Katarak
Katarak
bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total. Dalam perkembangannya
katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan pengerasan lensa, menyebabkan
penderita menderita miopi, berwarna kuning menjadi coklat/putih secara bertahap dan keburaman
lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan
menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi
ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari
yang lain.
Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam
lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi
seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih
susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran.
Bila tidak dioperasi, katarak dapat menyebabkan glaukoma.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Penyebaran
2 Gejala
3 Penyebab
4 Pranala luar
cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan
sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata.
Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes, disarankan
untuk mencari konsultasi medis jika 'halo' yang terjadi disekitar lampu jalan di malam hari, terutama
jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata.
Gejala-gejala katarak sangat mirip dengan gejala citrosis mata.
lampu celah foto pemburaman kapsuler anterior terlihat beberapa bulan setelah implantasi lensa intraokular di
mata, gambar diperbesar
Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra
violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma
(dapat terjadi lebih awal) dan biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. Faktor-faktor genetik
sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin
berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi"
dalam katarak pra-senilis.
Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan
katarak berkembang di antara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orangorang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasiberlebihan yang berasal
dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah,
seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom Pengelupasan". Eksposur
terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang
juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak.
Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau
lembut.
Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel.