Anda di halaman 1dari 2

KONAS IX IDSAI, Medan, 6-9 Juli 2010

(05-Aug-2010)
Oleh: EKM
Kalbe.co.id - Pada tanggal 6-9 Juli 2010 telah diselenggarakan acara the 9th National
Congress of Indonesian Society of Anaesthesiologists atau KONAS IX IDSAI di Hotel Grand
Aston City Hall Medan dengan tema Improvement of Quality, Quantity, and Competency of
Anesthesiologist dan diikuti oleh lebih dari 800 peserta khususnya dokter spesialis dan
residen anestesia dari seluruh Indonesia.
Dengan adanya acara ini, diharapkan dokter spesialis dan subspesialis anestesia dapat belajar
mengenai perkembangan baru di bidang anestesia, perawatan intensif dan penatalaksanaan
nyeri.
Adapun bentuk kegiatannya adalah berupa workshop pada tanggal 6-7 Juli 2010 dan
simposium pada tanggal 8-9 Juli 2010.
Topik yang dibahas antara lain yang disampaikan oleh Prof.dr.Darto Satoto, SpAn(K)
mengenai anestesia regional pada pasien yang dianestesia umum atau yang mendapat sedasi
dalam. Dalam presentasinya, beliau menyampaikan bahwa melakukan blok regional pada
pasien yang dianestesia umum atau disedasi dalam dapat meningkatkan keamanan karena
mengurangi risiko pasien tiba-tiba bergerak sehingga dapat menyebabkan jarum menusuk
struktur vital. Metode paling efektif untuk mencegah injeksi anestetik lokal ke dalam
inravaskular adalah dengan injeksi larutan anestetik lokal yang mengandung petanda injeksi
intravaskular seperti epinephrine dan isoproterenol secara perlahan dan bertahap dengan
memonitor respon kardiovaskular. Sebenarnya, sedatif hipnotik seperti benzodiazepin,
barbiturat dan propofol serta anestetik volatil dapat meningkatkan ambang kejang dari
anestetik lokal. Studi hewan juga menunjukkan bahwa sevoflurane, propofol dan
benzodiazepin juga dapat meningkatkan dosis bupivacaine dalam menyebabkan disritmia
jantung.
Namun karena anestesia umum atau sedasi dalam pada dewasa dapat membuat pasien tidak
bisa mengkomunikasikan gejala injuri saraf, maka sebaiknya blok saraf perifer pada kondisi
tersebut tidak dilakukan secara rutin tetapi dapat dilakukan pada pasien demensia, gangguan
perkembangan dan jika gerakan yang tidak sengaja dapat membahayakan struktur vital atau
pada bayi dan anak-anak
Selain itu, dalam acara ini Prof. dr. Achsanudin Hanafie, SpAn KIC juga berbicara mengenai
paradigma baru dalam terapi cairan. Dalam presentasi beliau disebutkan bahwa risiko
pemberian cairan yang tidak seimbang adalah terjadinya asidosis hiperkloremia dengan
konsekuensi mual, muntah, sakit kepala, terlambatnya urinasi pertama, gangguan koagulasi
darah, gangguan status asam basa pasien dan Base excess yang dikaitkan dengan mortalitas.
Pemberian infus dengan elektrolit yang tidak fisiologis dikaitkan dengan efek negatif pada
koagulasi, perdarahan, alirand arah, fungsi ginjal dan usus serta kenyamanan pasien. Strategi
penggantian volume seimbang total saat ini meliputi larutan HES dan kristaloid seimbang
yang memberikan efek yang bermanfaat pada status asam basa, inflamasi, aktivasi endotel,

dan integritas ginjal.


Sedangkan dr. Sun Sunatrio, SpAn KIC berbicara mengenai kombinasi nutrisi enteral dan
parenteral untuk pasien dengan sakit kritis, dimana jika tidak ada kontraindikasi, pemberian
nutrisi enteral merupakan metode lini pertama untuk pasien di ICU. Menurut pedoman dari
ESPEN 2006, sebaiknya menghindari pemberian nutrisi parenteral pada pasien yang bisa
mentoleransi nutrisi enteral.
Pemberian nutrisi enteral dini pada pasien sakit kritis dikaitkan dengan kejadian infeksi yang
lebih rendah dan lama perawatan yang lebih singkat beberapa hari. Namun keberhasilan rute
ini pada pasien sakit kristis seringkali terbatas oleh kondisi pasien, ketersediaan akses untuk
pemberian makanan dan toleransi pasien terhadap formula enteral, sehingga dianjurkan
pemberian kombinasi nutrisi enteral dan parenteral jika nutrisi enteral tidak adekuat.
Direkomendasikan bahwa semua pasien yang tidak memungkinkan mendapat nutrisi normal
dalam 3 hari sebaiknya diberi nutrisi parenteral dalam 24-48 jam jika nutrisi enteral
dikontraindikasikan atau jika tidak dapat mentoleransi nutrisi enteral.

http://www.kalbe.co.id/seminar/20712/konas-ix-idsai-medan-6-9-juli-2010.html

Anda mungkin juga menyukai