GROUP A KELOMPOK A4
Anggota Kelompok
Alberta Yudithia A.
Elizhabet Napitupulu
Hafshah
Haula Rahmah
Miranti Anggraini
Reina L. Hutauruk
Syifa Alfi M.
Outline
Introduction and Background
Abuse during pregnancy, physical injury during dating, and spuse abuse
Elder abuse
Detecting child abuse in denal office
Tanda-tanda lesi oral dan injuri pada child abuse
Relative Frequency of Lesion in Suspected Child Abuse & Documenting and
Report Child Abuse
Problem and overdiagnosis child abuse
Introduction and
Background
trauma
pada
Cont
Jika melalui pemeriksaan keterangan dan fisik dilihat bahwa luka mungkin
dihasilkan karena hal yang disengaja, maka pada diagnosis banding harus
dituliskan inflicted trauma.
Abuse
Kekerasan pada pasangan intim cenderung memiliki cedera pada lebih dari
satu area tubuh. Daerah yang paling umum untuk cedera adalah cedera
mata, sisi wajah, tenggorokan dan leher, lengan atas dan bawah, kaki atas
dan bawah, mulut, di luar dari tangan, punggung, dan kulit kepala.
Penting bagi dokter gigi, 79% dari cedera berada jelas terlihat di cedera
kepala dan tangan.
Seorang anak yang mengalami kekerasan sering memiliki ibu yang
mengalami kekerasan juga.
Kekerasan atau penyalahgunaan tidak mengenal usia keterbatasan kelompok
dan terlihat pada orang dari segala usia dari yang sangat muda melalui
sangat tua
Fakta di Amerika
1 dan 2 juta orang Amerika usia enam puluh lima dan lebih tua
memiliki luka karena dieksploitasi, atau dianiaya oleh
seseorang yang merawat mereka
Frekuensi pelecehan orang tua berkisar 2 sampai 10%
berdasarkan berbagai survei.
Sekitar satu dari empat belas insiden (termasuk insiden
mengabaikan diri) atau penyalahgunaan atau kelalaian
menjadi perhatian dari pihak berwenang.
Untuk setiap kasus penyalahgunaan, penelantaran, eksploitasi,
atau pengabaian diri orang tua dilaporkan kepada otoritas,
sekitar lima tidak dilaporkan.
Pada tahun 1996, hampir satu setengah juta orang dewasa
usia enam puluh dan lebih dilecehkan atau diabaikan dalam
pengaturan domestik.
Luka pada wajah dan mulut dalam rumah tangga. trauma wajah kronis
berakibat gigi retak dan berubah warna.
Forensic Dentistry Ed 2
Forensic Dentistry Ed 2
Forensic Dentistry Ed 2
Seperti bentuk-bentuk lain dari pelecehan, kekerasan fisik dari individu lansia
bisamuncul dalam banyak pola yang berbeda. Beberapa tanda umum dapat
menyajikandi kompleks kepala dan leher. Tanda-tanda lain adalah rambut
traumatis dan gigikerugian, tali atau tanda tali yang menunjukkan pengekangan
fisik, memar warna-warnimenunjukkan cedera pada berbagai tahap
penyembuhan, dan cedera menyarankan penyembuhan"Dengan niat sekunder"
(mungkin menunjukkan pantas atau tertundapresentasi untuk perawatan). Komite
Nasional untuk Pencegahan ElderPenyalahgunaan juga melaporkan bahwa
beberapa indikator penyalahgunaan tua dapat mencakup: Cedera yang
dijelaskan atau tidak masuk akal Anggota keluarga memberikan penjelasan yang
berbeda tentang bagaimana cederadipertahankan Riwayat cedera yang sama
atau banyak rawat inap, atau keduanya Korban dibawa ke fasilitas medis yang
berbeda untuk pengobatan untuk mencegahpraktisi medis dari mengamati pola
penyalahgunaan Keterlambatan antara timbulnya cedera dan mencari
perawatan medisBanyak indikator ini sangat mirip dengan tanda-tanda dan
gejalaabuse / penelantaran dilihat pada populasi yang lebih muda.Luka pada
kepala dan leher yang tidak biasa dalam penyalahgunaan tua.Zeitler melaporkan
bahwa sekitar 30% dari kasus-kasus pelecehan tua dikenal disajikandengan leher
dan wajah injuries.17 Cedera pada jaringan lunak mulut, patah tulang rahang,dan
gigi retak atau avulsi telah dilaporkan menjadi indikator tuaabuse.18 penyedia
perawatan kesehatan mulut harus menyadari bahwa tanda-tanda yang disengaja
Riwayat
Ketika anak datang untuk pemeriksaan gigi dan
terlihat ada cedera riwayat dapat
menunjukan adanya penganiayaan
Riwayat penganiayaan bisa menjadi bukti plg
penting
Karena dapat berlanjut ke proses hukum
riwayat penganiayaan harus diperiksa secara
detail
Jika temuan tidak konklusif pemeriksa harus mencari bukti lebih lanjut
akan adanya penganiayaan untuk memastikan benar penganiayaan atau
bukan
2.
Pengamatan visual
Pemeriksaan radiografi
Tes vitalitas pulpa
Perkusi
Transilluminasi
Infraction
(crack)
Fraktur
Concussion
Subluksasi
Luksasi
Avulsi
Fraktur
soket
alveolar
Luka robek
gingiva /
mukosa
Luka memar
gingiva /
mukosa
Lukas lecet
gingiva /
mukosa
General neglect
Lesi oral yang dapat terjadi dalam child abuse antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kecurigaan akan adanya child abuse harusnya semakin kuat bila ditemukan
adanya cedera baru bersama dengan cedera lama.
Jaringan parut (biasanya pada bibir) bukti dari adanya trauma terdahulu dan
dapat menjadi tanda kemungkinan adanya child abuse.
Andreasens Classification
f. Fraktur rahang
Fraktur maksila, mandibula, dan tulang kranial lainnya juga dapat ditemukan
dalam child abuse penemuan klinis & pemeriksaan radiograf
Pembengkakan atau ekimosis pada bagian bawah wajah merupakan tanda
adanya fraktur mandibula.
Fraktur rahang jg dapat dilihat dari perubahan garis oklusal
Fraktur rahang juga bisa terlihat dari open bite dan asimetri wajah, mobilitas
abnormal dari tulang, atau ketidakmampuan menggerakkan mandibula ke
arah manapun
Cont
Namun, laporan lain menyatakan bahwa lesi dimana mukosa mulut
robek dari gingiva merupakan cedera yang paling umum pada wajah
dan terjadi sebanyak 50% dari kasus kekerasan/pelecehan anak.
Becker dkk, melaporkan bahwa dari 14 kasus dengan cedera intraoral:
43% adalah memar dan ekimosis
28.5% adalah luka lecet dan laserasi
28.5% adalah trauma gigi
Cont
Kessler dan Hyden menunjukkan bahwa setelah cedera terjadi,
biasanya area ersebut menjadi bengkak, tetapi memar mungkin
tidak terlihat sebagai memar atau ekimosis selama 24 sampai 72
jam.
Warna biru kemerahan atau warna ungu dapat terlihat segera atau
dalam 5 hari pertama
Warna awal ini bisa berubah menjadi hijau dalam 5-7 hari, kemudian
kuning di hari ke7 sampai hari ke-10
Cedera pada wajah termasuk trauma pada mata, telinga, dan
hidung serta rongga mulut.
Trauma benda tumpul pada mata dapat menyebabkan periorbital
memar (mata hitam), hyphema akut (darah di ruang anterior mata),
perdarahan retina dan subkonjungtiva, dislokasi lensa, atrofi optik.
Cont
Trauma langsung pada hidung menyebabkan deviasi atau
pergeseran pada septum sampai bisa menyebabkan
cedera pada tulang kartilago atau pembentukan
hematoma
Trauma tersebut juga dapat menyebabkan tulang hidung
patah disertai ekimosis periorbital bilateral.
Cedera telinga dikaitkan dengan memar, pukulan
berulang
yang
mungkin
akhirnya
menghasilkan
cauliflower ear dan bisa menyebabkan gendang telinga
pecah atau perdarahan dan pembentukan hematoma
Sementara luka pada daerah oral bisa terjadi pada bibir,
sudut mulut maupun mukosa mulut
Cont
Bibir, sudut mulut dapat menunjukkan memar, laserasi,
luka bakar, atau bekas luka karena frekuensi serangan ke
mulut pada anak-anak korban kekerasan
Bekas gigitan yang ditemukan diwajah anak-anak paling
sering berada disekitar pipi. Namun, bisa juga ditemukan
pada telinga, hidung, dagu atau tempat lain.
Cont
Anak yang diduga mengalami kekerasa membutuhkan
perhatian medis serta rujukan kepada pihak berwenang
yang tepat (dokter ataupun dokter gigi)
Sekalipun anak tersebut tidak membutuhkan perawatan
medis segera, seorang dokter anak bisa berkonsultasi
dengan dokter gigi mengenai dugaan kekerasaan
Tetapi, jika tidak ada konsultasi dari dokter, dokter gigi
yang melihat adanya tanda kekerasan pada anak harus
melaporkan dugaan kekerasan tersebut.
Cont
Di sebagian besar negara, dokter gigi sebagai tenaga
kesehatan profesional, diwajibkan oleh hukum untuk
melaporkan kasus dugaan kekerasan dan penelantaraan
anak. Secara hukum dokter gigi yang tida melaporkan
dugaan kekerasan pada anak yang diketahuinya akan
mendapat penalti/hukuman.
Berdasarkan
KUHP
atau
hukum
yang
berlaku,
menyatakan bahwa seseorang yang tidak melaporkan
dugaan kekerasan anak yang diketahuinya adalah
pelanggaran dan dihukum 6 bulan penjara atau denda
sedikitnya 1000 dolar atau keduanya.
Selain tanggung jawab pidana atas kelalain untuk
melaporkan dugaan kekerasan pada anak, praktisi juga
bisa menghadapi gugatan perdata.
Cont
Untuk menggambarkan bagaimana persyaratan pelaporan
kekerasaan pada anak, hukum di California mengharuskan :
kasus
Cont
Laporan dapat dibuat kepada kepolisian setempat atau departemen
kesejahteraan. Di Indonesia bisa dilaporkan pada polisi maupun lembaga
perlindungan anak.
Di setiap negara memiliki prosedur masing-masing untuk dapat
mengetahui atau memberikan informasi mengenai dugaan kekerasan
pada anak. Di California sendiri hotline telepon untuk National Child Abuse
dapat menghubungi ke (800) 422-4453
Secara umum, kebanyakan negara memberikan perlindungan hukum yang luas
untuk praktisi kesehatan yang melaporkan pelecehan/kekerasan anak. Contohnya
di California, reporter diamanatkan untuk bertanggung jawab secara sosial dan
hukum pada setiap laporan yang diperlukan atau ditulis oleh artikelnya.
Cont
Dalam sebuah survey dari dokter gigi umum dan dokter
gigi spesialis di Massachusetts, dengan 537 respon, 95%
dari ahli bedah mulut dan 90% dari dokter gigi anak
melaporkan bahwa mereka melihat kasus trauma
orofacial.
Lebih dari 8% dokter gigi yang disurvei
Takut terhadap
proses
pengadilan
Tidak familiar
dengan gejala
kekerasan anak
Dampak
terhadap
tempat
praktiknya
Keengganan
untuk percaya
bahwa
seseorang dapat
melakukan
tindakan
kekerasan pada
anak
Tidak yakin
terhadap
reliabilitas
penyebab luka
atau injuri yang
dimiliki anak.
Akibatnya :
- Terus berlanjutnya kekerasan pada anak
- mencegah anak dan keluarga mendapatkan kesejahteraan
social dan bantuan medis yang mereka butuhkan.
OVERDIAGNOSIS MENGENAI
KEKERASAN TERHADAP ANAK
REFERENSI
Forensic Dentistry 2nd edition
Stimson PG, Mertz CA. Forensic Dentistry 1st edition. CRC Press. 1997.