Skenario 1 Repro 2015

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

1.

Memahami dan Menjelaskan Genitalia Feminina


1.1 Menjelaskan Anatomi Makroskopis
1.1. Anatomi makroskopis wanita
A. Eksternal

Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar
pada dinding vagina.
Mons pubis (veneris)
Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya terdapat jaringan lemak
menutupi tulang kemaluan /simphisis. Mons veneris ditutupi rambut kemaluan. Fungsi Mons
veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindari
infeksi dari luar.

Labium majus pudendi

Suatu lipatan kulit, ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain membentuk
comissura posterior labiorum majorum, ventrocranial membentuk comissura anterior
labiorum majorum.

Dapat dibedakan facies lateralis :mempunyai rambut dan banyak pigmen. Facies
medialis, mempunyai gld.sebacea yang besar & tidak mempunyai rambut.

Celah yang dibatasi oleh kedua labia majora disebut rima pudendi.

Labia Minor pudendi

Suatu lipatan kulit. Kedorso caudal membentuk frenulum labiorum minorum.


Keventrocranial membentuk preputium clitoridis menutupi glands clitoridis dari
ventrocranial.

Banyak PD, gld sebacea, jaringan lemak, tidak terdapat folikel rambut.

Clitoris
Clitoris merupakan suatu bangunan yang terdiri dari :

Glans clitoris : ujung distal corpus clitoridis terdapat corpus cavernosum glandis
Corpus clitoris : kedua crura yang bersatu
Crura clitoris

Urethra Feminina
Panjangnya 3-4 cm, predisposisi ISK, berjalan dari leher kandung kemih menuju ostium
urethrae externum yang terletak diantara clitoris dengan vagina.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum,
introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara
fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa
yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran
darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan
dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah
melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata)

menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga
genitalia interna.
Perineum

Merupakan area bentuk belah ketupat, terbagi regio urogenitalis dan analis.

Terletak dibawah diaphragma pelvis, dibatasi oleh ramus inferior os pubis dan ramus
inferior os ischii kanan dan kiri dan kedua lig.sacrotuberale.

Diafragma Pelvis

Conjugata vera = ukuran anteroposterior


o Jarak antara pinggir atas pubis sampai promontorium.
o Conjugata vera=conjugata diagonalis-1,5 cm
o Nilai normal 11-13 cm.
Conjugata transversa
o Diukur dari titik terjauh linea terminalis kiri dan kanan.
o Nilai normal 13-14,5 cm.
Conjugata diagonalis
o Jarak antara pinggir bawah pubis sampai promontorium
(Achmad S, 2011; Snell, 2007)

B. Internal
Ovarium

Jumlah sepasang
Terletak di dalam pelvis minor
Berbentuk bulat memenjang, agak pipih (seperti buah almond dengan ukuran 3x1,5x1 cm)
Terdiri dari cortex, dan medulla (berisikan pembuluh darah, limf dan saraf)
Dilekatkan oleh mesovarium pada lig latum (berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kiri
dan kanan uterus. Meluas sampai dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolaholah menggantung pada tubae)

Difiksasi oleh
o Lig suspensorium ovarii (lig infundibulopelvicum) : lig ini menggantungkan uterus
pada dinding panggul antara sudut tuba.
o Pada yang ke ovarium terdapat lig ovarii propium
o Lig teres uteri (lig rotundum) : terdapat d bag atas lateral dari uterus, caudal dari tuba,
kedua lig ini melalui canalis inguinalis ke bag cranial labium majus. Pada saat
kehamilan mengalami hipertrofi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

Tuba Uterina (Salpinx)

Jumlah sepasang kanan dan kiri


Merupakan saluran muscular, panjang 10cm. Menjulur dari uterus kearah ovarium dengan
ujung distal terbuka ke dalam rongga peritoneum disebut ostium abdominale
Infundibulum, bangunan yang berbentuk seperti corong
Ampula, bangunan yang membesar
Isthmus, bangunan yang menyempit
Pars uterina tubae ialah bag yang melalui dinding uterus
Ostium uterium ialah muara tuba di dalam uterus

Uterus

Organ muscular, berbentuk buah jambu (peer) agak pipih


facies vesicalis, di dataran ventral menghadap ke VU
fascies intestinalis, di dataran dorsal menghadap ke usus
margo lateralis kanan dan kiri
dinding uterus dari luar ke dalam terdiri dari perimetrium, myometrium, dan
endometrium.
Uterus di bagi atas :
o Fundus uteri : bagian yang terletak di atas (proximal) osteum tuba uterina.
o Corpus uteri : bagian tengah uterus yang berbentuk bulat melebar. Batas antara
corpus uteri dan cervix uteri dibentuk oleh isthmus uteri, suatu penyempitan di
dalam uteri, terletak antara ostium uteri internum anatomicum dengan ostium
uteri histologicum. Distal dari istmus uteri terdapat ruangan melebar disebut
cervix uteri.
o Cervix uteri : bag yang paling sempit dan menonjol ke dalam rongga vagina. Pada
bagian ujung distal cervix ada bagunan yang menyempit disebut ostum uteri
externum. Rongga di dalam cervix uteri disebut canalis cervicis.

Vagina

Bentuk tabung muskular, muali servix sampai genitalia externa.

Panjang antara 8-12 cm.


Bagian distal cervix menonjol ke dalam rongga vagina disebut portio vaginalis cervicis
uteri. Bagian cervix proximalnya disebut portio supravaginalis cervicis uteri.
Rongga vagina yang mengelilingi portio vaginalis cervicis disebut fornix yang dapat
dibedakan fornix lateralis dextra dan sinistra, fornix anterior dan posterior.
Tunika mukosa membentuk rugae yang transversal pada dinding vebtral dan dorsal
disebut columna rugarum.
Fascia endopelvis memadat menjadi ligamentum fasialis yang berfungsi menunjang
servix dan vagina.
Ligamentum-ligamentum yang ikut memfiksasi uterus diantaranya :
o Lig.Cardinale (Mackenrodts)/lig.cervicalis lateralis : melewati sebelah lateral
servix dan bagian atas vagina ke dinding pelvis.
o Lig.utero-sacrale/lig.recto uterina : melewati bagian belakang servix dan fornix
vagina ke fascia yang melapisi sendi sacro-iliaca. Mulai dari isthmus ke jaringan
pengikat disebelah lateral dari rectum setinggi vertebrata sacralis III, mengandung
otot polos.
o Lig,puboservicale : meluas ke anterior dari lig.cardinale ke pubis (puboprostatica
pada pria).
o Lig.pubovesicale : dari belakang symphisis pubis menuju collum vesica urinaria.
o Fiksasi yang utama pada uterus ke vagina adalah : lig.cardinale & utero-sacrale.

Fungsi : alat bersenggama, jalan lahir waktu partus, saluran keluar uterus yang
mengalirkan darah pada waktu menstruasi dan sekret dari uterus.

Pada virgo intacta introitus vaginae sebagian ditutupi oleh suatu selaput yang disebut hymen.
Menurut bentuknya dapat dibedakan :
o Hymen anularis (cincin)
o Hymen semilunaris (bulan sabit)
o Hymen cribriformis (berlubang-lubang sebagai saringan)
o Hymen fimbriatus ( dengan tepi sebagai jari-jari)
o Hymen imperforatus (tidak berlubang)

dapat

Setelah diadakan coitus berulang-ulang hanya terdapat sisa-sisanya sebagai tonjolantonjolan yang disebut carunculae hymenales yang hilang setelah melahirkan.

C. Vaskularisasi
A.uterina pergi ke ventrocaudal setinggi isthmus uteri, membeok ke medial berjalan di pangkal
lig.latum, cranial lig.cardinale uteri membentuk cabang a.vaginalis ke dinding vagina,
pangkalnya kearah fundus kemudian bercabang-cabang menjadi :
o r. Ovaricus, melalui lig.ovarii proprium menuju ovarium.
o A. Ligamenti teretis uteri, mengikuti lig.teres uteri.
o r. Tubarius, mengikuti tuba uterina.
D. Inervasi
N.Pudendus, meninggalkan pelvis melalui foramen infrapiriformis, dorsal spina ischiadica,
masuk ke foramen ischiadicum minus sebagai n.clitoridis. Cabang yang lain : n.hemorrhoidalis
inferior untuk sphincter ani externus dan ke kulit pada regio analis. N.perinealis berakhir sebagai
n.labialis untuk labium majus, ia memberi ke rr.cutanei ke kulit.

1.2 Menjelaskan Anatomi Mikroskopis


A. Eksterna
Jenis kelenjar mukosa. Klitoris adalah penis rudimenter, epitel berlapis gepeng. Labia minora,
lipatan kulit dengan jaringan penyambung spongiosa. Labia mayora, lipatan kulit dengan
jaringan adiposa dengan bagian luar terdapat kulit dan rambut kasar. Keduanya punya kelenjar
sebasea dan kel keringat. Banyak terdapat ujung saraf sensoris seperti badanmeisner, pacini
untuk membangun rangsang seksual
B. Interna
Ovarium

Merupakan Kelenjar ganda.

Produk eksokrinnya adalah ovum

Produk endokrinnya adalah hormon yang diperlukan utk: :

Perkembangan sifat kelamin (Estradiol/Estrogen)

Perubahan Siklik Endometrium (Progesteron)

Ovarium dibungkus
mesotel.

Epitel Germinatif berupa Selapis Kuboid yg menyatu dengan

Di bawah epitel tersebut terdapat jaringan ikat padat yaitu Tunika albuginea.

Struktur ovarium terdiri dari :


a)

Korteks di bagian luar, terdiri dari :

Stroma padat , mengandung


folikel ovarium. Stroma berbentuk jala
retikulin dengan sel bentuk gelendong.

Sebelum pubertas
terdapat folikel primitive.

Kematangan seks

adanya folikel yg berkembang dan hasil akhirnya berupa korpus luteum, folikel atretis.

Saat menopause folikel menghilang dan korteks jadi tipis dan terdiri dari
jaringan ikat fibrosa.

b)

hanya

Medula dibagian dalam, terdiri dari :

Jaringan ikat fibroelastis berisi pembuluh darah besar, limf dan saraf.

Pertumbuhan dan Perkembangan


1.

Folikel Primordial

2.

Folikel utama saat neonatus (400rb-2juta)


Folikel terdiri dari oosit primer yang dikelilingi sel folikel gepeng.
Oosit berdiameter 40 mm dengan inti besar, eksentrik, sitoplasma berbutir halus.
Tahap awal perkembangan folikel.
Folikel Tahap Perkembangan
Folikel berkembang dengan ukuran folikel berbeda.
Pertumbuhan distimulasi FSH sehingga oosit membesar.

Epitel folikel berubah menjadi kuboid dan berproliferasi menjadi epitel berlapis
(MULTI LAMINAR) dan Zona Pelusida terbentuk.
Ruang-ruang kecil (berisi cairan muncul diantara kerumunan sel epitel dan dapat
membentuk ruang besar (ANTRUM) dan berisi cairan folikel (liquor foliculi).
a) Folikel Primer (Unilaminar dan Multilaminar)
Sel folikular berubah dari gepeng menjadi kuboid.
Tidak ada ruang berisi liqour foliculi.
Zona pelusida mulai terbentuk akhir fase folikel primer/msk fs folikel sekunder.
b) Folikel Sekunder
Terbentuk membrana basalis.
Sel folicular > 1 lapis.
Zona Pelusida (bingkai).
Ruang folicular kecil-kecil.
Stroma mbtk Teka Folikel :
TEKA INTERNA : Sel kuboid, banyak vaskularisasi.
TEKA EKSTERNA : Terdiri dari jaringan penyambung kolagen.

Folikel Tersier

Ruang-ruang kecil bersatu


membentuk Antrum.
Lapisan sel folikular = sel
granulosa membatasi antrum.
Sel telur ke tepi dan sel
folicular
membentuk
gundukan yg menjorok ke
antrum =
KUMULUS
OOFORUS.
Sel granulosa yang tersusun
radier terhadap ovum disebut
KORONA RADIATA.
Membrana vitrea

c) Folikel Graaf
Siap Ovulasi.
Lapisan Granulosa
menjadi lebih tipis.
Antrum bertambah
luas.
Korona
radiata
tetap ada saat
spermatozoa
membuahi oosit.

d) Folikel Atretis
Hanya 450 matur.
Folikel yang gagal berkembang akan layu, sehingga disebut folikel atretis.
Atresia dapat terjadi dalam setiap perkembangan folikel.

Korpus luteum

Dibentuk oleh sel granulosa & sel theca setelah terjadi ovulasi.
Setelah ovulasi, ruptur dinding folikel.
Proses luteinisasi sel granulosa sehingga terbentuk korpus luteum.
Sel granulosa menjadi hipertropi, berbentuk polihedral, inti besar.
Terdapat pigmen kuning dalam sel granulosa.
Sel theca invasi korpus dengan pembuluh darah, juga mengalami luteinisasi.
Sel theca lebih kecil dan gelap, letak di lipatan jaringan.
Menghasilkan Estrogen dan Progesteron.

Bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan bertahan selama 10-14 hari dan akan
berdegenerasi menjadi korpus luteum menstruasi. Bila terjadi pembuahan, plasenta akan
menghasilkan HCG dan menstimulasi korpus luteum untuk bertahan 6 bulan tapi tidak hilang
dan masih mensekresi progesteron sampai akhir kehamilan atau yang disebut korpus luteum
pregnansi.

Korpus Albikans
Korpus luteum menstruasi yang mengalami
degenerasi menghilang dangan autolisis dan
sisa sel difagosit oleh makrofag. Tempatnya
diduduki jaringan parut dan membentuk
Korpus Albikans, yg bersifat aselular dan
penuh serat hialin.
Korpus albikans tetap ada selama periode
tertentu, dan lambat laun direabsorbsi stroma.
Proses tersebut berlangsung berbulan-bulan
atau bertahun-tahun.

TUBA UTERINA
1.

Bagian Intramural (Pars Interstitial) : terletak di bagian dalam dinding uterus.

2.

Istmus : dibentuk bagian tuba, berdekatan dengan uterus merupakan segmen sempit.

3.

Ampula : Lebih lebar daripada istmus , mengandung lipatan mukosa bercabang, tempat
tersering terjadi pembuahan.

4.

Infundibulum : Segmen paling ujung (distal), bentuk corong membuka, dekat ovarium.
Jari-jari/jumbai melebar ke arah ovarium disebut FIMBRIAE.
Secara histologi, dinding tuba uterina terdiri dari 3 lapis :

T. Mukosa
Epitel selapis torak, terdiri dari 2 jenis sel yaitu bersilia dan tdk bersilia
a) Bersilia :
Membantu pergerakan cairan. Bersama kontraksi otot luar mengangkut oosit/embrio
ke uterus. Mempermudah pergerakan spermatozoa ke arah ovum.
b) Tidak bersilia :
Sel rendah mensekresi mukus, tersebar diantara sel bersilia. Membantu transport
ovum. Menghalangi bakteri bergerak ke arah rongga peritoneum.

T. Muskularis
Merupakan Otot Polos Yg Tersusun Sirkular Dan Longitudinal. Kontraksinya
Menghasilkan Gelombang Peristaltik sehingga membantu ovum ke uterus.

T. Serosa

Uterus
Dinding uterus terdiri dari :
1.

PERIMETRIUM : tdd selapis sel mesotel dg jar ikat tipis yg membungkus uterus.

2.

MIOMETRIUM : Berupa dinding otot polos padat dg tebal 12-15 cm. Merupakan bagian
uterus paling tebal (3 lapis) :
a) Lapis otot dalam, terbentuk dari serat memanjang yaitu stratum subvaskular.
b) Lapis otot tengah, serat melingkar dg pembuluh darah yaitu stratum vaskular.
c) Lapis otot luar memanjang, tipis dibawah peritoneum yaitu stratum supravaskular.

3.

ENDOMETRIUM : Mukosa terdiri dari epitel selapis torak, mempunyai Kelenjar tubuler
simplek yg menjulur dari permukaan ke lamina propria. Lapisannya dibagi 2 bagian :
a)

Stratum fungsional

Lapisan yang mengalami penebalan dan kemudian dilepaskan


(buang) pada saat menstruasi dan diganti lagi selama siklus mens
Menurut beberapa ahli

Zona Kompakta (Superfisialis)


Zona Spongiosa (Profunda)
a)

Stratum basale

Bagian yang tersisa selama menstruasi, mengandung bagian basal


kelenjar endometrium yang menyediakan epitel dan lamina propria baru untuk
regenerasi endometrium.

Jadi sebagai sumber stem cell untuk membentuk lapisan baru.

Serviks uterina

Permukaan luar / leher uterus yang menjorok ke dalam


lumen vagina.
Dinding terdiri dari jaringan ikat padat dan otot polos.
Mukosa terdiri dari kelenjar mukosa serviks yg
bercabang-cabang dan tidak mengalami deskuamasi
waktu haid.
Permukaan luar serviks yang menonjol ke vagina
ditutupi epitel berlapis gepeng.
Kelenjar serviks pada waktu hamil berproliferasi, sekret kental.
Sekret penting saat fertilisasi oosit karena sperma dapat menembus dalam korpus.

Vagina
1. Tunika Mukosa

Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk


Karena estrogen, epitel mensintesis glikogen.
Deskuamasi dikeluarkan
Lamina propria terdiri dari jaringan penyambung jarang dengan elastin & pembuluh
darah. (Eroschenko, 2010)
2. Tunika Muskularis
Serat otot polos

3. Tunika Adventisia
Kaya serat elastin

2. Memahami dan Menjelaskan patofisiologi Keputihan


2.1 Menjelaskan Definisi
Keputihan adalah keluarnya sekret dari vagina. Sekret tersebut dapat bervariasi
dalam konsistensi, warna dan bau. Keadaan ini dapat bersifat fisiologis atau patologis.
Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah
menstruasi. Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu normal. Dan biasanya tidak gatal
dan tidak berbau.
Keputihan patologis adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya
benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri,
jamur atau protozoa.

2.2 Menjelaskan Klasifikasi dan Etiologi


Keputihan terbagi menjadi dua, yaitu keputihan yang patologis dan keputihan yang
fisiologis. Keputihan yang fisiologis dapat timbul saat terjadi perubahan siklus hormonal,
seperti sebelum pubertas, stress psikologis, sebelum dan setelah datang bulan, kehamilan,
saat menggunakan kontrasepsi hormonal, atau saat menopause. Ciri-ciri dari cairan lendir
keputihan yang fisiologis adalah berwarna bening encer, tidak berbau, tidak gatal dan tidak
menimbulkan keluhan.
Keputihan yang patologis merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi
karena infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina atau adanya keganasan. Infeksi

bisa diakibatkan karena virus, bakteri, jamur dan parasit. Dapat pula di sebabkan oleh karena
iritasi saat berhubungan seks, penggunaan tampon dan alat kontrasepsi. Keputihan ini berupa
cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak bahkan sampai keluar dari
selana dalam, kenatal, lengket, berbau sangat tidak sedap, menimbulkan gatal yang sangat
hebat dan panas, dan dapat menimbulkan luka didaerah mulut vagina. Keputihan yang
patologis seperti ini yang harus diwaspadai, karena dapat menjadi salah satu indikasi gejala
adanya kanker serviks, maka dari itu harus dicari penyebab dan obatnya secara adekuat sejak
dini.
Infeksi Mikroorganisme
Infeksi bakteri
Gonorea
Gonorea disebabkan oleh invasi di bakteri diplokokus gram-negative, Neisseria
gonorrhoeae. Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi berwarna kekuningan yang
sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung Neisseria
gonorrhoeae berbentuk pasangan dua-dua pada sitoplasma sel. Bakteri ini melekat dan
menghancurkan membaran epitel yang melapisi selaput lendir, terutama epitel yang melapisi
kanalis endoserfiks dan uretra. Infeksi ekstragenetalial di faring, anus, rectum, dapat di
jumpai pada wanita dan pria.
Untuk dapat menular harus ada kontak langsung mukosa ke mukosa. Namun tidak semua
yang terpajan gonorea terjadi penyakit. Resiko penularan dari pria ke wanita lebih tinggi
kerena luasnya selaput lendir yang terpajan dan cairan eksudat yang terdiam lama di vagina.
Setelah terinokulasi, infeksi dapat tersebar ke prostat, vas deferent, vesikula seminalis,
epididymis dan testis pada laki-laki dan ke uretra, kelenjar skene, kelenjar bartolin,
endometrium, tuba fallopi, merupakan penyebab penyakit radang panggul (PID) yang
merupakan penyebab utama infertilitas pada perempuan.
Infeksi gonokokus dapat menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan bakterimia
gonokokus. Bakterimia lebih sering terjadi pada perempuan.Perempuan juga beresiko tinggi
mengalami penyebaran infeksi saat haid, penularan perinatal kepada bayi saat lahir melalui
os serviks yang terinfeksi, dapat mneyebabkan konjungtifitis dan akhirnya dan kebutaan pada
bayi apabila tidak di ketahui dan di obati.
Setelah infeksi oleh Neisseria gonorrhoeae, tidak timbul imunitas alami, sehingga infeksi
dapat terjadi lebih dari satu kali. Angka infeksi tertinggi pada usia muda dengan teringgi
wanita umur 15-19 tahun dan laki-laki berusia 20-24 tahun dan pada laki-laki yang
berhubungan seks dengan sesama jenis.
Sifilis
Adalah infeksi yang sangat menular yang di sebabkan oleh bakteri berbentuk spiral,
Treponema pallidum. Kecuali penularan neonates, sifilis hampir selalu di tularkan melalui
kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Namun, spiroketa T.pallidum dapat
menembus sawar plasenta dan menginfeksi neonates.
Spiroketa memperoleh akses melalui kontak langsung antara lesi basah terinfeksi dengan
setiap kerusakan, walaupun mikroskopik di kulit atau mukosa penjamu. Sifilis dapat di
sembuhkan pada tahap-tahap awal infeksi. Tetapi apabila di biarkan penyakit ini dapat
menjadi infeksi yang sistemik dan kronik. Infeksi penyakit sifillis dapat di bagi menjadi ,
sifillis primer, sekunder (sifilis laten, dini dan lanjut) dan tersier. Pada perkembangan

penyakit dapat terlihat kutil-kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut kondiloma lata.
Bakteri kadang dapat terlihat pada pemeriksaan pap smear, tetapi biasanya bakteri ini
diketahui pada pemeriksaan sediaan apus dengan pewarnaan Gram.
Clamidia trachomatis
Clamidia trachomatis adalah infeksi bakteri menular seksual yang paling banyak di
jumpai di amerika. Bakteri ini terdpat dalam 2 bentuk (dimorfik). Dalam bentuk infeksiosa
C. trachomatis merupakan sferoid berukuran kecil, tidak aktif secara metabolis dan
mengandung DNA dan RNA sehingga disebut badan elementer (EB). Sferoid-sferoid ini
memperoleh akses ke sel penjamu melalui endositosis dan setelah berada di dalam berubah
menjadi organisme yang secara metabolis aktif dan bersaing dengan sel pejamu
memperebutkan nutrient. Organisme ini memicu timbulnya siklus replikasi dan setelah
kembali memadat menjadi EB untuk menginfeksi sel-sel di sekitarnya.
C.trachomatis memiliki afinitas terhadap epitel uretra, servix dan konjungtiva mata. Pada
laki-laki, urethritis, epididymis dan prostatitis adalah infeksi bakteri yang tersering.Pada
perempuan yang tersering adalah servisitis, diikuti oleh urethritis, bartolinitis dan akhirnya
penyakit radang panggul (PID).
C.trachomatisdapat menginfeksi faring, dan rectum orang yang melakukan hubungan
seksual oral atau anal-reseptif. Bayi dapat terinfeksi sewaktu dilahirkan dan mengalami
konjungtivitis dan pneumonia. Terinfeksi bakteri ini tidak menimbulkan imunitas terhadap
infeksi di kemudian hari.
Kaum muda yang berusia antara 15-19 tahun merupakan 40% kasus klamidia yang di
laporkan. Resiko tertinggi tertularnya bekteri ini adalah wanita karena konsentrasi ejakulat
yang terinfeksi tertahan di vagina sehingga pemajanan memanjang.
Bakteri ini dapat ditemukan pada cairan vagina dan terlihat melalui mikroskop setelah
diwarnai pewarnaan Giemsa; sulit ditemukan pada pemeriksaan pap smear akibat siklus
hidupnya yang tak mudah dilacak.

Gardnerella vaginalis
Menyebabkan peradangan vagina yang tidak spesifik dan kadang dianggap sebagai bagian
dari mikroorganisme normal dalam vagina karena sering ditemukan. Bakteri ini biasanya
mengisi penuh sel epitel vagina dengan membentuk bentukan khas dan siebut dengan clue
cell. Gardnerella menghasilkan asam amino yang diubah menjadi senyawa amin yang
menimbulkan bau amis seperti ikan. Cairan vagina tampak warna keabu-abuan.
Infeksi virus
Virus Herpes Simpleks (HSV)
Adalah penyakit virus menular dengan afinitas pada kulit, selaput lendir dan system
syaraf.Macamnya ada HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 menyerang daerah orofaring, menyebabkan
lesi di wajah, mulut dan bibir.Walaupun virus ini dapat juga menyebabkan harpes genitalis
primer. HSV-2 pterdapat di daerah genital. HSV tidak dapat di sembuhkan.Pada orang yang
imunokompeten.Infeksi biasanya ringan dan swasirna.

HSV disebarkan melalui kontak langsung antara virus dengan mukosa atau setiap
kerusakan di kulit.Virus herpes tidak dapat hidup di luar lingkungan yang lembab. HSV
mempunyai kemampuan untuk menginvasi beragam sel melalui fusi langsung dengan
membrane sel. Untuk dpat masuk ke dalam sel, tidak memerlukan proses endositosis.
HSV-1 dan HSV-2 menanyebabkan infeksi kronik yang di tandai dengan masa-masa
infeksi aktif dan latensi. Pada infeksi primer aktif, virus menginvasi sel penjamu dan cepat
berkembang biak menghancurkan sel penjamu dan melepaskan lebih banyak virion untuk
menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Dan virus menyebar melalui saluran limfe ke kelenjar
limfe regional dan menyebabkan limfadenopati.Tubuh melakukan imunitas seluler dan
humoral yang menahan infeksi tetapi tidak dapat mencegah kekambuhan infeksi aktif.
Setelah infeksi awal, timbul masa laten. Selama masa ini, virus masuk ke dalam sel-sel
sensorik yang mensyarafi daerah yang terinfeksi dan bermigrasi di sepanjang akson untuk
bersembunyi di dalam ganglion radiksdorsalis tempat virus berdiam tanpa menimbulkan
sitotosisitas atau gejala pada manusia pejamunya. Virion dapat menular baik, dalam fase aktif
maupun masa laten.
HSV lebih sering di jumpai pada wanita, mungkin karena luas permukaan mukosa
saluran genitalia perempuan yang lebih luas dan terjandinya kerusakan mikro di mukosa
selama hubungan kelamin.Dibandingkan dengan populasi umum, orang yang terinfeksi HIV
lebih rentan terhadap infeksi HSV dan menularkan penyakit ini. Karena infeksi HSV tidak
mengancam jiwa dan sering ringan atau asimtomatik, sehingga banyak orang yang tidak
menyadari akan besarnya penyakit ini.
Pada awal infeksi tampak kelainan kulit sepert melepuh terkena air panas yang kemudian
pecah dan menimbulkan luka seperti borok, dan pasien merasa sakit.
Virus Papiloma Manusia (HPV)
Adalah suatu pathogen DNA yang menyebabkan timbulnya berbagai tumor jinak, (kutil),
dan beberapa lesi pramaligna dan maligna. Ditandai dengan kutil-kutil yang kadang sangat
banyak dan dapat bersatu membentuk jengger ayam yang berukuran besar. Cairan di vagina
sering berbau tanpa rasa gatal.
Virus ini mampu berikatan dengan beragam sel dan subtype-subtipe tertentu,
memperlihatkan preferensi untuk tempat-tempat anatomis tertentu. Infeksi HPV dapat
menyebabkan kanker serviks, penis dan anus. HPV tipe-6 dan 11 merupakan penyebab utama
kutil genital dan tidak berkaitan dengan keganasan.
HPV sangat menular yang sering terjadi di amerika. Penularan HPV genital hanya
semata-mata melalui hubungan kelamin, walaupun autoinokulasi dan penularan melalui
fomite juga dapat terjadi. Infeksi dapat di tularkan kepada neonates saat persalinan. Factor
resiko terbesar untuk timbulnya HPV adalah jumlah pasangan seks, merokok, pemakaian
kontrasepsi oral (KO) dan kehamilan dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HPV.
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dan tidak terdeteksi setelah 2 tahun. Imunitas yang
terbentuk bersifat spesifik-tipe, sehingga individu masih rentan terhadap infeksi oleh HPV
tipe lain.
Infeksi Jamur
Candida albicans

C.albicans merupakan spesies penyebab infeksi candida pada genitalia lebih dari 80%
yaitu vaginitis dan vulvovaginitis. Secara ketat, kandidiasis tidak dianggap di tularkan secara
seksual.
Infeksi simtomatik timbul apabila terjadi perubahan pada resistensi pejamu atau flora
bakteri local. Faktor predisposisi pada wanita adalah kehamilan, haid, diabetes mellitus, pada
pemakaian kontrasepsi dan terapi antibiotic. Baju dalan yang ketat, konstriktif dan sintetik,
sehingga menimbulkan lingkungan yang hangat dan lembab untuk kolonisasi dapat
menyebabkan infeksi rekurent.
Pada sebagian perempuan, reaksi hipersensitifitas terhadap produk-produk, misalnya
pencuci vagina, semprotan deodorant dan kertas toilet dapat berperan menimbulkan
kolonisasi. Perempuan umumnya mengalami infeksi akibat salah satu factor diatas sedangkan
pada laki-laki umunya terjangkit infeksi melalui kontak seksual dengan perempuan yang
mengidap kandidiasis vulvovagina. Keadaan yang saling menularkan antara pasangan suami
istri ini desebut femoma ping pong.
Infeksi parasit
Trikomoniasis Vaginalis
Adalah organisme oral berflagel.Trikomonad mengikat dan akhirnya mematikan sel-sel
pejamu, memicu respon imun humoral dan selular yang tidak bersifat protektif terhadap
infeksi berikutnya.Agar dapat bertahan hidup trikomonad harus berkontak langsung dengan
eritrosit, dan dalam hal ini dapat menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan terhadap
infeksi dari pada laki-laki.
T.vaginalis paling subur pada pH antara 4,9-7,5. Keadaan yang meningkatkan pH vagina,
misalnya haid, kehamilan, pemakaina kontrasepsi oral, dan tindakan sering mencuci vagina
merupakan predisposisi timbulnya trikomoniasis.
Bayi perempuan yang lahir dari ibu yang terinfeksi dapat menularkan infeksinya.Bayi
perempuan rentan karena pengaruh hormone ibu pada epitel vagina bayi.
Infeksi T.vaginalis di tularkan hampir secara eksklusif melalui hubungan kelamin. Walaupun
trikomonad di ketahui dapat hidup sampai 45 menit pada fomite, namun cara penularan
melalui fomite ini sangat jarang terjadi.
Walaupun jarang dapat ditularkan melalui perlengkapan mandi seperti hsnduk dan bibir
kloset. Flour albus tidak selalu gatal, tetapi vagina tampak kemerahan dan nyeri ditekan, dan
perih berkemih. Cairan vagina biasanya banyak, berbuih, menyerupai air sabun dan berbau.
Adanya Benda Asing
Terdapatnya benda asing seperti kondom yang digunakan saat bersenggama,
penggunaan tampon saat menstruasi, penggunaan cincin pesarium oleh wanita atau benda
asing lain yang masuk dan tertinggal didalam vagina dapat merangsang hipersekresi cairan
vagina. Jika rangsangan ini menimbulkan inflamasi maka menimbuklan keputihan dan dapat
mempermudah infeksi bakteri dan menimbulkan masalah keputihan berbau.
Keganasan/Neoplasia.
Kanker merupakan penyebab keputihan hal ini karena meningkatanya proliferasi selsel genital yang cepat dan mudah rusak. Sehingga timbul nekrosis sel yang menyebabkan
ikut pecahnya pembulu darah. Pada kasus seperti ini maka akan keluar cairan bercampur
darah yang berbau busuk.

Menopouse
Pada wanita yang telah mengalami menopouse terjadi penurunan aktivitas hormonal
seperti estrogen yang berdampak pada penurunan aktivitas organ genital. Seperti vagina
menjadi lebih keras, menipisnya epitel dan kurangnya degenerasi sel epitel. Hal ini dapat
mempermudah terjadinya infeksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan keputihan
Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obat imunosupresan seperti kortikosteroid dan penggunaan
antiseptik genital secara berlebihan dapat menurunkan kemampuan imunitas organ genital
dan juga menyebabkan kematian flora normal organ genital. Hal ini menyebabkan mudahnya
terjadi infeksi daerah vagina yang dapat menimbulkan keputihan.
Bakteri
Neisseria gonorrhoeae

Gram
Gram Negative

Morfologi

bulat, lonjong, dengan sisi saling berhadapan


seperti biji kopi
diplokokus non motil, berdiameter mendekati
0,8 m
tidak berflagel
tidak berspora
tidak berkapsul

2.4 Menjelaskan Epidemiologi

2.5 Menjelaskan Patofisiologi


Pada keadaan normal, cairan/sekret yang keluar dari vagina wanita dewasa sebelum
menopause terdiri dari sel epitel vagina (terutama yang paling luar/superfisial yang
terkelupas dan dilepaskan ke dalam rongga vagina), beberapa sel darah putih (leukosit),

cairan transudasi dari dinding vagina, sekresi dari endoserviks berupa mukus, sekresi dari
saluran yang lebih atas dalam jumlah yang bervariasi serta mengandung berbagai organisme
terutama Lactobasilus Doderlein (batang gram positif, flora vagina terbanyak); beberapa
jenis bakteri lain kokus seperti Streptokokus dan Stapilokokus, dan Eschericia coli.
Peranan basil doderlein dianggap menekan pertumbuhan mikroorganisme patologis
karena basil Doderlein mempunyai kemampuan mengubah glikogen dari epitel vagina yang
terlepas menjadi asam laktat, sehingga vagina tetap dalam keadaan asam dengan pH 3,0-4,5
pada wanita dalam masa reproduksi. Suasana asam inilah yang mencegah tumbuhnya
mirkoorganisme patologis.

Gambar Estrogen
dan Biologi
Vagina
Bila terjadi suatu ketidakseimbangan suasana flora vagina yang disebabkan oleh beberapa
faktor maka terjadi penurunan fungsi basil Doderlein dengan berkurangnya jumlah glikogen
karena fungsi proteksi basil Doderlein berkurang maka terjadi aktivitas dari mikroorganisme
patologis yang selama ini ditekan oleh flora normal vagina. Progresifitas mikroorganisme
patologis secara klinis akan memberikan suatu reaksi inflamasi di daerah vagina. Sistem
imun tubuh akan bekerja membantu fungsi dari basil Doderlein sehingga terjadi pengeluaran
lekosit PMN maka terjadilah fluor albus.
Infeksi bakteri
- Gonorea
- Sifilis
- Clamidia trachomatis
- Gardnerella vaginalis
Infeksi virus
- Virus Herpes Simpleks (HSV)
- Virus Papiloma Manusia (HPV)
Infeksi Jamur
- Candida albicans

Infeksi parasit
- Trikomoniasis Vaginalis
Benda asing
Menimbulkan rangsangan pengeluaran cairan vagina yang jika berlebihan menimbulkan luka
akan sangat mungkin terjadi infeksi penyerta dari flora normal dalam vagina.
Neoplasia/Keganasan
Terjadi pengeluaran cairan yang banyak disertai bau busuk akibat pembusukansel abnormal,
seringkali disertai darah yang tidak segar.
Menopause
Estrogen turun vagina menjadi kering dan lapisan sel tipis, kadar glikogen berkurang, dan
basil doderlein berkurang memudahkan infeksi karena lapisan sel epitel tipis, mudah
menimbulkan luka flour albus
Erosi
Daerah merah sekitar ostium uteri internum yakni epitel kolumner endoserviks terkelupas,
mudah terjadi infeksi penyerta dari flora normal di vagina sehingga timbul fluor albus.
Stress
Stressor dapat merangsang sekresi adenokorteks yang berakibat meningkatkan
glukokortikoid dan aktivitas saraf simpatis, diikuti pelepasan katekolamin.
Hipotalamus bereaksi mengontrol sekresi Adrenocorticopin (ACTH) yang berhubungan
dengan sekresi hormon peptida termasuk vasopresin, oksitosin, dan Corticotropin Releasing
Factor (CRF). Hormon peptida ini berperan mengatur fungsi imun. Dalam keadaan stres,
sekresi Growth Hormone (GH) juga meningkat, stress yang lama dapat menekan fungsi
gonad. Reseptor spesifik yang terdapat pada neuroendokrin dapat mempengaruhi aktifitas sel.
Sel makrofag yang telah aktif akan melepaskan suatu mediator yaitu interleukin 1 (IL-1).
Mediator ini sangat bermanfaat bagi limfosit lain sehingga dapat membunuh sel-sel asing.

Hubungan stresor, sistem saraf, dan sistem imun


Penelitian dari Dasgupta (2003) melaporkan bahwa ada impuls langsung dari stressor yang
mengenai hipokampus yang diteruskan ke resptor estrogen di vagina melalu Nerve Pathway
khusus sehingga terjadi supresi estrogen yang berakibat pergeseran pH vagina.

2.6 Menjelaskan Manifestasi Klinis

A. Keputihan Fisiologis
- cairan vagina jernih
- tidak berwarna
- tidak gatal
- sekret bisa sedikit atau cukup banyak
B. Patologis
1. Bakteri
Gejala klinis antara lain: duh tubuh vagina putih homogen, melekat pada dinding vagina dan
vestibulum; pH cairan vagina > 4,5; terciumnya bau amis seperti ikan pada duh tubuh vagina
yang diolesi dengan larutan KOH 10 %.
1.1 Chlamydia trachomatis
- sekret serviks mukopulen dan ektopi
- edema
- rapuhnya serviks
1.2 Gardnerella vaginalis
- banyak sekali discharge berwarna abu-abu
- berbau amis
- rasa gatal atau terbakar biasanya minimal
1.3 Neisseria gonorheae

- infeksi daerah serviks (pada dewasa)


- vaginitis (pada masa pubertas)
2. Jamur
Candida Albicans
- seperti keju lembut, tidak berbau
- pengumpulan eksudat seperti dadih berwarna keputihan dan sebagian agak melekat pada
serviks dan mukosa vagina
-eritema dan edema vulva dan vagina
Gejala klinisnya antara lain: gatal pada vulva dan vagina; vulva lecet; duh tubuh vagina dan
dapat sampai dispareuni. Sedangkan gejala lain yang mungkin timbul antara lain: eritema;
dapat timbul fisura; edema; duh tubuh vagina putih seperti susu mungkin bergumpal, tidak
berbau dan terdapat lesi satelit
3. Protozoa
Trichomonas vaginalis
- lendir tipis
- warna hijau kuning
- kadang berbusa dan berbau busuk
Gejala klinis antara lain: 10-50 % asimtomatik; duh tubuh vagina berbau, dapat disertai gatal
pada vagina; kadang-kadang terdapat rasa tidak enak di perut bagian bawah. Sedangkan
gejala lain antara lain: duh tubuh vagina dengan konsistensi bermacam-macam dari sedikit
banyak dan ecer bentuk kuning kehijauan berbusa dapat terjadi pada 1030 % wanita;
vuivitis dan vaginitis; gambaran serviks strobery dapat ditemukan pada 2 % pasien; pada 5
15 % tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
4. Virus
4.1 HPV (human papiloma virus)
- lesi papilomatosa yang meninggi
- mudah dilihat pada vulva
- lesi jauh lebih merah pada: diabetes, hamil, kontrasepsi oral, imunosupresi
4.2 herpes simplex virus
- leukore disertai dengan demam, malaise, anorexia
- nyeri pada genitalia
- disuria
- perdarahan pervagina
2.7 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding

a. Anamnesis
Sejak kapan mengalami keputihan
Bagaimana konsistensi, warna, bau, jumlah dari keputihannya
Riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid
Riwayat penggunaan bahan-bahan kimia dalam membersihkan alat genialia

Higienis alat genitalia


b. Pemeriksaan Fisis
Inspeksi : kekentalan, bau dan warna leukore
Warna kuning kehijauan berbusa : parasit ( trichomonas)
Warna kuning, kental : GO
Warna putih : jamur
Warna merah muda : bakteri non spesifik
Palpasi : pada kelenjar bartolini
c. Pemeriksaan Ginekologi
Inspekulo
Pemeriksaan bimanual
d. Laboratorium
Pemeriksaan PH vagina
pH normal vagina : 3,8 4,5
1.Pulasan dengan pewarnaan gram
2.Pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10%
3.Kultur

Diagnosis Banding
Ca Cervix
infeksi Chlamydia
atropik vaginitis
gonorrhe

2.8 Menjelaskan Penatalaksanaan


Penatalaksanan keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau
parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan
proses infeksi sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam
mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi
infeksi candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan
parasit. Sediaan obat dapat berupa sediaan oral (tablet, kapsul), topikal seperti krem
yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. Untuk
keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, terapi juga diberikan kepada
pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama masih
dalam pengobatan. Selain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah
intim sebagai tindakan pencegahan sekaligus mencegah berulangnya keputihan yaitu
dengan :
1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup,
hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.
2. Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom untuk
mencegah penularan penyakit menular seksual.
3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering
dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang
menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat. Biasakan untuk
mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri
berkembang biak.
4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah
depan ke belakang.

5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat


mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu
sebelum menggunakan cairan pembersih vagina.
6. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada
daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.
7. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti
meminjam perlengkapan mandi dsb. Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset
di WC umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum
menggunakannya.
Tujuan pengobatan:
-

Menghilangkan gejala
Memberantas penyebabrnya
Mencegah terjadinya infeksi ulang
Pasangan diikutkan dalam pengobatan

Fisiologis : tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk


menghilangkan kecemasannya.
Patologi : Tergantung penyebabnya
Berikut ini adalah pengobatan dari penyebab paling sering :
1. Candida albicans
Topikal
-

Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu


Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
Mikonazol nitrat 2% 1 x ssehari selama 7 14 hari

Sistemik
-

Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari


Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari
Nimorazol 2 gram dosis tunggal
Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal

Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan


2. Chlamidia trachomatis
- Metronidazole 600 mg/hari 4-7 hari (Illustrated of textbook gynecology)
- Tetrasiklin 4 x 500mg selama 10-14 hari oral
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 10-14 hari bila
- Minosiklin dosis 1200mg di lanjutkan 2 x 100 mg/hari selama 14 hari
- Doksisiklin 2 x 200 mg/hari selama 14 hari
- Kotrimoksazole sama dengan dosis minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10
hari
3. Gardnerella vaginalis
- Metronidazole 2 x 500 mg
- Metronidazole 2 gram dosis tunggal

4.
-

- Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari


- Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan
Neisseria gonorhoeae
Penicillin prokain 4,8 juta unit im atau
Amoksisiklin 3 gr im
Ampisiillin 3,5 gram im atau

Ditambah :

- Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau


- Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
Tiamfenikol 3,5 gram oral
Kanamisin 2 gram im
Ofloksasin 400 mg/oral

Untuk Neisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase


-

Seftriaxon 250 mg im atau


Spektinomisin 2 mg im atau
Ciprofloksasin 500 mg oral

Ditambah
-

Doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari atau


Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari

Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari

5. Virus herpeks simpleks


Belum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas
- Asiklovir krim dioleskan 4 x sehari
- Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari
- Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder.
6. Penyebab lain
Vulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. Desquamative
inflammatory vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen.

2.9 Menjelaskan Pencegahan


1) Bersihkan selalu organ intim anda. Bersihakan dengan menggunakan pembersih yang
tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah alat kelamin anda. Gunakan
produk pembersih terbuat dari bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu
dapat menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang tidak
bersahabat dapat ditekan. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi alat kelamin
dalam jangka panjang, karena bersifat agat keras.

2) Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat alat kelamin harum
atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat
terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada alat kelamin.
3) Keringkanlah selalu alat kelamin anda setelah mandi, cebok atau mencui alat kelamin
sebelum anda berpakaian
4) Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa
cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
5) Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng
menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah
kewanitaan terganggu.
6) Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap
keringat.
7) Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
8) Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
9) Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak.
Karena stress juga dapat memacu keputihan
10) Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak
mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi
dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.
2.10 prognosis
Biasanya kondisi-kondisi yang menyebabkan fluor albus memberikan respon terhadap
pengobatan dalam beberapa hari. Kadang-kadang infeksi akan berulang. Dengan perawatan
kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif.
2.11 MenjelaskanKomplikasi
Infertilitas/masalah kesuburan; pelvic inflamatori disease; vulvovaginitis, uretritis; pada
wanita hamil dapat menyebabkan bayi prematur, gangguan perkembangan dan berat badan lahir
rendah (BBLR) terutama akibat bacterial vaginosis dan infeksi Trichomonas; serta dapat
memfasilitasi terjadinya HIV.
L.I.3. Memahami dan mempelajari Pemeriksaan PAP Smear
Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya
perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008).
Manfaat Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining) dan pelacak
adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi
serta pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah (Dalimartha, 2004).
Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba, 2005):
a. Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus endometrium,
keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapat kemoterapi
dan radiasai.
c. Interpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi,
menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri dan
jamur.
Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear
American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua wanita sebaiknya memulai
skrining 3 tahun setelah pertama kali aktif secara seksual. Pap Smear dilakukan setiap tahun.
Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes Pap Smear normal sebanyak tiga kali,
melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali wanita dengan risiko tinggi harus melakukan tes
setiap tahun. Pap Smear tidak dilakukan pada saat menstruasi. Waktu yang paling tepat
melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid terakhir. Pada pasien yang
menderita peradangan berat pemeriksaan ditunda sampai pengobatan tuntas. Dua hari sebelum
dilakukan tes, pasien dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan melalui vagina. Hal ini
dikarenakan obat tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Wanita tersebut juga dilarang
melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum pemeriksaan Pap Smear (Bhambhani,
1996).
Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Menurut Soepardiman (2002), Manuaba (2005), dan Rasjidi (2008), prosedur


pemeriksaan Pap Smear adalah:
1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve (cocor bebek), spatula
Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau tanda, dan alkohol 95%.
2. Pasien berbaring dengan posisi litotomi.
3. Pasang spekulum sehingga tampak jelas vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uterus,
dan kanalis servikalis.
4. Periksa serviks apakah normal atau tidak.
5. Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan
diputar 360 searah jarum jam.
6. Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda
dengan membentuk sudut 45 satu kali usapan.
7. Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.
8. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan dikirim ke ahli patologi anatomi.
Interpretasi Hasil Pap Smear
Terdapat banyak sistem dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan Pap Smear, sistem
Papanicolaou, sistem Cervical Intraepithelial Neoplasma (CIN), dan sistem Bethesda.
Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan menjadi 5 kelas (Saviano, 1993), yaitu:
a. Kelas I : tidak ada sel abnormal.
b. Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi adanya keganasan.
c. Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan, displasia ringan sampai sedang.
d. Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat.
e. Kelas V : keganasan.
Menurut sistem CIN pengelompokan hasil uji Pap Semar terdiri dari (Feig, 2001):
a. CIN I merupakan displasia ringan dimana ditemukan sel neoplasma pada kurang dari sepertiga
lapisan epitelium.
b. CIN II merupakan displasia sedang dimana melibatkan dua pertiga epitelium.
c. CIN III merupakan displasia berat atau karsinoma in situ yang dimana telah melibatkan
sampai ke basement membrane dari epitelium.

Klasifikasi Bethesda pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988. Setelah melalui beberapa kali
pembaharuan, maka saat ini digunakan klasifikasi Bethesda 2001. Klasifikasi Bethesda 2001
adalah sebagai berikut (Marquardt, 2002):
1. Sel skuamosa
a. Atypical Squamous Cells Undetermined Significance (ASC-US)
b. Low Grade Squamous Intraepithelial Lesion (LSIL)
c. High Grade Squamous Intraepithelial Lesion (HSIL)
d. Squamous Cells Carcinoma
2. Sel glandular
a. Atypical Endocervical Cells
b. Atypical Endometrial Cells
c. Atypical Glandular Cells
d. Adenokarsinoma Endoservikal In situ
e. Adenokarsinoma Endoserviks
f. Adenokarsinoma Endometrium
g. Adenokarsinoma Ekstrauterin
h. Adenokarsinoma yang tidak dapat ditentukan asalnya (NOS)
Test PAP smear
Tes ini merupakan penapisan untuk
mendeteksi infeksi HPV (human papiloma
virus) dan prakanker serviks. Ketepatan
sitologinya kurang lebih 90% pada dysplasia
keras (karsinoma in situ) dan 76% pada
dysplasia ringan/sedang.
Pap Smear merupakan tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau
abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker.
Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada wanita, juga
merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita.
Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human papilloma
virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang cepat
ditangani dapat sembuh 100%.
Alat yang dibutuhkan:
Formulir konsultasi sitologi

Spatula Ayre yang dimodifikasi atau cytobrush

Kaca benda atau gelas objek yang pada satu sisinya telah diberikan label

Speculum cocor bebek kering

Tabung berisi larutan fiksasi sediaan di kaca benda yaitu alkohol 95%

Cara pengambilan sediaan


Tuliskanlah data klinis pasien yang jelas pada lembar pemintaan konsultasi
Pasang speculum cocor bebek agar dapat melihat kedalam vagina sehingga tampak
terlihat serviks
Spatula dengan ujung pendek diusap 360 derajat pada permukaan serviks
Geserkan spatula pada kaca benda yang telah diberikan label dengan pinsil gelas pada
sisi kirinya sepanjang setengah panjang gelas dan geserkan sekali saja agar tidak
terjadi kerusakan sel.
Spatula Ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung yang panjang agar bisa mencapai
sambungan skuamokolumner atau kapas lidi diusap 360 derajat pada permukaan
endoserviks, kemudian digeserkan pada setengah bagian sisanya.
Masukan dalam larutan fiksasi alhokol 95%, lalu dikeringkan.
Interpretasi dan Rekomendasi dari Jawaban Sitologi
Negatif. Tidak ditemukan sel ganas. Ulangi pemeriksaan sitologi dalam 1 tahun lagi
Inkonklusif. Sediaan tidak memuaskan. Bisa disebabkan fiksasi tidak baik, tidak
ditemukan sel endoserviks, gambaran sel radang yang menutupi. Ulang pemeriksaan
setelah diberikn pengobatan radang
Dysplasia. Terdapat sel-sel diskariotik pada pemeriksaan mikroskopik. Derajat ringan,
sedang sampai karsinoma in situ. Diperlukan konfirmasi denagn kolposkopi dan
biopsy. Lakukan penanganan lebih lanjut dan harus diamati minimal 6 bulan
berikutnya.
Positif. Terdapat sel-sel ganas pada pengamatan mikroskopik. Harus dilakukan biopsy
untuk memastika diagnosis. Penanganan harus dilakukan di rumah sakit rujukan
dengan orang ahli onkologi.
HPV. Pada infeksi virus ini dapat ditemukan sediaan negatif atau dysplasia.
Dilakukan pemantauan ketat dengan konfirmasi kolposkopi dan ulangi pap smear.
Alasan Harus melakukan Pap smear :
Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)
Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal
Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
Mengalami keputihan atau gatal pada vagina

Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina


Berganti-ganti pasangan dalam senggama

Persiapan PAP'smear :
1. Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam
dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari kontaminasi
ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
2 Tidak sedang menstruasi , karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu
keakuratan hasil pap smear.

4. Memahami dan Menjelaskan Taharah


Ath-Thoharoh menurut bahasa, adalah kebersihan atau bersih dari berbagai kotoran, baik
yang bersifat hissiyah (nyata), seperti najis berupa air seni dan selainnya, maupun yang
bersifat manawiyah,

seperti

air

seni

dan

perbuatan

maksiat. At-

Tathhir bermakna tanzhif (membersihkan), yaitu pembersihan pada tempat yang terkotori.
{Lihat Allubab Syarh al-Kitab(I/10) dan ad-Dur al-Mukhthor (I/79)}
Thoharoh, menurut syari, adalah menghilangkan hal-hal yang dapat menghalangi sholat
berupa hadats atau najis dengan menggunakan (air atau selainnya), atau mengangkat hukum
najis itu dengan tanah. {Lihat al-Mughni (I/12 [cetakan Hajar]) karya al-Imam Ibnu
Qudamah al-Maqdisi rohimahulloh}
Adapun hukum thoharoh, maka mensucikan dan menghilangkan najis adalah wajib, jika
diketahui dan mampu melakukannya. Alloh Subnahanhu wa Taala berfirman:

Dan pakaianmu bersihkannlah. {Quran Surot al-Mudatstsir (74): ayat 4}

Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang thowaf, yang itikaf, yang ruku, dan yang sujud.
{Quran Surot al-Baqoroh (2): ayat 125}
Sementara mensucikan diri dari hadats hukumnya adalah wajib untuk dapat melaksanakan
sholat. Dasarnya adalah sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam:

Sholat tidak diterima dengan tanpa bersuci. {Hadits shohih, diriwayatkan oleh Muslim
(224)}
Adapun urgensinya, sesungguhnya thoharoh itu adalah:
1. Syarat syahnya seorang hamba. Nabi shollallhu alaihi wa sallambersabda:
Tidak

diterima

sholat

orang

yang

berhadast

hingga

ia

berwudhu.

{Haditsshohih (muttafaq alaih), diriwayatkan oleh al-Bukhori (135) dan Muslim (225)}
Mengerjakan sholat dengan bersuci adalah bentuk pengagungan kepada Alloh Subhanahu wa
Taala. Sementara hadats dan junub -walaupun bukan najis yang terlihat- adalah najis
maknawi

yang

menyebabkan

kotoranya

sesuatu

yang

berhubungan

dengannya.

Keberadaannya dapat menghilangkan pengagungan kepadan-Nya dan menafikan prinsip


kebersihan.
2. Alloh Subhanahu wa Taala memuji orang-orang yang bersuci, sebagaimana firman-Nya:


Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri. {Quran Surot al-Baqoroh (2): ayat 222}
Alloh Subhanahu wa Taala juga memuji para penghuni Masjid Quba, firman-Nya:


Di dalamnya (Masjid Quba) ada orang yang ingin membersihkan diri. Dan Alloh
menyukai orang-orang yang bersih. {Quran Surot at-Taubah (9): ayat 108}
3. Kelalaian membersihkan diri dari najis merupakan salah satu sebab turunnya siksa kubur.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhuma, ia berkata, Rosululloh shollallohu
alaihi wa sallam melewati dua kubur, lalu beliau bersabda:
Sesungguhnya dua penghuni kubur ini sedang di-adzab, dan tidaklah mereka berdua diadzab karena suatu perkara yang besar (sulit untuk dikerjakan). Adapun orang ini, ia tidak
membersihkan diri dari air seninya {Hadits shohih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (20),
an-Nasai (31, 2069), dan Ibnu Majah (347)}

JENIS-JENIS THOHAROH
Ulama membagi thoharoh syariyah menjadi dua bagian:
1. Thoharoh haqiqiyah, yaitu thoharoh dari al-hubts, yakni najis. Najis ini terdapat pada
tubuh, pakaian dan tempat.
2. Thoharoh hukmiyah, yaitu thoharoh dari hadats. Hadats ini khusus pada badan. Thoharoh
jenis ini terbagi atas tiga macam: Thoharoh kubro, yaitu mandi. Thoharoh sughro, yaitu
wudhu. Dan pengganti keduannya, apabila tidak mampu, yaitu tayammum.
Alat Thaharah
Thaharah bisa dengn dua hal:
a. Air mutlak, yaitu air asli yang tidak tercampuri dengan sesuatu apa pun dari najis, seperti
air sumur, air dari mata air, air lembah, air sungai, air salju, dan air laut, karena dalil-dalil
berikut,
Firman Allah SWT,
" Dan kami turunkan dari langit air yang amat baik."(Al Furqan : 48)
Sabda Rasulullah SAW,
" Air itu suci kecuali telah berubah aromanya, atau rasanya, atau warnanya karena kotoran
yang masuk padanya."( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi. Hadits ini dhaif namun mempunyai
sumber yang shahih dan seluruh umat Islam mengamalkannya.)
b. Tanah yang suci di atas bumi, atau pasir, atau batu, atau tanah berair. Rasulullah bersabda,
"Bumi dijadikan mesjid, dan suci bagiku." ( H.R Aahmad dan asal hadits ini dari shahih
bukhari dan muslim)
Pandangan islam tentang keputihan
Perlu kita ketahui,bahwa Keputihan Tidak termasuk haid. Cairan putih sebab keputihan
hukumnya najis, karena keluar dari dalam ms V . Untuk masalah shalat bagi wanita yang
menderita keputihan, apabila cairan itu keluar terus menerus seperti orang beser, maka berlaku
hukum seperti orang yang beser. Cara yang harus dilakukan adalah dengan mensucikan
kemaluan/ms.V setelah itu disumbat dengan pembalut atau kapas. Barulah kemudian berwudlu
dengan menyegerakan shalat. Penderita keputihan dan orang yang beser tidak boleh menunda-

nunda shalat setelah berwudlu, kecuali untuk kemaslahatan shalat seperti menjawab adzan atau
menunggu jamaah.

Anda mungkin juga menyukai