SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik atau daya listrik. Ada pula yang mengartikan, Busbar dalam sistem
tenaga adalah lokasi di mana jalur transmisi, sumber generasi, dan beban distribusi
bertemu. Karena konvergensi ini, sirkuit pendek yang terletak di dekat busbar
cenderung memiliki arus besar yang sangat tinggi. Karena arus sangat besarnya,
maka jika ada kesalahan memerlukan kecepatan yang tinggi dalam operasi
perlindungan busbar untuk membatasi kerusakan peralatan tersebut. Namun,
kliring berkecepatan tinggi harus seimbang terhadap kebutuhan untuk keamanan.
Tersandung salah untuk kesalahan eksternal dapat menyebabkan gangguan besar,
dan membahayakan stabilitas daya sistem. Besarnya kesalahan yang tinggi
meningkatkan kemungkinan CT saturasi selama kesalahan eksternal dekat dengan
busbar, dan CT saturasi meningkatkan kemungkinan operasi yang salah dari
perlindungan busbar.
Perlindungan busbar mungkin rumit dan bervariasi dengan topologi bus. Banyak
busbar menghubungkan semua sirkuit untuk satu segmen umum dari busbar.
Komplikasi untuk bus ini adalah hanya jumlah sirkuit terhubung. Namun, busbar
tertentu mungkin memiliki beberapa segmen bus, dengan sirkuit individu yang
terhubung ke segmen bus yang berbeda tergantung pada kebutuhan operasi. Untuk
bus kompleks seperti, perlindungan busbar harus mampu melindungi setiap
segmen bus individual, dan dinamis melacak sirkuit terhubung ke segmen bus
tertentu. Semua generator sinkron pada pusat pembangkit listrik menyalurkan
tenaga listrik ke rel pusat listrik. Demikian pula semua saluran yang mengambil
maupun yang mengirim tenaga listrik dihubungkan ke rel ini.
Mayoritas kesalahan busbar melibatkan fase satu dan bumi, tetapi kesalahan
muncul dari berbagai banyak. Bahkan, sebagian besar hasil kerusakan pada busbar
dari kesalahan manusia dan bukan kegagalan komponen switchgear.
1. Rel tunggal pada pusat pembangkit
Rel tunggal adalah susunan rel yang sederhana dan relatif paling murah, tetapi memiliki kelemahan dalam hal
keandalan, dan kontinuitas pelayanan serta kurang fleksibel dalam pengoperasiannya. Jika terjadi kerusakan pada
rel, seluruh pusat listrik harus dipadamkan jika akan melakukan perbaikan. Rel tunggal paling baik jika digunakan
hanya pada pusat pembangkit listrik yang tidak begitu penting peranannya dalam sistem.
rel 1 dan lainnya ke rel 2. Apabila salah satu unit pembangkit atau salah satu beban akan dipindah rel, terlebih
dahulu PMT-nya harus dibuka, selanjutnya disusul pembukaan PMS rel yang akan dilepas, baru memasukkan PMS
rel yang dituju, urutannya tidak boleh dibalik. Apabila terbalik, maka akan terjadi hubungan paralel antara rel 1 dan
rel 2 yang belum tentu sama tegangannya dan berbahaya. Setelah selesai melakukan pemindahan posisi PMS, PMT
dimasukkan. Untuk unit pembangkit, pemasukan PMT harus melalui proses sinkronisasi.