Anda di halaman 1dari 2

INTERAKSI OBAT

Interaksi obat adalah sebagai kerja atau efek obat yang berubah, atau mengalami
modifikasisebagai akibat interaksi dengan satu obat atau lebih.
Interaksi obat:
1. Interaksi farmakodinamik
Interaaksi farmakodinamik adalah perubahan yang terjadi pada absorpsi,
distribusi, metabolisme, atau biotransformasi, atau ekskresi dari satu obat atau
lebih.
I.
Interaksi dalam absorbsi obat
Ketika seseorang memakai dua obat atau lebih pada waktu yang
bersamaan , maka laju absorbsi dari salah satu atau kedua obat itu dapat
berubah. Obat yang satu dapat menghambat, menurunkan, atau
meningkatkan laju absorpsi obat lain.
II.

Interaksi dalam distribusi obat


Dua obat yang berikatan tinggi dengan protein atau albumin bersaing
untuk mendapatkan tempat pada protein atau albumin di dalam plasma.
Akibatnya terjadi penurunan dalam pengikatan dengan protein pada salah
satu atau kedua obat itu; sehingga lebih banyak obat bebas yang
bersirkulasi dalam plasma dan meningkatkan kerja obat. Efek ini dapat
menimbulkan toksisitas obat; obat yng tidak berikatan dengan protein atau
obat bebas, obat aktif, dan dapat menimbulkan respon farmakologi (respon
yang terjadi atau mempengaruhi satu sistem tertentu pada tubuh). Jika ada
2obat yang berikatan tinggi dengan protein yang harus dipakai bersamaan,
dosis salah satu atau ke dua obat itu mungkin perlu dikurangi untuk
menghindari tooksisitas obat.

III.

Metabolisme dan biotransformasi


Suatu obat dapat meningkatkan metabolisme dari obat lain dengan
merangsang (menginduksi) enzim- enzim hati. Obat- obat yang dapat
meningkatkan induksi enzim- enzim disebut sebagai penginduksi enzim..
salah satu contoh obatdari penginduksi enzim barbiturat.

IV.

Ekskresi

Obat-obat dapat meningkatkan atau menurunkan ekskresi ginjal dan


mempunyai efek terhadap ekskresi dari obat- obat lain. Perubahan pH urin
mempengaruhi ekresi obat.
2. Interaksi farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah hal- hal yang menimbulkan efek- efek obat yang
aditif, sinergis (potensiasi), atau anatagonis. Jika 2 obat yang mempunyai kerja
yang serupa atau tidak serupa diberikan, maka efek kombinasi dari kedua obat itu
dapat menjadi aditif (efek dua kali lipat), sinergis ( lebih besar dari dua kali lipat),
atau ( antagonis (efek dari salah satu atau kedua oabat itu menurun).
Contoh antagonis, bila perangsang adrenergik beta isoproterenol

dan

penghambatreseptor beta, propranolor deberikan bersama- sama.


3. Interaksi farmasetik
Interaksi farmasetik adalah interaksi fisika-kimia yang terjadi pada saat obat
diformulasikan atau disiapkan sebelum obat digunakan oleh penderita.
Contoh: obat ditambah infus akan terjadi pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai