Tgs Bu Winda
Tgs Bu Winda
Emesis Gravidarum Merupakan keluhan umum yang disampaaikan pada kehamilan muda.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine
plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan Emesis Gravidarum.
Gejala klinis Emesis Gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah
sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis Gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan
(poliklinik).
Penanganan yang dapat dilakukan :
1. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai
Emesis Gravidarum. Emesis Gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
2. Dinasihatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi
aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil,tetapi lebih sering. Makanan yang
merangsang timbulnya mual muntah dihindari.
4. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum.
Vitamin yang diperlukan ( vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai vitamin
dan anti muntah)
Pengobatan ( sedative ringan {luminal 3 x 30 mg ( barbiturat ),valium}, antimual
muntah {stimetil, primperan, emetrol,dan lainnya}.
Nasihat pengobatan ( banyak minum air atau minuman lain, hindariminuman atau
makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung).
Nasihat control antenatal ( pemeriksaan hamil lebih sering, segera datang bila
terjadi keadaan abnormal)
Kram kaki
Keluhan kram kaki terutama betis sering disampaikan oleh ibu hamil muda.
Kejadian kram betis berkaitan dengan mual, muntah, kerangnya makan, sehingga terdapat
perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium,dan natrium yang menyebabkan
terjadi perubahan berkelanjutan dalam darah dan cairan tubuh. Selain itu, makanan yang masuk
berkurang sehingga terjadi perubahan metabolism tubuh yang menyebabkan pembakaran lemak
dan protein yang menimbulkan badan keton.
Perubahan metabolisme dapat mengubah keseimbangan asam- basa, cairan tubuh, dan darah
sehingga menambah terjadinya kram pada kaki . keluhan ini berangsur-angsur akan menghilang,
atau berkurang dengan makin tuanya umur kehamilan dan masukan makanan yang bertambah.
Hiperemesis gravidarum
Sebagian besar emesis gravidarum (mual- muntah )saat hamil dapat diatasi dengan
berobat jalan, serta pemberian obat penenang dan antimual muntah. Akan tetapi, sebagian
kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang berkelanjutan sehingga
mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan kekurangan cairan dan
tergaggunya keseimbangan elektrolit.
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis dipakai
untuk keperluan energy, sehingga pembakaran lemak kurang sempurna terbentuklah
badan keton didalam darah yang dapat menambah beratnya gejala klinik.
Melalui mual dikeluarkan sebagian cairan lambung serta
elektrolit,natrium,kalium,dan kalsium. Penurunan kalium akan menambah beratnya
muntah, sehingga makin berkurang kalium dalam keseimbangan tubuh serta makin
menambah berat terjadinya muntah. Muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh
makin berkurang, sehingga darah menjadi kental ( hemokonsentrasi ) yang dapat
memperlambat peredaran darah yang berarti konsumsi O2 dan makanan ke jaringan
berkurang. Kekurangan makanan dan O2 ke jaringan akan menimbulkan kerusakan
jaringan yang dapat menambah beratnya keadaan janin dan wanita hamil.
Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler
pada lambung dan esophagus, sehingga muntah bercampur darah. Hal tersebut dapat
menimbulkan kekawatiran wanita hamil, dan mengagetkan keluarganya. Sekalipun
kejadian muntah dalam bentuk hiperermesis gravidarum tidak banyak dijumpai,
penanganannya memerlukan perhatian yang serius.
hiperemesis gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah sakit penderitaan dapat
berkurang sampai menghilang.
Factor alergi. Pada kehamilan, ketika diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang
masuk ke dalam pembuluh peredaran darah ibu, maka factor alergi dianggap dapat menyebabkan
kejadian hiperemesis gravidarum.
Gejala klinis hiperemesis gravidarum
Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas,tetapi muntah
yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa
wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif.
Gejala hiperemesis gravidarum
Gejala hiperemesis gravidarum tingkat pertama
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah darah, urine, dan bila mungkin fungsi hati dan
ginjal. Bila keadaan muntah berkurang, kesadaraan membaik, wanita hamil dapat diberikan
makan minum dan mobilisasi.
Obat yang dapat diberikan.
Memberikan obat untuk hiperemesis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter,
sehingga dapat dipilih obat yang bersifat teratogenik ( dapat menyebabkan kelainan congenitalcacat bawaan bayi ). Komponen ( sususnan obat ) yang dapat diberikan adalah :
Fisiologi hamil
Factor predisposisi
Pemeriksaan
Psikologis
Gizi-anemia
Hamil tidak
diinginkan
Fisik umum-khusus
Laboratorium
khusus
(faal hati dan
ginjal,tes
Keluhan ringan
Hiperemesis gravidarum
Kaki kram
Emesis
gravidarum
Muntah-dehidrasi
(iklerus,pendarahan
retina,oliguria,muntah berdarah)
Fisik (lidah kering,dehidrasi,BB
turun,TD turun ,nadi naik)
Kesadaran
menurun,ensefalopati wernicke
Gangguan faal alat vital
Pengobatan
Antimuntah
Antialergi
Vitamin (B kompleks,vit.
E,elkana/kalsium)
Pengobatan berhasil
Pengawasan hamil
Nasihat diet
Vaksinasi ll
USG 2-3 kali
Pengobatan
Pengobatan gagal
Persalinan :partograf WHO
Persalinana dengan kesehatan
ibu dan bayi optimal
Terminasi kehamilan
dengan indikasi medis.