Anda di halaman 1dari 8

BAB III

NOMENKLATUR GIGI

1. Definisi
Nomenklatur gigi adalah tata nama, tata susunan, atau tata cara menulis yang
dipakai secara universal untuk mempermudah mengenali dan mengidentifikasi gigi.
Beberapa cara nomenklatur yang lazim di gunakan, yakni, system notasi FDI
(Fdration Dentaire Internationale), Zsigmondy dan Palmer, dan Universal
Numbering System oleh ADA (Australian Dental Association).

2.1 Nomenklatur Gigi Berdasarkan FDI


Nomenklatur FDI merupakan nomeklatur yang digunakan hampir diseluruh
cabang ilmu kegigian diseluruh dunia. Nomenklatur ini memerlukan dua digit kode.
Digit yang pertama untuk menentukan regio gigi, dan digit kedua untuk urutan gigi
dari arah garis midline ke lateral. Berdasarkan regionya, maka gigi di bagi menjadi
empat bagian, yakni Dextra Superior (ditandai dengan angka 1 untuk gigi permanen
dan 5 untuk decidui), Sinistra Superior (ditandai dengan angka 2 untuk gigi permanen
dan 6 untuk decidui), Sinistra Inferior (diatandai dengan angka 3 untuk gigi permanen
dan 7 untuk decidui), dan Dextra Inferior (ditandai dengan angka 4 untuk gigi
permanen dan 8 untuk decidui). (Tabel 1 dan 2). Digit kedua dicantumkan sesuai
urutan gigi dari garis midline.1

Tabel 1. Penulisan FDI (Gigi Permanen)

Tabel 2. Penulisan FDI (Gigi Decidui)

2.2

Nomenklatur Gigi Berdasarkan Palmer atau Zsigmondy


Sistem ini banyak digunakan oleh orthodontis, pedodontis, dan bedah mulut.

Pada mulanya disebut dengan system Zsigmondy setelah seorang dokter gigi asal
Austria yang bernama sama mengembangkan ide nomenklatur tersebut pada tahun
1861. Yang membedakan system Palmer dan Zsigmondy terletak pada notasi dalam

penulisan gigi decidui. Palmer menggunakan abjad (Tabel 3), sedang Zsigmondy
menggunakan angka romawi (Tabel 4).
Nomenklatur Palmer/Zsigmondy membagi mulut menjadi 4 quadran, dengan
memberikan notasi () untuk quadran kanan atas, () untuk qudran kiri atas, ()
untuk quadran kanan bawah, dan () untuk quadran kiri bawah. Kemudian, didalam
notasi tersebut dituliskan angka sesuai dengan urutan gigi yang dihitung dari garis
midline. 1

Tabel 3. Penulisan Palmer

Tabel 4. Penulisan Zsigmondy

2.3

Nomenklatur Gigi berdasarkan Universal Numbering System


Sistem nomenklatur ini di adopsi dari ADA (Australian Dental Association)

dan digunakan oleh hampir seluruh dokter gigi saat ini. Sistem penomoran universal
pada gigi permanen dilakukan dengan cara memberi urutan pada gigi mulai dari
nomor 1 untuk gigi paling kanan pada daerah rahang maksila, kemudian diurut satu
persatu sampai gigi yang terletak pada ujung maksila kiri (nomor 16). Setelah rahang
atas, maka penomoran berlanjut pada gigi yang terletak pada mandibular paling kiri
(nomor 17) sampai pada gigi molar 3 sebelah kanan (nomor 32) (Gambar 1, kiri).
Prinsip yang sama berlaku untuk gigi decidui, namun notasi berubah menjadi alfabet,

dimana dari gigi maksilaris kanan kiri adalah A-J, dan gigi mandibular kiri ke
kanan adalah K-T (Gambar 1, kanan).1,2

Gambar 1

Gambaran Sistem Nomenklatur Universal


Gambar sebelah kiri untuk gigi permanen dan sebelah kanan
untuk gigi decidui.

Gambar 2 Nomenklatur Gigi Desidui

Gambar 3 Nomenklatur Gigi Permanen

Bibliografi:
1.

Education Department, J. (2015). DENTAL NUMBERING SYSTEMS Primary


(Deciduous) Teeth. [online] American Tooth Industries, Inc. Tersedia di:

http://www.americantooth.com/ [Diakses pada 27 Okt. 2015].


2. Dentalcare.com, (2015). Introduction to Dental Anatomy | Continuing
Education Course | dentalcare.com Course Pages | DentalCare.com. [online]
Tersedia di: http://www.dentalcare.com/en-US/dental-education/continuingeducation/ce104/ce104.aspx?
ModuleName=coursecontent&PartID=3&SectionID=-1 [diakses pada 27 Okt.
2015].

Anda mungkin juga menyukai