Copyrights 2008
BUILDING NETWORKS
Pada sesi kali ini kita akan mempelajari sekaligus mempraktikkan metode pembangunan jaringan. Modul ini
hanya diset untuk dapat digunakan dalam satu semester, namun labih dari itu kandungan ilmu yang ada di modul ini
dapat anda gunakan di dunia kerja nantinya, berapapun lamanya.
Sebelum masuk ke materi pokok, yaitu pembangunan jaringan komputer, saya sedikit mengingatkan agar
anda yang sedang/akan mendalami modul ini haruslah sudah memiliki pengetahuan dasar tentang jaringan komputer
terlebih dahulu, diantaranya : pengenalan piranti-piranti yang digunakan dalam jaringan komputer beserta fungsi
dan konsep kerjanya, memahami jenis topologi jaringan komputer beserta kelbihan dan kekurangannya, memahami
jenis-jenis media transmisi beserta karakteristiknya, memahami teknik instalasi pengkabelan (media transmisi),
serta memahami konsepdan kalkulasi pemetaan IP Address dan Subnetting.
Beberapa materi diatas HARUS sudah anda kuasai untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya, yaitu
pembangunan jaringan. Hal ini sangat penting karena pembahasan pada bab ini akan sangat memerlukan
pemahaman konseptual yang baik dari materi-materi tersebut diatas. Jadi, jika anda belum menguasai beberapa
materi diatas, saya menyarankan agar anda me-review kembali materi tersebut agar anda tidak kesulitan dalam
penyerapan materi di bab ini.
OK, bagi anda yang terus membaca modul ini saya anggap anda sudah berbekal materi sebelumnya seperti
tersebut diatas, kita langsung saja masuk ke konsep pembangunan jaringan.
Seperti yang anda lihat di judul modul ini, yaitu Building Networks, jika diartikan kedalam bahasa
Indonesia berarti Membangun beberapa Jaringan. Bukan hanya sekedar sebuah jaringan, namun ada beberapa
jaringan. Fokus tujuan pencapaian modul ini adalah bagaimana anda bisa membangun beberapa jaringan dengan
beberapa teknik, beberapa piranti, beberpa aturan, serta mungkin beberapa problematika yang terjadi nantinya.
Jika kita review ke materi sebelumnya, sebuah jaringan dideskripsikan dengan koneksi beberapa Host (yang
autonomous) dengan menggunakan media dan beberapa aturan tertentu. Definisi ini merupakan definisi umum.
Artinya semua host yang terhubung ke media transmisi dengan mengdopsi aturan yang serupa, hal itu dapat
dikatakan sebagai sebuah jaringan. Pemahaman konseptual ini akan sangat berbeda dengan fakta di lapangan. Saya
ambil contoh misalkan jaringannya Bank Indonesia (bukan promosi-punya pemerintah,red.). Bank Indonesia memiliki
beberapa kantor cabang (misal: Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya). Tiap kantor cabang, memiliki 50
ruangan atau 20 sub unti kerja (unit Direktur, unit pelayanan masyarakat, unit keuangan,dsb), dimana tiap unit ini
memiliki beberapa komputer ditiap karyawannya yang terhubung ke semua unit kerjanya dengan jaringan komputer.
Kemudian setiap kantor cabang juga terhubung ke kantor cabang lainnya (dikota lain) dengan jaringan pula. Anda
bisa membayangkannya??
Dari kasus diatas, jika kita kembali menelaah definisi jaringan komputer sesuai konsep awal, maka jaringan
di Bank Indonesia dianggap sebagai sebuah jaringan. Hal ini benar dalam hal konseptual, namun dalam implementasi
(tinjauan di lapangan) jaringan tersebut mustahil hanya didefinisikan sebagai sebuah jaringan. Ada beberapa
jaringan didalam jaringan beser tersebut. Misalnya tiap unit kerja merupakan sebuah jaringan. Jadi tiap kantor
cabang memiliki 20 jaringan (sub jaringan). Tiap kantor cabang-pun didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang
dikoneksikan ke kantor cabang lainnya. Artinay akan ada banyak jaringan yang terdapat disana, tidak hanya
didefinisikan sebuah jaringan. Dari kasus diatas, jelas sekali perbedaan pamahaman konseptual dengan kenyataan di
lapangan. Maka dari itu, pembangunan jaringan tidak semudah kalkulasi teoritis belaka.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang membedakan penentuan sebuah lingkup jaringan antara
konseptual (teoritis) dengan praktiknya? Dalam metode konseptual, sebuah jaringan besar seperti contoh diatas
bisaa dinamakan sebuah Administratif Distance (AD) atau sebuah Autonomous System (AS). Maksudnya
sebuah jaringan besar tadi memiliki sebuah ID (identitas jaringan) dan aturan administrasi yang sama (serupa),
2.
Tahap Perencanaan
3.
4.
b.
denah
ruangan
untuk
membantu
anda
memetakan
hardware/software
dan
media
transmisinya.
c.
akan
mengalami
masalah-masalah
dengan
performanya
dengan
tidak
terencananya
Komputer-1
WinXP : 192.168.1.2,
Gateway : 192.168.1.1
Aplikasi : A, B, C
Komputer-2
WinXP : 192.168.1.3,
Gateway : 192.168.1.1
Aplikasi : D, E, F
Komputer-3
WinXP : 192.168.1.4,
Gateway : 192.168.1.1
Aplikasi : X, Y, Z