaksi yang
dibatalkan segera setelah pembatalan transaksi tersebut.
Transaksi reversal yang dilakukan oleh Bank/Pos Persepsi
beserta transaksi pengganti harus tercatat dalam mutasi
debet/kredit pada rekening koran Bank/Pos Persepsi yang
terdaftar pada Sistem MPN.
Pelaksanaan Reversal
Pelaksanaan reversal dilaporkan dalam suatu
Laporan Reversal sebagaimana diatur dalam
ketentuan tentang Tata Cara Pelaporan Data
Transaksi Reversal Penerimaan Negara.
Dalam hal reversal dilakukan akibat kesalahan
perekaman nilai nominal setoran, Bank/Pos
Persepsi wajib membuat Berita Acara Reversal
yang ditandatangani oleh Pimpinan Bank/Pos
Persepsi bersangkutan.
Penyampaian Berita Acara Reversal disampaikan
kepada KPPN mitra kerja bersamaan dengan
penyampaian Laporan Harian Peneriman (LHP)
sesuai ketentuan
Gagal Reversal
Dalam hal Bank/Pos Persepsi tidak dapat
melakukan reversal atau gagal reversal atas
kesalahan perekaman, Bank/Pos Persepsi wajib
membuat Berita Acara Gagal Reversal yang
ditandatangani oleh Pimpinan Bank/Pos Persepsi
Bank/Pos Persepsi wajib melakukan pelimpahan
atas transaksi yang tidak dapat direversal/gagal
reversal
Dalam hal terjadi kelebihan pelimpahan akibat
gagal reversal. Pimpinan Bank/Pos Persepsi
mengajukan permintaan pengembalian kelebihan
pelimpahan kepada KPPN mitra kerjanya.
Pengajuan permintaan pengembalian dapat
dilakukan bersamaan dengan penyampaian Berita
Acara Gagal Reversal
CATATAN PENTING
1. Pengisian Formulir surat setoran harus lengkap
dan sesuai dengan kode; BA, ES1, Satker,
Fungsi, Subfungsi, Program, BAS (MAP), Lokasi;
2. LHP paling lambat diterima di KPPN pukul 09.00
WIB;
3. Penutupan loket penerimaan ditutup paling
cepat pukul 15.00 WIB;
4. Rekening Koran harian agar disampaikan pada
hari ybs. Paling lambat pukul 08.00 WIB hari
berikutnya;
5. Rekening Koran bulanan agar disampaikan
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya;
6. Penyampaian Tagihan Jasa Layanan Perbankan
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
Tanjungbalai
SEKIAN DAN TERIMA KASIH