Anda di halaman 1dari 2

4.

6 Roti Tawar
Wijayanti (2007) menjelaskan bahwa roti tawar merupakan jenis roti yang berbentuk
sponge, yaitu roti yang sebagian besar volumenya tersusun dari gelembung-gelembung gas
yang dihasilkan oleh yeast pada proses fermentasi. Selama proses fermentasi oleh yeast
adonan roti tawar akan mngembang karena adanya karbondioksida yang dihasilkan oleh
yesat. Mudjajanto (2008) menjelaskan bahwa roti tawar dibuat dari tepung terigu berprotein
tinggi, air, yeast, lemak, dan garam yang difermentasi, serta melalui proses pemanggangan.
Ciri khas roti tawar adalah tidak ditambahkan rasa atau isi apapun, sehingga rasanya tawar
sedikit asin.
Terdapat dua jenis roti tawar, yaitu roti putih dan roti gandum. Perbedaannya terletak
pada komposisi bahan. Roti tawar putih terbuat dari tepung terigu, dapat ditambahkan
subtitusi seperti kentang. Sedangkan roti tawar gandum terbuat dari bahan baku gandum.
Roti putih maupun roti gandum mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Berikut ini
adalah perbandingan nutrisi roti tawar dengan berbagai jenis makanan kaya karbohidrat
lainnya.

Tabel 4.6 Perbandingan Nutrisi Roti Tawar, Nasi, dan Mie Basah

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

4.8 Peran Indeks Glikemik


Informasi Indeks Glikemik dan efeknya terhadap kadar gula darah, serta respon

insulin dalam bahan pangan berperan sebagai acuan dalam menentukan jumlah dan jenis
pangan sumber karbohidrat yang tepat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan, baik
bagi individu yang memiliki penyakit gula darah, maupun individu sehat. Informasi Indeks
Glikemik pangan dapat membantu penderita Diabetes Militus dalam memilih makanan yang
tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis, sehingga dalam mengkonsumsi pangan
dengan indeks glikemik rendah dapat mengatur dan mengontrol kadar gula darah pada
tingkat yang aman.
Pangan dengan Indeks Glikemik rendah akan dicerna dan diubah menjadi glukosa
secara bertahap dan perlahan-lahan, sehingga puncak kadar gula darah juga akan rendah dan
fluktuasi peningkatan kadar gula relatif pendek. Hal ini sangat penting bagi diabetes dalam
mengendalikan kadar gula darahnya. Selain bagi penderita diabetes, informasi indeks
glikemik sangat penting bagi olahragawan yang hendak bertanding. Olahragawan yang akan
bertanding memerlukan pangan IG tinggi agar pangan yang dikonsumsi segera dikonversi
menjadi energi. Bagi individu normal yang masih memerlukan tumbuh-kembang (misal
anak-anak), mengetahui informasi indeks glikemik juga sangat penting karena individu yang
berkembang sebaiknya mengkonsumsi pangan IG sedang-tinggi untuk memaksimalkan
perkembangan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai