NIM
: G3A015027
Tempat praktek
Tanggal
A. IDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama
: Nn. W
L/P
Tempat & tgl lahir
: 20 Juni 1990
Pendidikan terakhir
: S1
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Status perkawinan
: Belum kawin
Pekerjaan
: Wiraswata
Alamat
: Jl. DR. Wahidin 78 C, Semarang
Diagnosa medik
: Appendicitis
2. Identitas penanggung jawab
Nama
: Tn. S
Umur
: 55 tahun
Jenis kelamin
: L/P
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Hubungan dg pasien
: Ayah
Pendidikan
:
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. DR. Wahidin 78 C, Semarang
B. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluahan Utama
Nyeri perut bagian kanan bawah
b. Faktor pencetus
Adanya peradangan dan disertai sumbatan pada appendic
c. Lamanya keluhan
Keluhan dirasakan sudah 1 bulan,
d. Timbulnya keluhan
Pasien mengatakan keluhan tibul secara bertahap
e. Faktor yang memperberat
Nyerinya jika dibuat beraktifitas, dan jika malam tidak dapat tidur karena
nyeri.
2. Status kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Untuk pola BAK pasien tidak terpasang kateter tidak ada masalah dalam BAK
b. Tanda
Abdomen tidak membuncit,bising usus 5-30 x/menit, bunyi timpani, tidak ada
bunyi yang lain, palpasi tidak ada nyeri tekan, konsistensi lunak, massa, pola
BAB 1 kali dalam 1 hari, BAK tidak ada keluhan inkontinensia, warna jernih,
bau khas urine, tidak terpasang, colostomy, urostomy, ileustomy.
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala
Adanya nyeri
P : Nyeri terasa saat beraktifitas, nyeri berkurang saat istirahat
Q : Lama keluhan nyeri terasa jika saat beraktifitas berpindah akan ke kamar
madi saat itu nyeri terasa
R : Nyrei terasa pada perut bagian kanan bawah
S : Skala nyeri 4
T : Keluhan terasa saat beraktifitas
Pasien tidak merasa ingin pinsan, pasien merasa pusing.
b. Tanda
tidak terjadi kejang, penurunan pengelihatan tidak terjadi, tidak ada penurunan
pendengaran. Stasus mental kesadaran composmetis dengan skala GCS: 15 E:
4 M: 6 V: 5, pasien tidak menggunakan alat bantu pengelihatan, pasien juga
tidak kehilangan memori ingatannya, mata bereaksi ketika dirangsang cahaya,
penampilan umum pasien lemah.
9. Keamanan
a. Gejala
Pasien tidak alergi obat, tidak alergi makanan juga, faktor lingkungan baik,
pasien masih berhubungan seksual dengan suami, pasien sudah mempunyai 2
orang anak, pendengaran dan pengelihatan pasien dalam batas normal, tidak
ada riwayat cidera, tidak ada riwayat kejang.
b. Tanda
Suhu tubuh 38 C, intergritas baik, tidak ada jaringan parut, kemerahan pucat
tidak ada, akan tetapi terdapat luka di bagian leher pasien. Pasien tidak
mengalami gangguan keseimbangan.
10. Seksual dan reproduksi
a. Gejala
Pasien belum menikah
b. Tanda
Tidak ada maslah pada genital, semua dalam batas normal
11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
a. Gejala
Pasien jika menghadapi masalah selalu akan meminta pendapat kepada
keluarga, terus melanjutan ke tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah yang
dialaminya, untuk saat ini pasien merasakan nyeri dibagian perut kanan bawah
setelah dirasa sakitnya bertambah keluarga langsung membawa ke RS guna
ditangan tindak lanjut. Pasien sama sekali tidak merasa putus asa.
b. Tanda
Status emosi pasien tenang tidak gelisah, nyaman bersahabat
12. Interaksi sosial
a. Gejala
Orang yang terdekat adalah ibu dan ayahnya , jika pasien tidak mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri pasien meminta tolong kepada ibu atau
ayahnya guna memberikan solusi apa yang harus dilakukannya, tidak ada
kesulitan dalam keluarga pasien, dengan tetangga pun pasien tidak ada
permasalahan.
b. Tanda
Pasien berbicara dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu berbicara, tidak
menarik diri.
13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
a. Gejala
Sumber kekuatan bagi apsien adalah keluarga yang selalu disampingnya saat
sakit di RS, pasien selama sakit ini tidak dapat bersembahyang tetapi hanya
berdzikir saja, pasien yakin bahwa sakitnya akan segera sembuh dan dapat
beraktifitas kembali.
b. Tanda
Pasien tidak menarik diri, tidak mudah marah bahkan pasien ramah, tidak
mudah tersinggung, mudah diajak interaksi, pasien tidak menolak pengobatan.
D. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium tanggal 5 oktober 2015
1. Hematologi
Darah rutin
Hasil
Unit
Nilai
rujukan
Hemoglobin
12.3
g/dL
11.7-15.5
Lekosit
8.500
/mm3
3600-11000
Trombosit
257.000
/mm3
150000440000
Hematokrit
36.9
35-47
Eosinofil
2.9
2-4
Basofil
1.5
0-1
N. segmen
40.8
50-70
Limfosit
45.8
25-40
Hitung jenis
Monosit
9.0
2-8
20
mm/jam
0-20
Eritrosit
4.05
Juta/uL
3.8-5.2
MCV
91
fL
80-100
MCH
30
pg
26-34
MCHC
33
32-36
RDW
11.0
11.5-14.5
Masa pendarahan/BT
100
Menit
1-3
Masa pembekuan/CT
330
Menit
2-6
2. HEMOSTASIS
3. IMUNOSROLOGI
HBsAg
Negatif
Negatif
4. KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu
94
mg/dL
80-150
2. Radiologi
3. EKG
Sinus rythm
4. USG
Regio Mc burney tampak gambaran blind and tube dengan penebalan disertai
dilatasis usus sekitarnya suspek apendicitis
Tak tampak kista maupun adneksitisis
Tak tampak batu, bendungan maupun inflamasi pada tractus urinarius
Tak tampak kelainan pada organ intraabdomen lainnya ecara pemeriksaan usg
5. CT Scan
(-)
6. Pemeriksaan lain
(-)
7. Obat-obatan
Obat oral :
Pct
1tab/8 jam
Imunos
1tab/12 jam
Spasmol 1tab/8 jam
Obat injeksi
Triasco 1gr/ 24 jam
Ketorolac 1amp/8 jam
Infus R/L 20 tts/menit
8. Diit
E. ANALISA DATA
DS & DO
MASALAH
Post op
DS:
Nyeri akut
pasien mengeluh nyeri
pada daerah bekas post op
DO:
Skala nyeri 4, pasien
tampak kesakitan
DS:
Pasien mengatakan nyeri Resiko infeksi
pada bagian bekas operasi
DO:post op. Hari ke 2,
balutan tampak bersih,
luka tampak merah
ETIOLOGI
Gangguan pada kulit,
jaringan dan integritas
adanya luka bekas operasi.
Prosedur infasif
DO:
Pasien mengeluh mual Resiko kebutuhan nutrisi Mual-mual
mual
kurang dari kebutuhan
DS:
tubuh
Pasien tampak lemas
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integritas adanya
luka bekas operasi.
b. Resiko Infeksi berhubungan dengan tindakan infasif
c. Resiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
mual.
4. PERENCANAAN
No.
DX
1.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
pasien mengatakan
bahwa rasa sakit telah
terkontrol / hilang.
Nyeri berkurang
Pasien
Rasional
tanda-tanda
vital,
intensitas/skala
nyeri
b. Ajarkan
teknik
dan
napas
dalam
bahkan hilang
a. Pantau
relaksasi
Kriteria hasil:
Intervensi
tampak
rileks
d. Kolaborasi
untuk
pemberian analgetik.
a. Mengenal
memudahkan
melakukan
keperawatan.
dan
dalam
tindakan
b. relaksasi mengurangi
ketegangan dan membuat
perasaan lebih nyaman.
c. Istirahat untuk
mengurangi intesitas
nyeri.
d. Untuk mengurangi nyeri
sehingga pasien menjadi
lebih nyaman
Setelah dilakukan
a. Tingkatkan cuci tangan
tidakan keperawatan
yang baik
selama 3x24 jam akan
mencapai
b. Kaji kulit atau warna
penyembuhan tepat
insisi.
Suhu
dan
waktu,bebas drenase
integrits:
perhatikan
purulen atau eritema
dan tidak demam.
adanya
eritema
/inflamasi
Kriteria hasil:
Resiko
infeksi
tak
terjadi
Luka
kehilangan
sembuh
insisi
b. Memberikan informasi
trenteng status proses
penyembuhan dan
mewaspadakan staf
terhadap dini infeksi.
c. Mencegah kotaminasi dan
resiko infeki luka,dimana
penyatuan luka.
bekas
a. Menurunkan resiko
kontaminasi silang.
prostese
indikasi
untuk
menguatkan
atau
profilaktik
menganti
dan
mencegah infeksi
bila
balutan
menangani
drain.insruksian
pasien
untuk
berikan
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x30 menit
pasien mual mual
a. Jelaskan pentingnya
masukan
nutrisi
harian optimal
a. Penyembuhan luka
memerlukan masukan
cukup protein mungkin
menunjukkan kebutuhan
bersandar orang lain untuk
sementara waktu.
Kriteria hasil:
Nafsu makan
bertambah
Status nutrisi
adekuat
b. Pertahankan hygiene
oral yang baik setiap
waktu
c. Anjurkan makan
sedikit tapi sering
d. Kolaborasi
pemberian
antiemetik
c. Memenuhi kebutuhan
nutrisi
d. Antiemetik, mencegah
mual dan muntah
5. CATATAN KEPERAWATAN
No
dx
Waktu
07.00
Tindakan
Mengobservasi keadaan
umum pasien
Respon
S: klien mengatakan nyeri
pada bagian perut, nyeri
seperti ditusuk-tuuk
O: pasien tampak kesakitan,
lemah
S: -
TT
Adit
07.00
Pemberian obat :
Obat oral :
Pct
1tab
Imunos 1tab
Spasmol1tab
Obat injeksi
Triasco 1gr
Ketorolac 1amp
09.00
Mengajarkan pasien untuk
S: pasien mengatakan nyeri
teknik relaksasi napas dalam
berkurang setelah melakukan
napas dalam
O: paien tampak sedi rileks,
scala nyeri menjadi 3
09.00
Anjurkan makan sedikit tapi
sering
14.00
14.00
16.00
Mengobservasi keadaan
umum pasien post operasi
Menganjurkan pasien
menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
Adit
07.00
Mengobservasi keadaan
umum pasien
Adit
10.00
09.00
6. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx
1.
Evaluasi
S : Pasien mengeluh nyeri berkurang
TT
Adit
Adit
3.
Adit