Pemodelan Tukad Pendem
Pemodelan Tukad Pendem
DI KOTA DENPASAR
Prana Wiraatmaja, I Putu
Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia
Abstrak
Tukad (sungai) Pendem adalah salah satu sungai yang melintasi wilayah administrasi Kota
Denpasar dan merupakan salah satu bentuk ekosistem yang terbagi ke dalam wilayah hulu,
tengah dan hilir. Selain perannya sebagai saluran drainase, irigasi dan penampung air hujan,
Tukad Pendem juga menjadi lokasi pembuangan limbah domestik masyarakat terutama air
buangan kamar mandi dan dapur, sehingga menyebabkan kualitas air menurun. Salah satu
cara untuk menghitung daya tampung beban pencemaran air adalah dengan menggunakan
aplikasi QUAL2K, yang mampu mensimulasikan / memprediksi perubahan kualitas sungai
jika aliran limbah dikurangi atau ditambah. Dengan adanya aplikasi ini maka dapat
dimanfaatkan sebagai suatu media pendukung dalam menentukan daya tampung beban
pencemar di Tukad Pendem.
Kata kunci : Tukad Pendem, QUAL2K, Kota Denpasar
1.
PENDAHULUAN
METODOLOGI
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan dan mempelajari pustaka
yang ada kaitannya dengan topik
penelitian.
b. Orientasi lapangan
c. Menentukan wilayah penelitian;
d. Menentukan variabel penelitian,
dalam
d. Curah hujan
Curah hujan total tahunan yang tercatat
pada stasiun-stasiun penakar curah hujan
di Tukad Pendem, dapat diprediksi bahwa
besarnya volume base flow Tukad Pendem
akan menjadi cukup besar pada musim
penghujan.
Morfologi dari sungai ini cenderung
datar atau dapat disebut juga Lower
Watershed berupa dataran dengan
indeks kemiringan relatif datar ratarata 6 % - 14 %, rata-rata
ketinggian 7,5 meter (dpl) dengan
ketinggian maksimum 15 meter
(dpl), terletak dari Bendung Oongan
kearah selatan sampai saluran
irigasi di Jl. Tukad Nyali.
B. Rona Lingkungan Hasil Survey
Rona
lingkungan
hasil
survey
menggambarkan kondisi lingkungan pada
tiap reach (titik sampling) dimana masingmasing reach ini membagi ruas sungai
menjadi beberapa segmen yang mana
pembagian ini merupakan point source
sungai dalam menentukan daya tampung
sungai ini. Penelitian ini membagi sungai
menjadi 8 segmen sehingga terdapat 9 reach
untuk dilakukan sampling air sungai (gambar
2 dan 3). Adapun pembagian segmen dan
penentuan titik sampling air sungai, titik
sampling non point source (drainase
permukiman, saluran irigasi pertanian,
kegiatan usaha masyarakat dan arah aliran
sungai dapat dilihat pada gambar berikut :
Skenario 1
Pada skenario 1 dimana sumber
pencemar telah memenuhi baku mutu air
limbah, nilai daya tampung beban
pencemaran
Tukad
Pendem
menjadi
bertambah besar walaupun untuk segmen 1
dan 5 Tukad Pendem masih tidak mampu
menerima beban pencemaran BOD, dan
segmen 5 9 telah mampu menerima beban
pencemaran BOD, untuk daya tamping beban
pencemaran COD dan TSS telah memiliki
daya tampung seperti ditunjukan pada
gambar 7, 8 dan 9.
E.3. Skenario 2
Pada skenario 2 dimana sumber
pencemar telah memenuhi baku mutu air
limbah dan kondisi hulu telah memenuhi
baku mutu air kelas II dimana sebelumnya
kondisi hulu masih berada dalam diatas baku
mutu. Setelah dilakukan simulasi untuk
skenario 2, didapatkan nilai daya tampung
beban pencemaran Tukad Pendem menjadi
lebih besar dari dua skenario sebelumnya
seperti ditunjukan pada gambar 10,11 dan 12.
semakin
menurunnya
nilai
beban
pencemaran dari hulu menuju hilir sebagai
akibat pengenceran konsentrasi pencemar
selama perjalanan.
E.5. Skenario 4
Setelah mengetahui besar daya tampung
beban pencemaran Tukad Pendem pada lima
tahun mendatang dengan kondisi Tukad
Pendem telah memenuhi baku mutu air kelas
II, maka untuk selanjutnya dilakukan
simulasi lima tahun mendatang dengan
kondisi Tukad Pendem dalam keadaan
eksisting. Tujuan dari simulasi dengan
skenario 4 ini adalah untuk mengetahui
berapa besar daya tampung beban
pencemaran Tukad Pendem pada lima tahun
mendatang dengan asumsi bahwa tidak ada
pengelolaan kualitias air sungai selama lima
tahun mendatang. Hasil simulasi dengan
skenario ini adalah besarnya daya tampung
beban pencemaran Tukad Pendem menjadi
sangat kecil melebihi pada skenario eksisting
seperti ditunjukan pada gambar 16, 17 dan
18.
A. Kesimpulan
Hasil simulasi dengan pemodelan
Qual2K menghasilkan 4 skenario kualitas air
yang menggambarkan fluktuasi kondisi
beban pencemar (BOD, COD dan TSS).
Hasil skenario 4 yang merupakan
kondisi untuk 5 tahun kedepan didapatkan
bahwa :
a) Sungai tidak memiliki daya tampung
beban pencemaran untuk BOD
b) Sungai memiliki daya tampung beban
pencemaran untuk COD dan TSS
B. Saran
Saran yang dapat direkomendasikan
untuk studi pemodelan kualitas air pada masa
mendatang adalah :
a) Beberapa data debit dan kualitas dari
beberapa industri masih banyak yang
belum diketahui oleh pengelola sungai,
sehingga hasil dari penentuan daya
tampung belum mampu mendekati hasil
yang sebenarnya.