ILMU KEFARMASIAN
NAMA : ARNIAH
NIM : 1313015088
KELAS : SI B
ANGKATAN : 2013
Pengolahan menjadi bahan farmasi dan alat kesehatan dapat dari darat
maupun laut barasal dari hewan, tumbuhan dan migas. Bahan baku dengan
kualitas pharmaceutical grad dapat berupa API yang merupakan zat aktif /
senyawa obat dan eksipien yang merupakan zat inert farmaoogi yang diperlukan
untuk formulasi. API dan eksipien ini harus aman, bermanfaat dan bermutu.
Menurut PERMENKES 1190/MENKES/PER/VIII/2010 banyak yang
merupakan instrumen, apparatus atau meyin, dapat berupa substansi bahan/zat
pasti halnya bahan farmasi/obat.
Perbedaan antara obat dan alat kesehatan yaitu pada tujuan penggunaan
dan cara kerjanya contohnya seperti etil klorida yang disemprotkan pada trauma
atau cedera otot, umumnya pada pertandingan bola.
Contoh pengembangan bahan alam dan menjadi bahan farmasi yaitu
tanaman spirea yang memiliki zat aktif salisin (glikosida) dan saigenin (aglikon),
yang menjadi asam asetil salisilat (aspirin).
Contoh upaya yang telah dilakukan yaitu upaya skala pilot pemanis alami
stevia sebagai bahan farmasi eksipien dan bahan tambahan pangan serta
pengembanagn dan pembuatan Tandur Tulang.
Eksipien farmasi merupakan bahan yang dibutuhkan untuk membuat
sediaan farmasi selain API. Eksipien dapat berupa organik, mineral dan bukan
mineral. Syarat eksipien harus memiliki kualitas pharmaceutical grade.
BTP (Bahan Tambahan Pangan) digunakan atau ditambahkan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, bukan merupakan bahan khas pangan
yang ditambahkan untuk teknologi pangan. Salah satunya yaitu zat penggumpal
seperti talk, aerosol dan veegum.