Anda di halaman 1dari 7

LECTURE 2

SISTEM PENGUKURAN UMUM


2.1. Sistem Pengukuran Tekanan
Tekanan (pressure) adalah gaya (F) yang bekerja persatuan luas (A), dengan
demikian satuan tekanan identik dengan satuan tegangan (stress).
P=

F
A

(tekanan)

~ =

F
A

(stress)

Dalam konsep ini tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh fluida pada
tempat yang mewadahinya. Tekanan mutlak (absolute pressure) adalah nilai mutlak
tekanan yang bekerja pada wadah tersebut. Tekanan relatif atau tekanan pengukuran
(gage pressure) adalah selisih antara tekanan mutlak dan tekanan atmosfir. Tekanan
vakum atau hampa (vacuum) menunjukkan seberapa besar tekanan dibawah tekanan
atmosfir atau tekanan relative negatif.
Gambar 2-1 dibawah ini menunjukkan perbedaan diantara ketiga tekanan diatas.

Gambar 2-1 Berbagai Macam Tekanan

Beberapa satuan tekanan yang umum dipakai:


1 atm (atmosfir) = 14,696 psi

(dalam teknik = 14,7 psi)


5

= 1,01325 10 (Pa)

(dalam teknik = 105 Pa )

= 760 mmHg = 76 cm Hg
1 Pa (pascal)

= 1 (N/m2)

1 Torr

= 1 mmHg

1 Bar

= 105 Pa = 105 N/m2

Pada bagian berikut ini akan diuraikan beberapa peralatan yang sering digunakan
untuk pengukuran tekanan (Holman, 1985)
2.1.1. Manometer Tabung
Manometer sangat banyak digunakan untuk pengukuran tekanan fluida pada keadaan
stedi. Gambar 2-2 memperlihatkan sebuah manometer tabung U. Perbedaaan tekanan
yang tidak diketahui p dengan tekanan atmosfir, Pa , merupakan fungsi ketinggian h.

p2

p1
h

Gambar 2-2 Skema Manometer Tabung U

Pembacaan pada skala tersebut dinyatakan oleh :


Equation 2-1
atau
Equation 2-2
dengan P = tekanan yang akan diukur
pa = tekanan atmosfir
= densitas fluida manometer
m

f = densitas fluida transmisi


Manometer dapat pula dipasang dalam posisi miring agar mendapat skala yang
lebih teliti.
2.1.2. Tabung Bourdon
Pengukur tabung Bourdon banyak digunakan untuk pengukuran tekanan statis
(contoh: bejana tekan/tanki), harganya relatif murah, tetapi cukup dapat diandalkan.
Konstruksi tabung Bourdon dapat dilihat pada gambar 2-3. Tabung Bourdon biasanya
mempunyai penampang elips dan konfigurasi "C". Bila terdapat tekanan dalam tabung
tersebut, akan terjadi deformasi elastik pada tabung, yang dalam keadaan ideal sebanding
dengan tekanan. Ujung pengukur ini dihubungkan dengan suatu penghubung berpegas
yang memperbesar perpindahan dan mengubahnya menjadi gerakan putar pada jarum
penunjuk. Penghubung itu dibuat sedemikian rupa sehingga mekanisme tersebut dapat
diukur untuk memberikan kelinieran yang optimum.

Gambar 2-3 Skema Tabung Bourdon

2.1.3. Pengukur Diafragma


Pengukur diafragma merupakan piranti deformasi elastis yang banyak digunakan dalam
pengukuran tekanan. Pada gambar 2-3 diperlihatkan diafragma rata diberi perbedaan
tekanan 1 2. Diafragma ini akan mengalami defleksi sesuai dengan perbedaan tekanan
tersebut.

Gambar 2-3 Skema Diafragma

Pada diafragma dipasang pengukur regangan tahanan untuk mengetahui deformasi,


seperti terlihat pada gambar 2-4. Keluaran dari pengukur ini merupakan fungsi tegangan
setempat, yang tentunya sangat berhubungan dengan defleksi diafragma dan beda tekanan
tersebut. Defleksi pada umumnya linier dengan p jika defleksi tersebut kurang dari 1/3
tebal diafragma.

Gambar 2-4 Diafragma yang Dilengkapi Pengukur Regangan Tahanan

Untuk memudahkan respon linier dalam jangkauan defleksi yang lebih luas dan
mengatasi kendala sepertiga tebal diafragma dapat dibuat dengan bentuk bergelombang
seperti gambar 2-5.

Gambar 2-5 Diafragma Bergelombang

2-2. Transduser Tekanan


Transduser tekanan dengan pipa yang berulir di bagian port atau pembuka
mempunyai diafragma stainless steel guna melindungi elemen sensor dari media yang
sedang diukur (berupa tekanan zat cair atau gas). Elemen aktual yang ada adalah strain
gauge, yakni elemen resistif dimana resistansi berubah dengan sejumlah regangan yang
diberlakukan padanya. Resistor geser ini membentuk satu kaki dari sirkuit jembatan. Sisi
lain dari elemen regangan adalah port referensi dimana merupakan rujukan dari port
pengukur. Semua transduser punya 2 sisi tersebut. Bila satu sisi mempunyai hubungan
tekanannya sendiri (pressure connection) dan alat ini disebut transduser tekanan
diferensial. Konvensinya disebut Pounds per Square Inch Differential (PSID). Sementara,
menghubungkan suatu port dengan tekanan atmosfir memungkinkan terukurnya tekanan
gauge (PSI Gauge), dengan alatnya berupa transduser tekanan gauge.

Ada 2 jenis konvensi tekanan gauge yang berbeda yakni: sealed gauge dan vented
gauge. Pengukuran sealed gauge dilakukan dengan menghubungkan port tekanan pada
wadah yang di-sealed yang bertekanan atmosfir (ditulis PSISG). Masalah yang timbul
dengan skala PSISG ini adalah nilai yang sama pada ketinggian kolom air (feet water)
akan terbaca berbeda tergantung pada tekanan barometrik lokal. Lebih jauh lagi,
transduser ini didesain untuk mencegah media (zat) ambien memasuki badan transduser.
Aplikasinya dibuat dengan atmosfir parsial dari Helium yang dikurung di dalam.
Penggunaan PSI Vented Gauge (PSIVG) terlihat pada proses perbandingan tekanan
dengan ventilasi lokal yang terbuka terhadap tekanan atmosfer sehingga mengeliminasi
setiap perubahan dengan perubahan tekanan barometrik.

Sementara itu, dikenal pula transduser dengan tekanan absolut, dimana acuannya
adalah ruang hampa udara. Biasanya, tampilan transduser ini tertutup rapat. Beberapa
transduser absolut ini direferensikan dengan ubub atau kapsul. Konvensinya adalah PSI
Absolute (PSIA).

2.2.1. Konsep Kerja Umum


Dalam transduser tekanan terdapat unit yang disebut pressure force summing
device. Alat ini mendeteksi dan mengkonversi tekanan menjadi anjakan (perpindahan)
positif, yang melahirkan transduksi listrik. Alat-alat ini misalnya berupa diafragma,
convoluted/corrugated diaphragm, kapsul dan ubub serta tabung Bourdon.
Entitas-entitas yang dilibatkan pada pressure force summing adalah massa,
konstanta pegas dan frekuensi alami. Berikut ini adalah rumus frekuensi alami, yakni:
Equation 2-3
dimana : fn = frekuensi alami
K = konstanta pegas
M = massa
Penambahan gaya dapat dikonversikan menjadi variasi dari alat listrik yang
berbeda. Umumnya, jenis sensor transduksi dan alat penambah gaya tergantung pada
jumlah mechanical travel, dalam konteks ini adalah bentuk diferensial dan tekanan
gauge.
2.2.2. Mekanisme Gerakan Transduser
Sebagian besar transduser dilibatkan pada gerakan umum, anjakan dari titik yang pasti,
atau paling tidak dalam bentuk posisi terhadap rujukan tertentu. Komponenkomponennya adalah potensiometer, synchro dan linear variable differential transformer
(LVDT). Komponen-komponen ini memungkinkan timbulnya sinyal listrik dan mekanik,
yakni:

Gambar 2-6 Diafragma skema transformator differensial

1. Potensiometer terdiri dari dasar, elemen resistansi, kontak listrik (tap), slider, dan
poros serta bantalan. Jenis-jenis potensiometer adalah : konduktif plastik
(putaran tunggal), wire-wound rotary trimmer, dan rectilinear.
2. Synchro menyediakan indikasi mekanis dari posisi poros sebagai hasil masukan
atau keluaran listrik yang menggambarkan beberapa fungsi dari anjakan angular
poros. Jenis-jenisnya adalah torsi, kontrol dan resolver (induksi).
3. LVDT adalah elemen induktif silang yang utama. LVDT menghasilkan sinyal
listrik yang proporsional dengan anjakan linear dari badan transduser. Ada 2
elemennya yakni armature (penghasil tegangan listrik dari kumparan primer ke
sekunder) dan transformer.

Gambar 2-7. Konstruksi transfomator differensial variable linear


(Leanear Varable differential transformer, LVDT).

Gambar 2-8 Karakteristikkeluaran LVDT

2.2.3. Elemen dari Transduser Tekanan Diferensial dan Gauge


Transduser tekanan diferensial dan gauge dikategorikan ke dalam transduser pasif.
Transduser pasif merespon dengan bergerak secara mekanis guna menghasilkan suatu
perubahan listrik. Dalam konteks ini, elemen yang terdapat pada transduser tekanan
diferensial dan gauge adalah elemen strain-gage, yang akan dijelaskan lebih lanjut pada
bab berikut.
2.2.4. Aplikasi-aplikasi Khusus Transduser Tekanan Diferensial dan Gauge
Aplikasi khusus berarti penggunaan konsep dasar transduser tekanan diferensial
dan tekanan gauge pada kasus-kasus tertentu yang khas dimana kekhasan ini bertitik tolak
pada kondisi pemakaian, sensor khusus dan komponen-komponen spesifik. Berikut ini
adalah aplikasi-aplikasi khusus dari transduser tekanan diferensial dan tekanan gauge,
yakni:
Transduser Aliran (Flow Transducers)
Compact Differential-Pressure Transducer
Transduser Tekanan Diferensial dengan Kristal Kuarsa Sebagai Sensor
Pengukuran tekanan rendah
Diaphragm meter

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai