Di Susun Oleh:
1. Bastiana Daulay
4. Rina Wati
2. Elsi Rahmasari
5. Widya Anggraini
3. Misratul Jannah
6. Zulfadillah
Kata Pengantar
Assalamualaikum,
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Retensio Plasenta, Atonia Uteri dan Inversio
Uteri.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan makalah ini dibuat agar bermanfaat dan berguna
serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca serta penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Assalamualikum
Pekanbaru, Maret 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................................... 4
1.4 Manfaat........................................................................................................ 4
BAB II Pembahasan................................................................................................ 5
2.1.Retensio Plasenta......................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian.............................................................................................. 5
2.1.2 Jenis Retensio Plasenta...........................................................................5
2.1.3 Penyebab................................................................................................ 5
2.1.4 Tanda dan gejala.................................................................................... 5
2.1.5 Penanganan awal................................................................................... 6
2.2.Atonia Uteri................................................................................................... 7
2.2.1 Pengertian.............................................................................................. 7
2.2.2 Tanda dan gejala.................................................................................... 7
2.2.3 Penanganan Awal................................................................................... 7
2.2.4 Penanganan akhir................................................................................... 8
2.3. Inversio Uteri............................................................................................... 9
2.3.1 Pengertian.............................................................................................. 9
2.3.2 Tanda dan gejala inversio uteri yang selalu ada.....................................9
2.3.3. Komplikasi inversio uteri........................................................................9
2.3.4 Jenis Inversio Uteri.................................................................................. 9
2.3.5. Penyebab............................................................................................... 9
2.3.6. Tanda dan gejala................................................................................. 10
2.3.7. Penanganan awal................................................................................ 10
Bab III Penutup..................................................................................................... 11
3.1 Kritik Dan Saran.......................................................................................... 11
3.2 Kesimpulan................................................................................................. 11
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
Pembahasan
2.1.Retensio Plasenta
2.1.1 Pengertian
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau melebih waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar
gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus
(Prawiroharjo, 2008).
2.1.2 Jenis Retensio Plasenta
1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion
plasentsehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai
sebagian lapisan miometrium
3. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga
mencapai/melewati lapisan miometrium
4. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus
lapisan miometrium hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus
5. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri,
disebabkan oleh konstriksi ostium uteri (Cuningham, 2011).
2.1.3 Penyebab
1.
2.
3.
Faktor uterus
Bekas curettage
Bekas endometritis
5
4.
Placenta previa
5.
Implantasi corneal
Syok sering
2. Plasenta Inkarserata
Perdarahan sedang
Syok jarang
Syok jarang sekali, kecuali akibat inversio oleh tarikan kuat pada
tali pusat.(Prawirohardjo, S. 2002 : 178)
Plasenta Akreta
Tangan kanan terus menyusuri tali pusat hingga bertemu dengan pangkal tali
pusat (insersi tali pusat). Buka tangan seperti orang bersalaman dengan ibu jari
menempel jari telunjuk. Carilah bagian plasenta yang sudah terlepas.
Lepaskan plasenta dengan cara menyisir mulai dari bagian plasenta yang
terlepas dengan sisi ulna (sisi kelingking). Setelah semua plasenta terlepas,
bawa plasenta sedikit kedepan. Tangan kanan kembali kebelakang untuk
7
mengeksplorasi ulang apakah plasenta sudah terlepas semua. Jika teraba licin,
berarti plasenta sudah terlepas semua.
4
Keluarkan plasenta dengan tangan kanan. Tangan kiri pindah diatas supra
simpisis untuk menahan agar tidak terjadi inversio uteri. Setelah plasenta
keluar dari uterus, tangan kiri mendorong uterus di atas simpisis kearah dorso
kranial untuk mengembalikan posisi uterus ke tempat semula. Setelah plasenta
keluar, segera lakukan masase 15 kali searah jarum jam.
2.2.Atonia Uteri
2.2.1 Pengertian
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum
dini (50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi
postpartum. Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri. Perdarahan
postpartum dengan penyebab uteri tidak terlalu banyak dijumpai karena
penerimaan gerakan keluarga berencana makin meningkat (Manuaba & APN).
Batasan: Atonia uteri adalah uterus yang tidak berkontraksi setelah
janin dan plasenta lahir.
2.2.2 Tanda dan gejala
1. Perdarahan pervaginam
2. Konsistensi rahim lunak
3. Fundus uteri naik
4. Terdapat tanda-tanda syok
2
3
4
5
6
7
8
plasenta(maksimal 15 detik)
Bersihkan bekuan darah adanBekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan
selaput ketuban dari vaginadansaluran serviks akan dapat menghalang kontraksi
lubang servik
uterus secara baik.
Pastikan bahwa kantung kemihKandung kemih yang penuh akan dapat menghalangi
kosong,jika
penuh
dapat uterus berkontraksi secara baik.
dipalpasi, lakukan kateterisasi
menggunakan teknik aseptik
Lakukan Bimanual InternalKompresi bimanual internal memberikan tekanan
(KBI) selama 5 menit
langsung pada pembuluh darah dinding uterusdan juga
merangsang miometrium untuk berkontraksi.
Anjurkan keluarga untuk mulaiKeluarga dapat meneruskan kompresi bimanual
membantu kompresi bimanualeksternal selama penolong melakukan langkaheksternal
langkah selanjutnya
Keluarkan tangan perlahan-Menghindari rasa nyeri
lahan
Berikan ergometrin 0,2 mg IMErgometrin dan misopostrol akan bekerja dalam 5-7
(kontraindikasi hipertensi) ataumenit dan menyebabkan kontraksi uterus
misopostrol 600-1000 mcg
Pasang infus menggunakanJarum besar memungkinkan pemberian larutan IV
jarum 16 atau 18 dan berikansecara cepat atau tranfusi darah. RL akan membantu
500cc ringer laktat + 20 unitmemulihkan volume cairan yang hilang selama
oksitosin. Habiskan 500 ccperdarahan.oksitosin IV akan cepat merangsang
pertama secepat mungkin
kontraksi uterus.
Ulangi kompresi bimanualKBI yang dilakukan bersama dengan ergometrin dan
internal
oksitosin atau misopostrol akan membuat uterus
berkontraksi
2.2.4 Penanganan akhir
Rujuk segera : Jika uterus tidak berkontaksi selama 1 sampai 2 menit,
hal ini bukan atonia sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawat darurat di
fasilitas yang mampu melaksanakan bedah dan tranfusi darah 11 Dampingi ibu
ke tempat rujukan.
Teruskan melakukan KBI Kompresi uterus ini memberikan tekanan
langung pada pembuluh darah dinding uterus dan merangsang uterus
berkontraksi 12 Lanjutkan infus RL +20 IU oksitosin dalam 500 cc larutan
dengan laju 500 cc/ jam sehingga menghabiskan 1,5 I infus. Kemudian
berikan 125 cc/jam.
Jika tidak tersedia cairan yang cukup, berikan 500 cc yang kedua
dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi RL dapat
membantu memulihkan volume cairan yang hilang akibat perdarahan.
Oksitosin dapat merangsang uterus untuk berkontraksi.
Bab III
Penutup
3.1 Kritik Dan Saran
3.2 Kesimpulan
12