Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pendidikan Diploma III Keperawatan bertujuan menghasilkan
lulusan yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dann teknologi
keperawatan yang memadai serta memiliki keterampilan professional baik
keterampilan intelektual, interpersonal maupun teknikal. Sebagai pendidikan
yang bersifat akademik professional maka dalam proses pembelajaran
dikembangkan

berbagai

metoda

pembelajaran

yang

membutuhkan

kemampuan penguasaan berbagai cabang keilmuan yang mendukung


keterampilan professional salah satunya melalui Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) atau Praktik Lapangan.
Praktik Lapangan adalah metode yang digunakan agar peserta didik
mendapatkan

kesempatan

untuk

berlatih

bekerja

di

masyarakat,

menumbuhkan sosialisasi professional, mengambil keputusan lapangan, peka


terhadap situasi masalah kesehatan dan respon masyarakat serta mampu
mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam pemecahan masalah kesehatan di
masyarakat.
Pada cabang keilmuan Keperawatan Komunitas, terdapat 3 (tiga) spesialisasi
cabang keilmuan yang menjadi kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik Program Diploma III Keperawatan,yaitu Keperawatan Komunitas,
keperawatan pada kelompok khusus (focus pada lansia/gerontik) dan
keperawatan keluarga.
Untuk dapat memfasilitasi peserta didik dalam pencapaian kompetensii
tersebut diatas, diperlukan satu buku Pedoman Bagi Mahasiswa, dosen dan
Instruktur

Klinik

dalam

melaksanakan

proses

pembelajaran

praktik

keperawatan komunitas, kelompok khusus dann keluarga yang mengacu pada


model pembelajaran praktik clinical teaching partnership.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Yang dimaksud praktik Lapangan adalah pelaksanaan praktik keperawatan
komunitas, keluarga dan kelompok khusus dibawah bimbingan instruktur
klinik/lapangan

dalam

rangka

pencapaian

kompetensi

Asuhan

Keperawatan Komunitas, asuhan keperawatann kelompok khusus yang


dengan focus pada lansia/gerontik dan asuhan keperawatann keluarga.
Dengan praktik lapangan ini diharapkann peserta didik mempunyai
pengalaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada situasi
nyata.
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktik lapangan peserta didik mampu
mencapai

kompetensi

dalam

melaksanakan

asuhan

keperawatan

komunitas, kelompok khusus(lansia/gerontik) keluarga.


3. Tujuan Khusus/Sasaran
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik lapangan keperawatan komunitas,
kelompok khusus(lansia/gerontik) dan keluarga, peserta didik kompeten
dalam :
a. Mengkaji komunitas, keluarga dan kelompok khusus(lansia/gerontik)
b. Menetapkan diagnose keperawatan komunitas, keluarga dan kelompok
khusus(lansia/gerontik)
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas, keluarga dan
kelompok khusus(lansia/gerontik)
d. Melaksanakan intervensi keperawatan komunitas, keluarga dan
kelompok khusus(lansia/gerontik)
e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, keluarga dan
kelompok khusus(lansia/gerontik)

f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas, keluarga dan


kelompok khusus(lansia/gerontik)
C. Ruang Lingkup
1. Materi
a. Praktik Keperawatan Komunitas
Praktik pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
komunitas dengan penekanan kepda kelompok resiko tinggi dan
kelompok khusus (anak usia sekolah, remaja, dan pekerja) dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan terjaminnya jangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan klien/komunitas sebagai
mitra dalam proses
b. Praktik keperawatan keluarga
Praktik pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
keluarga, dengan focus asuhan keperawatan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses.
c. Praktik keperawatan kelompok khusus (focus kepada lansia/gerontik)
Praktik pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
kelompok khusus dengan focus kepada keperawatan gerontik meliputi
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan
dan pemulihan kesehatan gerontik dengan pendekatan proses
keperawatan dan pelibatan penuh keluarga serta pemanfaatan sumbersumber yang ada di komunitas
2. Kompetensi dan Sub Kompetensi
Asuhan Keperawatan Komunitas (Unit Kompetensi 26)

1)
2)
3)
4)

a. Kompetensi : melakukan asuhan keperawatan pada komunitas


b. Sub Kompetensi :
Melakukan pengkajian keperawatan komunitas
Menetapkan diagnose keperawatan komunitas
Membuat perencanaan keperawatan komunitas
Melakukan promosi kesehatan pada komunitas

5)
6)
7)
8)
9)
10)

Melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan komunitas


Melakukan pemantauan masalah kesehatan dan program terapi
Melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak
Memberdayakan kelompok/komunitas
Melaksanakan system rujukan
Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan
Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Lansia/Gerontik ( Unit
Kompetensi 27)
a. Kompetensi : melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia/gerontik
b. Sub Kompetensi :
1) Melaksanakan pengakajian keperawatan terhadap khusus
2)
3)
4)
5)

Lansia/Gerontik
Menetapkan diagnosa keperawatan terhadap khusus lansia/gerontik
Merencanakan asuhan keperawatan untuk khusus lansia/gerontik
Melaksanakan promosi kesehatan pada khusus lansia/gerontik
Melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan pada khusus

lansia/gerontik
6) Memberdayakan khusus lansia/gerontik
7) Melaksanakan system rujukan
8) Melakukan pemantauan masalah kesehatan

pada

khusus

lansia/gerontik secara periodic


9) Melaksanakan evaluasi keperawatan pada khusus lansia/gerontik
10) Melaksanakan asuhan dokumentasi asuhan keperawatan pada
khusus
lansia/gerontik.
Keperawatan Keluarga (Unit Kompetensi 28)
a. Kompetensi : melakukan asuhan keperawatan pada keluarga.
b. Sub Kompetensi :
1) Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap keluarga
2) Merencanakan asuhan keperawatan untuk keluarga
3) Melaksanakan pendidikan kesehatan pada keluarga
4) Melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan pada keluarga
5) Memberdayakan keluarga
6) Melaksanan system rujukan
7) Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan keluarga
8) Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

D. Dasar Hukum
1. Kepmendiknas No 042/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidkan Tinggi
2. Kepmendiknas No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
3. Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen
Kesehatan
4. Kurikulum Pendidkan Diploma III Keperawatan Tahun 2006
5. Pedoman Penilaian Pencapaian Kompetensi Kurikulum Pendidkan
Diploma III Keperawatan.

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN

A. Pembekalan
1. Metoda/strategi
a. Ceramah/ tanya jawab
b. Diskusi Kelompok
c. Role play
2. Materi
a. Konsep dan teori keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik.
b. Komunikasi teraupeutik.
c. Promosi kesehatan.
d. Asuhan keperawatan komunitas.
e. Asuhan keperawatan keluarga.
f. Asuhan keperawatan gerontik.
g. Pemberdayaan komunitas, keluraga dan lansia.
h. System rujukan.
3. Tempat dan waktu
a. Tempat : Institusi pendidikan/Jurusan/Prodi.
b. Waktu : 1 minggu sebelum pelaksanaan praktik lapanagan.
4. Tata tertib
a. Seluruh peserta didik WAJIB hadir dalam seluruh kegiatan
pembekalan praktik lapangan.
b. Bila ada suatu halangan/sakit harus minta ijin kepada ketua dan wajib
membuat resume materi dalam kegiatan pembekalan.
c. Selama mengikuti kegiatan pembekalan praktik lapangan peserta didik
menggunakan pakaian seragam lapangan dan identitas sesuai dengan
institusi masing-masing.
d. Sebelum kegiatan pembekalan

praktik

lapangan,

mahasiswa

mempelajari tentang materi terkait.


e. Selama kegiatan pembekalan praktik lapangan, peserta didik
diharapkan berpenampilan sopan dan menghormati tata nilai dan
norma yang ada di institusi.
B. Pelaksanaan Praktik Lapangan
1. Metode/Strategi
Strategi yang digunakan pada praktik keperawatan komunitas meliputi :

a. Pembentukan kelompok kerja kesehatan di komunitas yang dilakukan


bersama-sama antar peserta didik, komunitas dan Puskesmas
difasilitasi oleh instruktur klinik.
b. Melakukan survey pendahuluan melalui data sekunder.
c. Mensosialisasikan alat pengumpul data kepada berbagai pihak yang
terlibat dalam pengumpulan data.
d. Melakukan pengumpulan data bersama-sama dengan komunitas.
e. Melaksanakan musyawarah dengan komunitas untuk menetapkan
masalah

kesehatan,

memprioritaskan

masalah

kesehatan

dan

menyusun rencana kegiatan.


f. Melakukan intervensi keperawatan komunitas yang meliputi :
1) Melakukan pelatihan kader/komuniti
2) Membentuk kelompok-kelompok komunitas untuk meningkatkan
status kesehatan (misalnya Posyandu, kelompok lansia, kelompok
KIA, Poskesdes, dll)
3) Mengoptimalakan kegiatan kelompok-kelompok yang sudah ada di
komunitas.
4) Melaksanakan promosi kesehatan/ penyuluhan kepada kelompokkelompok di komunitas.
5) Melakukan supervisi kader/komunitas terhadap kegiatan yang
telah dilakukan atau diajarkan.
6) Melakukan perawatan langsung terhadap individu atau keluarga
yang mengalami masalah kesehatan di komunitas.
7) Merujuk kasus-kasus yang ditemukan di komunitas kepada
Puskesmas atau RS.
8) Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di komunias.
9) Melaksanakn gerakan atau kampanye untuk hidup sehat dan
lingkungan sehat dengan melibatkan komunitas.
10) Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan pada kelompok khusus
(anak sekolah melalu program UKS, kelompook remaja, Kes
Poskestren)
11) Memberikan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas atau
Puskesmas pembantu.

g. Melaksanakan evaluasi kegiatan praktik keperawatan komunitas dan


menyusun rencana tindak lanjut kegiatan.
Tahap kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi : pra interraksi,
introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir.
Tahap Kegiatan
1. Pra interaksi

Waktu
Setiap

Kegiatan Peserta didik


hari Mengikuti kegiatan

kontrak

sebelum

program praktik keperawatan

melaksanakan

komunitas
Membuat

praktik.
Pre conference

kontrak

belajar

dengan instruktur klinik pada

hari pertama praktik


Mempersiapkan alat dan bahan
untuk

keperluan

praktik

komunitas
Membuat laporan pendahuluan
pada setiap kegiatan kelompok
akan dilakukan (minimal 1 hari
sebelum

kegiatan

disampaikan

2. Introduksi/orientas
i

Hari

pada

sudah
instruktur

klinik)
Menjelaskan

laporan

pendahuluan

praktik

keperawatan komunitas
Mendapatkan umpan

balik

pertama

laporan pendahuluan
Mengikuti kegiatan pembukaan

awal

praktik keperawatan komunitas


Mengikuti kegiatan pertemuan

praktik
Pada
pertemuan

untuk

perkenalan

dengan

setiap praktik

komunitas

dan

kelompok

kerja

membentuk
kesehatan

(POKJAKES)
Orientasi
- Memvalidasi
-

keadaan

kelompok/komunitas
Mengingatkan
kontrak
yang lalu (topik, tujuan,
waktu,

3. kerja

setiap

hari

praktik

hasil

yang

diharapkan)
Menyusun
mensosialisasikan

dan
instrumen

pengumpul data meliputi :


angket, pedoman wawancara

dan pedoman observasi


Melakukan pengumpulan data

kesehatan komunitas
Melakukan pengolahan
analisa

data

dan

kesehatan

komunitas
Merumuskan/memvalidasi

diagnosa keperawatan
Menyusun
rencana
keperawatan

komunitas
Melakukan

bersama
intervensi

keperawatan komunitas sesuai

dengan rencana
Melakukan evaluasi

proses

(tergantung pada tahap proses


keperawatan)

4. Terminasi proses

Pada

akhir

pertemuan
setiap

hari

Mengevaluasi hasil kegiatan

keperawatan komunitas
Membuat modifikasi rencana
kegiatan

praktik
Post conference

komunitas
Membuat

keperawatan
kontrak

untuk

pertemuan berikutnya (topik,

5. Terminasi akhir

Pada

akhir

praktik

waktu, persiapan)
Mengevaluasi hasil praktik
Menyampaikan kegiatan yang
telah dilakukan dan hasil yang
telah dicapai dalam praktik

keperawatan komunitas
Membuat rencana tindaklanjut
dengan komunitas dan pihak
yang terkait setelah kegiatan

praktik berakhir
Presentasi
hasil

kelompok/komunitas
Mengikuti kegiatan penutupan

kegiatan

kegiatan praktik keperawatan

komunitas
Menyerahkan laporan praktik

Strategi yang digunakan pada praktik keperawatan keluarga meliputi :


a. Menetapkan keluarga yang akan dilakukan asuhan keperawatan keluarga
berdasarkan hasil pengkajian keperawatan komunitas dan kriteria yang
ditetapkan
b. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga
c. Menetapkan diagnosa keperawatan keluarga

d. Menetapkan prioritas masalah keperawatan keluarga melalui pembobotan


dan skoring
e. Menyusun rencan keperawatan keluarga
f. Melakukan intervensi keperawatan keluarga sesuai dengan rencana yang
disusun
g. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga
h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
Proses

praktik

keperawatan

keluarga

melalui

tahapan

pra

interaksi

introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir.


Tahap Kegiatan
1. Pra interaksi

Waktu
Setiap

Kegiatan Peserta didik


hari Memahami kompetensi yang

sebelum

harus

melaksanakan

asuhan keperawatan keluarga.


Mempelajari pedoman praktik
Membuat kontrak belajar dan

disepakati oleh instruktur klinik


Mempelajari
instrumen

praktik.
Pre conference

dicapai

pengkajian
digunakan

pada

praktik

yang
untuk

akan

pengkajian

keluarga
Mempelajari teknik pengkajian
keluarga dan cara pengisian

instrument pengkajian
Menyiapkan peralatan

yang

diperlukan untuk pelaksanakan

asuhan keperawatan keluarga


Menerima kasus keluarga yang
akan

dilakukan

keperawatan
klinik

fdari

berdasarkan

pengkajian

asuhan
instruktur
hasil

keperawatan

komunitas dan kriteria yang


ditetapka. (2 keluarga) untuk

setiap peserta didik


Membuat laporan pendahuluan

berdasarkan kasus individu


Mengikuti pre conference
Membuat laporan pendahuluan

berdasarkan kasus individu


Menjelaskan
laporan

pendahuluan
Mendapat umpan balik dari
instruktur klinik tentang laporan

2. Introduksi/orientas
i

Hari

pertama

praktik
Pada

awal

pertemuan

pendahuluan yang telah dibuat


Memperkenalkan
diri,
menyampaikan tujuan
Orientasi
- Memvalidasi kasus keluarga
yang akan dilakukan asuhan

setiap praktik
-

keperawatan
Melakukan kontrak dengan
keluarga
waktu,

3. kerja

setiap
praktik

hari

(topic,

tujuan,

hasil

yang

diharapkan).
melakukan pengkajian
merumuskan/memvalidasi

diagnosa keperawatan.
Menyusun
rencana

keperawatan keluarga.
Melakukan intervensi
Melakukan evaluasi

proses

(tergantung pada tahap proses


keperawatan)

Mempersiapkan
dilakukan
sesuai

4. Terminasi proses

Pada

akhir

pertemuan
setiap

5. Terminasi akhir

hari

praktik
Post conference

Pada

praktik
Post conference

akhir

diri

untuk

penilaian

dengan

(ujian)

kesepakatan

dengan instruktur klinik.


Mengevaluasi hasil pertemuan.
Membuat modifikasi rencana

tindakan
Membuat

kontrak

untuk

pertemuan berikutnya (topic,

waktu, persiapan)
Mengevaluasi hasil

praktik

secara keseluruhan yang telah


dicapai

oleh

individu

dan

keluarga.
Menyerahkan laporan lengkap
hasil

asuhan

keperawatan

keluarga
Melakukan

pencapaian kompetensi
Mendapatkan umpan balik dari

instruktur klinik
Mendapatkan nilai

evakuasi

diri

praktika

dari intruktur klinik

Strategi pelaksanaan praktik Keperawatan Kelompok Khusus (Lansia/Gerontik) :


a. Bersama instruktur klinik praktik, menetapkan lansia yang akan dibina baik di
satu keluarga maupun dalam kelompok yang akan dibina.
b. Melakukan pegkajian keperawatan pada lansia dalam konteks keluarga dan
kelompok lansia.

c. Menetapkan diagnosa keperawatan lansia dalam konteks keluarga dan


kelompok lansia.
d. Menyusun rencana keperawatan pada lansia dalam konteks keluarga dan
kelompok lansia.
e. Melakukan intervensi keperawatan pada lansia dalam konteks keluarga dan
kelompok lania berdasarkan pada rencana yang disusun.
f. Melakukan asuhan keperawatan pada lansia dalam konteks keluarga dan
kelompok lansia.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada lansia dalam konteks keluarga
dan kelompok lansia.
Proses kegiatan praktik keperawatan gerontik melalui tahapan : prainteraksi,
introduksi/orientasi, kerja, terminasi, proses dan terminasi akhir. Kegiatan yang
harus dilakukan oleh peserta didik pada setiap tahapan diuraikan dalam tabel
berikut.
Tahap Kegiatan
1. Pra Interaksi

Waktu
Setiap
sebelum

Kegiatan peserta didik


hari Memahami kopetensi yang harus dicapai
Mempelajari
pedoman
pelaksanaan
praktik

pelaksanaan
praktik.
Preconference

keperawatan

lansia

dalam

konteks keluarga
Membuat kontrak belajar
Mempersiapkan perlengkapan praktik
Bersama instruktur klinik menetapkan

lansia yang akan dibina


Input laporan pendahuluan

untuk

pelaksanaan asuhan keperawatan pada


lansia dalam konteks keluarga dan

kelompok lansia
Mengikuti
preconference

bersama

instruktur klinik dan kelompok peserta

didik
Menjelaskan laporan pendahuluan pada

saat preconference
Mendapatkan
feedback

laporan

pendahuluan dari instruktur klinik


2. Introduksi
Orientasi

/ Hari

pertama

praktik
Pada

Pada

pertemuan

memperkenalkan
awal

diri,

pertama,
menyampaikan

tujuan, dan membuat kontrak untuk

pertemuan

melaksanakan asuhan keperawatan pada

setiap praktik

klien lansia di keluarga dan kelompok


lansia
Pada pertemuan berikutnya
Melakukan validasi keadaan klien
lansia dalam keluarga yang akan
dibina dan kelompok lansia.
Mengingatkan klien kontrak yang lalu
(topik, tujuan, waktu, hasil yang
diharapkan)

3. Kerja

Setiap

hari

peraktik

Melakukan

penkajian

keperawatan

individu lansia dalam keluarga dan

kelompok lansia
Merumuskan / menvalidasi diagnosa
keperawatan dengan fokus pada klien
lansia dalam keluarga dan kelompok

lansia
Melakukan ntervensi keperawatan
Melakukan evaluasi proses (tergantung

pada tahap proses keperawatan)


Melakukan konsultasi pada instruktur

klinik
Menerima feedback dari instruktur klinik

4. Terminasi
Proses

Pada
pertemuan
setiap

akhir

Mengevaluasi hasil pertemuan secara

hari

komprehensif
Membuat modifikasi tindakan sesuai

praktik
postconference

kebutuhan
Membuat kontrak

berikutnya (topik, waktu, persiapan)


Pada saat post conference,m melaporkan

untuk

pertemuan

proses pelaksanaan praktik pada lansia di


keluarga danm kelompok lansia termasuk
evaluasi

proses

asuhan

dan

proses

modifikasi yang dilakukannya


5. Teminasi akhir Pada
praktik

akhir

Mengevaluasi kegiatan asuhan secara

keseluruhan yang telah dilaksanakan


Menyerahkan asuhan praktik
Melakukan
evaluasi
diri
dengan

menggunakan instrumen yang ada


Menerima umpan balik dari instruktur
klinik

2. Materi
a. Konsep dan teori keperawatan komunitas, keluarga, dan kelompok khusus
( lansia / gerontik ).
b. Komunikasi terapeutik.
c. Promosi kesehatan.
d. Asuhan keperawatan komunitas.
e. Asuhan keperawatan keluarga.
f. Asuhan keperawatan gerontik.
g. Pemberdayaan komunitas, keluarga dan lansia.
h. Sistem rujukan.
3. Tempat dan Waktu
Tempat
a. Praktik keperawatan komunitas meliputi :
1. Sekolah
2. Pesantren

3. Industri atau home industri


4. Komunitas secara umum (satu wilayah RW untuk satu kelas peserta
didik)
b. Raktik keperawatan keluarga bertempat di keluarga resiko tinggi di satui
wilayah tingkat RW.
c. Praktik keperawatan kelompok khusus (fokus lansia/gerontik).
1) Pada satu keluarga dengan masalah lansia
2) Praktik keperawatan kelompok lansia dilaksanakan pada kelompok
lansia di puskesmas (Karang Werda).
3) Panti werda
Waktu
Semester VI
a. Keperawatan komunitas II
= 2 SKS : 2 X 4 Jam X 16 Minggu X 128 Jam = 18 Hari.
b. Keperawatan keluarga
= 1 SKS : 1 X 4 Jam X 16 Minggu : 64 Jam = 9 Hari
c. Kepereawatan gerontik
= 1 SKS : 1 X 4 Jam X 16 Minggu : 64 Jam = 9 Hari
Total jam untuk praktik keperawatan komunitas, keluarga, dan gerontik
adalah : 265 Jam = 36 hari
4. Tata Tertib
a. Seluruh peserta didik hadir dalam seluruh kegiatan praktik keperawatan
komunitas, bila ada suatu halangan / sakit harus meminta izin kepada
instruktur klinik dan wajib mengganti hari yang ditinggalkannya.
b. Selama mengikuti kegitan praktik komunitas peserta didik menggunakan
seragam praktik lapangan (putih coklat) dan identitas.
c. Setiap hari peserta didik wajib mengikuti kegiatan pre dan postconference
yang dipimpin oleh instruktur klinik.
d. Sebelum kegiatan praktik dimulai,

mahasiswa

membuat

laporan

pendahuluan dan dibahas pada saat preconference dan setelah selesai


kegiatan membuat laporan hasil kegiatan.
e. Selama mengikuti kegiatan praktik peserta didik diharapkan berpenampilan
sopan dan menghormati tata nilai dan norma yang ada di masyarakat dan
kelompoknya.
2. Evaluasi pencapaian kompetensi

Evaluasi pencapaian kompetensi dilakukan untuk menilai tingkat


penapaian peserta didik berdasarkan tujuan belajar yang telah ditetapkan.
a. Untuk keperawatan komunitas komponen evaluasi mencangkup
sebagai berikut :
1) Evaluasi proses : kontribusi dalam kerja kelompok,pre dan post
conference.
2) Evaluasi pencapaian

kompetensi

melakukan

pendidikan

kesehatan, kinerja dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD),


kinerja dalam kegiatan UKS, asuhan keperawatan komunitas.
b. Untuk keperawatan keluarga, komponen evaluasi mencakup sebagai
berikut :
1) Evaluasi proses : pre dan post conference, kerja kelompok
komunikasi.
2) Evaluasi pencapaian kompeensi melakukan pendidikan kesehatan,
asuhan keperawatan keluarga.
c. Untuk keperawatan gerontik, komponen evaluasi mencakup sebagai
berikut :
1) Evaluasi proses : pre dan post conference.
2) Evaluasi pencapaian kompetensi : asuhan keperawatan klien lansia
dalam

konteks

keluarga,

pendidikan

kesehatan,

evaluasi

penampilan membina hubungan kerja.

C. Prosentase Komponen Evaluasi


1. Prosentase Evaluasi praktik keperawatan komunitas
N

ASPEK PENILAIAN

PROSENTASE

o
1.
2.
3.
4.

Pre dan post konferensi keperwatan


Pelaksanaan pendidikan kesehatan
Kinerja melaksanakan MMD
Kinerja kelompok keperawatan komunitas

15 %
15 %
15 %
20 %

5.
6.

Kegiatan UKS
Penilaian asuhan keperawatan komunitas
JUMLAH

15 %
20 %
100 %

2. Prosentase Evaluasi praktik keperawatan keluarga


No
1.

ASPEK PENILAIAN
PROSENTASE
Ujian Penilaian Pencapaian Kompetensi 30 %

kasus keluarga.
2.
Laporan asuhan keperawatan keluarga.
3.
Pra dan Post konferensi.
4.
Pendidikan kesehatan pada keluarga.
5.
Evaluasi praktik harian.
6.
Self evaluasi
JUMLAH

20 %
15 %
10 %
15 %
10 %
100 %

3. Prosentase Evaluasi Praktik Keperawatan Kelompok Khusus (gerontik)


No
1.

ASPEK PENILAIAN
PROSENTASE
Ujian Penilaian Pencapaian Kompetensi 20 %

kasus individu.
2.
Kegiatan pendidikan kesehatan
3.
Asuhan keperawatan lansia di keluarga
4.
Asuhan keperawatan lansia dalam kelompok
5.
Pre dan post konferensi
6.
Self evaluasi
JUMLAH

15 %
20 %
20 %
15 %
10 %
100 %

D. Instrumentasi Evaluasi
1. Instrumen Evaluasi Keperawatan Komunitas
a. Pre dan Post Conference Keperawatan Komunitas (Lampiran 14)
b. Kerja kelompok keperawatan komunitas (Lampiran 15)
c. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan (Lampiran 16)
d. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (Lampiran 17)
e. Kegiatan Usaha Kegiatan Sekolah (Lampiran 18)
f. Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas (Lampiran 18)
2. Instrumen Evaluasi Keperawatan Keluarga
a. Pre dan Post Conference Keperawatan Komunitas (Lampiran 28)

b. Ujian kasus Keluarga (Lampiran 29)


c. Asuhan Keperawatan Keluarga (Lampiran 30)
d. Pendidikan Kesehatan Keluarga (Lampiran 31)
e. Praktik Harian (Lampiran 32)
3. Instrumen Evaluasi Keperawatan Gerontik
a. Pre dan Post Conference Keperawatan Komunitas (Lampiran 36)
b. Pendidikan Kesehatan Lansia (Lampiran 37)
c. Asuhan Keperawatan Lansia (Lampiran 38)
E. Kriteria Kelulusan Praktik Kerja Lapangan
a. Nilai batas lulus praktik keperawatan komunitas adalah 3,51 (A).
b. Untuk penilaian pencapaian kompetensi dilakukan setelah keseluruhan
kegiatan praktik keperawatan komunitas , keluarga.

Anda mungkin juga menyukai