Pengantar UU 5 1999
Pengantar UU 5 1999
Pasal 3
Tujuan pembentukan Undang-Undang ini adalah untuk:
a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi
nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat;
b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian
kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar,
pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Stuktur
Persaingan Usaha
Dalam Pendekatan Ekonomi
Check List:
Mengapa bersaing?
Apakah yang menjadi
instrumen persaingan?
Producer or consumer
welfare?
Kriteria pasar persaingan
sempurna & pasar
persaingan tidak sempurna
Jenis-Jenis Pasar:
monopoli, oligopoli dll
Perilaku (behavior) &
struktur pasar (market
structure)
Check List:
Demand, supply &
equilibrium, deadweight loss,
barrier to entry (artificial or
natural), market power, elasticity of
demand & elasticity of price
Produk substitusi, penentuan pasar
geografis
Monopoli akibat monopoli
(menaikkan harga & membatasi
output, social cost of monopoly)
Oligopoli, kartel (perjanjian)
tacit collusion, price leader, price
signalling, oligopolistic
interdependence
Pendekatan Rule of
Reason:
Menyatakan suatu
perbuatan dituduh
melanggar hukum
persaingan, maka pencari
fakta harus
mempertimbangkan dan
menentukan apakah
perbuatan tersebut
menghambat persaingan
dengan menunjukkan
akibatnya terhadap proses
persaingan dan apakah
perbuatan itu tidak adil
atau mempunyai
pertimbangan lainnya .
Pertimbangan/alasan
lainnya:
ekonomi
keadilan
efisiensi
perlindungan terhadap
golongan ekonomi
tertentu
fairness
dll
.sehingga dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan
umum ( Pasal 1 ayat 2)
. Yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
(Pasal 4)
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat (Pasal 7, 21, 22,23)
.sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat (pasal 8)
.. sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
(Pasal 9)
..yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal
11,12,13,16,17,19)
..yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat
(Pasal 14)
..yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal
18,20,26)
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
(Pasal 28, ayat 1)
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal 28
ayat 2)
Lihat & perhatikan Pasal 10 ayat 2 tentang Boykot : . Sehingga perbuatan tersebut: merugikan atau
dapat diduga akan merugikan pelaku usaha laindst
Substansi UU No.5/1999:
Perjanjian yang Dilarang (Pasal 4 16)
Perbuatan yang Dilarang (Pasal 17 24)
Posisi Dominan (Pasal 26-29)
Supplier
V
Manufacturer
Supplier
Supplier
Manufacturer
Manufacturer
R
T
I
Wholesaler/
Wholesaler/
Distributor
Distributor
Wholesaler/
A
L
Distributor
Retailer
Retailer
Retailer
HORIZONTAL
Defenisi Perjanjian
UU No. 5/1999 Pasal 1(7)
Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau
lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri
terhadap satu atau lebih usaha lain dengan
nama apapun, baik tertulis maupun tidak
tertulis.
Oligopoli (Pasal 4)
Penetapan Harga Price Fixing (Pasal 5)
Penetapan Harga diskriminasi harga (Pasal 6)
Penetapan harga dibawah harga pasar (pasal 7)
Penetapan harga harga jual kembali (Resale Price Maintenance)
(Pasal 8)
Pembagian Wilayah (Pasal 9)
Pemboikotan (Pasal 10)
Kartel (Pasal 11)
Trust (Pasal 12)
Oligopsoni (Pasal 13)
Integrasi Vertikal (Pasal 14)
Perjanjian Tertutup Closed/Tying Agreement (Pasal 15)
Perjanjian dengan Pihak Luar Negeri (Pasal 16)
Posisi
Terima Kasih