Anda di halaman 1dari 2

AL-QUDS MENURUT YAHUDI

Haikal pertama kali, dibangun oleh Nabi Daud as. ketika ia memegang
tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan batu dari sebuah bukit yang terletak di
dekat pintu Amud, yang sekarang bernama Maghoroh Sulaiman. Kemudian
disempurnakan oleh Nabi Sulaiman as. pada tahun 1005 SM. dengan ukuran panjang,
70 dzirodan mempunyai lebar, 20 dziro.
Haikal ini dihancurkan untuk pertama kalinya oleh Bukhtanashor yang banyak
menawan orang-orang Yahudi. Kemudian direnofasi kembali oleh raja Heriud pada
tahun 11 SM.. Setelah kedatangan Thethos, Haikal ini dirobohkan untuk kedua
kalinya pada tahun 70 M. dan terakhir pada masa Heidriyan, semua puing-pung bekas
Haikal, dimusnahkan secara keseluruhan.(16).
Setelah Yahudi mengumumkan penggabungan al-Quds pada tanggal 27 Juni
1967 M, diadakanlah Mutamar di al-Quds yang dihadiri oleh para Khokhom
(PendetaYahudi) seluruh dunia, menuntut pembangunan Haikal kembali. Menanggapi
tuntutan tersebut, Dr. Zerih Varihavtek -menteri agama Israel pada waktu itumenjawab: Tidak dipungkiri bahwa tujuan akhir kita adalah mendirikan Haikal,
akan tetapi belum tiba waktunya. Apabila telah tiba, maka akan terjadi goncangan
yang meluluh-lantakkan al-Aqsho. dan pada saat itu, kita akan membangun Haikal di
atas puing-puing reruntuhannya(17).
Al-Quds selalu diagung-agungkan oleh Yahudi, di dalam setiap sembahyang
dan upacara ritualnya, dengan cara mengitari pagar dan halaman Tembok Ratapan.
Mereka berkeyakinan bahwa tembok ini merupakan tembok luar dari Haikal
Sulaiman, yang telah direnofasi oleh Raja Heriud pada tahun 11 SM., akan tetapi
mereka lupa bahwa Thethos telah menghancurkannya pada tahun 70 M. dan semua
puing-puing reruntuhan tersebut, dimusnahkan oleh Heidriyan yang datang
setelahnya, hingga rata dengan tanah.
Hakekat Tembok Ratapan ini, adalah Pagar al-Bouroq al-Islamy yang
merupakan bagian dari dinding al-Haram al-Syarif (Masjid al-Aqsho) sebelah barat,
dengan ukuran panjang, 50 m dan tinggi, 20 m. Tempat tersebut merupakan wakaf
kepunyaan Islam, karena termasuk bagian dari al-Haram al-Syarif serta mempunyai
hubungan erat dengan peristiwa Isra Nabi Muhammad saw. Di namakan Masjid alBouroq, karena dindingnya menyatu dengan dinding al-Quds.
kepemilikan tembok Islam ini, telah dilegitimasi oleh Lembaga Internasional.
ketika Palestina masih dibawah kekuasaan Inggris, pada tahun 1930 M, dan
keputusan ini ditinjau kembali dengan keputusan no. S.18427 pada tanggal 23
Pebruari 1968 M, setelah Israel menduduki al-Quds.
Meskipun orang-orang Yahudi secara defakto tidak mempunyai hak terhadap
tembok ini, namun adanya toleransi umat Islam, mereka diperbolehkan untuk
mengunjungi tembok ini dan menangis di belakangnya. Oleh karena itu, tembok ini
lebih dikenal dengan nama Tembok Ratapan, walaupan pada hakekatnya
mempunyai nama asli Tembok Bouroq.
Dalam kitab Perjanjian Lama (Taurat) yang ditulis oleh para Khokhom
(pendeta) Yahudi, menunjukkan bahwa betapa urgennya peranan al-Quds bagi kaum

yahudi, betapa besar kerinduan dan ketergantungan mereka terhdap al-Quds. Pada
Ishah (pasal) 48 dari kitab perjanjian lama (Hezqial) hal.1257 disebutkan: Adapun
Baitul Maqdis, merupakan kepunyaan pendeta Bani Shodiq yang selalu menjagaku
dan mereka tidak menyesatkanku, tatkala Bani Israel tersesat sebagai mana
tersesatnya bangsa Lawiy. Bagi mereka hadiah dari hadiah bumi : rumah yang
paling suci, diatas batas bangsa lawiy.
Dalam kitab Daniel, pasal 01, hal.1260 disebutkan: Pada tahun ketiga
sewaktu Yahuda memerintah, Bukhtanashor (raja Babil) pergi ke Jerussalem untuk
mengepungnya. Dan di dalam kitab Isyaba, pasal 52, hal.1056-1057 disebutkan:
Bangkitlah.., Bangkitlah.., wahai Zionis..!, pakailah kehormatanmu, pakailah
pakaian kecantikanmu, Wahai Jerussalem kota suci..!, karena tidak ada lagi kotoran
yang mengenaimu, kibaskanlah dari debu-debu, hai jerussalem bangkitlah,
duduklah, bebaslah dari belenggu Wahai putri Zionis, ( dendangkanlah lagu-lagumu
bersama, sebab tuhan telah memberi kemuliaan kepada bangsanya, telah menebus
Jerussalem.
Di dalam kota al-Quds yang baru, banyak terdapat Biara, Gereja dan Sinagok
(tempat peribadatan) Yahudi. Di tempat inilah, banyak Nabi-nabi Yahudi
menyampaikan risalah dawahnya di jalan-jalan. Akan tetapi setelah Roma menguasai
al-Quds dan memberantas semua gerakan Yahudi pada tahun 63 SM., hilanglah lan
vital Yahudi terhadap al-Quds.
Akhirnya, hilanglah eksistensi Yahudi di al-Quds setelah penyiksaan yang
dilakukan oleh Thethos (Raja Roma) terhadap mereka pada tahun 70 M. dan tidak ada
lagi denyut kehidupan di al-Quds setelah Adrianus (Raja Roma sesudah Thethos)
membumi hanguskan kota tersebut. (18).

Anda mungkin juga menyukai